NovelToon NovelToon
Menggenggam Rindu

Menggenggam Rindu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:50.3M
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Hidup bergelimang harta, mempunyai istri yang cantik dan seorang putri yang manis tak membuat seorang Demian merasakan kebahagiaan hidupnya.

Rasa bersalahnya pada seorang wanita 8 tahun yang lalu selalu menghantui hidupnya. Wanita itu sudah berhasil mengubah hatinya yang hangat menjadi sedingin es, beku dan keras.

"Ariana, di mana kamu? aku merindukanmu sayang."

Disisi lain jauh dari ibu kota Ariana sedang bekerja keras seorang diri untuk menghidupi anaknya.

Anak yang tidak pernah mengetahui di mana sang ayah, karena 8 tahun yang lalu Ariana meninggalkan laki-laki yang sudah menyakitinya bersama janin yang tak pernah terucap.

Akan kah keduanya akan bertemu dan kembali bersama meski keadaan tidak seperti dulu lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~21

"Omong kosong, ten-tentu saja dia suamiku." sahut Ariana meyakinkan.

Sedangkan Demian nampak memperhatikan Ariana dengan seksama, kentara sekali wanita itu sedang berbohong.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu, menjauhlah." teriak Ariana salah tingkah ketika Demian terus-menerus menatapnya dari jarak yang sangat dekat.

"Baiklah, cepat atau lambat aku pasti akan segera mengetahui kebenarannya." sahut Demian.

"Me-memang kamu mau melakukan apa ?" Ariana mulai khawatir bagaimana jika Demian akan mencari tahu kehidupannya.

"Jika benar Herman bukan suamimu, apa Ricko adalah putraku ?" ucap Demian kemudian.

Deg!!

Ariana nampak menelan salivanya. "Tidak, dia tidak boleh tahu."

"Sembarangan, kita kan hanya melakukan sekali mana mungkin langsung jadi. Sudahlah aku mau keluar, cepat buka pintunya." ketus Ariana, sembari mencoba membuka pintu mobil tersebut.

"Kalau aku tidak mau, kamu mau apa ?" goda Demian.

"Demian." teriak Ariana kesal, namun Demian justru terkekeh.

Rasanya senang sekali menggoda wanita itu, kemudian ia segera membuka kunci pintu mobilnya tersebut dan setelah itu Ariana segera keluar dari sana.

Selepas Ariana pergi, Demian nampak mengambil ponselnya lalu memutar kembali rekaman Ricko ketika bocah kecil itu sedang mengamen.

"Kenapa aku baru menyadari, kalau Ricko sedikit mirip denganku, ya meski kebanyakan mirip Ariana. Jika memang dia putraku, akan ku pastikan dia akan menjadi milikku dan hidup bergelimang harta."

Demian nampak menatap nanar Ricko, Olive yang notabennya bukan darah dagingnya saja selalu ia manja dengan limpahan materi.

Bagaimana bisa anak kandungnya sendiri ternyata hidup susah dan rela mengamen di jalanan. Entah dia harus marah dengan Ariana atau dirinya sendiri.

Beberapa saat kemudian ia segera melajukan mobilnya menuju kantornya, ia harus memastikan Victor sudah mendapatkan informasi tentang Ariana dan Herman.

Disisi lain Victor nampak mengetuk-ngetuk pensil di atas meja kerjanya, sungguh saat ini dirinya sedang bimbang. Antara berkata jujur pada atasannya itu atau tidak.

Sebenarnya sudah sejak lama Victor mengetahui kebenaran tentang Ariana dan Herman bahwa mereka bukanlah sepasang suami istri.

Ia terpaksa menyembunyikan hal itu mengingat bagaimana kesehatan Demian yang akhir-akhir ini sering memburuk.

Karena Victor tahu sampai kapanpun Demian dan Ariana tidak akan pernah bisa bersatu. Bahkan kepergian Ariana 8 tahun yang lalu juga atas ikut campur orangtua Demian.

Namun sampai kapan ia harus menyembunyikan semua ini, cepat atau lambat bossnya itu pasti akan tahu.

Brakkkk

Victor langsung terperanjat ketika mendengar pintu ruangannya di buka dengan keras.

"Tuan." ucapnya ketika melihat Demian sudah berdiri di ambang pintu.

"Jadi bagaimana apa kamu sudah mendapatkan informasinya ?" cecar Demian.

"Tuan, kenapa anda repot-repot datang ke ruangan saya." Victor langsung berdiri dari kursi kebesarannya.

"Jadi mana informasi yang kamu dapatkan ?" tanya Demian tak sabar.

Victor nampak melihat tumpukan berkas di atas mejanya yang salah satunya adalah berkas berisi informasi tentang Ariana dan Herman.

"Mungkin ini saatnya."

Victor langsung mengambil berkas tersebut, lalu menyerahkannya pada Demian.

"Ini tuan." ucapnya.

Demian langsung menyamber berkas tersebut lalu segera melihatnya, nampak senyum kebahagiaan terpancar di wajahnya.

"Jadi Ariana tidak pernah menikah? lalu kenapa statusnya di sini janda ?" tanya Demian tak mengerti.

"Sepertinya beliau memalsukan data dirinya tuan, agar status anaknya jelas." sahut Victor.

"Itu berarti Ricko adalah anakku, Vic ?"

"Saya kurang tahu tuan, harus di lakukan test DNA untuk membuktikan itu."

"Tentu saja dia anakku Vic, kamu lihat tanggal lahirnya. Tidak mungkin kan Ariana tidur dengan laki-laki lain selain denganku waktu itu. Aku yakin Ricko pasti anakku, oh astaga aku adalah seorang ayah yang paling kejam di dunia ini."

Demian nampak terduduk di sofa di dalam ruangan Victor tersebut, sungguh ia menyesali semua perbuatannya pada Ricko.

Kemudian ia langsung beranjak dari duduknya. "Tuan, anda mau kemana ?" tanya Victor khawatir.

"Tentu saja menemui anakku." sahut Demian bersemangat.

"Kamu ingin bertemu Olive, sayang." tiba-tiba Monica sudah berdiri di ambang pintu.

Melihat kedatangan sang istri, Demian nampak berdecak kesal.

"Sedang apa kamu di sini ?" tanyanya dengan nada dingin.

"Tadi aku ke ruanganmu, tapi kata sekretarismu kamu di ruangan Victor. Kalau kamu ingin menemui Olive, itu Olive ada di bawah." sahut Monica.

"Aku tanya sedang apa kamu di sini ?" tegas Demian.

"Ten-tentu saja menemui mu."

"Aku sedang sibuk, pergilah." perintah Demian.

"Percuma punya banyak karyawan kalau kamu masih saja sibuk." cibir nyonya Anggoro, ibunya Demian yang nampak baru datang bersama dengan Olive.

"Mama, Papa ?" Demian nampak terkejut ketika melihat kedatangan kedua orangtuanya tersebut.

"Daddy." Olive langsung berhambur ke pelukan Demian.

"Hai sayang, apa putri Daddy ini sudah makan siang hmm ?" tanya Demian pada Olive.

"Sudah Dad, tadi makan di Mall." sahut Olive.

Kemudian Demian menatap kedua orangtuanya. "Tumben kalian kesini ?" tanyanya.

"Apa kamu lupa hari ini Olive ada jadwal vaksin? dia tidak akan mau di suntik kalau tidak ada kamu." sahut nyonya Anggoro.

"Sayang, kamu kan sudah besar masa masih takut di suntik. Lagipula itu juga untuk kesehatan kamu." bujuk Demian.

"Tapi Olive maunya sama Daddy." rengek Olive.

Demian nampak menghela napasnya berat, padahal ia ingin sekali menemui Ricko sekarang.

"Baiklah, Vic kamu gantikan pekerjaan saya." perintah Demian kemudian pada Victor.

Setelah itu ia segera pergi mengantar Olive ke rumah sakit bersama istri serta kedua orangtuanya.

"Ngomong-ngomong kapan kalian akan memberikan adik pada Olive? mama sudah tidak sabar untuk menimang cucu." ujar Anggoro ketika Demian baru melajukan mobilnya.

"Sudah ku bilang, aku tidak ingin punya anak Ma." sahut Demian dari balik kemudinya.

"Tapi perusahaan butuh seorang pewaris Dem dan Mama harap kalian cepat membuat program untuk bayi laki-laki." desak nyonya Anggoro lagi.

Mendengar perkataan ibunya, Demian langsung mendengus kesal. Sedangkan Monica tentu saja sangat senang, ini yang ia harapkan mempunyai keturunan dari Demian agar rumah tangganya langgeng.

Sesampainya di rumah sakit sore itu, mereka segera menuju ruangan dokter spesialis anak.

"Olive takut, Dad." rengek Olive ketika berada di ruang tunggu.

"Hanya sebentar sakitnya, sayang." bujuk Demian.

"Tapi Olive takut." Olive yang berada di pangkuan Demian nampak mengeluh manja.

Beberapa saat kemudian Demian nampak terkejut ketika melihat seorang wanita mengenakan masker sedang mendorong kursi roda melewatinya.

Deg!!

"Ariana? apa yang terjadi dengan Ricko ?"

Ariana yang melihat Demian beserta keluarganya langsung bersikap acuh, sedangkan Ricko nampak menatap Olive yang sedang berada di pangkuan ayahnya.

"Ricko apa kamu baik-baik saja ?" teriak Olive yang langsung membuat Ariana menghentikan langkahnya.

"Hmm." sahut Ricko cuek, dia memang tidak pernah menyukai Olive yang selalu bersikap sombong di sekolah.

"Apa Ricko tidak bisa berjalan, tante ?" tanya Olive lagi.

"Tentu saja aku bisa jalan, sebentar lagi juga sembuh." teriak Ricko marah.

"Hey anak kecil berani sekali kamu berteriak pada cucu saya ?" tegur nyonya Anggoro.

Ariana yang sedang memakai masker, langsung menatap wanita paruh baya tersebut. Seketika ingatannya tertuju pada 8 tahun silam.

1
filis 12
Luar biasa
mutiyah wiyono
Ariana itu benar 2 wanita munafik, tdk bisa menjaga kehormatan
🌺Ulie
Luar biasa
siti rohimnah
Biasa
siti rohimnah
Kecewa
Lilik Juhariah
kl bahas kerjaan kenapa gk di ruang kerja jgn di restoran
Lilik Juhariah
gk bayangin nyonya anggoro gk dandan pucat kayak apa ya, biasanya kan menor banget
Irma Saodah
Luar biasa
Nara Ega Gratma
mewek😭😭😭😭
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
suami setia Martin GK gampang tergoda oleh wanita lain
Nara Ega Gratma
ah kangen kisah daddy Martin dan bunda sera🤭🤭
Cem Pluk
ini org tidur apa pibgsan thor wkwkkkkkk
Cem Pluk
jangan blg nanti Ariana anak p Anggoro ya thor 🤣🤣🤣🤣
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
kena omongan sendiri km Dena melepas pakaian di hadapan laki-laki 😂😂
Cem Pluk
setan kembali lagi wkwkwkkkkkk
Cem Pluk
si mon mon taa thor 😆
Cem Pluk
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣trs readernya apa thor ?? 🤭🤭😆😆😆😆
mars
padahal kan pagi2 masak bau keringet ya
Mice Maizarni
Luar biasa
mulia modeong
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!