Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1
Carlina duduk termenung sambil memperhatikan kedua anaknya yang sedang bersiap-siap.
Karena anaknya akan ikut pertandingan dance ice skating. Dan ingatan kembali saat ia ingin mengikuti pertandingan tari balet.
Namun harus gagal karena dicurangi oleh sang kakak. Dan impiannya untuk menjadi pemenang tari balet tersebut harus musnah.
Flashback ...
Malam ini adalah pertandingan tari balet. Carlina yang sudah menanti saat-saat pertandingan pun merasa deg-degan.
Sang kakak yang juga ikut pertandingan tersebut pun merasa tersaingi. Karena Carlina lebih unggul dari dirinya.
"Kau tidak boleh menang Carlina, akulah yang akan menang," gumam Rekha.
Ya, Rekha selalu iri dengan adiknya itu, karena sang adik lebih pintar dan selalu unggul dalam apapun.
Sehingga rencana jahat pun timbul dihatinya. Rekha sudah menyiapkan obat untuk membuat adiknya tidak mengikuti pertandingan tersebut.
Rekha tersenyum jahat saat mencampur kan sesuatu kedalam minuman tersebut. Carlina yang tidak mengetahui rencana jahat kakaknya pun tanpa curiga meminum air tersebut.
Beberapa saat kemudian. "Aduh, mengapa kepalaku pusing?"
"Ada apa Dek?" tanya Rekha sok polos.
"Aku pusing kak, gak tahu kenapa?"
"Aku antar ke kamar ya, biar istirahat sebentar."
Carlina menurut saja, sementara Rekha sudah menyiapkan kamar untuk adiknya itu. Dan dia juga sudah menyiapkan orang untuk meniduri adiknya.
"Kali ini karirmu akan tamat, adikku," batin Rekha.
Ya mereka saat ini sedang berada di hotel, karena acara diselenggarakan di hotel. Rekha merebahkan tubuh Carlina di ranjang.
Kemudian ia menghubungi seseorang untuk datang. Rekha tersenyum puas saat melihat adiknya tidak berdaya.
"Selamat menikmati kehancuranmu adikku sayang," batin Rekha, kemudian keluar dari kamar tersebut.
Setelah Rekha keluar, Carlina pun tersadar. Dengan sisa tenaganya ia keluar dari kamar tersebut.
Saat ia berjalan sempoyongan, tiba-tiba ada tangan kekar menariknya masuk kedalam kamar.
Carlina yang tidak berdaya pun hanya pasrah. Carlina tidak bisa melihat jelas pria tersebut. Karena penglihatan nya berkunang-kunang.
Begitu juga dengan pria itu, pria itu juga diberi obat oleh sekretarisnya yang sudah lama menyukainya.
Dalam pengaruh obat, keduanya pun melakukan cinta satu malam. Hingga pagi menjelang Carlina pun terbangun.
Ia terkejut saat mendapati dirinya tidak memakai apa-apa. Karena takut, iapun buru-buru keluar tanpa melihat wajah pria itu.
Sementara sang sekretaris yang mendapat kabar bahwa Arthur berada di kamar 69 pun segera mendatangi kamar tersebut.
Tanpa ragu ia melepas pakaiannya dan berbaring disamping Arthur yang masih tertidur.
Sementara Carlina sudah keluar dari hotel ia memesan taksi untuk kembali ke rumahnya. Saat menunggu taksi, Carlina tidak henti-hentinya menangis.
Kesucian yang selama ini ia jaga hilang hanya dalam satu malam bersama seorang pria yang tidak ia kenal.
Tidak berapa lama taksi pun datang. Carlina dengan cepat menghapus airmata nya. Carlina pun menyebutkan alamat yang dituju.
"Sebentar ya Pak, aku ambil uangnya dulu," ucap Carlina saat sudah sampai tujuan.
Supir taksi itupun mengangguk, Carlina pun masuk ke dalam rumah untuk mengambil uang.
"Darimana saja kamu? Jam segini baru pulang?" tanya sang ayah dengan nada meninggi.
Carlina tidak menjawab, ia masih meneruskan langkahnya menuju kamarnya. Kemudian ia keluar lagi setelah mengambil uang.
"Maaf Pak jika membuat Bapak menunggu," ucap Carlina.
"Gak apa-apa Neng, terima kasih Neng," ucap supir taksi.
Carlina kembali masuk setelah membayar taksi tersebut. Baru saja Carlina masuk, papanya sudah menampar nya dengan keras.
Sehingga sudut bibirnya berdarah. Carlina hanya bisa menunduk. Mamanya tidak bisa membela jika suaminya sudah marah.
"Apa benar kata kakakmu, jika kamu tidur dengan seorang pria di hotel?" tanya Julian.
"Darimana kakak tahu, jangan-jangan ... ah aku tidak boleh Suudzon," batin Carlina.
"Benar Pa, sehingga ia meninggalkan pertandingan tersebut," jawab Rekha.
"Kurang ajar, hari ini juga kamu tinggalkan rumah ini. Aku tidak sudi punya anak kotor sepertimu!"
"Pa, tolong jangan usir aku Pa, aku tidak ada tempat tinggal lagi." Carlina memohon sambil menangis.
Namun Julian tidak peduli sama sekali. Ia memaksa Carlina untuk segera pergi dari rumah itu.
"Pa, apa tidak keterlaluan? Kita tidak tahu dia bersalah atau tidak? Jangan-jangan ini cuma fitnah," ucap Alana.
"Fitnah darimana Ma, aku sendiri melihat dia masuk kedalam kamar bersama seorang pria," ucap Rekha.
"Tidak! Itu tidak benar, kak bukankah kamu membawaku ke kamar? Tapi mengapa kamu mengatakan aku bersama seorang pria?" tanya Carlina.
"Jangan ngeles lagi, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri," ucap Rekha.
"Pa, Ma, itu semua tidak benar, aku ... aku semalam tiba-tiba pusing, lalu kakak membawaku ke kamar untuk istirahat," ucap Carlina menjelaskan.
Namun penjelasan Carlina tentu saja tidak berguna. Karena Rekha lebih dulu meracuni pikiran Julian.
Akhirnya Carlina pun di usir dari rumahnya, saat ia mengemasi pakaiannya, Alana masuk dan memberikan kartu kepadanya.
Dan juga uang tunai untuk untuk keperluan terdesak nantinya. Carlina memeluk mamanya.
"Maafkan mama sayang, mama tidak bisa membantu," ucap Alana sambil menangis.
"Maafkan aku juga Ma, sebenarnya apa yang dikatakan kakak itu benar, aku tidak tahu mengapa tiba-tiba aku merasakan pusing. Lalu kakak membawaku ke kamar untuk istirahat dan ternyata ...." Carlina tidak dapat meneruskan ucapannya.
Alana juga mengerti yang terjadi selanjutnya. Tapi ia tidak menyalahkan putrinya. Alana berpesan untuk menjaga diri dengan baik.
Sementara di hotel, Arthur yang baru saja terbangun mendapati bahwa wanita yang disampingnya adalah sekretaris.
Ia mencoba mengingat-ingat kejadian semalam, namun ia tidak ingat. Hanya yang dia ingat, setelah bertemu klien ia minum minuman yang disediakan sekretaris nya itu.
Arthur segera memakai pakaiannya, kemudian Salsa pura-pura baru bangun. Dan pura-pura kaget.
"Tidak usah berlebihan begitu, aku tahu ini rencanamu, kan?" tanya Arthur.
"Tidak, bukan begitu, aku juga tidak tahu mengapa aku bisa berada disini?"
"Tidak usah pura-pura, kau tahu kan siapa aku? Aku bisa saja menghancurkan keluargamu saat ini juga. Jadi mulai sekarang kamu jangan menampakkan diri lagi didepan ku."
"Tuan, sungguh aku tidak tahu apa-apa, tolong jangan usir aku, Tuan harus bertanggung jawab kepadaku."
"Apa kamu bilang? bertanggung jawab? Sampai kapanpun aku tidak akan pernah bertanggung jawab!"
"Jika Tuan tidak mau bertanggung jawab, maka aku akan sebarkan berita ini ke sosial media."
"Silahkan jika ingin keluargamu hancur dalam hitungan menit!"
Kemudian Arthur keluar dari kamar hotel tersebut. Kemudian ia pun menelpon asistennya.
....
Carlina yang sudah keluar dari rumah pun segera mencari tempat tinggal. Ia akan mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
Walaupun ia dibekali uang oleh mamanya, namun ia tidak akan bergantung dengan uang itu saja.
.....
Hai semuanya para readers setiaku. Aku mencoba menulis lagi cerita anak kembar jenius.
Ada yang ingat Arthur? Anak tertua dari Randy dan Angelina atau lebih di kenal Lina. Dan inilah ceritanya.
Semoga kalian suka ya, jangan lupa like, komentar dan favoritkan bila kalian suka. Dan juga gift nya seikhlas kalian saja.
Yg aq nyaho mh kreker rasa keju 😁😁😁