Novel ini Terdapat dua cerita yang berbeda, sengaja Author gabung, karna cerita nya pendek.
1.Rumah Kos Terkutuk
Perjalanan Tono yang mencari kosan, untuk tempat tinggal nya, yang sengaja ia di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah.
namun apes nya, Tono malah di tipu oleh pakde yang ternyata jelmaan jin.
2.Pendakian Terakhir
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
Ia mengangkat tangan kirinya untuk melihat jarum jam tangan nya, menunjukan waktu 10:25.
"Sudah hampir siang" gumam nya sambil menjatuhkan tangan kirinya ke atas kasur.
Setelah merasa cukup rebahan nya di atas kasur, ia beranjak dari atas ranjang itu untuk siap-siap mandi. Ketika dia akan melepas folding clasep jam tangan nya, ia kaget di telapak tangan nya ada noda darah.
"Apa ini ?!" gumam nya sambil kedua matanya menatap serius telapak tangan nya.
"Jangan-jangan tadi pas nyentuh saklar di kamar itu" kata hatinya berasumsi.
Dia berdiri mematung sejenak, rasa penasaran nya semakin besar terhadap kamar itu. Kemudian ia bergegas melepas semua nya yang menempel di badan nya dan langsung menghampiri pintu kamar mandi.
Cukup lama ia mandi sambil memperhatikan telapak tangan kirinya yang kini sudah bersih. Rasa penasaran nya semakin menggebu dan rasa khawatir nya terhadap wanita muda itu semakin besar. Ia bertekad untuk kembali lagi masuk ke kamar itu.
Ketika semua nya sudah beres dan rapi, ia berkeinginan keluar kamar melihat-lihat sekitar lingkungan rumah itu.
Dia melewati lorong kamar kost, sambil kedua matanya sesekali melirik ke pintu-pintu kamar kost yang selalu tertutup rapat. Kini ia mulai ada rasa curiga terhadap keadaan rumah kost itu.
Ketika sampai di halaman rumah, ia melihat dari jauh seorang pria muda yang duduk sendirian di kursi taman di bawah pohon beringin. Tono menghampiri pemuda itu untuk di ajak ngobrol, dengan niat hati supaya lebih akrab.
Baru sampai setengah jalan, pemuda misterius itu beranjak dari tempat duduk nya dan melangkah pergi dengan cepat menuju samping rumah besar itu dan menghilang dari pandangan nya Tono.
"Heh mas" sapanya ke arah pemuda itu,
Tapi pria misterius itu tak menggubris teguran nya Tono, ia terus melangkah cepat tanpa menolehkan kepala nya sama sekali.
"Kemana pergi nya dia?" Gumam nya heran, sambil kedua tangan nya bertolak pinggang
Dia tadi sempat mengejar dengan langkah kecil, tapi lelaki misterius itu benar-benar sudah menghilang dari pandangan nya. Setelah puas melihat-lihat lingkungan sekitar rumah, ia duduk sejenak di kursi taman sebelah kanan.
Seperti nya siang ini hujan akan segera turun, langit mulai gelap dan air gerimis pun mulai jatuh dari langit dan sesekali di sertai cahaya kilat di susul suara geledek. Tono pun langsung beranjak dari tempat duduk nya dan bergegas lari masuk ke rumah besar itu.
Tapi ketika sampai di pintu utama rumah itu, ia berhenti sejenak. Terbesit di pikiran nya untuk kembali lagi ke kamar nomor 1. Karena rasa penasaran nya begitu kuat, akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke kamar itu lagi, di tambah keadaan sekitar depan rumah sepi, jadi semakin mantap ia untuk menyusup lagi ke kamar gelap itu.
Dengan langkah cekatan namun waspada ia menuju dan masuk ke kamar itu, lalu segera menutup pintu. Ia baru ingat lagi, lampu kamar itu mati.
"Oh iya, lampu nya mati. Sial! " kesal nya.
Dia berjalan tak tahu arah kemana, sambil kedua tangan nya di julurkan lurus ke depan meraba-raba yang ada di depan nya, karena kamar itu begitu gelap gulita. Sedangkan di luar langit gelap pekat dan mulai hujan deras.