follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Kaylin Meyer sosok wanita yang semaunya, manja, ceroboh, dan memiliki segalanya karena terlahir sebagai keturunan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Meyer.
Dia selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya, namun tidak dengan dunia percintaannya. Cinta pertamanya berpaling pada sosok wanita yang lebih cantik,lebih dewasa, yang kini menjadi kakak iparnya. Dan saat dia mencintai seorang pria untuk ke-dua kalinya, perasaan itu harus layu sebelum berkembang setelah mengetahui Alexander, pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi keluarga Arbeto itu sudah memiliki kekasih.
Namun apa jadinya saat mereka kembali dipertemukan dan terjebak dalam one night stand in Dubai? Akankah keduanya bersama? Ataukah berpisah untuk yang kedua kalinya? Yuk saksikan kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
Sementara itu Boby yang berdiri di belakang nona Kaylin, hanya bisa menghela napas panjang saat wanita cantik itu mulai berbicara tidak jelas. Ia tidak menyangka nona Kaylin akan mabuk parah, karena sebelumnya wanita itu terlihat baik-baik saja.
"Bisa habis aku di tangan Tuan Alexander," gumamnya dalam hati, sembari menatap layar ponselnya yang sejak tadi terus berdering. Ia sengaja mengabaikan panggilan telepon dari ketua tim Delta, karena takut terkena muntahan amarah pria berhati dingin, dan kejam itu ketika mengetahui Nona Kaylin pergi ke Bar bahkan sampai mabuk.
"Mereka pergi kemana?" tanya Kaylin setelah sampai di lantai dua, saat melihat banyak ruangan yang tertutup.
"Nona sebaiknya kita kembali ke hotel! Tuan Mario pasti akan menyusul Anda," ucap Boby tanpa mempedulikan pertanyaan nona nya. Bukan tanpa alasan ia menahan wanita itu untuk mencari Mario, karena melihat kondisinya yang mabuk parah.
Terlihat dari wajah cantik nya yang memerah, juga perkataan tidak jelas yang terlontar dari nona Kaylin. Bahkan tadi saja butuh waktu sedikit lama bagi mereka untuk sampai di lantai dua, karena ulah wanita tersebut yang selalu berhenti di setiap anak tangga dengan mengucapkan kata maaf karena telah menginjak anak tangga tersebut.
Namun di detik berikutnya wanita itu justru mengumpat saat tersandung, dan kini nona nya terlihat sedang berbicara dengan sebuah lukisan wanita dengan nada mengumpat.
"Katakan siapa kau? Kenapa selalu bersamanya? Kau tahu tidak, dia itu mantan kekasihku yang brengsek." Kaylin terus menunjuk dan mengumpat tanpa mempedulikan perkataan pengawal pribadinya yang mengajak untuk pulang.
Membuat Boby lagi-lagi harus menghela napas panjang, sembari menarik nona Kaylin untuk menjauh dari lukisan tersebut sebelum dirusak dengan kuku-kuku cantik nan panjang milik nona nya.
"Hei, lepaskan aku!" Kaylin memberontak saat di tarik oleh pengawal pribadinya. "Berani sekali kau menyentuhku," umpatnya sembari berjalan kembali menunju sebuah ruangan.
Boby pun mau tidak mau mengikuti Nona Kaylin, dan berharap di salah satu ruangan tersebut akan bertemu dengan tuan Mario agar mereka bisa secepatnya kembali ke hotel.
"Buka pintunya!" Kaylin berteriak sembari membuka pintu yang ada dihadapannya.
Kedua mata yang terasa berat itu, menatap semua orang yang ada di dalam ruangan, lalu kembali berjalan keluar setelah memastikan tidak ada orang yang dicarinya di dalam ruangan tersebut.
Sementara itu Boby langsung meminta maaf pada ketiga pasangan yang tengah bercumbu mesra, sebelum menyusul nona Kaylin keluar dari ruangan tersebut.
"Nona lebih baik kita pulang!" Boby kembali membujuk Nona nya. Tapi wanita itu justru terus berjalan menuju satu ruangan, ke ruangan lainnya hanya untuk mencari tuan Mario.
Hingga akhirnya mereka berhenti di ruangan yang paling ujung, berjalan masuk dengan napas yang tiba-tiba terasa tercekat saat Boby melihat sosok yang berada di ruangan tersebut.
"Tu-Tuan Alex..." Boby menelan salivanya dengan susah payah, apalagi saat melihat tatapan tajam dari sang ketua tim Delta.
"Alexander..." Kaylin menajamkan pandangan matanya yang mulai kabur, lalu berjalan dengan sempoyongan menuju tempat duduk pria yang sejak tadi menganggu pikirannya. "Rupanya kau disini pria dingin," tunjuk Kaylin.
Namun jari telunjuknya itu justru menunjuk kearah wanita yang duduk di samping Alex, hingga membuat Boby hampir tertawa lepas kalau saja tidak sedang ditatap tajam oleh pimpinannya.
"Alex siapa wanita itu?" tanya Serena dengan kesal, karena merasa terganggu dengan kedatangan wanita mabuk yang berbicara tidak jelas itu.