NovelToon NovelToon
Pasangan Panas Agen Rahasia

Pasangan Panas Agen Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Mata-mata/Agen
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: seraphic

"Perkenalkan, dia yang akan menjadi suamimu dalam misi kali ini."

"Sebentar, aku tidak setuju!"

"Dan aku, tidak menerima penolakan!"

"Bersiaplah, Miss Catty. Aku tidak menoleransi kesalahan sekecil apapun."

Catherine Abellia, bergabung dengan organisasi Intel, Black Omega Agency, untuk mencari tau tentang kasus kematian ayahnya yang janggal. Berusaha mati-matian menjadi lulusan terbaik di angkatannya agar bisa bergabung dengan pasukan inti. Mencari selangkah demi selangkah. Ia mencintai pekerjaannya dan anggota timnya yang sangat gila.

Namun, ketika dia sudah lebih dekat dengan kebenaran tentang kasus Ayahnya, Catty harus bekerjasama dengan anggota Dewan Tinggi! Oh, really? Dia harus bekerjasama dengan orang yang gila kesempurnaan yang bahkan sudah lama tidak terjun lapangan? Wait, mereka bahkan harus terlibat dalam pernikahan? Ia harus menikahi pria yang memiliki kekasih? Tuhan, ini sangat buruk!

Oke, fine! Atasannya sudah gila!

Ayo, ramaikan lapak ini dengan Vote dan komen.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seraphic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Gila Gila Gila!

Hiruk pikuk lautan manusia yang tengah duduk bersantai di kantin menjadi sunyi. Tergantikan dengan suara yang lebih ribut dari segerombolan orang yang baru saja memasuki kantin fakultas. Semua orang terdiam, mengalihkan atensi mereka pada gerombolan pengacau ini. Salah seorang pria dari kumpulan, mendorong-dorong tubuh pria yang terlihat sudah lemas tanpa tenaga yang tersisa.

"Sialan, pria gila itu lagi?" bisik Ive kesal saat menatap pemandangan di depannya.

"Panjang umur sekali bajingan itu, baru dibicarakan, sudah terlihat sosoknya!" ketus Joana menimpali.

Kumpulan pengacau yang diketuai oleh pria berambut merah di tengah-tengah mereka, tertawa keras, ketika melihat bulan-bulanan yang menjadi korban mereka menabrak meja yang dipenuhi oleh kumpulan perempuan.

"Damn, aku sudah tidak tahan lagi melihatnya," desis Janessa menggigit bibirnya, lirikan matanya benar-benar tak bisa santai.

Sorakan mereka semakin keras saat melihat pria yang mereka tindas terbentur ujung meja hingga pelipisnya robek dan berdarah.

Hal paling buruk dari kejadian yang sangat sering terjadi ini adalah tak adanya pembelaan! Semua orang terdiam seperti patung, pura-pura tak melihat dan tak mendengar apapun. Selama bukan mereka yang ditindas, maka mereka tak akan peduli, hanya perlu menunduk diam dan tak terlibat. Sangat menyakiti hati Catty dan Janessa yang melihatnya.

"Janessa, jangan bertindak sembarangan," peringat Melly ketika melihat teman yang duduk di hadapannya menahan amarah hingga tangannya terkepal kuat.

Vera mengangguk mendengar ucapan Melly. "Masa pertukaran pelajar hanya tersisa dua bulan, jangan ikut campur dengan urusan mereka," timpalnya.

Ucapan Vera baru saja selesai, ketika sebuah botol minuman terbang dari meja mereka menuju pria yang sibuk tertawa setelah menindas pria malang itu.

Masa bodoh dengan pertukaran pelajar, dari awal mereka memang bukanlah mahasiswa. Lagipula, memangnya kenapa jika mereka anak rektor? Dia bahkan pernah menyelamatkan temannya dari hujan peluru dan pelukan bom, apalah si anak rektor ini apalah?

Suara tawa riuh mereka terhenti saat salah satu dari mereka dilempar botol minuman dengan keras. Semua orang terkejut dengan lemparan jarak jauh yang bisa mengenai targetnya dengan tepat.

Gila! Siapa yang berani-beraninya mencari masalah dengan geng penindas ini?

Pria yang terkena lemparan maut itu berteriak, mencari manusia mana yang berani menyerangnya dari belakang.

Selain Catty, para gadis yang duduk semeja dengan mereka langsung menegang. Menyumpahi keberanian teman mereka yang bahkan tak terlihat takut sedikitpun.

"Jika kau ingin berteriak, lakukan di tempat lain. Kau merusak pendengaran ku," tegur Catty dengan wajah yang mengernyit dan jemari yang memijat telinganya, memperlihatkan raut wajah terganggu.

"Ah, malaikat pelindung si culun ternyata!" serunya membuat orang-orang di kantin menatap ke meja mereka.

Janessa menampilkan raut wajah malas. "Kau menuduh kami? Perempuan lemah seperti kami tak mungkin bisa membuatmu berteriak kesakitan seperti itu kan?" tanya gadis itu, memancing bisik-bisik di sekitar mereka. "Ah, apa lemparan itu memang sakit untukmu?" sambungnya lagi, berpura-pura terkejut.

Semua orang melirik arah kerumunan itu, terutama pria yang dilempari botol oleh Janessa. Dengan rambut coklat terangnya, wajahnya menjadi kemerahan menahan marah dan malu.

Catty melirik pada pria berambut merah yang menatap lekat ke arah mereka. "Lebih baik bawa pergi antek-antek mu dari sini, si anak rektor!"

Deon, si anak rektor itu tersenyum sinis mendengar perkataan Catty. Namun, entah apa yang merasukinya, ia berdiri dan mengajak kerumunan orang-orang aneh itu keluar dari kantin, meninggalkan si culun yang mereka tindas di sana.

Semua orang menghembuskan nafas lega setelah kepergian mafia kampus itu. Kembali melanjutkan kegiatan masing-masing, seolah tak ada yang terjadi sebelumnya.

Empat orang di depan Catty dan Janessa segera menyerangnya dengan pukulan bertubi-tubi, melampiaskan ketakutan dan kekesalan mereka.

"Astaga, jantungku akan berhenti!" pekik Vera kesal.

"Kalian sangat gila! Aku benar-benar akan mati ketakutan!" teriak Ive setelah lelah memukulnya.

Dua orang samsak di depan mereka hanya nyengir malu, buru-buru minta maaf pada teman-temannya.

"Permisi," Suara cicitan terdengar dari belakang tubuh mereka, hingga Catty dan Janessa yang di sebelahnya, berbalik memutar tubuh mereka.

Ah, dia lagi. Mereka bahkan hampir tak bisa mengenali wajah pria ini sebenarnya seperti apa, saking seringnya dia muncul di depan mereka dengan wajah bonyoknya.

"Hei, bung. Pelajarilah bela diri atau apa, apa kau tak bisa melawan mereka sama sekali?" repet Janessa menyuarakan kekesalannya melihat pria ini hanya diam tanpa membalas pelaku sama sekali.

Pria culun dengan baju kemeja hitam nya yang kebesaran itu hanya menunduk. "Maaf, dan juga terimakasih," bisiknya.

Janessa menghela nafas, tak ada gunanya juga ia berbicara panjang lebar. "Pergilah, obati lukamu sebelum itu memburuk."

Pria itu menunduk, lalu segera meninggalkan meja para perempuan itu.

"Sudahlah, jangan pikirkan lagi," tegur Melly saat melihat raut wajah berat dari dua gadis di depannya.

Catty dan Janessa segera mengangguk, mengalihkan topik pembicaraan mereka hingga waktu terus berputar dan sudah saatnya kembali ke kelas.

Enam orang itu terpisah menjadi dua kelompok, Vera pergi bersama Joana, sedangkan yang lainnya berjalan ke kelas mereka.

Di tengah perjalan, Ive mengaduh, raut wajahnya memancarkan kesakitan yang tak bisa ia tahan. Tubuhnya melengkung dengan tangan yang mencengkram perut.

"Hei, kenapa?" tanya Melly melihat temannya. Catty dan Janessa segera memapah Ive di kiri kanannya.

Ive tak sanggup berbicara, hanya bisa mendesis sakit, raut wajahnya juga berangsur-angsur menjadi pucat.

"Ayo, bawa dia ke UKS terlebih dulu," saran Janessa melihat Ive yang melemah. Catty dan Melly segera mengangguk dan membantu Ive naik ke punggung Janessa.

Keempat orang itu melaju ke UKS dengan cepat. Tangan Catty segera meraih handle pintu dan membukanya. Membaringkan Ive di salah satu ranjang. Namun, tak ada yang menyambut mereka, mereka tak melihat penjaga klinik di sana.

Terdengar suara tawa yang membahana dari ruang sebelah mereka. Ada pintu di ruangan UKS yang terhubung ke ruangan sebelah. Mereka juga bisa mendengar ada suara teriakan yang sarat akan ketakutan.

Catty melirik Janessa dan mengangguk, mereka segera menggebrak pintu penghubung itu dengan keras, hingga menimbulkan keterkejutan terhadap orang-orang di dalamnya.

Hanya saja, dua orang gadis ini lebih terkejut dengan pemandangan di depan mereka. Lebih tepatnya, tercengang.

Beberapa orang melihat ke arah mereka dengan teler. Mata yang memerah parah dan pupil mata yang mengecil. Gerakan mereka terlihat linglung.

Dua orang dari mereka menahan tangan si culun yang tadi mereka tindas di kantin. Ada orang yang mencoba menyumpal mulut si culun itu dengan sesuatu, dan ada juga yang mencoba menyuntik lengannya dengan suntikan yang mereka yakin bukan cairan obat. Botol obat ada di lantai dengan isi pil yang bertebaran.

Deon dengan antek-antek gilanya itu, hal gila apa yang mereka lakukan di klinik kampus?!

...'*'*'*'*'...

...'*'*'*'*'...

Deonnnn, ngapain lu deonnnn?!

Gengs, aku apdet tiga chapter loh, cape banget huhu. Sebenarnya ga cape, emg dasarnya aku sedikit pemalas huhu.

Template slogan ku!

Jangan lupa Follow + Subscribe agar kalian dapat notif apdetnya! ❤️

Jangan lupa Vote + Komen supaya aku makin semangat nulisnya!❤️

Semangatin aku dong, kekurangan energi buat produktif ini:((

Salam Malas,

Sera<3

1
Nabila
makin penasaran
ainirhmtni🌷
aku ngak bisa diginiin Thor!,buruan update ngak!!!👊😭
ig @babyseraphic_: author suka bikin yg nanggung2 wkwk
total 1 replies
dini zen
sean mana sean, istrimu brdarah2
ig @babyseraphic_: pesona author yang suka ngegantung wkwk
Yanti Dadek: nanggung
total 2 replies
Ditya R
Keren, Thor. Semangat /Smile/
ig @babyseraphic_: makasih kak<3
total 1 replies
dini zen
ah gag seru gag ditendang tuh anak presiden
ig @babyseraphic_: seharusnya sekalian aja di masukin dlm karung kan yaaa
total 1 replies
Iind
Semangat berkarya👍👍
dini zen
lah gosip sm ank presiden gmn thor?
ig @babyseraphic_: Yee ga nyimak lu wkwk, itu si anak presiden Uda ngamok2 ditinggal si akang nikah dluan wkwk
total 1 replies
dini zen
paham kakak, imajinasiku udh smpe kmna aja.. hahahaha
ig @babyseraphic_: ahahaha, kira2 imajinasi kita sama ga yaaa
total 1 replies
dini zen
next thor jgn lama2, tulisanmu bagus bgt
penataan bahasanya loh keren
ig @babyseraphic_: kakk, you Made my day bngt sumpah wkwkwk, love bnyak2 pokoknya<3
total 1 replies
Delita bae
saya mampir🤗salam kenal, kalo berkenan dukung juga karya saya , terimakasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!