JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Justru Kau Yang Akan Menyerah.
Di kediamannya, Tuan Darma sudah menunggu kedatangan sang putri. Ia marah besar mendengar penuturan dari Abimanyu tentang kelakuan Fenita yang menjadi kekasih dari Bram bahkan berani mencul1k anak sambung Abimanyu.
“Papa... aku ingin mengatakan sesuatu. Sebenarnya lelaki itu bukan kak Abidzar tapi saudara kembarnya. Selama ini dia menipu kita agar mendapatkan kekaya__“
Plak
Plak
Dua kali tamparan mendarat di pipi Fenita, Tuan besar Darma benar-benar tak bisa menahan emosinya.
“Tol0l! Kamu yang ditipu oleh laki-laki mantan napi itu! Abimanyu tidak pernah menipu Papa dan mengincar kekayaan... tapi Papa lah yang menjadikan nya Abidzar! Sudah berapa lama kamu berhubungan dengan pria bejat itu?! Kau tau dia siapa? Dia itu mantan suami dari istri Abimanyu, bahkan anak yang kamu culik itu adalah anak kandung dari pria bejat itu!“
“Papa bercanda kan Pah?! Nggak mungkin! Bang Bram bilang dia masih lajang dan belum pernah menikah! Nggak mungkin anak itu anaknya! Anak nya disini... di dalam perut Feni Pah!“ Fenita mengelus perutnya yang masih rata.
Wajah Tuan Darma tampak syok, dia menatap putrinya seakan ingin membunuh anak dalam kandungan Fenita.
“Dia pria bajinggaan Fenita! Papa nggak sudi harus mempunyai cucu dari pria licik seperti dia yang memanfaatkan kamu demi membalas perbuatan Papa dulu!!!"
“Balas dendam? Apa maksud Papa Bang Bram membalas dendam pada Papa melalui aku? Jelaskan Pah!!!“
“Ada apa ini ribut-ribut?!" istri Tuan Darma masuk, tiba-tiba Fenita berlari ke arah ibunya lalu menangis dalam pelukan sang Ibu.
“Mama... huhuhu...“
Nyonya Vera menatap pada suaminya bertanya apa yang terjadi lewat tatapan mata.
“Putrimu wanita bodoh! Dia terjebak dengan hubungan salah! Dia dimanfaatkan seorang pria yang mengaku lajang... padahal pria itu sudah menikah 2 kali bahkan sudah mempunyai anak! Sialnya lagi, putrimu baru saja dimanfaatkan untuk menculik seorang anak kecil! Putrimu dijadikan penjahat!“
“Feni bukan penjahat Mah, Feni cuma ingin membongkar siapa sebenarnya orang yang mengaku-ngaku menjadi kak Abidzar. Kak Abidzar asli udah meninggal, Mah. Orang yang bersama kita selama 6 tahun ini bukan kak Abidzar tapi saudara kembarnya bernama Abimanyu!"
“Apa?! Apa ini Pah?“ tanya Nyonya Vera pada suaminya.
Tak ingin masalah semakin berbelit-belit, Tuan Darma pun mulai menjelaskan tentang dia lah yang menukar Abidzar dengan Abimanyu atas kesepakatan bersama. Tak ada cerita yang terlewatkan, bahkan tentang segala kelicikan dan kebohongan nya demi menjerat Abimanyu agar tetap menjadi Abidzar.
“Papa sudah keterlaluan! Abimanyu mempunyai keluarga nya sendiri, bayangkan perasaan anak-anaknya tanpa Ayah mereka selama bertahun-tahun! Padahal Papa bisa menjadikan Abimanyu sebagai Abidzar... dan tetap membawa keluarga aslinya kesini. Untung saja Kezia ikhlas melepaskan Abimanyu, kasihan sekali istrinya jika Abimanyu sampai menikah dengan Kezia! Papa benar-benar licik! Mama nggak pernah menyangka!“
“Papa sudah berubah, jangan marahin Papa!“ Tuan Darma menghela nafas berat. “Sekarang, kita harus bawa Fenita ke rumah sakit. Kita gugurk4n aanak dalam perutnya, anak itu anak dari seorang kriminal...! Papa benar-benar nggak sudi punya cucu dari pria itu!
“Enggak! Ini anak Feni! Jangan Pah! Mama tolong Feni Mah, jangan gugurk4n aanak ini! Lebih baik Feni mati aja!“
Brukkk
Tubuh Fenita terkulai lemas luruh ke lantai, Nyonya Vera histeris. Akhirnya Fenita dibawa ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
.
.
Sementara di tempat pencul1kan, Bram mengisap rok0knya seraya memperhatikan Abimanyu yang akan bicara pada kamera.
“Mulai!“ Bram memerintah Abimanyu.
Abimanyu menurut, tetapi kata-kata Abimanyu tidak sesuai ekspektasi Bram.
Brakkk
“Ulangi kata-kata mu! Jangan macam-macam, Abimanyu! Katakan kau lah yang sengaja memalsukan indentitas mu! Jangan bicara berbelit-belit dan berubah-ubah! Kau ingin aku menyakiti Ayubi dan anak itu sekarang! Jangan pikir aku tidak mampu menyakiti mereka! Atau... kau ingin kehilangan mereka saat aku membawa mereka pergi darimu!“ ancam Bram
“Benarkah kau berani menyakiti mereka?“ tantang Abimanyu.
“Baiklah, kau mungkin benar aku nggak bisa menyakiti Ayubi dan anakku sendiri! Tapi sesuai perkataan ku tadi... aku akan membawa mereka pergi darimu untuk selamanya! Kau boleh memilih... Abimanyu! Kau dipenjara dan aku menguasai keluargamu atau kau akan kehilangan istri dan anak yang sudah kau anggap putramu sendiri!“ Bram lalu memanggil anak buahnya.
“Ya, Bos!“
“Bawa pergi wanita itu dan anakku dari sini dan bawa ke tempat jauh sesuai arahan ku agar tidak ada yang bisa menemukan mereka!“
“Siap, Bos!“
“Tunggu!" Abimanyu memejamkan matanya, tanpa Bram sadari Abimanyu sudah sejak tadi memijit alat untuk memanggil anak buahnya diluar sana yang menunggu di tempat dengan jarak lumayan jauh agar tidak terdeteksi oleh anak buah Bram yang berjaga diluar.
“Kau menyerah, Abimanyu. Kau akan menurut?“ Bram menyeringai merasa telah berhasil menakut-nakuti Abimanyu.
“Tidak! Justru kau yang akan menyerah dan aku akan memasukkan mu ke dalam penjara lagi!!!“ Abimanyu adalah mantan anggota kepolisian, dia bisa menghitung timing yang tepat dalam penyergapan. Ia bisa merasakan, anak buahnya sudah mendekat.
Brakkkkk
Pintu depan terpelanting, copot dari engselnya karena tendangan dari anak buah Abimanyu.
Abimanyu bangun dari duduknya lalu mulai menghajar beberapa anak buah Bram yang juga menyerang dirinya.
Perkelahian pun terjadi, Abimanyu yang ikut dalam pertarungan melihat Bram berlari ke arah kamar dimana Ayubi dan Azka berada. Ia mengejar Bram untuk mencegah, namun Bram berhasil masuk lebih dulu.
Jantung Abimanyu terasa mencelos saat ia mendengar suara pukulan benda keras seperti kursi yang dibanting dari dalam kamar dan juga terdengar suara jeritan yang tertahan.
Tidak! Ayubi!!!
sehat" authorku...🤗