NovelToon NovelToon
Iparku Adalah Maut

Iparku Adalah Maut

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Pembantu / Enemy to Lovers
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: mike Killah

Mengisahkan hubungan percintaan antara Amira dengan pengusaha terkenal bernama Romeo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mike Killah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Elena meminta maaf kepada Amira

Setelah pertemuan tegang dengan Oma dan Tini, Amira kembali ke kamarnya. Amira telah mendapati suaminya, Romeo, sedang tidur dengan tenang. Melihat wajah Romeo yang tampan, Amira tidak bisa menahan senyum.

"Gantengnya kamu, Mas. Aku bahagia menikah sama Mas, walaupun pernikahan kita berawal dari dendam," bisiknya lembut.

Setelah itu, Amira pun berbaring di samping Romeo dan tertidur dengan harapan untuk hari seterusnya yang lebih baik.

Keesokan harinya, Amira mengambil keputusan untuk pergi ke penjara dan melawat Elena, yang dipenjara akibat perbuatan Elena yang telah menghabisi Alex 5 tahun yang lalu.

Setibanya di penjara, Amira merasakan campur aduk antara marah dan sedih. Ketika ia bertemu dengan Elena, Elena langsung melutut di depan Amira, dengan air mata mengalir di pipinya. "Amira, aku minta maaf sebab memfitnah kamu 5 tahun yang lepas.

Gara-gara aku, kamu kehilangan bayi kamu. Aku memang wajar dipenjara Mira," ujarnya dengan suara yang penuh penyesalan.

Amira menatap Elena dengan tatapan dingin. "Aku takkan memaafkan kamu, Elena. Nasib baik kamu sadar akan perbuatanmu," jawab Amira dengan tegas.

Di dalam hati Amira, dia merasa sangat sedih melihat sahabatnya yang dulu selalu bersamanya dari zaman kanak-kanak kini terpuruk di penjara. Namun, rasa pengkhianatan itu terlalu dalam untuk dilupakan Amira seumur hidup.

Elena kemudian berkata dengan suara bergetar, "Amira, aku menghidap penyakit leukemia. Doktor bilang aku meninggal tidak lama lagi."

Amira terkejut mendengar berita itu. "Elena, aku sedih mendengar penyakit yang kamu hadapi," ujarnya, bersimpati.

Air mata Amira tak tertahan lagi. Ia melangkah maju dan memeluk Elena. Walaupun Elena pernah berbuat jahat dan mengkhianatinya, kenangan indah persahabatan mereka sejak kecil datang menghampiri pikiran Amira.

Namun, rasa sakit dan pengkhianatan itu terlalu menyakitkan untuk ditanggung oleh Amira. Amira yang tak tahan menangis, merasakan hatinya hancur.

"Maaf, aku perlu pergi," katanya sambil menghapus air matanya. Amira pun berbalik dan meninggalkan Elena sendirian di ruang penjara, merasakan beban emosional dan kesedihan yang berat di hatinya.

.....

Di dalam mobil yang diberikan oleh Romeo kepada Amira, Amira tak henti-hentinya menangis. Setiap mengingat kenangan yang manis bersama Elena, perasaan Amira mula hancur apa lagi konflik dia dengan Oma dan Tini membuat hatinya semakin berat. Dalam keadaan emosional ini, Amira memutuskan untuk singgah di taman, berharap bisa menenangkan pikirannya.

Di taman, suasana yang awalnya tenang tiba-tiba terganggu ketika Melissa, adiknya Amira, Melihat Amira duduk duduk sendirian di taman tersebut.

Dengan marah, Melissa menghampiri Amira dan tanpa ragu Melissa terus menampar wajah Amira sebanyak 2 kali.

"Apa-apaan ni, Melissa?" tanya Amira dengan kaget dan tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Melissa menatap Amira dengan penuh kemarahan. "Kamu jangan sok tak tahu ya. Sudah lama aku sabar untuk ingin memberi perhitungan terhadap kamu, tapi belum aku belum pernah ada kesempatan," ujarnya dengan nada menyalahkan.

Amira terdiam, menahan rasa merah di pipinya. Perasaan sakit hati bercampur dengan kebingungan menyelimuti dirinya.

"Kamu jangan sesekali mendekati suami aku, Roy. Kamu nak apa dari dia sebenarnya? Kan kamu sudah ada suami?" Melissa melanjutkan, suaranya penuh emosi.

"Melissa, kamu salah paham," kata Amira, berusaha menjelaskan situasinya. Namun, Melissa menghentikan percakapan Amira dengan tegas.

"Diam kamu! Aku tak mahu mendengar penjelasan kamu yang penuh pembohongan itu!" bentak Melissa sebelum berbalik dan pergi ke mobilnya.

Amira menatap Melissa yang pergi dengan perasaan campur aduk. Ia merasa sangat tertekan. "Apa yang harus aku lakukan?" pikirnya dalam hati.

Meskipun hatinya hancur, Amira tahu bahwa dia harus menghadapi semua rintangan ini. Dia bertekad untuk membuktikan bahwa dia tidak pernah berniat merusak hubungan Melissa dan Roy. Dengan rasa sakit yang mendalam, Amira berusaha untuk bangkit dan tidak membiarkan semua ini mengalahkannya.

Setelah beberapa saat, Amira mengusap air matanya dan memutuskan untuk kembali ke dalam mobil.

.....

Setibanya Amira di rumah, ia disambut dengan tatapan heran dari semua orang yang sudah menunggunya.

Oma, dengan nada kesel, langsung menyapa Amira. "Aduh kamu lama sangat Amira. Kami ni menunggu kamu dari tadi. Kamu itu kemana emangnya? Jangan-jangan selingkuh."

Amira pun bertanya kepada Oma"Emangnya ada apa Oma"

Oma pun menjawab "Suami kamu Romeo mau bilang sesuatu kepada kami semua tapi dia menunggu kamu loh. Kami penasaran loh. Kamu ni jangan jangan selingkuh"

Maya, yang mendengar ucapan Oma, langsung menegur. "Oma, jaga mulut Oma."

Oma pun menjawab Maya "Oma emang selalu salah di mata kalian"

Amira, yang merasa heran dengan sikap mereka, bertanya, "Kenapa kalian tunggu aku?"

Amira kemudian menoleh ke arah Romeo dan bertanya, "Mas emangnya ada apa? Aku tadi ke penjara melawat Elena. Aku kan udah minta izin sama kamu tadi pagi mas."

Romeo tersenyum lembut kepada Amira. "Amira sayang, aku balik awal hari ini dari kantor. Aku mau memberitahu kepada seluruh keluarga bahwa kita akan berbulan madu pekan depan di Seoul, Korea."

Mendengar pernyataan Romeo, Tini langsung terbatuk dan semua orang tampak terkejut.

Oma, dengan nada suara tidak percaya, berteriak, "Apaaaa..."

Ibu Romeo, dengan penuh kebahagiaan, langsung menyatakan dukungannya. "Aku sangat gembira Romeo. Ibu dukung kamu ajak istri kamu berbulan madu ke Korea."

Oma, yang tampak tidak setuju, langsung menjerit, "Oma tak setuju!"

Ayah Romeo, yang biasanya pendiam, hanya diam saja. Ia tampak menerima Amira sebagai menantunya dengan perlahan-lahan.

Amira gembira karna hampir kesemua keluarga Romeo mendukung Amira berbulan madu dengan Romeo pekan depan walaupun dia tau Oma dan Tini emang ngak setuju sama sekali.

Bersambung Bab 21

1
Dayat
senyum pahit
El Aki 7u7
Terima kasih sudah menghibur kami dengan ceritamu yang luar biasa ini!
anjani: terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
Đông đã về
Sukses membuatku merasa seperti ikut dalam cerita!
anjani: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!