Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ADIK IPAR YANG POSESIF
Setelah semua anggota keluarga membersihkan diri, mereka berganti pakaian baru, tidak lagi menggunakan kain linen yang kasar, melainkan katun yang lembut dan menyerap keringat.
Li Yue nampak sangat puas dengan penampilan barunya, gadis kecil itu berputar-putar sambil tertawa bahagia. Namun saat dia melihat melihat Jiang Jiyun dan Qian Qian muncul, bibir gadis kecil itu langsung mengerucut, dia menghentakkan kedua kakinya di atas tanah, kemudian berjalan menjauh dan duduk berjongkok sambil menangis.
Semua orang terlihat kaget dengan reaksi gadis kecil itu, namun saat mata mereka melihat penampilan Jiang Jiyun dan Qian Qian, akhirnya mereka menggelengkan kepala.
"Yue'er! Ada apa denganmu? Siapa yang sudah membuat mu sedih? Bicaralah!" tanya Jiang Jiyun, dia berjongkok di depan gadis kecil itu sambil mengelus rambut hitamnya yang segelap malam.
"Kakak ipar, kenapa anda dan Qian Qian memiliki pakaian yang sangat bagus? Tetapi aku dan saudara-saudaraku tidak memilikinya." tanya Li Yue, mata gadis kecil itu terlihat berkaca-kaca.
Jiang Jiyun menarik nafas perlahan, kemudian menghembuskannya. "Yue'er, pakaian kalian, aku sengaja memesannya pada para pelayan di kediaman perdana menteri, sebelum kita diasingkan. Sedangkan pakaian yang aku dan Qian Qian gunakan hanyalah pakaian biasa, aku menjahitnya sendiri. Di bandingkan dengan hasil jahitanku, pakaian kalian lebih memiliki nilai, ini tidak buruk."
Li Yue menggelengkan kepala, "Aku tidak menginginkannya! Aku hanya ingin apa yang kakak iparku buat, kakak ipar, makanan yang anda berikan pada kami, tidak selezat masakan yang anda buat dengan tangan anda sendiri. Pakaian yang anda bagikan pada kami, juga tidak seindah pakaian yang anda jahit sendiri. Aku hanya ingin menerima semuanya, jika itu dibuat oleh anda."
Jiang Jiyun mengacak rambut gadis kecil itu sambil tertawa dingin. "Apa pun yang aku buat, itu tidak bernilai apa-apa. Yue'er! Aku tidak bisa menjanjikan apapun untuk kalian, aku hanya akan berusaha untuk membantu dan melindungi kalian hingga sampai di alam liar."
"Kakak ipar! Apa maksudmu? Anda tidak berniat untuk meninggalkan kami bukan? Kakak ipar, aku berjanji, aku tidak akan merepotkanmu lagi, tidak akan menginginkan makanan ataupun pakaian yang anda buat. Kakak ipar, jangan tinggalkan kami!" ucap Li Yue sambil terisak.
Jiang Jiyun memeluk gadis kecil itu, dia melihatnya dengan cara yang berbeda. "Yue'er, apakah kamu tahu? Kamu adalah gadis yang paling imut dan sangat manis, yang pernah aku temui. Jangan menangis, setiap orang memiliki jalannya sendiri-sendiri. Kau harus menjadi anak yang berbakti, agar bisa membanggakan ibu dan juga saudara-saudaramu."
Li Chen memandangi Jiang Jiyun, setiap kata yang keluar dari mulut gadis itu mengingatkan dia kembali akan kejadian 4 bulan yang lalu, di mana Jiang Jiyun berdiri di depan gerbang kota dengan pakaian yang tidak terlalu tebal. Dia bahkan hampir tertutupi oleh salju, namun gadis itu tidak pernah beranjak, dia masih setia menunggunya, hanya untuk mengantarkan sehelai pakaian hangat yang telah dirajutnya sendiri dan hampir melukai semua jari-jari tangannya. Namun pada saat itu Li Chen merasa bahwa Jiang Jiyun adalah gadis yang sangat licik, sehingga dia mengabaikannya.
"Ugh!" Li Chen memegangi dadanya yang terasa sangat sakit, dia tidak pernah tahu apakah tindakannya saat itu akan benar-benar melukai hati Jiang Jiyun.
'Jiang Jiyun, masih adakah ruang di hatimu untukku? Memaafkan semua kebodohanku di masa lalu, menerimaku dengan sebenar-benarnya, tanpa ada paksaan dan juga tekanan dari pihak lain? Jiang Jiyun, entah kenapa, setiap kebaikan yang kau tunjukkan pada keluargaku, berhasil memukul semua keegoisan dan kesombonganku selama ini. Jiang Jiyun, bisakah kita memulai kembali semuanya dari awal?'
"Kakak ipar! Yue'er sangat menyukaimu!" ucap Li Yue, dia memeluk Jiang Jiyun dengan erat.
"Gadis bodoh! Duduklah, aku akan menata rambutmu! Kau terlihat sangat berantakan!" ucap Jiang Jiyun, dia segera mengambil sisir dan membuat 2 kepang di sisi kiri dan kanan, kemudian menyilangkan dan menggulungnya sehingga terlihat seperti Cepol kecil.
"Sempurna! Kau terlihat semakin imut!" ucap Jiang Jiyun sambil tersenyum, Wu Jia memandangi interaksi antara anak perempuannya dengan menantunya itu sambil sesekali matanya melirik ke arah Li Chen.
'Chen'er! Semoga kau bisa menyadari semuanya sebelum terlambat! Gadis yang selama ini begitu kau benci dan ingin menjauhinya, sekarang malah menjadi penyelamat keluarga kita. Dia bukan hanya membuatku tenang, tapi berhasil membuat adik perempuanmu yang selama ini tidak pernah berbicara dengan orang lain mengubah cara hidupnya.'
Li Feng juga memandangi kejadian itu, ada riak di dalam hatinya. Dia ingat, sejak Jiang Jiyun memasuki kediaman mereka dan menjadi istri Li Chen, sikapnya terhadap gadis itu sangat buruk, dia bahkan berkali-kali menentangnya. Namun Jiang Jiyun sama sekali tidak merubah cara memperlakukan keluarganya, dia tetap baik dan sangat bertanggung jawab, meskipun terkadang kata-katanya terdengar kasar dan galak.
'Kakak ipar, bisakah aku mempercayaimu? Apakah belum terlambat untuk meminta maaf? Aku hanya ingin melindungi kakak laki-lakiku, agar dia tidak dimanfaatkan oleh gadis manapun. Kakak ipar, seandainya aku tahu kau tidak seperti rumor yang beredar, aku tidak akan pernah bersikap buruk terhadapmu, bahkan mungkin aku akan memperlakukanmu dengan penuh hormat.'
Li Shuang menitikkan air mata, dia memeluk Wu Jia, terdengar suara isakan kecil dari gadis itu, tubuhnya sedikit bergetar.
"Shuang'er, ada apa?" tanya Wu Jia.
Li Shuang menggelengkan kepalanya, "Ibu, apakah kakak ipar membenciku?"
Wu Jia tersenyum tipis, "Bodoh! Jika dia membencimu, apakah kamu masih memiliki makanan untuk dimakan? Pakaian untuk dipakai bahkan semua yang kamu gunakan dari atas kepala hingga kaki, diberikan secara cuma-cuma oleh kakak iparmu."
"Ibu!" Li Shuang kembali memanggil.
"Mulai sekarang, jauhi Su Yuan, dia bukan gadis yang baik. Kakak iparmu hanya memikirkan keluarga kita, kamu harus menghargainya." ucap Wu Jia sambil membelai rambut Li Shuang.
"Aku tahu, akan akan mencari waktu untuk meminta maaf," jawab Li Shuang sambil mengusap air mata di pipinya, dia tersenyum manis dan segera berdiri dengan tegak.
Sementara Li Yu tertegun melihat semua anggota keluarganya sedih, dia segera mendekati Jiang Jiyun dan bertanya. "Kakak ipar, ada apa?"
"Tidak apa-apa, kemarilah! Aku akan menata rambutmu." ucap Jiang Jiyun sambil tersenyum manis. Li Yue berdiri, dia memamerkan cepol barunya sambil membusungkan dada.
"Kakak ipar sangat hebat! Dia tidak hanya pandai memasak, tapi juga membuat gaun yang sangat indah, bahkan rambutku di tata menjadi sangat lucu. Aku menyukainya. Kakak ipar, di masa depan, aku pasti akan berbakti padamu. Jika ada orang yang menggertakmu, aku pasti akan memukulnya dengan tinju." ucap Li Yue sambil memamerkan tinju kecilnya.
Jiang Jiyun terkekeh mendengar ucapan gadis kecil itu, "Baiklah, di masa depan, kakak ipar akan bergantung pada Yue'er!"
"Itu benar, Yue'er pasti akan menjaga kakak ipar dengan baik, jika kakak laki-laki menindasmu, Yue'er akan mencarikan pemuda yang baik untuk kakak ipar." ucap Li Yue, kata-katanya berhasil membuat mata semua orang yang ada di sana langsung melotot.
"Baiklah, kakak ipar akan mengingatnya!" ucap Jiang Jiyun sambil terkekeh, dia kembali mengambil sisir dan mulai menata rambut Li Yu yang berantakan.