NovelToon NovelToon
CEO DINGIN Dengan WANITA BAIK

CEO DINGIN Dengan WANITA BAIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hotler Siagian

Menceritakan seorang laki-laki dingin yang jatuh cinta terhadap seorang wanita…….

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hotler Siagian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

ubuh Alika sontak bergetar, melihat Calvin yang mengamuk.

Matanya seketika berlinang air mata.

"A.. Aa..apa kamu bilang?" tanya Alika memberanikan diri dengan menahan tangis.

Bagi Alika, mendapat hinaan seperti itu dari seorang laki-laki yang  tidak dia kenal, membuat hati Alika begitu sakit.

Bahkan ayahnya sekalipun, belum pernah berbicara menggunakan nada tinggi, apalagi membentak dirinya.

tapi pria itu

benar-benar melukai martabat dan harga diri Alika.

"Saya benar - benar tidak tau apa sebenarnya alasan anda menghina saya seperti ini! Tapi anda harus tau, jika saya tidak pernah meniru siapapun! Meskipun saya wanita biasa, tapi saya punya prinsip dan tidak ada siapapun didunia ini yang berhak menilai itu!" marah Alika dengan suara bergetar.

"Memang anda siapa berani menghina saya hah?! Saya bahkan tidak kenal dengan anda!"

Urat-urat wajah Calvin makin menegang kala melihat wanita didepannya malah berani balik menjawabnya.

Calvin mendekat kearah wanita itu.

"Lalu ingat saya baik-baik! saya Calvin Waymond Dimitry, CEO Waymond Group. Saya muak melihat wajah kamu, jadi jangan pernah sekalipun muncul dihadapan saya baik saat dikampus atau dimanapun!" sentak Calvin.

Air mata Alika lolos dari pelupuk matanya. Bagaimana ada orang yang begitu membenci dirinya separah ini.

"Fine! saya juga tidak tertarik!

Alika mengusap air matanya kasar, dan langsung melenggang pergi dari Cafe itu.

Tangis Alika pecah di pinggir jalan, mendengar value-nya direndahkan dengan sangat buruk. Julukan 'wanita murahan' dan 'wanita peniru' masih terngiang jelas di telinga Alika. Ia tidak pernah menyangka kata-kata orang lain bisa membuatnya begitu hancur.

Alika tidak jadi menelfon ayahnya. Ia takut ayahnya akan panik melihatnya menangis sampai seperti ini.

"Aku juga ngga mungkin nelfon ayah sekarang, ayah pasti marah" ucap Alika sambil mendongakkan kepala dan berusaha mengusap air matanya yang tidak bisa ia kendalikan.

Ironis bukan?

sebagaimanapun kuatnya seorang wanita, jika martabatnya sudah dilukai pasti akan merasa begitu sakit.

Hal inilah yang dirasakan Alika, emosi nya mungkin hanya terlihat kuat diluar tapi ternyata sangat rapuh didalamnya

"hikss... hikss... Alika gamau bikin ayah sama mama sedih ngeliat Alika nangis... Hikss... Hikss" tangis Alika.

Setelah meluapkan semua kesedihannya dengan menangis, Alika memutuskan untuk pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Meskipun tangannya yang diperban mulai terasa nyeri, dia tetap tidak ingin memesan ojek online.

Karena dia ingin menenangkan dirinya dengan waktu yang ia habiskan untuk berjalan.

Alika tidak ingin semakin cepat sampai rumah. Alika takut jika nanti, tangisannya pecah lagi saat ditanyai kedua orang tuanya.

Jadi, ia harus mempersiapkan hati nya agar tidak ada yang curiga jika telah terjadi sesuatu.

Butuh waktu 40 menit bagi Alika berjalan kaki menuju rumah.

Sesampainya dirumah, Alika langsung masuk kamar tanpa berbicara sepatah katapun kepada orang-orang dirumah untuk menghindari pertanyaan.

Hingga waktu makan malam pun Alika tidak turun dari kamarnya. Kedua orang tua nya yang begitu khawatir membuat mereka mengetuk pintu kamar Alika,

"Alikaa... Nak... Buka pintunya...Makan dulu yuk, ini mama bawain makanan sama minuman kesukaan kamu nasi goreng sama susu coklat" pinta mama Alika.

Namun Alika yang masih terus menangis, merasa tidak memiliki tenaga menjawab pertanyaan mamanya itu. Jadi dia hanya menjawab lirih,

"iya mah, nanti Alika makan... Mama taroh di meja makan aja yaa" jawab Alika dari dalam tanpa membukakan pintu.

Untuk pertama kali, seorang Alika merasa tidak tertarik pada susu coklat.

Padahal dalam keadaan apapun dia tidak akan pernah bisa menolak susu coklat yang berada didepannya.

Entahlah, saat ini Alika sangat merasa sangat tidak nafsu makan. Di sisi lain, mengerti jika anak bungsunya itu membutuhkan waktu untuk menyendiri, mama Alika menuruti permintaan Alika.

Alika berdiri untuk mengambil laptopnya, dan menghubungi sahabatnya Dian dan Putri seperti yang biasa mereka lakukan setiap hari saat Putri di luar kota via videocall.

Tiiiitt....tiiittt....titttt bunyi jaringan koneksi internet Alika yang mencoba menghubungkan panggilannya kepada Dian dan Putri. Tak lama kemudian,

"Halooo....ehhhh muka lo kenapaaa bengkak, Alll!?!?! Lo abis nangisss!?!?!?!", tanya Dian yang kaget melihat wajah sahabatnya yang begitu merah dan sembab karena lama menangis.

Putri yang juga baru masuk kedalam panggilan juga begitu kaget,

"Yaaaampunnn Allll...lo abis ngapaaainnn?!?! Abis disakitin siapa sini bilang sama gue! biar gue hajar tuh orang kalo gue pulang!" tanya Putri menyusul pertanyaan Dian.

Mendengar hujanan pertanyaan dari kedua sahabatnya membuat tangisan Alika pecah lagi,

"Hiksss.....hiksss....hiksss... gue ga niru siapa-siapa kan, gue juga ga murahan, emang gue kliatan buruk banget ya dimata kalian?? hikss...hikss" tangis Alika pecah.

Kedua sahabatnya yang tidak tau apapun itu terdiam sejenak, membiarkan Alika mencurahkan segala kesedihannya.

Sementara Dian dan Putri berdiskusi di grup whatsapp mereka \~

[24/6 7:47 PM] Putrii incess : Dian dian

[24/6 7:47 PM] Putrii incess : P

[24/6 7:47 PM] Putrii incess : Ini si Alika abis darimana jadi begini?

[24/6 7:48 PM] Putrii incess : Sedih banget gue liatnya

[24/6 7:48 PM] Diaannn : Perasaan daritadi dia gapapa, abis ketemuan sama gue tadi di cafe

[24/6 7:53 PM] Putrii incess : Masa gitu doang sih ceritanya Jubaedah...emang dia ga curhat apapun gitu?

[24/6 7:54 PM] Diaannn : Tadi si dia cuman cerita kalo lagi kesel sama cowok namanya Calvin. Btw dia jadi investor utama di kampusnya tempat Alika ngajar

[24/6 7:56 PM] Diaannn : Orangnya ya sombong n jahat gitu... biasalah orang kalo banyak duit kelakuannya suka semena-mena. Nah si Alika tadinya niat nemuin dia karena mau bilang terimakasih eh, malah disalah artiin kalo Alika caper sama dia

Otomatis si Alika ya kesel laah

\~

Percakapan mereka di grup whatsapp langsung berakhir, setelah Alika mulai bercerita.

"Awalnya tadi gue ketemu sama dian di cafe deket kampus, trus gue cerita tentang kelakuan Calvin salah satu investor utama di campus gue yang bikin gue sakit atii banget,"

"Tapi, meskipun begitu gue suka sama dia, Put. Gue cinta sama dia, dari sejak awal kita ketemu di Bandara,"

"Tapi, pas gue mau pulang dari kafe, dia nyamperin gue lagi terus marah-marahin gue. Pake ngehina gue katanya gue wanita murahan dan wanita peniru Lancaster, padahal gue juga gatau tuh cewek siapa...hikss..."

Alika mengadu pada kedua sahabatnya.

Dian pun menjawab, "tuh orang ada dendam apaan sih sama elu, Al? bisa-bisanya ga kenal sama orang tiba-tiba marah-marah begitu?" tanya Dian.

"Gue gataau, Dii...hikss..kalo ada masalah kan bisa ngomong baik-baik. Gaperlu pake ngebentak kaya gitu, hikss" tangis Alika yang masih shock.

Putri merespon,

"Gue kaya pernah denger namanya si Calvin itu, Al. Dia juga jadi investor di perusahaan gue. Dan lagi nih ya, kata temen-temen gue, dia dasar orangnya emang udah jahat & dingin begitu gara-gara ditinggalin ceweknya dulu" cerita Putri pada Alika dan Dian.

Alika yang mendengar cerita Putri tidak terlalu banyak merespon karena kelelahan menangis seharian. Lalu, Dian pun berkata,

"Lo, mendingan tidur aja deh, Al...lo pasti capek banget".

Kemudian, Putri pun menyaut,

"Iya, Al...lo gausah khawatir dan jangan dipikirin lagi tentang kata-kata dia. Lo pantes dapet yang lebih baik. Mending cari orang lain aja," ucap Putri menambahkan.

Alika seketika terdiam mendengar saran Putri. Dia tidak yakin bisa melakukan saran sahabatnya itu kali ini.

Tapi di sisi lain, mereka bersikap seperti itu juga ada benarnya. Mereka berdua pasti khawatir dengan Alika yang takutnya akan tersakiti lebih jauh jika masih tetap bersikeras mengejar Calvin.

"iya guys, makasih ya support nya. Makasih juga udah sabar ngeladenin gue..hiks..hikss" ucap Alika berterimakasih masih mengusap air matanya lagi.

Setelah itu, Alika mengakhiri panggilan video call dengan teman-temannya.

Saran Putri memang benar, seharusnya ia tidak terlalu memikirkan perkataan Calvin. Tapi hal itu sangat sulit bagi Alika, rasanya masih terngiang-ngiang jelas celaan pria itu ditelinganya sampai sekarang.

Apalagi melupakan Calvin, tidak semudah itu bagi Alika.

Karena terlalu lama menangis sedari tadi, Alika pun kelelahan dan tertidur dalam kondisi air matanya yang masih menetes.

***

Disisi lain, Calvin merutuki perbuatannya pada wanita itu. Sesungguhnya ia kehilangan control karena kemarahan dan kerinduannya pada Lancaster.

"Aaarrghh... Seharusnya aku tidak melakukan hal itu" keluh Calvin mengusap wajahnya kasar.

Mungkin sekarang kelihatannya dia harus meminta maaf pada wanita itu, karena sebenarnya dia tidak bermaksud menyakitinya.

Calvin menghubungi salah satu anak buahnya,

"Halo, minta Yasha bawakan informasi tentang wanita yang saya temui di cafe tadi " pinta Calvin singkat.

Dia bersikeras bahwa besok pagi, dia harus mencari wanita itu untuk meminta maaf.

Tak lama, Yasha masuk ke ruangan direktur untuk menemui sahabatnya Calvin.

"Eh aku mau... ", ucap Yasha menggantung tidak jadi melanjutkan perkataanya yang akan meminta izin pada Calvin pulang lebih dulu.

"Are you okay, Cal? Perasaan dari kemaren-kemaren kamu ndak kayak biasanya ?" tanya Yasha menginterogasi.

Calvin hanya menatap lurus tidak menjawab sahabatnya.

"Woy... Aku nanyaa loh ini men....helloo... kamu ndak kesurupan kann?!?" tanya Yasha yang semakin tidak masuk akal.

Calvin melirik Yasha tajam dan memutarkan bola matanya malas,

"gue ketemu dia lagi"

"Waah... Bagus dong! Terus ngomongin apa aja tadi?" tanya Yasha excited dengan logat medok-nya.

Ini benar-benar kabar baik. Akhirnya sahabatnya itu mulai bisa membuka hati untuk orang lain.

Namun, Seperti ada yang berbeda. Calvin tidak menunjukkan reaksi apapun.

"Gue ngga sengaja ngehina dia" jawabnya dingin.

Yasha berpikir keras bagaimana ada ceritanya orang menghina tapi ngga disengaja. Karena tidak tau lagi bagaimana, sang empunya otak pun memutuskan bertanya kembali,

"Maksut mu gimana sih, aku gak paham kalo cerita please ojo setengah-setengah! ", marah Yasha kepada Calvin yang bercerita tapi tidak lengkap.

"Namanya Alika, dia wanita yang mirip Lancaster. Dari wajahnya, gaya bicaranya... "

"dan keberaniannya", jawab Calvin fokus jendela dan menatap ke gedung-gedung pencakar langit .

Yasha yang mendengar nama Lancaster pun kaget, mengingat apa yang dilakukan Lancaster pada sahabatnya waktu itu membuatnya kesal.

"Apa kamu masih ngeharapin Lancaster kembali? ", tanya Yasha dengan nada bicara serius.

"sure, I'd really loves her" jawab Calvin menatap tajam Yasha.

(sebenernya gue ga setuju lo balik sama Lancaster, after what she did in the past on you, Cal. Lo pantes dapet yang luwih apik)

"terus gimana, sama arek wedok (sicewek) yang mirip itu tadi, did you hurt her really that bad? " tanya Yasha.

"Mungkin..." jawab Calvin sembari bersandar pada kursinya dengan memejamkan mata.

"Gue yang salah"

Saat ini, pikiran Calvin hanya tertuju pada wanita itu, bagaimana cara menemuinya, harus memakai alasan apa, dan untuk apa. Baru kali ini seorang Calvin Waymond Dimitry merasa begitu bersalah pada seseorang.

Padahal sebelumnya dia tidak pernah peduli sedikitpun apalagi menaruh rasa simpati pada orang lain.

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!