Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bekerja
"Kamu mau kemana Hil?" tanya Haris yang melihat Hilda sudah rapi dengan penampilan nya.
"Kerja lah, kemarin kan aku udah bilang sama kamu aku mau masuk kerja lagi"
"Hil, Mikhayla baru satu bulan sudah mau kamu tinggal kerja"
"Ya kamu lah yang jaga, kemarin kita sudah sepakat ya mas mau cari pengasuh Mikhayla jadi jangan berdebat lagi"
"Setidaknya tunggu empat puluh hari dulu Hil, Mikhayla masih merah begini,aku juga harus bekerja Hil bukan kamu saja"
"Tadi aku sudah hubungi mama ku dia yang jagain Mikhayla sampai kita dapat pengasuh yang baik jadi kamu juga bisa kerja mas"ujar Hilda sambil merapikan penampilan nya.
"Aku nggak ngerti ya dengan pemikiran kamu Hil" tunjuk Haris kesal
"Aku yang lebih nggak ngerti sama kamu mas,kamu seolah-olah bisa memberikan kehidupan yang mewah untuk aku tapi nyatanya nol besar" lawan Hilda
"Hil dengarin aku,aku lagi berjuang untuk rumah tangga kita sekarang tapi aku butuh support dari kamu"
"Berjuang apa nya yang ada tiap hari aku yang memenuhi kebutuhan hidup ini mas!"
"Tapi aku kan yang bayar listrik,air sama makan kita Hilda"tekan Haris ingin di katakan hanya menjadi benalu di rumah mereka.
"Ck.... makan tempe sama tahu tiap hari aja bangga,aku bosan mas! aku tuh juga kepengen makan di restoran mewah,kalau nggak kerja mana bisa aku beli tas branded,makan makanan mewah,ngarepin kamu bisa mati berdiri aku"ketus Hilda membuat Haris menghela nafas panjang,Hilda benar-benar sudah menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang suami.
"Udah aku mau berangkat dulu,udah ada jemputan di depan,oh ya susu Mikhayla sudah aku ganti dengan susu yang lebih mahal,aku juga sudah pesan makanan enak buat sarapan kamu tuh jadi jangan banyak protes nikmati saja hidup enak nya" ujar Hilda lalu segera pergi meninggalkan rumah.
Tak lama kepergian Hilda bu Tati datang dengan wajah cemberutnya.
"Mana Mikhayla?" tanya nya
"Masih tidur di kamar ma"
"Kamu itu ya Ris bisa nya nyusahin anak saya terus,dari dulu saya nggak suka Hilda nikah sama kamu tapi Hilda nya goblok mau aja nerima kamu yang miskin ini" hina bu Tati
"Ma,saya juga masih berjuang untuk membahagiakan Hilda dan Mikhayla ma"
"Berjuang apa nya, orang dari kalian nikah sampai sekarang nggak ada kemajuan nya,harta yang ada justru hilang satu persatu,itu nama nya berjuang!"
"Ma-"
"Udah sana pergi kerja saya mau lihat Mikhayla dulu di dalam"usir bu Tati membuat Haris tak bisa berkata-kata lagi,dia mematikan api rokok nya lalu segera mengambil kunci motor dan pergi.
****
"Mas,besok jadwal kontrol ku" ujar Raya saat mereka sedang sarapan.
"Ada kendala?"tanya Fadil serius
"Nggak ada mas tapi tetap harus kontrol juga kata dokter"
"Kalau nggak ada kendala pergi sendiri saja kamu, nggak usah manja begitu,Fadil itu sibuk bukan kamu saja yang harus dia urus" potong Bu Rita ketus
"Tapi bu-"
"ibu benar Ra,aku sibuk kamu pergi sendiri saja ya" Lanjut Fadil membuat Raya menahan air mata nya yang akan turun.
"Kalau aku nggak kuliah besok aku temani mbak" timpal Angga
"Nggak bisa mas besok ada pertemuan di sekolah ku dan mas Angga yang harus hadir jadi wali nya"kali ini adik bungsu Fadil,Marsya yang bersuara.
"Kenapa mas Sya? Kan ada ibu"
"Ibu besok ada jadwal arisan Rt jadi nya ya mas Angga yang mewakili nya lagi pula aku lihat mbak Raya udah bisa gerak banyak berarti udah sembuh dong"
"Iya,jangan manja kamu,naik taksi atau gojek saja besok" ucap bu Rita lagi.
"Aku berangkat dulu" pamit Fadil segera keluar dari rumah mereka.
Raya memang sudah bisa berjalan tapi dia juga harus hati-hati karena takut jahitan di perut nya tapi suaminya tak mengerti keadaan nya saat ini.
semoga lekas sehat kembali Thor...