NovelToon NovelToon
Terjerat Dosen Galak

Terjerat Dosen Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / dosen / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance / Enemy to Lovers
Popularitas:15M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Demi menjaga nama baiknya sendiri Aylin sampai rela terjerat dosennya yang galak.

"Pak Aland = Sialand." Aylin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat

"Sore Pak," sapa William dengan kepala yang menunduk hormat. Karena Aylin membatu jadi William menarik lengan Aylin agar segera keluar dari lift.

Mungkin saja pak Aland hendak buru-buru menggunakan lift tersebut, jadi William tak ingin menghalangi. Dia mana tahu konflik yang sedang terjadi diantara kedua orang tersebut.

William pun tak menyadari, bahwa Aylin dan pak Aland saling pandang tanpa mengucapkan sepatah katapun. Namun tatapan itu seolah telah menyiratkan banyak makna.

Kenapa pak Aland datang, bukanya sudah aku tegaskan bahwa aku akan pulang dengan William, batin Aylin, jadi kesal sendiri karena mendadak pria itu muncul. Membuatnya jadi merasa bersalah dan terkejut seperti ini.

Sementara Aland tak mengucapkan sepatah katapun, dia segera masuk ke dalam lift dan menekan angka 10, menuju lantai dimana ruang kerjanya berada.

Aland tidak tuli, dia mampu mendengar dengan jelas ucapan William, 'Tidak apa-apa, aku akan dengan senang hati selalu kamu manfaatkan.'

Dari kalimat itu Aland langsung tahu bahwa Aylin berniat menggunakan William untuk bisa putus dengannya, manfaatkan William untuk membuatnya marah dan mengakhiri hubungan.

Padahal sudah berulang kali Aland katakan pada Aylin untuk fokus pada karirnya sendiri, tak perlu menganggap hubungan mereka adalah beban. Sebab hanya tinggal menunggu waktu sang Mama akan mengakhiri hubungan mereka.

Tapi Aylin justru mengambil langkah terlalu jauh. Membuat Aland bimbang sendiri, karena sumpah demi apapun dia tidak ingin merusak Aylin.

Saat Aylin menoleh ke belakang dia telah melihat pintu lift yang tertutup.

"Sekarang sudah jam pulang, kenapa pak Aland malah datang ke kantor," gumam William, dia tidak bermaksud mempertanyakan hal itu pada Aylin, hanya merasa heran saja.

"Tidak tahu, ayo pulang," ajak Aylin yang ingin acuh, meski secara mendadak ada rasa tak nyaman di dalam hatinya.

Tiba-tiba perasaan bersalah itu merayap masuk ke hati. Pak Aland bukanlah seseorang yang memiliki waktu senggang, dan kini pria itu telah datang ke sini untuk menjemputnya.

Namun Aylin ingin mengingkari pemikirannya tersebut, dia selalu menganggap bahwa pria itu datang karena memiliki urusan yang lain. Toh tadi dia sudah mengatakan bahwa akan pulang bersama William.

"Aku salut sekali dengan pak Aland, dia bukan hanya pemimpin perusahaan yang sukses, tapi juga mampu menjadi dosen yang hebat. Bagiku dia adalah orang yang paling ku hormati," ucap William, bicara di antara langkah mereka yang mulai keluar dari perusahaan.

Aylin lantas mengambil ponselnya, berpikir mungkin saja pak Aland mengirim pesan. Tapi bukannya pesan baru yang dia lihat, melainkan pesan sang dosen beberapa waktu lalu.

'Aylin.' 'Balas pesanku.' 'Aylin!' 'Tidak ada pulang bersama William, selesai mengajar aku akan menjemputmu. Tunggu di ruanganku.'

Aylin sontak menghentikan langkah ketika telah membaca semua pesan tersebut.

"Ada apa?" tanya William, dia jadi ikut menghentikan langkah, saat ini mereka sudah berada di area parkir khusus karyawan.

Aylin mendadak bingung sendiri, tetap pulang bersama William atau menghampiri sang dosen yang sekarang pasti berada di ruangannya.

Sebagian hati Aylin ingin tetap mengacuhkan pria itu dan pulang bersama William, tapi sebagian hatinya lagi mulai menyalahkan diri betapa egoisnya dia.

Hubungan ini terjadi juga karena sumpahnya sendiri, andai Dia tidak asal bicara Pak Aland pun tidak akan pernah memintanya untuk jadi kekasih.

Mendadak Aylin seperti sedang menghianati pria itu dengan pergi bersama William.

Hais! Kenapa hatiku jadi seperti ini sih! Menyebalkan sekali! Kesal Aylin.

"Kakakku tidak mau dengar, Dia sedang dalam perjalanan menuju kemari. Sepertinya aku tidak bisa pulang bersamamu, maaf ya," ucap Aylin, akhirnya dia mengambil keputusan seperti ini.

"Aku akan menunggu kakakku di atas, jadi ... kamu pulanglah lebih dulu," kata Aylin lagi, dia mundur satu langkah lalu segera beranjak dari sana dan kembali masuk ke dalam perusahaan.

William belum sempat menjawab apapun karena masih terkejut, kecewa juga karena ternyata hari ini dia belum berhasil mengantarkan Aylin untuk pulang.

"Huh! Bagaimana bisa mendapatkan hatinya, untuk mengantar pulang saja rasanya susah sekali," gumam William, pada akhirnya hanya mampu membuang nafas dengan kasar.

Setelah memastikan Aylin kembali masuk ke dalam perusahaan akhirnya dia pergi dari sana.

"Kenapa sih kesannya aku yang salah sih! Padahal tadi aku sudah bilang akan pulang dengan William," gerutu Aylin, sepanjang perjalanannya menuju lantai 10 mulutnya tak berhenti menggerutu. Sampai akhirnya dia membuka pintu ruang CEO dan melihat pria berwajah dingin itu berdiri dan menggulung kemejanya di lengan.

"Aku kan sudah bilang akan pulang dengan William?! Kenapa datang ke sini?!" gertak Aylin, langsung bicara dan bertanya dengan nada tinggi.

Aland memang mengharapkan Aylin datang ke sini dan untungnya harapan itu jadi kenyataan. Jika tidak mungkin kemarahannya akan berkali-kali lipat.

"Duduklah, ada yang ingin aku bicarakan."

"Tidak mau! Aku mau pulang sekarang!" kesal Aylin.

Aland lantas maju mendekat, sementara Aylin yang tak merasa takut sedikitpun justru membalas tatapan pria itu, sampai akhirnya mereka berdiri berhadapan dengan jarak hanya 1 langkah.

"Harus berapa kali aku katakan, tidak perlu menggunakan pria lain untuk membuatku marah," kata Aland, suaranya dingin sekali melihat.

Membuat Aylin mengerutkan dahi, namun Aylin langsung memikirkan kenapa pak Aland bisa bicara seperti ini? Sampai sebuah jawaban dia temukan, mungkinkah pak Aland mendengar ucapan William saat di lift tadi.

"Apa maksud Bapak? bicara yang jelas," balas Aylin.

"William, tidak perlu menggunakan dia untuk membuatku marah. Jangan jadi murahan, berhubungan denganku dan terlibat dengan dia," jelas Aland.

Entah kenapa tuduhan itu begitu melukai hati Aylin. Padahal sedikitpun dia tidak pernah punya niat untuk menggunakan William. Urusannya dengan William murni karena Nora, tak ada hubungan dengan mereka.

Namun dituduh murahan seperti itu tenggorokan Aylin terasa tercekat. Biasanya dia tidak sesensitif ini, apa yang tidak benar akan dia bantah saat itu juga.

Tapi entah kenapa sekarang dia malas mejelaskan dan hanya merasa sakit hati sendiri.

"Murahan?" balas Aylin, bibirnya tersenyum miring saat mengucapkan kata tersebut. Dia lantas mundur dua langkah menciptakan jarak.

"Iya, aku memang murahan, jadi katakan dengan cepat, putuskan aku sekarang," ucap Aylin.

Aland sendiri tidak menyangka, kenapa pembicaraan mereka kali ini terasa begitu berat, seolah hati telah mulai terlibat.

"Belum mau memutuskan aku? Baiklah, aku pergi sekarang, bapak tidak perlu mengantar ku," kata Aylin, tanpa menunggu apapun lagi dia segera keluar dari ruangan tersebut.

Jiwa cengeng di dalam dirinya mendadak muncul, tiba-tiba menangis dengan begitu mudahnya.

Aylin sendiri bahkan sampai bingung, kenapa dia menangis karena pria itu? kenapa harus sampai menangis hanya karena dikatai murahan oleh pak Aland.

Bahkan saat Nora mengatakan dia wanita jallang, Aylin tak sampai menangis.

"Aku kenapa sih? Kenapa aku menangis? Harusnya aku tampar saja wajah pak Aland!" gerutu Aylin.

Dia menekan tombol lift dengan kasar, ingin pintu itu segera terbuka dan membawanya pergi dari sini.

1
Elis Rochani
Luar biasa
Queendah
sama2 barbar ni anak 2
Queendah
emaaannggg....PU yg kaya gini aku sukaaaa...
Sri Astuti
Aylin ini sdh dibiang jgn gunakan tubuh.. bebal amat sih
Sri Astuti
lucu banget Aylin .. tp Nora lucu jg skrg ngejar William
Sri Astuti
tak sesuai garapan 😂😂😂
Sri Astuti
ampuuun Aylin..
Sri Astuti
hehehe..Aylin miskin gmn yg betulan miskin
Sri Astuti
hehehe. ...
Sri Astuti
William sengaja tampil culun dan nyebelin buar bs fokus belajar tak pusing ditaksir cewek..🤣🤣🤣
Aylin skrg bingun sendiri
Sri Astuti
William sengaja tampil culun dan nyebelin buar bs fokus belajar tak pusing ditaksir cewek..🤣🤣🤣
Aylin skrg bingun sendiri
Sri Astuti
Aylin keras kepala.. km yg akan rugi nti
jalani sj dgn santai.. toh hanya menunggu wkt smp mamanya Aland bosan
Queendah
apa tu?
Nayosha
nah gitu dong jujur...jadi KL ada apa" via sharing dan cari solusinya bareng keluarga...
Yukime Sakura
Luar biasa
Nayosha
Aylin di lawan hehehe
Nayosha
kenapa sih Lyn harus berbohong...tinggal bilang aja ketemu sm Mama Berta...kan beres
Nayosha
hahaha....asli sampai ngakak baca novel ini...bener" lucu....ngebayangin si Nora pingsan/Facepalm/
Nayosha
hahaha Astan dan Gionino tambah percaya aja KL mereka lesbian....kasian si Nora yg mau di pepet SM Asta jadi mundur ...
Sri Astuti
bener" sesuatu si Aylin..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!