NovelToon NovelToon
Legenda Long Chu

Legenda Long Chu

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / wuxia / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Jajajuba

"Aku akan mengingat wajah kalian semua, Dan tunggu pembalasanku!" Ucap Chen Long sebelum kematiannya..

Jiwanya melesat dan bermigrasi ke tubuh bayi yang baru meninggal dan dia susupi, Hingga bayi dan jiwanya dapat hidup kembali

Ambisinya terpantik untuk menjadi Dewa Pedang yang tak terkalahkan bersama dengan ingatan masa lalu tentang Kitab Pedang Dewa dengan mengukir namanya dalam legenda yang tak terlupakan, Long Chu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sama gilanya

Tetua Xiao Dai bukan orang yang pemarah, Bahkan dia adalah tetua yang paling banyak tersenyum. Tapi selain menjadi tetua dia juga suka berdagang, Hingga dia mendirikan Kedai yang dia beri nama Kedai Santai..

Namun ketika miliknya diganggu dia akan menjadi orang yang berbeda. Layaknya sekarang tatapannya sangat bringas. Dia mengeluarkan tekanan yang tak tanggung-tanggung. Membuat beberapa orang yang ada disana terhempas ketanah.

"Sial! gara-gara Wei Suyan, Tetua Dai marah hingga melakukan hal ini" Kata murid yang berada dalam Kedai itu. Padahal mereka hanya ingin melihat pertunjukan yang jarang terjadi. Ketika Murid wilayah dalam di tantang oleh Murid bagian luar.

"Aku akan ganti rugi, tetua! tapi hilangkan tekananmu ini" Kata Wei Suyan dengan terbata. Dia merasakan beban yang sangat berat menimpanya.

Tapi Xiao Dai tidak memandang kearahnya, dia memandang kearah Long Chu yang menahan tubuhnya dengan telapak tangan menapak ketanah, agar tidak berlutut 'Hemmm... Pemuda dengan fisik yang kokoh, Murid siapa dia? aku tidak pernah mendengar atau pun mengetahui ada orang yang memiliki fisik sekuat ini disekte Fajar senja, hanya dengan tingkat perak bisa menahan tekanan milikku.. Oh, Tidak benar, Dia sudah berada di tahap sembilan.' Xiao Dai terkagum dengan pencapaian itu. "Pantas kalau Wei Suyan kalah" Gumamnya. Lalu dia memandang ke arah Wei Suyan, "Pulanglah! jangan kau lanjutkan lagi perkelahian ini, Tapi ganti rugi lebih dulu" Segera dia menghilangkan tekanannya. Hingga Semua orang dapat bernafas dengan lega. Tapi matanya tidak melepaskan pergerakan Wei Suyan.

Wei Suyan yang merasa terus ditatap oleh Tetua Dai, terpaksa menunduk. Tak berani dia menatap langsung kedia bola mata tetua itu. kemudian dia memberikan satu koin perak untuk mengganti rugi. Meskipun sedikit tidak rela. Karna dengan uang segitu dia bisa membeli makanan yang cukup untuk dua hari. Setelah menyerahkannya. Dia segera berbalik dan menatap tajam Pemuda yang dia tidak tau namanya itu. Setelah berhenti sebentar dan berkata "Ingat! ini bukanlah akhir, tapi awal. Jika nanti kita bertemu lagi, kau akan habis!" Ucapnya sambil menatap Long Chu yang hanya diam dengan kedua tangan yang dia sembunyikan dibelakang. Setelahnya dia berjalan meninggalkan tempat itu diiringi oleh dua teman satu Geng-nya.

"Apakah kau melupakan sesuatu? seperti taruhan kita sebelumnya?" Long Chu menatap pemuda yang dia juga tidak tau namanya itu seraya mengingatkan.

Dengan wajah malu dia meminta Gou Long untuk memberikan taruhan yang sudah mereka sepakati. Long Chu menyambutnya dengan suka cita. Segera dia menyimpan dikantong penyimpanan miliknya.

Perasaannya sangat bahagia mendapat ramuan itu. Dia berbalik menatap tetua Dai "Terima kasih atas pertolongan tetua, Jika tetua tidak keluar dan melerai kami. Entah apa yang akan terjadi kepadaku" kata Long Chu dengan sopan dengan sedikit membungkuk dan kedua tangan tertangkup.

"Kau sangat sopan Anak Muda... Siapa yang mengajarimu-" kalimat Xiao Dai terhenti ketika dia melihat siluit yang datang. Ada dua sosok yang datang kesana ketika merasakan gertaran kekuatan.

"Ada apa Dai!? mengapa kau mengeluarkan tekanan? apakah ada musuh yang menyerang?" tiga pertanyaan langsung dilesakkan oleh Wen Hao

"Salam tetua Zhan" Sapanya kepada Qu Zhan "Salam Patriak Sekte" Sapanya kepada Wen Hao yang berdiri disamping Long Chu.

Semua murid luar yang mendengar tetua Dai menyapa seseorang dengan sebutan patriak, Segera mereka keluar dari Kedai Santai dan berlutut. "Salam Patriak Sekte" Sapa mereka semua bersamaan.

Wen Hao melambaikan tangannya dan tersenyum "Kembalilah ke tempat kalian" katanya dengan nada yang lembut.

Semua Murid langsung bubar setelah membayar apa yang mereka makan dan minum dikedai milik tetua Dai. Mereka senang dapat melihat Patriak Sekte yang tak pernah mereka lihat. Selain tetua, Hanya murid inti dan pribadi yang dibolehkan bertemu dengan Patriak. Namun karna patriak yang sering keluyuran keluar dari sekte maka jarang ada yang benar-benar mengenal dengan Wen Hao diantara Murid.

"Kau saking tidak ada pekerjaan malah membuka kedai, Ckckck aku tak habis pikir denganmu. Mengapa kau tidak mengajar murid atau membimbing para guru pembimbing agar lebih giat dalam melatih para Murid? malah asyik berjualan, haih" Wen Hao mendesah pelan, seraya melangkah masuk kedalam kedai dengan menarik Long Chu dikerah bajunya.

'Guru sialan! suka sekali dia menarik dibajuku' wajah Long Chu merengut dibuatnya.

"Kau sendiri malah asyik berkeliaran, Apa gunanya menjadi Patriak sekte jika tidak bisa mengatur sekte. lebih baik kau berikan kepada yang lain. Banyak yang menginginkannya" Kata Xiao Dai yang kesal "Iyakan tetua Zhan?"

Qu Zhan kesulitan untuk menjawabnya. Satu sisi adalah Patriak sekte, Satu lagi adalah panatua agung. 'Mereka sama gilanya, tidak memikirkan hati rakyat menderita' Umpatnya kesal.

"Kenapa kau diam tetua Zhan?" Panatua Agung Xiao Dai yang hanya biasa dipanggil tetua Dai itu kembali bertanya menatap Qu Zhan.

"Ak-k-" Dia tak bisa meneruskan kalimat, Ada yang membuat kelu lidahnya.

"Dia tak mungkin bisa menjawabnya Dai! kau tak perlu bertanya kepadanya" kata Wen Hao dari dalam Kedai "Lebih baik kau menyiapkan aku makanan ringan dan juga minuman segar, Tenang aku pasti bayar kali ini" Katanya lagi. "Tetua Zhan duduklah sini!" Panggilnya kepada Qu Zhan yang masih gugup.

"Aku masih ada urusan Patriak, Aku baru ingat, Hari ini Jun'er akan berlatih untuk pertandingan yang akan berlangsung beberapa bulan lagi, Aku pamit" Selesai berkata dia langsung lari dengan kecepatannya.

Wen Hao terkekeh begitu pula Long Chu..

Sedang Tetua Dai memanggil Putrinya membawakan minuman serta makanan ringan untuk Patriak dan seorang pemuda yang duduk disampingnya.

"Ngomong-ngomong nak, Siapa namamu?" Tanya Xiao Dai menatap pemuda dihadapannya.

Ketika Long Chu ingin menyahut, Suara Wen Hao terdengar menimpal "Dia adalah muridku, Jangan mentang-mentang kau sedikit melihat kemampuannya, Kau ingin mengambilnya jadi murid. Tak sudi aku memberikannya"

"Haiiiih... Jangan salah faham. Eh apa kau bilang dia muridmu?" tunjuk Tetua Dai terkejut dan tidak percaya ketika menyadari apa yang dikatakan oleh Wen Hao.

"Jelas, Seorang murid harus memiliki kualitas yang sama dengan gurunya" Wen Hao membusungkan dada menyombongkan dirinya dihadapan tetua Dai.

"Omong kosong dari mana itu" Kesal sekali tetua Dai mendengarnya "Hei Nak! jika kau mengikutinya, Kau bisa menjadi orang bodoh. Lebih baik menjadi muridku saja. Aku juga memiliki putri yang cantik yang bisa dijodohkan denganmu" Xiao dai membujuk Long Chu untuk mengikutinya dengan iming anaknya.

"Terima kasih tetua telah mengingatkan aku" Long Chu tersenyum dan ketika dia ingin melanjutkan lagi terdengar sebuah suara yang merdu.

"Ayah! kau membuat aku malu, Apa aku tak laku hingga dijodohkan" Kata Xiao Shu, Dia menatap pemuda tampan yang duduk dengan pesona yang ditampilkan dan dengan sebuah senyuman memandangnya.

1
Yanka Raga
🤩
Asep Dki
semangat thor..💪💪💪👍👍👍👍
guntur moch
nama Jurusnya Kurang Wahhh Monyet mencuri mangsa
guntur moch
di kirain Naiknya Langsung ke Tingkat Kaisar lah Cuman ketingkat Prajurit Bintang 9
guntur moch
Balok Kayu 🥴🥴🥴 Murid Sekte pakai Balok Kayu Apa Kata Kultivator,Ini bkn Cerita Dono kasino Indro tapi Kultivasi dan Cincin Ruang
guntur moch
Ceritanya terlalu Kecepatan,si Long chu belum apa-apa sektenya sudah di Serang
baim aja
hahaha 🤣
baim aja
betul sekali
baim aja
lanjut 👍
baim aja
gass
baim aja
wow
budiman tulungagung
mantab thor... lagi.. lagi..
Mulyono Losung Modeong Potabuga
Lumayan
Mulyono Losung Modeong Potabuga
Biasa
baim aja
wow
baim aja
hohoho
baim aja
lanjut 👍
Wawan DewaDewi
gurunya kemana yaa, apa sudah diamankan ato dibawa musuh lagi
Yanka Raga
tuntaskan 😡
Yanka Raga
bantaaaaaii 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!