NovelToon NovelToon
Love Across Realm

Love Across Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Beda Dunia / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:496
Nilai: 5
Nama Author: Chintyaboo

Ketika tombak itu dihunuskan ke arahnya, Qu Fengxiao sudah tidak memiliki terlalu banyak harapan lagi untuk mengembalikan segalanya seperti semula. Satu-satunya keluarga yang ia punya membunuhnya. Dia jatuh ke dalam keputusasaan. Tapi siapa sangka, dia akan terbangun di dunia lain di mana teknologi lebih maju dari duniannya. Ditambah, dia harus berurusan dengan ilmuwan gila dari sebuah institusi raksasa yang terhubung dengan keluarganya.

Belum selesai dengan itu, tiba-tiba seseorang mengajaknya menikah dan membuatnya bingung dengan keberadaan dua pria yang terlihat mirip di dua dunia.

"Tuan Dewa Kuno, kau tidak sedang mempermainkanku, kan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chintyaboo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kebangkitan Darah

“Apa ini Tubuh Yin?”

Qu Fengxiao terkejut. Dia menarik lengannya agar lepas dari pegangan pria itu. “Aku tidak mengerti maksudmu.”

“Tubuh Yin ... ini benar-benar Tubuh Yin yang asli. Nona, boleh aku tahu siapa namamu?”

Qu Fengxiao memilih mengabaikannya dan pergi. Tapi pria paruh baya itu berjalan menghadangnya. Raut wajahnya masih sama, seolah melihat Qu Fengxiao sebagai harta.

“Tidak salah, ini benar-benar Tubuh Yin. Kau adalah pemilik Tubuh Yin pertama yang kami temui sejak Tuan Dewa memberi perintah.”

“Dewa?”

“Anda pasti adalah utusan yang diberikan oleh Tuan Dewa untuk kami.” Pria paruh baya itu meraih lengan Qu Fengxiao lagi dan memeriksa denyut nadinya.

Wajah pria itu semakin cerah. “Keturunan Dewa Iblis. Ada darah keturunan Dewa Iblis di nadimu. Kau benar-benar utusan-Nya!”

Qu Fengxiao merinding. Bagaimana pria itu bisa tahu hanya dengan memeriksa nadinya? Dewi Kehidupan pernah berkata bahwa darah iblis yang dimilikinya berasal dari kakeknya yang merupakan mantan Dewa Iblis. Ayahnya adalah Kaisar Iblis keturunan mantan Dewa Iblis dan mantan Dewi Kehidupan.

Meski dia hanya memiliki seperempat darah iblis, tapi darah iblis miliknya telah disegel oleh Tubuh Yin. Bahkan para dewa tidak bisa memeriksanya hanya dengan merasakan denyut nadi. Orang ini ... apa benar-benar manusia?

“Siapa kau sebenarnya?” Raut Qu Fengxiao menjadi serius.

Pria paruh baya itu berkata dengan nada hormat, “Namaku adalah Gao Rongliu. Tuan Dewa telah memilihku sebagai Pendeta untuk mencari keturunan Dewa Iblis lainnya dengan Tubuh Yin. Tidak disangka, akan bertemu di sini. Ini merupakan sebuah berkat dan anugerah dari Tuan Dewa.”

Qu Fengxiao semakin sakit kepala. “Tuan Dewa yang dimaksud ... seperti apa dia?” Dia memiliki firasat buruk.

“Beliau adalah Dewa Agung yang kami pujakan. Saat aku sedang dalam pertapaan, Tuan Dewa memberiku pesan dari langit dan meninggalkan air suci untuk memelihara kehidupan kami. Dengan begitu, kami akan memiliki kemampuan yang tidak dimiliki manusia biasa.”

“Air suci?”

“Air suci yang didapat dari keturunan Dewa Iblis yang baru. Keturunan campuran paling kuat dan berbahaya. Tuan Dewa mendapatkannya setelah berkelana dan memberikannya pada kami sebagai berkat dan anugerah.”

Qu Fengxiao semakin bingung. Apa keturunan campuran yang dimaksud adalah Qu Fengxiu? Tapi ... dia tidak pernah mendengar kalau Qu Fengxiu memiliki benda seperti itu. Selain itu, bagaimana mungkin seseorang mencuri sesuatu darinya?

Kemudian untuk Tuan Dewa ini ... seharusnya ada orang yang dikenalnya karena telah mencarinya. Tapi siapa?

“Kalian membawa air suci itu?”

Gao Rongliu tersenyum senang. “Air suci tidak bisa dipindahkan setelah diberikan pada Tuan Dewa. Jika dipaksa dipindahkan, hanya akan menjadi uap yang sia-sia. Kalau Nona Utusan menginginkannya, kami bisa memberikan sebanyak Nona Utusan inginkan. Air suci ada di taman kuil kami. Kami bisa mengantar Nona Utusan ke sana sekalian beristirahat.”

Satu-satunya cara untuk mencari tahu siapa Tuan Dewa ini adalah melalui air suci itu. “Tunjukkan padaku!”

Qu Fengxiao tidak terkejut ada beberapa dewa yang menganggap dirinya benar-benar Tuhan. Manusia mudah dibodohi. Hanya dengan air suci, sudah membuat beberapa manusia memujanya. Jika tidak mengungkit Tubuh Yin dan keturunan Dewa Iblis, dia tidak akan peduli.

Siapa pun dewa ini, pasti memiliki niat jahat terhadapnya. Qu Fengxiao harus waspada.

Dia mengikuti kelompok ‘Sekte Sesat’ itu ke kuil yang tempatnya tidak terlalu jauh dari lokasi awal mereka.

Kuil itu sangat sepi, tapi bersih dan rapi. Terlihat seperti bangunan bersejarah yang dirawat dengan baik. Namun, hanya memiliki penerangan obor. Tidak ada lampu. Sedangkan hari sudah akan gelap.

Sejak tadi para pengikut itu mengikuti mereka berdua. Qu Fengxiao merasa sedang diawasi. Tatapan pemujaan mereka membuat Qu Fengxiao tidak nyaman. Selain itu, kadang orang-orang itu akan melantunkan pujaan yang tidak seharusnya.

Benar-benar kacau. Orang-orang gila ini benar-benar kacau!

Qu Fengxiao sudah memutuskan untuk pergi setelah memeriksa air suci apa pun yang terjadi.

“Di sini.” Gao Rongliu berdiri di samping mata air yang mengalir deras.

Qu Fengxiao mengerutkan kening. Itu adalah mata air biasa. Apa mereka ditipu?

“Tuan Dewa berkata mata air ini telah memberikan kehidupan yang panjang pada keturunan Dewa Iblis. Kekuatannya dapat menghancurkan dunia. Dia kemungkinan lebih kuat dari keturunan Dewa Iblis mana pun karena memiliki garis darah Dewa Kuno.”

“Garis darah Dewa Kuno ....” Ada empat Dewa Kuno di Alam Dewa. Salah satunya adalah Dewa Hukum yang ia kenal dan Dewi Memori yang keberadaannya seperti mitos. Kekuatan mereka setara dengan Kaisar Dewa dan Dewa Iblis.

Jika ada campuran antara Dewa Iblis dan Dewa Kuno, maka itu adalah bencana nyata. Para dewa tidak akan melepaskannya.

Kekuatan Tuan Dewa ini sangat kuat. Qu Fengxiao memiliki banyak keraguan dalam hatinya.

Dia langsung berjongkok dan memeriksa mata air tersebut. Dia memasukkan tangannya ke dalam air untuk memeriksa.

Matanya membulat sempurna. Memang ada kekuatan spiritual yang padat. Bahkan air itu tidak membeku ketika menyentuh kekuatan spiritualnya. Qu Fengxiao mengambil air itu ke tangannya dan menunggu beberapa menit, tapi itu langsung berubah menjadi embun, kering begitu saja.

Mereka tidak berbohong.

Sayangnya Qu Fengxiao tidak dapat merasakan adanya aura magis lain. Dia tidak bisa menemukan jejak dewa lain. Pemiliknya belum menjadi dewa maupun iblis sesungguhnya.

Itu bukan Qu Fengxiu. Tapi bagaimana dengan Tuan Dewa?

“Kau pernah melihat Tuan Dewa ini?”

Gao Rongliu menggeleng lemah. “Sayangnya, aku hanya mendengar suara yang menggema di telingaku. Suaranya sangat agung dan kuat berasal dari langit. Meski begitu, aku sangat yakin pada anugerahnya.”

Qu Fengxiao berdiri. Saat melihat para pengikut yang terus melekat padanya itu, dia semakin sensitif.

“Kalian bisa pergi, aku sedang ingin sendiri.”

“Baik.” Gao Rongliu membungkuk dan pergi bersama pengikut lainnya.

Qu Fengxiao akhirnya bisa bernapas lega. Tapi ketika baru saja dia bisa bernapas dengan lega, hawa dingin di tubuhnya tiba-tiba melonjak dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Jantungnya berdenyut. Kepalanya seperti terbentur benda tumpul. Rasa dingin yang ekstrem langsung menyelimuti sampai ke tulangnya.

Qu Fengxiao jatuh setengah berlutut dan memuntahkan seteguk darah. Dia melihat tangannya yang habis menyentuh air mata air. Air mata air itu tidak menguap, tapi masuk ke tubuhnya. Bebannya terlalu berat ketika air mata air mengalir di tubuhnya dan memadati jantungnya di mana hawa dingin tersimpan.

Itu adalah air mata air milik keturunan Dewa Iblis dan Dewa Kuno. Qu Fengxiao hanya campuran yang tidak murni harus menerima beban yang sulit ia tanggung. Dia tidak tahu kalau itu akan membuat darah di tubuhnya beraksi intens.

“Ini bukan untuk perpanjang umur.” Qu Fengxiao merasa gelisah. “Tapi untuk melemahkan sebagian garis darah campuran.”

Qu Fengxiao memiliki empat garis darah di tubuhnya. Jika hanya dua, reaksinya tidak akan sebesar itu karena air mata air hanya akan menekan salah satu darahnya saja. Tapi dia memiliki empat! Dua di antaranya ditekan, dua lainnya yang merupakan darah dewa dan iblis saling bertolak lebih intens.

Darah manusia dan naga miliknya bisa menetralkan konflik antara darah dewa dan iblis. Tapi jika kedua darah itu ditekan, maka kontraksi dua darah itu akan semakin memburuk. Qu Fengxiao takut, dia akan jatuh ke dalam posisi yang sama seperti Qu Fengxiu. Jika seperti itu, Tubuh Yin akan bereaksi lebih besar dan dia akan mati!

Gao Rongliu datang saat Qu Fengxiao tengah merasakan rasa sakit luar biasa di seluruh tubuhnya. Dia menyentuh dahi Qu Fengxiao, lalu mengangkat tubuhnya.

Qu Fengxiao tidak tahu apa yang akan orang itu lakukan. Tubuhnya sangat lemah saat ini. Dia masih menanggung semua beban rasa sakit yang menimpanya sampai tidak bisa melakukan apa pun.

“Nona Utusan, bertahanlah. Tuan Dewa akan memberkati dan melindungimu dari ketimpangan garis darah.”

Qu Fengxiao tidak peduli kata-katanya. Pandangannya semakin kabur dan segalanya menjadi gelap. Ia tidak dapat merasakan tubuhnya lagi dan jatuh ke dalam gelapnya kesadaran.

Rasa-rasanya Qu Fengxiao seperti melihat sesuatu dalam kegelapan. Dia tidak tahu sampai kapan dia akan bangun. Tapi saat ini, dia melihat sosok gadis kecil duduk di tepi mata air sambil merendamkan kakinya dan merenung melihat bintang di langit. Matanya yang ungu tampak kesepian. Ada saatnya dia terlihat menangis kecil, lalu merenung lagi. Rasanya tampak sangat lama dia seperti itu, di posisi yang sama, dan postur yang sama.

Qu Fengxiao akhirnya kembali ke kenyataan. Dia bangun. Saat sadar, ternyata matanya dipenuhi air mata. Situasi anak tadi membuatnya seperti melihat diri sendiri saat masih kecil.

Ternyata dia tidak sendiri.

Qu Fengxiao merasakan tubuhnya sudah menjadi lebih baik. Namun, masih terasa sangat lemah. Dia melihat ruangan sekitar yang terlihat aneh.

Ruangan yang aneh. Seperti sebuah istana ... atau kuil mungkin? Tidak ada pencahayaan lain selain obor. Tempat ini gelap. Ada banyak rune rumit di dinding dan lantai batu. Qu Fengxiao sendiri ada di atas kursi batu yang aneh di ujung ruangan. Tempat ini masih terlalu gelap untuk diperhatikan sepenuhnya.

Qu Fengxiao melihat kedua tangannya yang terasa berat. Keningnya berkerut dalam-dalam dan hatinya merasa tidak nyaman.

Selain karena pakaiannya berubah menjadi gaun merah, dia juga dirantai.

“Ini bukan rantai biasa,” gumamnya. Dia menarik-narik rantai itu berharap bisa menghancurkannya. Sekuat tenaga ia menarik. Tapi rantai tidak hancur.

Rantai itu terhubung dengan kursi batu yang ia duduki. Kakinya masih bebas, tapi tangannya tidak. Rantai itu juga menekan kekuatan spiritual di tubuhnya, membuatnya benar-benar terlihat seperti manusia biasa.

“Sialan ... aku ceroboh.” Qu Fengxiao merasa tidak senang. Ia mengepalkan tinju erat-erat, marah.

Sisa obor mulai menyala yang membuat ruangan semakin terang. Pada saat itulah para pengikut berjubah hitam masuk ke dalam ruangan yang besar ini dan berbaris di depannya.

Gao Rongliu datang memimpin. Kecuali Gao Rongliu, mereka semua bersujud di depannya dan menunduk dalam-dalam.

“Dewiku.” Gao Rongliu membungkuk.

“Orang-orang gila ini ...” cibir Qu Fengxiao menahan rasa kesalnya.

“Saat ini darah iblis Dewi belum bangkit. Kami di sini mendapatkan amanat dari Tuan Dewa, untuk membangkitkan darah iblis Dewi yang sudah lama tersegel dalam Tubuh Yin.”

Qu Fengxiao mendengus. “Apa kau tidak berpikir bagaimana aku menahan kekuatan iblis selama puluhan tahun dalam Tubuh Yin? Meski aku terbunuh, kalian tidak bisa melakukannya.”

Senyum Gao Rongliu masih tampak tenang layaknya pendeta. “Dewi terlalu khawatir. Kami tidak akan membiarkan Dewi kami terbunuh. Setelah kebangkitan darah, tujuan Tuan Dewa akan terlaksana. Baik Tuan Dewa maupun Dewi, akan mendapatkan apa yang kalian inginkan.”

“Kau tidak tahu apa pun.”

“Dewiku, silahkan menikmati prosesnya.”

Gao Rongliu menyingkir untuk ikut menonton. Para pengikut berjubah hitam bergerak ke samping. Sedangkan sisa pengikut di luar memasuki ruangan.

Para pengikut berjubah hitam itu menarik rantai seperti menarik hewan. Namun, itu bukan benar-benar hewan, melainkan manusia. Para wanita yang pernah menjadi sasaran penculikan di laboratorium bawah tanah milik Red Room.

Mereka dirantai oleh satu rantai panjang, lalu ditarik seperti hewan persembahan. Semuanya masuk ke dalam dan ditempatkan di tiap sisi ruangan. Qu Fengxiao baru sadar kalau di tiap sisi ruangan ada sebuah tempat yang terbuat dari batu. Masing-masing wanita ditempatkan di sana. Mereka bahkan tidak berpakaian.

Banyak dari mereka menangis dan ketakutan. Ada yang sudah pasrah hingga hanya bisa merenung. Ada juga yang ingin memberontak, tapi tidak bisa karena jeratan rantai yang kuat.

Qu Fengxiao tidak kuat melihatnya. Dia terus-menerus menarik rantai berharap bisa putus. Ia mengedarkan hawa dingin dari tubuhnya secara paksa untuk menghancurkan rantai atau apa pun di sekitarnya, tapi tidak ada apa pun yang keluar.

Qu Fengxiao berteriak frustrasi. “Lepas! Gao Rongliu, aku akan membunuhmu!”

Teriakan Qu Fengxiao tidak didengarkan. Mereka menganggapnya sebagai kesenangan semata dan isyarat kalau wanita itu menyukainya.

Qu Fengxiao menendang apa pun yang bisa ia jatuhkan di sekitarnya, bahkan sampai obor. Ia ingin berdiri, tapi tangannya tidak bisa menjauh dari kursi. Dia menarik sekuat tenaga sampai lecet.

Pengikut berjubah hitam mendekati wanita-wanita itu dan melakukan hal tak senonoh di sana. Qu Fengxiao yang masih berusaha lepas terdiam sejenak dan tidak berani melihatnya. Tubuhnya bergetar mendengar teriakan sedih wanita-wanita itu.

Di laboratorium, dia melihat wanita-wanita itu selamat dan pulang. Huo Yuzheng menyelamatkan mereka, sedangkan saat itu ia sedang sekarat. Kenapa tiba-tiba mereka di sini?

Tak habis dengan teriakan itu, Qu Fengxiao dapat mencium bau darah yang pekat memenuhi ruangan. Dia mendongak, melihat beberapa wanita malang itu tergenang darah.

“Tidak ... jangan ....” Mata Qu Fengxiao semakin terlihat ketakutan.

Gao Rongliu berdiri dari kursinya dan berkata, “Dewiku, terimalah persembahan darah kotor energi Yin dari kami!”

“Terimalah persembahan darah kotor energi Yin dari kami!”

“Diam!” Qu Fengxiao berteriak frustrasi. Keringat menetes di dahinya dan membeku. Tubuhnya bergetar hebat.

Meski dia terbiasa melihat darah, dia tetap memiliki hati nurani. Melihat orang-orang tidak bersalah, mati dan dijadikan persembahan untuk kebangkitan darah iblisnya ....

Qu Fengxiao tidak bisa menerimanya!

“Siapa ... Siapa Tuan Dewa yang kau maksud?” Qu Fengxiao bertanya lagi. Nadanya bergetar.

Gao Rongliu menjawab, “Dewa Kegelapan.”

Dewa Kegelapan ....

“Qu Fengxiu ....”

Qu Fengxiao mendadak lemas. Tatapannya kosong seketika dan menjadi merah seperti kelinci dengan air mata yang mengalir.

Kakaknya ....

Awalnya dia pikir Qu Fengxiu tidak memiliki niat membunuhnya. Itu adalah paksaan karena dia dalam kondisi lepas kendali. Meski Qu Fengxiao tidak berniat melepaskannya, dia masih menganggapnya sebagai seorang kakak.

Sekarang ....

Qu Fengxiu benar-benar ingin membunuhnya. Tidak hanya membunuh fisiknya, tapi juga mentalnya.

“Kenapa ....” Qu Fengxiao tertawa getir.

Di dunia ini, satu-satunya yang paling Qu Fengxiao sayangi hanya kakaknya. Bahkan meski dia dan Huo Yuzheng terikat hubungan, dia masih lebih menyayangi kakaknya. Kenapa harus menjadi seperti ini?

Dia hanya ingin kakaknya kembali ....

Tapi sepertinya, Qu Fengxiu yang pernah ada untuknya sudah mati.

Qu Fengxiao dilarutkan oleh kesedihan. Wanita-wanita itu mati satu per satu di bawah pisau yang menyayat leher mereka. Sedangkan Qu Fengxiao yang melihatnya semakin terguncang secara mental. Tinjunya terkepal sangat erat sampai tangannya berdarah.

Darah dari wanita-wanita yang dikorbankan memenuhi rune di lantai dan terhubung dengan kursi yang diduduki Qu Fengxiao. Semua darah itu terintegrasi olehnya.

Pada saat yang sama, emosi Qu Fengxiao memuncak. Dia memuntahkan darah secara tak terduga. Darah itu menetes ke rantai dan memiliki sifat korosif yang mengkorosi rantai seketika.

Pupil mata Qu Fengxiao menjadi merah. Niat membunuh yang intens keluar dari tatapannya saat dia berdiri dan menghentakkan lengannya dengan kuat

Rantai yang terkorosi hancur berkeping-keping. Kursi yang ia duduki ikut hancur dan menjadi rata. Tangannya dialiri darah dirinya sendiri, tapi Qu Fengxiao tidak terlihat peduli.

“Akan kutunjukkan, memprovokasi dewa bukanlah langkah yang tepat.”

Hawa dingin keluar dari tubuhnya dan es yang besar terbentuk di antara darah yang mengalir. Semua orang di dalam ruangan terhempas tak berdaya. Es yang ekstrem menyebar memenuhi kuil dan membuat segalanya membeku dengan beberapa lapis es.

Gao Rongliu panik melihatnya. Tapi dia tidak menyerah membangkitkan darah iblis Qu Fengxiao sepenuhnya dan melumpuhkannya sementara.

Dia tidak memiliki kekuatan spiritual yang kuat. Tapi dia justru memanggil para monster datang untuk mengulur waktu. Dia membuat aliran darah itu menembus es Qu Fengxiao dan terus terintegrasi dengannya.

Pada akhirnya, darah itu sudah terintegrasi dengan Qu Fengxiao sejak sebelum kursi dihancurkan. Kekuatan es Qu Fengxiao semakin hilang kendali dan menjadi lebih gelap. Mata Qu Fengxiao yang marah semakin menunjukkan kegilaan.

Tapi dia tidak bisa terus-menerus membuat keributan. Dia bahkan hanya bisa membunuh beberapa pengikut saat kekuatan iblis dalam tubuhnya melonjak besar-besaran dan menerobos batasan Tubuh Yin.

Es yang tak terhingga meledak dari tubuhnya. Qu Fengxiao kesakitan. Tubuhnya setengah membeku. Kekuatan gelap dalam tubuhnya terus meningkat dan menguasai seluruh pikirannya. Urat-urat hitam menjalar di sekitar tubuhnya sampai wajahnya, membuatnya terlihat seperti monster.

Para pengikut yang melihat perubahan itu langsung bersujud, mengabaikan kekuatan es yang hilang kendali. Bahkan Gao Rongliu ikut bersujud.

“Darah iblis telah bangkit!”

Qu Fengxiao tidak dapat melakukan apa pun. Dia sadar, tapi juga tidak. Dia merasakan rasa sakitnya seperti dicabik-cabik ribuan kali, seperti disambar berkali-kali, dan seperti dibakar berkali-kali. Panas dan dingin menyatu di tubuhnya. Itu adalah siksaan yang tak tertahankan!

Jadi seperti ini kebangkitan darah iblis. Apa Xiao Xiu juga merasakannya? pikir Qu Fengxiao.

Rasa di mana secara perlahan kesadaran akan diserap habis dan dia hanya bisa melihat tanpa bisa melakukan apa pun. Hanya bisa merasakan rasa sakit yang tak terhingga serta jiwa yang dicabik-cabik.

Belum lagi Tubuh Yin ....

Apa aku akan mati? Qu Fengxiao merasa tidak berdaya.

Dia ingin minta maaf pada semuanya, karena tidak bisa menjadi siapa pun dengan baik. Anak yang baik, adik yang baik, murid yang baik, teman yang baik, istri yang baik, dan ibu yang baik. Dia merasa tidak mampu melakukannya.

Qu Fengxiao melihat ruangan yang gelap dan dingin tanpa harapan. Tapi tiba-tiba saja obor-obor yang sudah beku itu kembali menyala dengan api yang menghangatkan. Mata merah Qu Fengxiao bergetar saat melihat obor menyala di sampingnya.

Pada saat yang sama, pintu kuil diledakkan. Guntur menggelegar dan kilat merah melesat dengan kecepatan tinggi membunuh semua penghalang. Sosok tinggi muncul di ambang pintu, bersama bola bulu biru gelap yang melayang di udara dan kerap kali melepaskan guntur.

Qu Fengxiao bisa melihat sosok itu samar-samar. Pria tinggi dengan sepasang mata merah apinya yang dingin. Tapi rasanya, tatapan dingin itu berbeda dari yang biasa Qu Fengxiao lihat.

Qu Fengxiao ingin mencibirnya, tapi dia tidak mampu.

Huo Yuzheng, yang baru saja mendapat kabar penyerangan langsung kembali ke Shanghai. Tapi dia tidak menemukan Qu Fengxiao. Melalui Roh Guntur, dia akhirnya mencari Qu Fengxiao sampai sini.

Bisa dibayangkan bagaimana reaksinya. Kemarahannya yang membeludak membuat kuil menjadi puing-puing seketika. Tapi ketika melihat Qu Fengxiao dalam kondisi seperti itu, kemarahan itu justru hanya akan semakin besar.

Dia melesat ke arah Qu Fengxiao. Es yang hilang kendali tidak menghalanginya untuk mendekat ke arah Qu Fengxiao dan menangkap tubuhnya di udara.

“Xiao Xiao ....”

Qu Fengxiao akhirnya bisa merasakan kehangatan yang ia rindukan. Tapi sayangnya, tubuhnya sangat sakit. Dia sangat sakit sampai tidak bisa merasakan hal lain selain rasa sakit. Dia hanya melihat Huo Yuzheng sebentar. Dia ingin tetap sadar dan terus membuka mata. Tapi rasanya menyakitkan. Dia sangat takut dan sakit.

“Jangan takut, aku di sini.” Huo Yuzheng memeluknya dengan hati-hati. Tubuh Qu Fengxiao sangat dingin seperti telah membeku. Lebih buruk dari saat Tubuh Yin menyerang.

“Xiao Xiao?” Huo Yuzheng melihat Qu Fengxiao lagi. Wanita itu sudah menutup mata. Untuk pertama kalinya, Huo Yuzheng merasakan rasa takut yang tidak terlukiskan. Dia takut saat melihat wanita di pelukannya menutup mata.

Qu Fengxiao tidak hanya sekedar pingsan. Huo Yuzheng tidak merasakan napasnya. Wajahnya semakin pucat.

Monster-monster yang bersembunyi di dalam kegelapan segera menerjang. Mereka menarget Huo Yuzheng dan siap bertarung.

Namun, belum sempat mereka menyentuh ujung pakaian Huo Yuzheng, sebuah kilatan merah melesat dan menghancurkan mereka dalam sekejap mata.

Di sisi lain, Gao Rongliu sangat terkejut. Dia dan pengikut lain hendak kabur, tapi sinar merah lain muncul dan menghantam mereka, membunuh mereka dalam satu pukulan. Sisa Gao Rongliu yang ketakutan setengah mati.

“Apa yang kau lakukan padanya!” Huo Yuzheng bertanya dengan dingin. Niat membunuh terpancar dari suaranya.

“Darah iblis .... Pembangkitan darah iblis—Aaak!”

Gao Rongliu mati begitu saja tanpa menyisakan jasad. Roh Guntur yang melihatnya bergidik ngerti. Semua yang mati di tangan Huo Yuzheng tidak meninggalkan jasad, bahkan jiwa mereka hancur!

Monster-monster yang datang semakin banyak. Kemarahan Huo Yuzheng memuncak. Dia hanya diam di sana memeluk Qu Fengxiao, tapi kuil ini terasa akan runtuh dalam sekejap mata. Tidak hanya kuil ini saja. Awan di atas sana menjadi gelap dan guntur menggelegar. Roh Guntur tidak melakukan apa pun sejak tadi selain duduk di dekat Qu Fengxiao. Apa pun yang mendekati mereka akan hancur berkeping-keping.

Roh Guntur gelisah saat melihat kondisi di luar sana. Kuil ini bergetar hebat. Tidak hanya kuil saja yang bergetar, tanah juga bergetar hingga beberapa kilometer di sekitar kuil ikut bergetar. Banyak orang berlarian panik akibat getaran.

Langit berubah total. Laut di dekat menunjukkan gelombang kecemasan dan akan menyapu apa pun yang mendekat. Hanya dalam sekejap mata, kuil ini diruntuhkan oleh sihir merah yang menerjang tanpa ampun dan menghancurkan semua monster yang bersembunyi sekaligus. Getaran semakin keras. Sihir merah itu menjadi seperti di luar kendali dan menyerang tanpa ampun.

“Kau gila!” Roh Guntur meneriaki Huo Yuzheng dengan panik. Dia terbang ke langit dan nyaris saja terkena serangan sihir merah yang secepat kilat.

Ia kembali ke dekat Qu Fengxiao, merasa sangat takut.

“Hentikan! Kau akan menghancurkan segalanya!”

Roh Guntur semakin panik menyadari teriakannya tidak didengar. Dia bingung. Di sisi lain, dia juga marah atas yang terjadi pada Qu Fengxiao. Tapi bukan berarti dunia ini harus musnah!

“Apa kau akan menggunakan kekuatan dewamu untuk menghancurkan semuanya! Kau akan jatuh ke kondisi yang sama seperti Dewa Kegelapan!”

Guncangan akhirnya berhenti. Sihir merah akhirnya menjadi lebih terkendali dan menghilang. Tapi raut Huo Yuzheng masih dingin.

“Aku bukan Dewa Kegelapan.”

“Aku tahu ... aku tahu ....” Roh Guntur menciut takut. “Jangan lakukan hal itu. Jangan paksakan kekuatan dewamu keluar. Jika tidak, dengan tubuh manusiamu, kau tidak akan bisa menerima tekanannya. Kau akan meninggalkan dunia kecil ini!” Roh Guntur berpikir sejenak. “Kau tidak akan bisa membangkitkan Xiao Xiao!”

Raut Huo Yuzheng menjadi lebih tenang. Dia melihat ke arah Qu Fengxiao. Tatapannya menjadi muram. Dia menunduk dan memeluknya dengan lemah.

“Justru jika aku bisa kembali, aku mungkin bisa membangkitkannya.”

Mata Roh Guntur berkaca-kaca. “Kau pikir hanya kau yang bersedih! Jangan membuatku kesal setiap saat! Aku juga tidak mau Xiao Xiao mati!”

Huo Yuzheng diam. Dia masih memeluk Qu Fengxiao. Ada banyak penyesalan di dalam hatinya. Kenapa dia harus terlambat datang? Jika saja dia tidak pergi, apa Qu Fengxiao akan jatuh seperti ini? Andai saja dia bisa menyelesaikan semuanya lebih cepat. Andai dia tidak terlalu banyak mengulur waktu dan muncul sebagai dirinya sendiri sehingga bisa melindunginya lebih baik.

Seumur hidup, Huo Yuzheng tidak pernah seperti ini. Bahkan saat gurunya mati, dia tidak merasa seperti ini.

To be continue

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!