NovelToon NovelToon
Radar Cinta Andara

Radar Cinta Andara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Melisa ekprisa

Setelah kematian Panca, kekasihnya tujuh tahun yang lalu. Andara mencoba menyibukkan diri untuk karirnya. Tidak ada ketertarikan untuk mengenal cinta.

Andara gadis muda yang cantik dan energik, dia berhasil menempati posisi manajer di sebuah perusahaan fashion. Usianya sudah memasuki 27 seharusnya memikirkan pernikahan. Akan tetapi belum ada lelaki yang bisa masuk ke hatinya.

Butuh waktu bagi Dara untuk membuka hati pada pria lain. Entahlah, ada magnet tersendiri membuat dia malas memikirkan pasangan.

Ervan Prasetya, pria matang yang punya jabatan bagus di perusahaan tempat kerja Andara. Mereka di pertemukan dalam sebuah kerja sama tim. bagaimana Tom dan Jerry mereka selalu bertengkar.

Tapi ternyata itu yang membuat Ervan makin penasaran dengan Dara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa ekprisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

Dara sudah sampai di Jakarta. Setelah beberapa hari menyelesaikan tugasnya sebagai asisten pak Ervan. Kalau ada yang bilang mendampingi bos baru itu enak. Bagi Dara sudah masuk neraka. Kelakuan bos nya yang menyebalkan. Dia benar-benar merasa di kerjain sama Ervan.

Dara mendapat pesan dari mama Vira kalau dia akan di jemput oleh Rafael. Pria yang kini berstatus duda di tinggal meninggal oleh istrinya. Rafael punya seorang putri kecil bernama Keyla. Dulu saat papanya masih ada Keyla sering di asuh mamanya. Padahal Rafael masih punya orangtua lengkap.

Dara berjalan menuju tempat bagasi pesawat. Tubuhnya remuk efek bos nya ambil jam penerbangan malam. Namun wajah gadis kecil usia empat tahun memanggil namanya dengan semangat menghentikannya langkahnya.

"Tante Dara!" pekik Keyla.

Gadis kecil itu melambaikan tangannya dengan bahagia. Dia pun terlepas dari pegangan papanya hanya untuk memeluk Dara.

Dara mengulurkan tangannya pada Keyla. Matanya melirik jam tangan. Sudah larut tapi gadis kecil itu belum ngantuk sama sekali. Harusnya ini jam tidur anak kecil.

"Tante, Aku kangen." rengek gadis kecil itu. Dara tersenyum sambil mengelus pipi Keyla.

"Kamu sama siapa kesini?" tanya Dara.

"Sama papa. Tuh papa." tunjuk Keyla.

Dari jauh tampak pria tampan melambaikan tangannya. Dara merasa tidak enak harus merepotkan teman masa kecilnya yaitu Rafael.

"Kamu duduk sini, ya, Key. Tante mau ambil barang." Dara mendudukkan Keyla di stroller bagasi.

"Iya, Tante. Tapi boleh nggak aku panggil Tante dengan sebutan mama." pinta Keyla.

"Tante kesana dulu, Ya." Dara mengelak membahas ucapan Keyla.

Dara hampir satu jam memeriksa barangnya. Tapi belum juga kelihatan. Dia melihat Keyla seperti mengantuk. Dia sigap mengambil Keyla dari stroller bagasi.

Matanya membulat saat bos nya sudah membawa semua barangnya. Padahal sedari tadi dia sudah menunggu.

"Kenapa bapak tidak bilang dari tadi? Kan saya tidak harus lama-lama di sini. Kasihan dia yang sudah effort menunggu saya. Anda malah memperumit." omel Dara.

"Saya juga menunggu lama barang saya. Bukan barang kamu saja. Masih mending di bawakan. Dasar tidak tahu terimakasih! Nih bawa barang kamu sambil gendong anak kamu!" Ervan menyerahkan stroller bagasi pada Andara dengan kasar.

Rafael melihat Dara kesulitan membawa barang sambil gendong Keyla yang sudah tertidur. Dia pun mengambilnya alih stroller. Mereka berjalan beriringan layaknya keluarga kecil.

"Maaf, ya. Aku jadi merepotkan kalian." ucap Dara merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa. Tadi sebenarnya Keyla bilang kangen main sama Tante Vira. Ya aku nanya sama beliau, dan di situlah dia bilang kamu hari ini pulang dari Bali." jelas Rafael.

Dara menarik nafas dalam-dalam. Dia sudah menebak alurnya. Pasti mamanya masih berencana menjodohkan dirinya sama Rafael.

Dara membelai rambut bob Keyla. Gadis kecil itu sedari bayi tidak merasakan kasih sayang seorang ibu. Belum lagi orangtuanya Rafael tidak suka dengan mamanya Keyla.

Jika dia dekat sama Rafael, itu sama saja memberikan harapan pada gadis kecil tersebut. Dara memandang ke arah luar.

"Coba dulu kamu terima aku, Dar. Mungkin kita sudah jadi keluarga bahagia. Tunangan kamu meninggal dunia, istriku juga sudah bersama Tuhan. Itu artinya..." Rafael melirik ke belakang. Tampaknya Dara sudah tidur. Rafael tetap fokus pada mobilnya.

Mobil sudah sampai di depan apartemen. Dara langsung di bangunkan sama Rafael. Tidak mungkin dia menggendong Dara dan Keyla sekaligus. Pada akhirnya Rafael memilih menggendong Dara daripada putrinya. Sebuah tangan menahan Rafael.

"Biar aku saja yang bawa Dara ke kamarnya." suara bariton menahan aksi Rafael.

"Siapa kamu?" tanya Rafael.

Pria itu tak mengindahkan ucapan Rafael, dia hanya meminta pada Rafael menunjukkan di mana Andara tinggal. Dengan perasaan gondok, Fael mengikuti keinginan lelaki asing tersebut. Dia tidak mungkin membiarkan Dara di bawa oleh lelaki asing.

Pria itu akhirnya bisa membawa Dara sampai ke apartemen. Lalu membaringkan Dara diatas tempat tidur. Matanya mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Langkahnya terhenti ketika photo seorang pria diatas meja kerja Dara.

Pria itu menahan dadanya yang terasa sesak. Seperti ada devaju yang menyapa. Asing tapi terasa dekat.

"Jadi dia yang buat Dara keras kepala seperti ini? Biasa saja, masih ganteng aku kemana-mana.

Hadeh!

Ngapain aku bilang begitu cuma karena gadis ini.

Wake up, Ervan. Masih cantik Intan dari pada dia."

Ervan terus berbicara dalam hatinya.

*****

Pagi ini Ervan sudah berada di kantor. Setelah semalam dia menjaga Dara tanpa di ketahui gadis itu. Pasalnya gadis kecil yang bersama Dara juga menginap di sana. Otomatis ada Rafael yang ikut menginap di sana.

Sebelum subuh, Ervan memilih pulang tanpa di ketahui orang atau yang empunya rumah. Dadanya bergetar hebat, apalagi dia teringat photo pria di kamar Dara.

Untungnya di ruang kerjanya ada kamar mandi. Dia pulang ke kantor untuk membersihkan diri setelah perjalanan dalam beberapa hari ini. Setelah semua beres, Ervan masih memakai kaos singlet dan celana kantornya.

Langkahnya terhenti saat deringan telepon di meja kerjanya. Senyumnya mengembang setelah tahu si pemilik nomor. Dengan cepat dia mengangkat telepon.

"Bagaimana keadaan kamu, Nak?" suara seorang wanita di seberang sana.

"Alhamdulillah baik, Ma." suara pria membalas pertanyaan dari mamanya.

"Syukurlah. Jantung kamu masih sering kumat tidak. Kesehatan di jaga, jangan hanya karena punya jantung baru kamu anggap sepele."

Ervan hanya mengangguk kecil. Meraba tubuhnya yang hanya menggunakan singlet.

"Iya, Ma. Aku sangat berterimakasih sama teman mama. Mau membantu mencari donor jantung. Sampai-sampai calon menantunya yang mendonorkan." kata Ervan.

"Sejak kamu selesai operasi mama tidak ketemu dia lagi. Padahal mama tahu dia punya perusahaan lumayan di Indonesia." kata mamanya Ervan.

"Kamu sudah pulang dari Bali, Nak?" tanya mamanya Ervan.

"Sudah, Ma. Aku sekarang di kantor." ucap Ervan sambil memakaikan jas kerjanya.

Ervan Prasetya sekarang usianya 31 tahun. Usia yang mapan untuk mencari pendamping hidup. Sayangnya hidupnya di habiskan di rumah sakit. Sejak kecil Ervan sudah mengidap penyakit jantung bawaan. Sebulan sekali kadang beberapa hari sekali dia harus menginap di rumah sakit.

Ervan mendengar ketukan pintu. Dia mempersilahkan masuk, sudah di tebak itu suara Ika, Sekretaris papanya. Pria itu menerima berkas yang harus di koreksi. Ika pun pamit untuk kembali ke ruangannya.

"Tolong minta Dara menyerahkan berkas hasil acara di Bali." perintah Ervan.

"Maaf, tadi Dara izin tidak bisa masuk kerja." lapor Ika pada atasannya.

Ervan mengangguk kecil. Pria itu meminta Ika untuk kembali ke tempat kerjanya. Sementara dia harus memeriksa berkas yang di berikan Ika.

Pria itu terhenti sejenak. Baru semalam mereka pulang dari Bali. Tebakannya Dara perlu istirahat akibat kelelahan.

"Pasti karena ada gadis kecil itu." tebak Ervan.

1
Ummi Yatusholiha
kira2 sembunyi dimana tuh pak ervan,biarin ajalah,supaya dia gak jadi tunangan sama kinara
mama Al: ayo kita cari
total 1 replies
Its me
ciyeee kehilangan
Its me
benar yang jatuh cinta bukan Ervan sih tapi yang punya jantung
Its me
Rayuannya ngga mempan van
Its me
so sweet
mama Al
maaf ya kalau part nya kurang greget.
yuk mampir sudah up
Its me
dini bukannya temannya Reva kan?
my read
sejauh ini aku lihat Rafael bukan pria yang jahat
apa salah nya di coba dulu.
mama Al: terimakasih kak.
tapi sesuai dengan sinopsis ya.
total 1 replies
Hana Roichati
lanjut upnya kak 👍👍
mama Al: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Ummi Yatusholiha
klo sudah bicara soal hati,emang sulit sih,gak bisa di paksain walaupun keyla sdh sangat cocok dgn dara
Delita bae
saya mampir 🙏
Delita bae
saya mampir di sini😁💪💪💪
Delita bae: iya maaf udah di baca bab 1 nya .semangat ya🙏
mama Al: maaf kak kalau bisa sih baca di part awal saja.
soalnya takut retensi anjlok
total 2 replies
Bunga Ena
lanjut Thor
Ummi Yatusholiha
semoga segera terungkap semua kebusukan veronica dan kinara..
kebanyakan readers juga gak suka klo alurnya muter2 dan bertele tele thor🙏🏻
semangat yaaa 🥰🥰
🌟~Emp🌾
kelak kamu pasti tau ervan
bluetooth
betul jatuhnya ke etika
bluetooth
bener tuh kalau lapar bikin ngga fokus
Spyro
Ayo ayo selidiki.
Spyro
Tunangan? Wah beneran mencurigakan proses transplantasi jantung Panca. Eh tp beneran jantung Ervan hasil donor dari jantung Panca kan?
Spyro
Nah ini, aku pun bingung. Kalo iya brti tante Vero kudu diperkarakan!
mama Al: pokoknya pantengin terus kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!