NovelToon NovelToon
HIGH SCHOOL SON OF A CEO

HIGH SCHOOL SON OF A CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Isam M.badrul hisyam

Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!

cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 IBU SELALU SAJA SEPERTI ITU

hari itu matahari baru saja menampakkan sinarnya. beberapa orang masih tetap bertahan dengan selimutnya ada juga yang melakukan aktivitasnya, Revalina membuka jendela kamar kosnya ia melihat keluar hanya melihat pintu pintu yang masih tertutup dengan rapat.

hari ini aku akan mencoba melamar pekerjaan di Alexander group semoga saja rezeki ku memang benar ada di sana. gumam Revalina sembari tersenyum.

Revalina segera mandi dan mengenakan pakaian. ia ingin lebih awal untuk melamar pekerjaan.

beberapa saat kemudian langkah kakinya sudah terpacu di trotoar jalan, ia sedang melihat ponsel mencari lokasi Alexander group berada. tangan nya melambai pada angkutan umum yang tengah lewat. roda angkutan umum berhenti tepat di depannya, Revalina masuk kedalam angkutan itu.

kondisi di dalamnya hanya ada beberapa orang penumpang Saja. jam baru menunjukkan pukul 6 lewat 30 menit dan juga pada hari ini sebagian tempat telah tutup di karenakan tanggal merah. namun di beberapa tempat tetap beroperasi seperti biasa.

angkutan umum perlahan melaju di jalanan kota, saat tengah duduk dengan tenang di dalam angkutan umum, sepasang mata melihat Revalina dengan sangat tajam.

mata itu melirik dari atas hingga bawah berulang kali. Revalina sebenarnya menyadari hal itu namun ia memilih mengabaikannya karena hall itu bagi nya sudah biasa, sukurnya sampai di tempat tujuan tidak ada masalah yang menghalanginya.

Revalina telah sampai di sebuah gedung tinggi berlantai puluhan. yang tak lain adalah gedung Alexander group, "jadi ini gedung perusahaan itu besar sekali ya. uajar Revalina."

Revalina melihat ponselnya, untuk melihat kembali map untuk mencocokan bangunan yang ada di depannya. ia akhirnya yakin kalo itu perusahaan yang ia tuju. langkah nya perlahan tertuju pada gedung itu. saat memasuki lobby gedung. ia telah di sambut dengan antrian bayak orang. pakaian mereka Dangan modis dan berkelas. hanya Revalina saja yang memakai rok putih dan hitam pendek.

ia tidak menyangka bahwa di gedung itu sudah bayak pelamar yang datang sebelum dirinya. kepercayaan dirinya mulai goyah namun ia tetap berusaha tenang.

ia pun pergi menunggu ketempat yang telah di sediakan. seleksi sekertaris baru akan di laksanakan pada pukul 9 sedangkan kini baru jam setengah 8. masih di perlukan waktu setengah jam untuk menuju penyeleksian.

di rumah berlantai 2 suara ponsel berdering cukup keras. seorang remaja bergegas naik menuju kamarnya, ia meraih ponselnya.

"hallo."

"selamat pagi tuan muda, hari ini ada jadwal interview sekertaris baru untuk anda. saya akan menjemput anda pukul 9 bantai."

"sekertaris baru untukku.? ah iya aku baru ingat, ibu menyuruh paman mencarikan sekertaris baru untukku."

"baiklah."

"saya harap anda segera siap siap tuan muda."

"hmmm...."

suara sambungan telpon itu pun mati. remaja itu pun melihat kearah jendela,

"sekertaris baru yah."ini menarik.

ia pun bergegas mempersiapkan dirinya.

beberapa saat kemudian saat jam menunjukkan pukul 8 lewat 45 m. sebuah mobil Alphard berhenti di depan rumah berlantai 2 itu. seorang pria paruh baya berjas hitam tapi turun dari dalam mobil. dan membuka pintu gerbang di tangan kirinya ia membawa Tote bag berwarna hitam.

tok...tok...tok..

selamat pagi tuan muda, apa anda sudah siap.?

tidak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah berlantai 2 tersebut. pria paruh baya itu membuka pintu yang tidak di kunci sama sekali. pria itu masuk kedalam begitu saja ia adalah paman bara yang hendak menjemput Rehan.

taun muda.? teriak paman bara.

ia sebentar jawab Rehan dari kamarnya di dekat lantai 2. paman bara naik ke lantai dua. dan berdiri di depan pintu kamar Rehan. tak lama pintu kamar Rehan terbuka. Rehan keluar dengan pakaian kemejanya.

"selamat pagi tuan muda ujar paman bara sambil membungkukkan badannya."

"hmmm... jawab Rehan singkat."

paman bara memperhatikan pakaian yang di kenakan Rehan di pun mengerutkan keningnya. Rehan yang menyadari ekspresi wajah paman bara segera bertanya.

ada apa paman.? apakah pakaian ku terlihat aneh.?

ah tidak tuan muda hanya saja pakain yang anda gunakan terlihat biasa saja. Rehan melirik ke paman bara.

maksud saya, ini adalah hari pertama anda pergi ke perusahaan sebagai seorang CEO. anda harus memberikan kesan yang harus anda berikan di hari pertama ini. ujar paman bara.

"jadi."

tuan muda nyonya telah menyiapkan pakaian yang akan di gunakan di hari pertama anda ke perusahaan. ini pakain anda. dan paman Bara segera meyerahkan Tote bag yang dia bawa.

Rehan mengambil Tote bag itu lalu membukanya sedikit. ibu menyuruhku menggunakan ini.? paman bara menganggukan kepalnya.

"ok tunggu sebentar."

Rehan kembali menutup pintu kamarnya ia segera berganti pakaian. 10 menit kemudian pintu kamar kembali terbuka. Rehan keluar dari kamar dengan pakain yang diberikan ibunya.

pakain mewah dengan warna domain biru terang, dasi hitam yang panjang kini telah di pakai Rehan. paman bara memperhatikan itu terdiam sejenak. ia memperhatikan Rehan dari atas kebawah tidak berkedip sama sekali.

"ada apalagi.? apa pakain ini kurang cocok denganku.?"

"paman bara tersadar mendengar suara rehan."

"ia dengan segera menjawab tidak tuan muda."

pakain yang anda gunakan sangat cocok dengan anda. nyonya Memeng tidak pernah salah dalam memilihkan pakaian untuk anda.

"benarkah."

"paman bara menganggukan kepalnya."

baiklah kalo begitu ayo kita segera berangkat, Rehan menutup pintu kamarnya. ia menenteng sebuah tas hitam dengan gambar naga bewarna merah. ia berjalan melewati paman bara.

tuan muda tunggu sebentar, mohon maaf sebelumnya. bolehkah saya memotret anda terlebih dahulu. ujar paman bara.

"hah."

paman bara melangkah melewati Rehan. dan berdiri di depannya. tuan muda nyonya meminta saya untuk mengambil foto anda. dan memberikannya kepada nyonya saat anda memakai pakain yang ia berikan untuk tuan muda. bolehkah saya memotret anda dan mengirimkan padanya.? Rehan menepuk keningnya.

"ibu selalu saja begitu."

Rehan berdiri dengan tegap menghadap paman bara. dengan segera paman bara mengeluarkan ponselnya dan mengarahkannya kepada Rehan.

tuan muda, dapatkah anda sedikit bergaya.

Rehan tidak begitu mengerti soal bergaya, dia yang biasanya tidak pernah berfoto dan hanya bisa kaku saat berfoto.

paman bara memperbaiki posisi Rehan yang kaku itu. nah sekarang silahkan anda terseyum, tetapi jangan terlalu lebar. biarkan aura anda keluar dengan sendirinya. Rehan terlihat terseyum sambil melihat kearah ponsel paman bara.

"cekrek."

suara kamera berbunyi itu pertanda paman bara telah mengambil foto. baiklah tuan muda sudah selesai, mari kita berangkat keprusahaan.ujar paman bara sembari memberi jalan untuk Rehan.

Rehan yang menahan senyum dari tadi akhirnya menghembuskan napas panjang. ia melangkahkan kaki nya melewati paman bara. keduanya turun dari lantai dua dan keluar dari rumah. menuju mobil yang sudah terparkir di depan gerbang. segera Rehan masuk kedalam mobil begitu pintu di buka oleh paman bara. mobil pun melesat ke jalanan kota menuju perusahaan, dan meninggalkan rumah Rehan.

kembali di perusahaan, seleksi sekertaris baru, sudah di buka. Revalina yang berada di antrian itu cukup merasa gugup, namun dia berusaha tetap tenang.

silahkan kalian menumpuk kertas di atas meja. tahapan seleksi di bagi menjadi 3 tahap, yaitu seleksi administrasi, seleksi interview awal oleh bagian HRD, dan seleksi interview akhir yang di lakukan oleh CEO perusahaan kami.

perlu kalian ketahui posisi sekretaris saat ini berhubungan langsung dengan CEO. bagi yang merasa kurang cocok bisa memisahkan diri dan duduk di tempat masing masing yang telah di sediakan oleh perusahaan kami. ujar seorang wanita berumur 40 tahun salah satu kariyawan di perusahaan itu. para pelamar segera menumpuk berkas di atas meja dan kembali antri di depan sebuah rungan di lantai satu.

nanti yang lolos tahap satu akan di panggil keruangan interview tahap awal yang di lakukan oleh HRD. bagi yang tidak di panggil silahkan mengambil berkas anda dan meninggalkan tempat ini. ujar karyawan tersebut. para pelamar segera kembali antri dan menunggu selesai tahap administrasi.

sementara itu sebuah mobil Alphard berhenti di depan gedung Alexander group. dengan segera satpam yang berjaga berlari membuka pintu mobil tersebut.

seorang remaja dengan pakain jas domain biru keluar dari mobil. remaja itu ada lh Rehan.

"selamat pagi tuan muda."

ujar satpam tersebut.

"hmmmm....."

Rehan melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung. mobil yang mengantarnya segera pergi untuk mencari tempat parkir.

begitu Rehan masuk beberapa karyawan buru-buru membentuk barisan untuk meyambut Rehan yang berjalan masuk.

"selamat pagi tuan muda." ujar karyawan serempak.

"hmmmm...."

Rehan hanya mengangkat satu tangannya tanda dia menerima hormat dari karyawan.

sebenarnya ia cukup risih akan hal itu. namun mau bagai mana lagi, ia adalah anak dari pemilik perusahaan. selain itu ia kini menjabat sebagai CEO, jadi sudah pasti para karyawan akan menghormati nya.

suara kompak karyawan menyambut kedatangan CEO nya, menarik perhatian para pelamar yang sedang antri tak jauh dari lobby gedung.

"lihat itu. siapa remaja itu.?

mengapa mereka begitu hormat padanya.?

mungkin dia adalah anak petinggi dari salah satu orang penting di perusahaan ini.

jadi dia begitu di hormati.

tapi mengapa dia menggunakan pakain seperti itu.?"

orang yang mengantri saling berbincang satu sama lain.

Revalina juga memperhatikan remaja yang di hormati itu. namun ia tidak mengomentari apapun.

rehan berjalan menuju lift. namun antrian panjang para pelamar menarik perhatian nya.

langkah nya terhenti, ia menoleh ke antrian itu.

"ada apa tuan muda."ujar salah satu karyawan menghampiri rehan.

"orang orang itu sedang mengantri apa.?

tanya Rehan.

"oh itu adalah antrian seleksi interview sekertaris untuk tuan muda."

jawab karyawan tersebut.

mengapa tidak ada kursi untuk Meraka duduk.? ah soal itu, memang seperti itu biasanya proses penyeleksian nya tuan muda.

Rehan mengerutkan keningnya. tidak lama paman bara datang menuju Rehan dan kariyawan itu selepas selesai memarkirkan mobil.

"tuan muda mohon maaf sebelumnya. saya segera memindahkan antrian itu kelantai lain yang ada tempat duduknya.

Rehan yang mendengar perkataan paman bara segera menganggukan kepalanya.

ia segera berjalan menuju lift yang hanya berjarak beberapa meter."

paman bara segera dengan sigap memencet tombol hingga pintu lift terbuka, dan Rehan segera memasukinya. Rehan segera menoleh kearah paman bara dan karyawan tersebut dan berkata.

"segera di perbaiki." jangan mengganggu pandangan orang yang datang."

uajar Rehan.

pintu lift tertutup. lift membawa Rehan ketempat ruangan nya berada.

paman bara segera berbalik menatap karyawan yang berada di belakangnya.

segera pindahkan orang orang yang lagi di seleksi kelantai yang lebih besar.

hidupkan juga pendingin ruangan agar mereka merasa nyaman.

"ah baik tuan bara." segera saya lakukan."

segera karyawan itu menuju antrian panjang para pelamar, dan bergegas untuk memindahkan nya sesuai yang di suruh paman bara tadi. tak beberapa lama kemudian orang orang yang sedang mengantri termasuk Revalina di pindahkan kelantai 4. dan ruangan di lobby menjadi terasa renggang kembali.

1
Aaq Jalil
up thor
Aaq Jalil
ayok Thor up dah lama gak up😭
badrul: udah up lagi di revisi pihak novel toon
total 1 replies
Pinem lina2
lanjut
Jade Meamoure
koq dendam sama ayah aq kurang setuju sih sebagaimanapun buruknya orang tua kita tetap harus menghormati karena tak ada satupun orang tua yg mau anaknya jadi buruk dan di agama apapun tak memperbolehkan dendam kecuali di novel kultivasi 🤣🤣🤣
badrul: 🤣🤣🤣 hehehe
total 1 replies
Aaq Jalil
untuk ceritanya lumayan bagus,
up dable up dong thor
Aaq Jalil
mantap thor
Masumi Hayami
Kan udah di sebutin tadi si Rehan mau ketemu sama Ibu ku.
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
badrul: sorry bang masih perlu bayak belajar
total 1 replies
Masumi Hayami
Grup or Group. bukan Grub
Masumi Hayami
bayangan gw 'Wanita' itu berarti seorang guru atau seseorang yg sudah tua.

tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.
Kuta Kutala
upmin
Kuta Kutala
rehan teryata suka spek nyali nyali/Smile/
Kuta Kutala
kurang min banyakin dong/CoolGuy/
Kuta Kutala
/CoolGuy/
Kuta Kutala
up lagi min sehari 2 bab napa penasaran nih
Kuta Kutala: min kok gk updet hari ini/Frown//Sob/
badrul: tahun depan 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Kuta Kutala
up lagi min dikit banget
badrul: tungguin aja 1 Minggu lagi
total 1 replies
Kuta Kutala
mantapthor
Kuta Kutala
up lagi dong thor
KATAK MELOMPAT
karyawan
badrul: makasih bro atas review nya hehheh
total 1 replies
KATAK MELOMPAT
sampai
KATAK MELOMPAT
sahut? sambut mungkin bang
badrul: itu emang sahut min
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!