seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14 i
Di kamar Aggam baru saja siap mandi setelah melakukan ritual suami istri dengan kekasihnya Rossa.
Rossa memeluk tubuh Aggam" Kenapa sering menggunakan pengaman sih sayang... Kan bagus jika aku hamil... Kita bisa langsung menikah... Kau belum pernah melakukan hubungan padaku tanpa pengaman. " Rengek Rossa pada Aggam.
" Tidak bisa sayang... Apa kau mau hidup susah... Ayah mengancam jika sampai aku melakukan yang tidak dia sukai, Maka dia akan mencoret ku dari pewaris tunggal nya lalu mengambil semua pasilitas yang aku miliki." Bohong Aggam pada Rossa. Karena Kusuma Ayahnya tidak pernah mengatakan itu.
"Benarkah... Kenapa Ayah mu kejam sekali..." Kata Rossa. Yang benar saja aku mau hidup susah... Tidak kebayang aku jika hidup susah.Tambah Rossa dalam hati.
"Sebentar lagi aku akan ke Mension Ayah... mungkin beberapa hari ke depan aku akan tinggal di Mension Ayah, Karena Ayah menyuruh ku membawa Aara kesana dan tinggal di sana dulu." Kata Aggam pada Rossa.
Raut wajah Rossa langsung berubah." Jadi jika di sana kau tidurnya satu kamar dengan wanita cadar itu.." Tanya Rossa menatap Aggam.
"Kau tau kan Ayah ada di sana.. Tentu saja aku tidur satu kamar dengannya. "
"Tidak Aggam... Bagaimana jika dia menggoda mu nanti..." Rossa benar benar khawatir jika sampai Aggam tertarik pada istrinya itu.Fikir Rossa
Aggam mengusap wajah Rossa dengan lembut."Apa yang kau bicarakan sayang... Aku hanya mencintai mu... Jangan khawatir ok... Kau bersiap lah kita turun makan malam lalu aku menghantar mu pulang." Kata Aggam lalu berdiri melangkah ke dalam ruang ganti untuk memakai pakaiannya...
Tidak.... ini tidak bisa jadi... aku harus mengatur rencana untuk menyingkirkan wanita cadar sialan itu. Batin Rossa. dia kembali memikirkan cara bagaimana Agar dia bisa menyingkirkan Aara dari kehidupan Aggam
,,,
Aara sedang menyiapkan makan malam untuk Aggam dan kekasihnya. Setelah itu Aara kembali melangkah ke kamarnya. Tidak lama Aara mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Aara berdiri dari duduknya dan melangkah membuka pintunya.
"Pak Has... Ada apa? " Tanya Aara saat membuka pintu dan melihat pak Has yang berdiri di luar pintunya
" Tuan menyuruh saya untuk memberitahu pada Non Aara untuk bersiap, Karena beberapa hari kedepan Non Aara akan menginap di Mension utama" Jelas pak Has.
"Baik lah pak Has.. Terima kasih" Kata Aara tersenyum pada pak Has.
Aara bersiap siap untuk berangkat ke Mension utama. Setelah itu Aara keluar dari dalam kamarnya. Di luar sudah ada Aggam dan Rossa yang terus menempel di lengan Aggam. Aara tidak peduli lagi pada pandangan yang menyakitkan matanya itu. Aara membiarkan semua berjalan mengikuti Alur dengan ketentuannya.
Saat melihat Aara sudah datang Aggam melangkah keluar dari villa bersama Rossa dan di ikuti Aara dari belakang.
Di mobil Aara duduk di belakang kursi penumpang. Sedangkan Rossa duduk di kursi sebelah kemudi. Yang pastinya Rossa tidak akan melepaskan peluang untuk menyakiti hati Aara. Karena Rossa terus menunjukkan kemesraannya di hadapan Aara.
Tapi Aara bukannya cemburu. Yang ada dia malah jijik melihat Rossa yang sudah seperti wanita bayaran. Mau maunya di tiduri sama laki laki yang bukan muhrimnya. Fikir Aara.
Astaghfirullahalazim.. istighfar Aara... tidak baik membicarakan keburukan orang lain. Walaupun itu hanya dalam hati.Batin Aara langsung mengusap dadanya sambil Beristighfar saat sadar dia mengumpat Rossa dalam hatinya
Tiba-tiba ponsel Aara berdering
Dreett Dreett Dreett
(no tidak bernama )
Siapa... Batin Aara. Aara tidak mengangkatnya. dan panggilan itu akhirnya mati. beberapa minit panggilan tak bernama itu kembali masuk ke dalam panggilan ponsel Aara.
Aara langsung mengangkat panggilannya."Hallo... Assalamualaikum... Siapa ya..." Tanya Aara
" Waalaikumussalam...Aku Aara, Ustadz Sulaiman" Jawab ustadz Sulaiman di seberang panggilan.
Aara tersenyum" Oh,, Ustadz Sulaiman... di mana ustadz mengambil nomor ponsel ku..." Tanya Aara.
Aggam yang mendengar jika yang menghubungi Aara itu ada lah ustadz Sulaiman yang tadi siang dia lihat, Tiba-tiba hatinya terasa memanas. Aggam tanpa sadar mencengkram kuat kemudi di tangannya.