🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 - Cewek Bernama Canda
Pupil mata Elang membesar saat sadar kalau cewek di hadapannya juga berseragam putih abu-abu seperti dirinya. Bahkan lambang di seragamnya menuliskan nama sekolah yang sama dengan Elang.
"Berani sekali kau berucap begitu dengan cowok yang nggak dikenal. Nggak peduli kalau kita berada di sekolah yang sama sekali pun," tukas Elang.
Cewek itu tersenyum singkat. "Kau mungkin tak mengenalku, tapi aku mengenalmu!" ungkapnya. Dia mendekati Elang sampai membuat cowok itu tersudut ke dinding.
"Aku selalu memandangimu dari jauh dan mengagumimu dalam diam. Aku juga tahu kalau kau sering ke sini hanya untuk menemui pacarmu," ujar cewek tersebut. Ia mendekatkan mulut telinga Elang dan berbisik, "Aku tahu banyak tentangmu, El..."
Perlahan tangan cewek misterius itu meremas alat vital Elang. Sambil melakukannya, dia menggigit pelan kuping cowok tersebut.
Elang reflek mengangakan mulut. Darah disekujur tubuhnya berdesir hebat atas respon dari sentuhan cewek berambut pendek sebahu itu.
"Sial!" Elang langsung menarik tangan si cewek berambut pendek sebahu. Dia bawa cewek tersebut masuk ke kamar mandi.
Setelah masuk, Elang tak lupa menutup pintu. Dia segera mendorong cewek berambut pendek sebahu itu untuk duduk berlutut di depannya.
"Ini bukan salahku! Sekarang kau harus bertanggung jawab karena sudah memperburuknya!" timpal Elang sembari menurunkan celananya.
Sang cewek justru tersenyum nakal. Dia yang mengerti segera memasukkan batang Elang ke dalam mulutnya.
Karena nafsu yang sudah sangat tak tertahankan, Elang pegang kepala sang cewek. Dia menggerakkan kepala cewek itu sesuai kecepatan yang dirinya mau.
"Akh... Akh!" Elang mengerang nikmat. Sesekali dia akan mendesis karena keenakan. Elang sepertinya sudah tak peduli dengan siapa dirinya bermain.
Namun saat sedang enak-enaknya, si cewek berambut pendek itu berhenti. "Namaku Canda!" ungkapnya seraya melepas seluruh pakaiannya.
"Pantas hidupmu penuh canda," komentar Elang. Dia yang paham mau cewek itu, segera melakukan penyatuan.
"Aakhh..." Canda mengerang nyaring saat benda asing milik Elang menyatu dengan tubuhnya. Ia meringiskan wajah, yang menandakan bahwa dirinya kesakitan.
"Anjir, kau masih perawan?!" timpal Elang tak percaya. Mengingat tadi Canda bersikap seperti cewek nakal.
"Iya... Teruskan aja, akh..." Canda menjawab di sela-sela lenguhannya.
Elang sebenarnya merasa bersalah sudah mengambil keperawanan Canda. Akan tetapi sepertinya cewek tersebut sangat menginginkan dirinya. Selain itu, Elang juga membutuhkan Canda untuk melampiaskan hasratnya. Lagi pula semuanya sudah terlanjur terjadi.
Canda yang tadinya kesakitan, lama-kelamaan mulai merasakan kenikmatan. Hingga dia bisa merasakan puncak bersamaan dengan Elang.
Buru-buru Elang keluarkan batangnya sebelum susu kental manis produksinya sempat mengkontaminasi lubang milik Canda.
Setelah saling terpuaskan, Elang dan Canda segera mengenakan pakaian mereka masing-masing.
Canda terlihat mengambil buku yang sebelumnya dia letakkan ke bak mandi. Namun karena ceroboh, buku itu jatuh ke lantai dalam keadaan terbuka.
Elang melihat isi buku yang dijatuhkan Canda. Di sana dia bisa melihat tulisan tangan cewek tersebut. Sontak Elang langsung teringat dengan surat misterius yang menerornya di sekolah hari ini.
Buru-buru Elang rebut buku milik Canda. Kemudian dia bandingkan tulisan tangan cewek itu dengan surat misterius yang terakhir kali didapatkan dari dalam helm.
"Kau benar, itu aku," ucap Canda. Dia mengaku lebih dulu sebelum Elang sempat bertanya padanya.
"Kenapa kau lakukan itu?!" timpal Elang yang merasa tak habis pikir.
aneeeh...