Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 25_Sudah Mencintai Kamu
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Gavin dan Kyra pun berjalan menuruni anak tangga hingga mereka pun sampai di meja makan, di sana sudah ada mama Mira dan juga papa Angga.
"Wah wah siapa nih yang udah pulang, mesra banget." seru mama Mira melihat anak dan menantunya jalan berdua menuju ke meja makan.
Kyra malu rasanya di ledek oleh mama mertuanya, sedangkan Gavin malah biasa saja tak menanggapi sama sekali ucapan mama nya itu.
"Kapan tiba son?" tanya papa Angga saat Gavin dan Kyra sudah duduk di kursi mereka.
"Tadi malam pa." jawab Gavin.
Akhirnya mereka pun mulai sarapan bersama dan setelah itu Gavin pamit untuk pulang ke apartemen mereka karena dia sudah tidak ada keperluan di luar lagi.
"Emang harus ya ke apartemen? Kenapa gak tetep di sini aja sih?" tanya mama Mira merasa tidak rela berjauhan dengan anak mantu nya.
"Ma kan Gavin udah bilang kalau kita mau mandiri ma." jawab Gavin memberikan pengertian kepada sang mama.
Akhirnya mau tidak mau mama Mira pun merelakan keputusan anak nya itu, tapi mama Mira masih sangat berharap jika nanti Gavin dan Kyra mau kembali tinggal di mansion, apa lagi di mana tua mama Mira dan papa Angga nanti yang pasti butuh sekali perhatian dari anak mantu nya itu.
Gavin dan Kyra sekarang sudah berada di apartemen mereka, Gavin ingin mandiri dalam berumah tangga, dia juga mencoba berusaha untuk menerima sang istri karena dia sudah mempunyai prinsip kalau Gavin hanya mau menikah satu istri saja selama nya.
Karena bagaimana pun ini juga keputusan nya waktu itu yang langsung menyetujui menikah dengan Kyra karena sebuah kesalahpahaman.
"Mas mau aku masakin buat makan siang?" tanya Kyra dengan sopan karena dia masih canggung rasanya jika berbicara panjang lebar dengan Gavin.
"Gak usah, aku harus ke kantor lagi karena ada hal mendesak yang harus aku kerjakan. Kamu di apartemen aja dulu, nanti kalau ada apa-apa kabari aku." ucap Gavin kemudian pergi dari sana.
Kyra hanya bisa menatap nanar tubuh sang suami yang seketika menghilang dengan di tutup nya pintu apartemen nya.
"Mas aku berharap semoga saja kita bisa menjalani pernikahan ini dengan saling ikhlas dan kamu mau mencintai aku, karena aku sudah mencintai kamu mas." gumam Kyra sambil mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipi tanpa permisi.
Walau sikap Gavin kadang dingin kepadanya tapi hati tidak bisa di prediksi kapan dan dengan siapa akan berlabuh.
Sedangkan Gavin langsung menuju ke kantor karena sekarang ada meeting penting dengan rekan kerja nya yang tidak bisa di wakilkan oleh Max.
"Selamat pagi menjelang siang tuan Bram." sapa Gavin karena memang dia tiba pukul setengah sepuluh yang entah masih di bilang pagi atau sudah siang, jadi Gavin pun bilang seperti itu.
"Selamat pagi menjelang siang juga tuan Gavin," ucap tuan Bram menerima uluran tangan dari Gavin.
Tuan Bram teguh adalah seorang pebisnis handal yang mempunyai banyak cabang perusahaan namun untuk perusahaan tetap saja jauh di bawah keluarga Ivander yang menguasai semua pasar bisnis baik dalam dan luar negeri.
"Baik lah kita mulai saja tuan untuk pembahasan tentang resort yang akan kita bangun di lombok." ucap Gavin mulai membicarakan bisnis yang sedang mereka rancang.
Gavin dan juga rekan bisnisnya itu berencana untuk membangun resort megah di lombok, salah satu daerah pariwisata yang banyak di minati oleh banyak wisatawan baik dari dalam dan luar negeri, keindahan alam yang membuat banyak orang ingin berlibur di sana.
Selain Bali, lombok juga tak kalah indah dengan pesona Bali, maka dari itu Gavin memutuskan untuk membangun resort di sana karena di Bali dia juga sudah memiliki nya.
Meeting dengan tuan Bram berjalan dengan cukup lama karena banyak yang harus mereka bahas hingga tak terasa sudah pukul dua siang baru lah meeting selesai.
"Saya harap proyek ini segera berjalan, sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama nantinya." ucap Gavin dan di angguki oleh tuan Bram.
"Saya pastikan akan berjalan dengan lancar tuan dan akan segera di proses." ucap tuan Bram.
Setelah itu Gavin kembali ke ruangannya karena tadi dia rapat di ruang rapat bersama dengan Max tentunya sebagai pengarah nya.
"Max segera kirimkan berkas dari perusahaan tuan Bram agar segera aku teliti lagi, aku tidak pingin ada kesalahan seperti pembuatan resort di Bali waktu itu." ucap Gavin tidak ingin kecolongan lagi, karena dulu waktu pembangunan resort di Bali menelan biaya begitu besar ternyata di korupsi oleh perusahaan yang bekerja sama dengan SKY grup.
"Baik tuan muda."
Segera Max pun melakukan tugasnya dan tak lama dia sudah masuk dengan membawa berkas yang di minta oleh Gavin itu, setelah mendapatkan nya Gavin langsung fokus dengan berkas tersebut.
Karena terlalu fokus Gavin pun sampai lupa kalau sekarang sudah waktunya pulang kerja, bahkan sekarang sudah pukul tujuh malam dan Gavin baru tersadar karena terlalu fokus tadi.
"Jam berapa ini? Kenapa di luar sudah gelap saja." seru Gavin karena melihat jendela kaca besar di ruangannya sudah gelap saja di luar.
Dia melihat ke arah jam yang ternyata sudah pukul tujuh malam saja, dia pun menutup berkas yang begitu tebal itu dan akan melanjutkan nya nanti di apartemen saja.
"Max kita pulang sekarang." ucap Gavin dari interkom di ruangannya.
Setelah itu mereka langsung menuju kembali ke apartemen, karena sekarang adalah malam minggu membuat banyak mobil terjebak macet begitu pun dengan mobil Gavin, banyak orang yang keluar mencari hiburan agar tidak suntuk bekerja.
Di sisi lain Kyra bosan sekali rasanya berada di apartemen, dia tidak tahu harus apa sehingga dia memilih untuk membaca buku karena memang di apartemen tersebut ada ruangan perpustakaan yang lumayan cukup besar.
"Wah ada novel, baca ah." seru Kyra melihat di jajaran tak atas ada sebuah novel yang ingin sekali Kyra baca.
Namun sayang rak tersebut begitu tinggi sekali membuat Kyra tidak sampai untuk mengambilnya, dia mencari cari kursi atau tangga kecil khas yang berada di perpustakaan biasanya nya itu, namun dia hanya menemukan kursi sehingga Kyra mengambilnya.
Dia berancang-ancang untuk menggambil buku tersebut dengan menaiki nya, saat tangan sudah bisa memegang buku tersebut tiba-tiba saja kursi tersebut bergoyang membuat tubuh Kyra oleng, kakinya berusaha untuk menahan namun sayang tubuhnya tidak bisa mengimbangi nya hingga kursi pun mulai oleng dan jatuh yang otomatis tubuhnya pun ikut jatuh juga.
"Akkkkkkk!" pekiknya.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...