‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Leo kembali di buat terkejut, tadi pria paruh baya itu mengatakan yang telah membuka kap mobil nya seorang gadis, dan sekarang pria tersebut juga mengatakan hal yang memang benar adanya, bahwa mobil yang leo gunakan sebenarnya memang belum di perbolehkan untuk di gunakan di jalan umum karena izin edarnya pun belum ada apalagi leo tau sendiri memang mobil itu juga masih dalam proses pengecekan dan perbaikan komponen komponen mesin yang ada di dalam nya.
Bhrum! Bhrum!
"Itu tuan, gadis itu. Yang mengendarai motor gede itu.."
Mendengar suara mesin motor yang di mainkan begitu kencang, membuat leo reflek mengikuti sumber suara tersebut.
Namun karena pengendara motor itu menggunakan helm full face jadi leo tidak sempat melihat wajah gadis tersebut.
Leo mengerutkan dahi nya, "Pantes ngerti mesin, ternyata cewe jadi jadian!!" gumam leo dalam hati nya
Tidak berselang lama dari kejadian itu, angga, sang asisten pribadi pun datang..
"Tuan..." angga menghampiri leo yang duduk di kursi pengemudi di mobil nya yang mogok tadi
"Ck! Kenapa lama sekali..??" Leo langsung turun lalu segera masuk ke dalam mobil yang angga bawa.
Angga pun kembali mengekor tuan nya dan langsung duduk di jok pengemudi. Terlihat dari spion dalam mobil, leo begitu lelah dan kacau. Keringatnya bercucuran membasahi seluruh wajahnya, jasnya pun sudah terlepas meninggalkan kemeja berwarna putih susu dan dasi berwarna biru navy...
"Maaf, tuan." ucap angga merasa tidak enak karena membuat tuan nya itu menunggu lama. Angga segera menyeting ac mobil di suhu paling dingin...
Sebenarnya bukan salah angga, namun leo lah yang salah. Dia tidak tau dimana diri nya berada, dan saat leo mengirim lokasi pada angga, ternyata lokasi tuan nya itu sudah sangat jauh dari perusahaan.
"Sudahlah. Ayo jalan.." balas leo seraya memejamkan kedua mata nya. Sungguh, dia sangat menyesal kenapa tadi membawa mobil itu. Padahal niat awalnya hanya ingin mencoba sejauh apa pegawainya sudah bekerja membuat mobil itu layak untuk di gunakan, namun yang terjadi malah diri nya yang susah sendiri.
"Bagaimana dengan karyawan itu.."
Deg.
Angga kaget mendengar pertanyaan mendadak dari tuan nya. Jujur saja, angga bingung harus mengatakan apa. Dia pun tau sampai sekarang karyawan tersebut tidak bisa di hubungi.
Karena asisten pribadi nya diam saja, leo pun kembali membuka kedua matanya..
"Kenapa diam saja ? Apa ada masalah ??" tanya leo kembali ke mode serius. Suhu tubuhnya sudah dingin, membuatnya tak terlalu terbawa emosi seperti tadi...
"Emm, begini tuan.. Sebenarnya..."
"Ada apa ? Katakan saja!!" Leo menuntut penjelasan, dia yakin pasti ada masalah, sebab sangat tidak mungkin asisten nya itu menjadi gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan nya.
"Sebenarnya karyawan yang tuan inginkan, dia sudah mengajukan surat pengunduran diri nya pada kepala divisi di cabang perusahaan kita beberapa waktu lalu..."
"APA ???" Leo setengah berteriak hingga membuat telinga angga sedikit berdengung
"Aku tidak mau tau!! Aku ingin dia bekerja lagi di perusahaan kita. Aku beri waktu sampai besok, kalau dia tidak datang ke kantor pusat besok pagi maka kau yang akan aku pecat!!" Niat hati tak ingin marah, tapi mendengar kabar itu membuat emosi leo kembali naik...
Mendengar ancaman yang mematikan dari sang tuan, angga pun sampai susah payah menelan saliva nya.
Bingung, harus kemana dia mencari karyawan itu. Bentukan nya saja angga tidak tau seperti apa. Apalagi angga mendapat informasi dari pak teguh selaku kepala divisi, bahwa karyawan tersebut sejak kemarin tidak ada di rumah sewa nya. Tidak ada satu pun yang tau kemana dia pergi.
🌼
Ale sudah kembali ke rumah sakit..
Saat ale ingin masuk ke dalam ruangan daddy nya, ternyata disana sudah ada dua wanita yang ale tidak suka. Bukan hanya tidak suka, tapi sangat ale benci. Seumur hidupnya, tak pernah ale membenci orang seperti benci nya dia pada ibu dan adik tirinya...
"Non..." damar yang baru datang entah dari mana langsung menyapa ale, tersenyum ramah seperti biasa.
"Kenapa tidak masuk ??" tanya damar
"Kau pasti sudah tau. Jadi jangan bertanya lagi yang kau sendiri sudah tau jawaban nya!!" Ale memilih duduk di depan ruangan, lalu mengambil ponsel nya di dalam saku jaket kulitnya
Gadis itu menghidupkan lagi ponsel nya, sebelum nya ale sengaja menonaktifkan ponsel nya karena dia merasa terganggu dengan banyak nya dering telepon yang masuk.
Tentu saja telepon itu dari atasan dan teman teman nya di tempat kerja.
Mungkin sudah puluhan kali mereka mencoba menghubungi ale, namun ale sama sekali tidak mau menerima satu pun sambungan telepon tersebut.
"Astaga! Kenapa mereka terus menghubungi ku ??" gumam ale yang masih bisa di dengar oleh damar. Padahal ale baru saja mengaktifkan kembali ponselnya, tapi telepon langsung masuk saat itu juga..
"Ada apa, non ?" tanya damar melihat raut wajah ale berubah
Ale menggeleng, lalu bangun dan menjauh dari damar.
"Halo..??" ale mengangkat sambungan tersebut untuk pertama kali nya setelah berkali kali tidak di angkat..
"Alexandra!! Astaga!! Lo itu kemana aja sih ?" Suara seseorang yang ale sangat hafal,
"Berisik!! Gak usah teriak teriak, gue nggak budek!!" sahut ale kesal..
"Okay, okay, sorry. Sekarang lo bilang sama gue, lo dimana dan lagi sama siapa ??"
"Astaga, iwan. Emang nya gue harus laporan sama lo gue kemana dan sama siapa.."
"Bukan begitu, cyiinnn..""Ale sama sekali tidak terkejut mendengar panggilan sayang dari teman kerja nya itu, karena memang iwan adalah sosok laki laki yang kemayu. Meskipun begitu namun ale sama sekali tidak risih berteman dengan pria tersebut. Sejauh ini iwan selalu bisa menghiburnya, teman seperti iwan memang harus di lestarikan agar hidupnya menjadi seimbang...
"Lo itu di cariin sama pak angga, asisten nya tuan leo. Setelah sambungan ini terputus gue yakin pak angga bakal langsung ngehubungin lo, le.."
"Yaelah. Lo kan tau gue udah resign. Tanya pak teguh kalau gak percaya. Udah ah, gue lagi sibuk..."
Tut! Tut!
Sambungan itu pun terputus dengan ale yang mengakhiri nya secara sepihak.