SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
********
Di kampus Saffiya tengah duduk disalah satu bangku taman, gadis itu tengah asyik membaca buku.
Tiba-tiba ia melihat segerombolan mahasiswa yang tengah berkumpul di salah satu taman fakultas tidak jauh dari tempat ia duduk, karena penasaran Saffiya pun mendekat untuk melihat apa yang sedang mereka lakukan.
Terdengar seseorang sedang menyampainkan sesuatu dan semua orang yang ada di tempat itu mendengarkannya dengan sangat serius.
" Pak Rayan! " ucap Saffiya kaget ternyata orang yang berbicara itu adalah Rayan.
Pria itu tengan mengadakan kuliah umum di luar gedung kampus, agar mereka terbiasa untuk belajar di mana saja.
Ketika ia sekolah diluar negeri, Rayan memang sering mengikuti kelas seperti itu. sehingga ia ingin menerapkan metode seperti itu dikampus tempatnya mengajar, untuk melihat keseriusan mahasiswa dalam belajar.
Karena penasaran, Saffiya pun duduk ikut bergabung dan mulai mendengarkan materi yang di sampaikan Rayan.
Namun tiba-tiba fokusnya teralih ketika mendapati banyak mahasiswi yang bukanya memperhatikan apa yang disampaikan dosen muda itu, namun mereka malah memperhatikan wajah tampan Rayan.
" Ihh.. apaan sih, bukanya belajar malah kecentilan. " gumam Saffiya kesal.
Rayan memang pemuda tampan dengan postur tubuh tinggi putih semampai, walaupun sudah berpenah menikah sebelumnya. pria itu tetap rajin merawat diri dan memperhatikan penampilanya.
Sehingga banyak kaum hawa yang langsung tertarik begitu melihatnya.
Saffiya pun semakin kesal dan langsung pergi dari tempat itu, entah kenapa ia merasa tidak suka jika ada yang memperhatikan Rayan seperti itu.
Siang menjelang , gadis itu pergi kesalah satu rumah makan yang ada didekat kampus, hari ini ia ingin makan makanan rumahan.
Sesampainya disana, Saffiya langsung memesan beberapa menu lauk dan segelas es teh tanpa gula.
Terlihat banya mahasiswa yang juga makan di tempat itu, selain murah mereka juga tidak perlu menunggu lama agar makananya disajikan.
Ketika sedang asyik menikmati makanya, tiba-tiba ia melihat Rayan masuk kedalam rumah makan itu dan memesan beberapa menu untuk dibawam pulang.
Dengan cepat Saffiya segera menghabiskan makanannya dan pergi mendekat kearah Rayan yang sedang menunggu makananya dibungkus.
" Pak! " sapa Saffiya.
" Ada apa? " tanya Rayan singkat.
" Nggak ada apa-apa, hanya pengen tegur bapak saja, kebetulan saya juga disini. " jawab Saffiya tersenyum manis.
Setelah pesananya siap, Rayan langsung keluar menuju motornya tanya mengeluarkan sepatah kata pun pada Saffiya.
Sementara gadis itu hanya melihatnya pergi, karena memang tidak ada hal yang akan ia bicarakan.
" Huuff.. susah banget sih ngajak ngobrol orang itu. " gumam Saffiya heran.
Ia pun segera membayar makanannya, kemudian pulang keapartemennya.
***
Beberapa minggu berlalu, Rayan mulai terbiasa dengan situasi kampusnya tempat ia mengajar.
Terlihat juga beberapa perkembangan dari mahasiswa yang mengambil kelasnya.
Karena Rayan memang tipe orang yang selalu disiplin dalam mengajar, sehingga kebiasaanya itu ia coba terapkan kemahasiswa. dan ternyata hal itu berhasil, setelah beberapa minggu terlihat perubahan mereka dalam memanfaatkan waktu.
Sore hari Saffiya sedang sibuk mencari tempat tinggal yang baru, karena jarak kampus dan apartemenya yang lama sangat jauh.
Sehingga ia memutuskan untuk pindah kedekat kampus.
Selain jarak apartemen lamanya yang cukup jauh dari kampus, akhir-akhir ini Saffiya sering menghabisakan waktunya dikampus karena tugas kuliahnya semakin banyak.
Ia diantar oleh salah satu agen ritel yang sering menjadi prantara bagi seseorang untuk mencari unit hunian dikawasan tersebut.
Gadis itu melihat beberapa unit yang menurutnya cukup bagus dan nyaman.
Hingga pilihannya jatuh pada salah satu unit yang cukup besar, dengan desain interior moderen.
Unit itu tergolong kedalam salah satu unit yang sering dicari oleh orang-orang dengan ekonomi menengah keatas.
Selain harga yang ditawarkan cukup mahal, unit itu memiliki pemandangan yang mengarah langsung kepusat kota.
Sehingga jika dilihat pada malam hari, pemandangannya akan terlihat sangat cantik karena dipenuhi oleh gemerlapnya lampu perkotaan.
Setelah menyelesaikan beberapa prosedur dan pembayaran, Saffiya langsung membeli beberapa kebutuhan untuk hunian barunya itu.
Beberapa hari kemudian, gadis itu sudah sering tidur diapartemennya, karena selalu pulang cukup malam dari kampus.
" Huuufffff...." gumam Saffiya yang menghela nafas panjang sembari merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
Hari ini kegiatan kampus cukup menguras tenaganya, sampai-sampai ia lupa dan melewatkan makan siang.
Karena merasa lapar Saffiya segera turun kebawah, untuk mencari beberapa makanan instan di mini market dekat gedung apartemenya.
Setibanya di mini market, Saffiya langsung memilih beberapa jenis mie instan dan juga minuman kaleng, setelah mendapatkanya ia langsung membayarnya kemudian pulang.
Begitu keluar dari lift yang ada dilantai 6, ia langsung beberpapasan dengan Rayan yang baru saja pulang.
" Pak Rayan! " ucap Saffiya keget melihat dosenya itu berada didepan pintu salah satu unit yang ada didekat unitnya.
" Kamu ngapain disini? " tanya Rayan yang juga kaget melihat gadis itu.
" Saya tinggal diunit itu. " jawab Saffiya yang menunjuk unitnya.
" Bapak juga tinggal disini? " tanya Saffiya penasaran.
" Iya, saya tinggal di unit ini. " jawab Rayan.
" Wah kebetulan dong, jadi mulai sekarang kita tetanggaan. saya baru beberapa hari tinggal disini. " ucap Saffiya senang.
Rayan pun hanya tersenyum singkat mendengarnya.
" Kalau begitu saya masuk dulu. " pamit Rayan yang langsung masuk kedalam.
Sementara Saffiya langsung terlihat kegirangan begitu mengetahui siapa tetangga barunya saat ini.
Karena sudah beberapa hari ia tinggal disana, namun belum melihat Rayan sekalipun.
Sehingga begitu mengetahui siapa tengganya saat ini, Saffiya benar benar terlihat sangat senang.
Saffiya langsung masuk kedalam dengan tersenyum senang, ia akan merasa sangat betah karena tau Rayan juga tinggal dilantai yang sama denganya, bahkan bersebelahan dengan unit apartemenya.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Rayan sudah keluar untuk berolahraga, sementara Saffiya masih saja terlelap diatas ranjangnya.
Setelah jam menunjukan pukul 10 menjelang siang, barulah gadis itu bangun dari tidurnya karena alarm sudah berbunyi.
Dengan cepat Saffiya bangun dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Hari ini adalah jadwal kelasnya Rayan, seperti yang diketahui sebelumnya dosen muda itu sangat disiplin terhadap waktu.
Siapa saja yang telat masuk kedalam kelasnya, maka sudah tidak diperbolehkan waktu walaupun hanya telat beberapa menit saja.
Setelah siap, Saffiya langsung turun kebawah menuju motor bebeknya yang terparkir.
Namun betapa sialnya ia hari ini, begitu ingin menjalankan motornya. tiba-tiba ban depan kenderaanya itu kempes.
Seketika hal itu membuat Saffiya sangat kesal, karena sebentar lagi kelasnya akan dimulai.
" Kenapa harus hari ini sih! " gerutunya kesal.
Kemudian ia langsung berlari menuju halte bus yang tidak jauh dari apartemennya untuk menunggu bus, namun bus untuk pemberangkatan jam itu baru saja berlalu. sehingga ia harus menunggu bus selanjutnya yang masih satu jam lagi.
" Kenapa hari ini sial banget sih? hah! " batin Saffiya kesal.
Ia pun mencari taxi dipinggir jalan, karena tidak tau cara memesanya via ponsel.
Butuh waktu 20 menit baginya untuk menemukan taxi, setelah berhasil Saffiya langsung menyuruh supir taxi itu agar cepat.
Setibanya digerbang kampus, gadis itu turun dan berlari menuju gedung fakultasnya yang lumayan jauh dari gerbang depan.
Namun begitu ia sampai didepan kelas, pembelajaran sudah dimulai. Terlihat Rayan sudah menjelaskan materi kelas hari ini.
" Sial! " gumam Saffiya kesal.
Dengan nafas yang masih tersengal sengal, gadis itu berjalan menuju salah satu kursi untuk beristirahat sejenak.
Karena percuma saja ia memaksa masuk kedalam, sebab Rayan pasti akan langsung menyuruhnya keluar apapun alasan yang ia berikan.
###NEXT###
Salam Hangat Dari Penuliss...