‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Nyonya sofi sangat marah pada suami nya, sejahat itu kah zack padanya sekarang..
"Dulu kita pernah sedekat nadi hingga sekarang kita sejauh matahari!! Apa salahku pada mu, zack ? Tidak cukupkah kamu menyiksaku selama ini dengan sikap mu ??"
Nyonya sofi pergi malam itu mengendarai mobil nya seorang diri membawa luka hati nya yang sudah tidak tertahankan lagi.
Luka yang zack berikan pada nya bertahun tahun. Luka yang bahkan tidak pernah sembuh bahkan hingga usia mereka sudah tidak muda lagi.
Luka itu, luka yang semakin hari semakin besar dan menyakitkan.
"Hiks..hiks.. Aku benci pada mu, zack. Aku benci!!" nyonya sofi menangis terisak dan jika siapapun mendengar nya pasti akan mengira tangisan itu begitu pilu dan menyakitkan.
🌼
Sementara itu di ruangan pribadi tuan zack..
Bi rahmi masih ada disana bersama kedua majikan nya..
"Bi, saya juga ingin bicara dengan bibi.." ucap tuan zack setelah mempersilahkan bi rahmi duduk di sofa yang berhadapan dengan ale
"Bi, saya ingin meminta maaf pada bibi dan juga keluarga atas kejadian beberapa tahun lalu. Sungguh, karena kesibukan saya saat itu, saya tidak tau bahwa bibi di pecat oleh istri saya!!"
"Tuan tidak perlu meminta maaf. Itu bukan salah, tuan. Mungkin itu semua takdir yang sudah di tuliskan yang di atas untuk saya dan keluarga.."
"Terimakasih, bi. Dan mulai sekarang jika Sofi atau vanya berbuat macam macam atau mengatakan apapun pada bibi, tidak perlu di dengarkan, tinggalkan saja.."
Bi rahmi mengangguk pelan, "Baik, tuan.."
Sebenarnya sejak dulu saat nyonya besar nya masih ada pun pekerjaan bi rahmi di kediaman tuan zack hanya sebagai juru masak, tidak lebih. Untuk kebersihan rumah dan mencuci pakaian sudah ada orang yang akan datang seminggu tiga kali kerumah besar itu. Dan untuk kebersihan kebun dan halaman depan dan taman belakang pak guntur lah yang kini mengambil alih sejak suami dari bi rahmi itu sudah tidak lagi mengantar jemput alexandra yang bersekolah di luar negeri selama lebih dari sepuluh tahun tersebut.
Pak guntur hanya akan mengantar nyonya sofi dan vanya jika kedua wanita itu meminta nya.
Sepasang suami istri itu memang tinggal di rumah tuan zack, dan mereka berdua memiliki hari libur yang sama yaitu di hari minggu untuk beristirahat dan meluangkan waktu mereka bersama keluarga dan anak anak nya.
Setelah itu bi rahmi pun keluar meninggalkan ale dan tuan zack yang tetap berada di dalam ruangan
"Nak,..." tuan zack berpindah tempat duduk jadi di samping ale
"Ada yang mau daddy bicarakan, sebenarnya ini tidak begitu penting, tapi menurut daddy tidak ada salah nya untuk dad tanyakan dulu hal ini pada mu..."
"Ada apa dad ?? Katakan saja..."
"Tapi dad mohon kamu jangan tersinggung.." Tuan zack memegang kedua tangan putri nya
Ale mengangguk pelan,
"Apa kamu sudah punya kekasih ??"
Deg.
"Kenapa dad menanyakan hal ini ??"
Ale hanya bisa menjawab dengan menggelengkan kepalanya.
Dad zack tersenyum, "Sayang, apa kamu keberatan jika dad kenalkan dengan seseorang ??"
"Siapa ??" ale mengerutkan kening nya..
"Dia seorang pengusaha muda dan sukses menjalankan bisnis keluarga nya.."
"Maksudnya, dad mau menjodohkan aku dengan pengusaha itu ??"
Dad zack langsung menggeleng cepat.. "Tidak nak, ini hanya perkenalan saja. Jika kamu tidak menyukai nya maka tidak perlu di lanjutkan.!!"
Ale terdiam beberapa saat..
"Aku pikir pikir dulu, dad. Untuk sekarang aku belum tertarik untuk memulai hubungan.."
"Baiklah, nak. Dad serahkan keputusan di tangan mu. Katakan saja jika kamu ingin mencoba nya."
Perbincangan itu pun berakhir, alexandra sudah kembali lagi ke kamar nya...
"Aku sangat iri pada langit malam, bahkan segelap gelapnya malam, terkadang ia mampu menghasilkan bintang yang bercahaya."
Ale memandangi langit malam dari balkon kamar nya. Tiba tiba ale merasakan perasaan takut yang berlebihan untuk mencoba lagi membuka hati nya yang sudah tertutup rapat untuk pria mana pun.
"Aku masih mengingat betapa sakit nya luka itu dan sampai saat ini aku belum juga menemukan penawar rasa sakit itu!!"
Flashback On...
Beberapa tahun lalu saat ale masih kuliah di Jepang.
Ale yang berkepribadian supel dan mudah bergaul memiliki banyak teman di kampusnya. Namun dari semua teman nya itu ada satu yang benar benar dekat dengan ale yaitu Yurika, gadis asli jepang.
Meski yurika dan alexandra berbeda fakultas namun mereka tetap bisa bersahabat sampai 2 tahun lama nya sebelum kedua nya sama sama lulus S2..
Pagi itu seperti biasa, ale yang tinggal satu atap bersama yurika akan selalu berangkat bersama menuju kampusnya.
"Evelyn, ada seseorang yang mau aku kenalkan pada mu!!" ucap yurika di perjalanan mereka menuju kampus. Ale tetap menggunakan nama tengah nya selama dia berada di luar negeri.
"Siapa ??"
"Namanya Yuta. Dia satu fakultas dengan ku!!" jawab yurika
Ale pun mengangguk, menyetujui permintaan yurika. Ya, jika hanya berkenalan saja tidak ada salah nya kan ? Lagi pula selama ale di luar negeri, dia berusaha sebisanya untuk memiliki relasi yang banyak agar semakin banyak pula pelajaran hidup yang bisa ale ambil dari kenalan kenalan nya tersebut.
*Di kampus..
"Siang nanti kita ketemu di taman ya.." ucap yurika sesaat sebelum berpisah ke fakultas masing masing dengan ale..
Jam pun berputar pada porosnya begitu cepat, hingga waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang..
Ale yang sudah selesai dengan mata kuliah nya hari ini pun langsung menuju taman yang menjadi tempat janjian nya bersama sang sahabat.
Cukup lama ale menunggu hingga ada seseorang yang menepuk bahu nya pelan..
"Evelyn ??" tanya seseorang itu,
Evelyn mengangguk dengan wajah bingung,
"Aku yuta." pria yang bernama yuta itu mengulurkan tangannya,
Ale mengangguk, "Oh jadi dia yang yurika bicarakan tadi pagi..." batin ale
Segera ale membalas jabatan tangan yuta.
Setelah mendapatkan izin, yuta pun menjatuhkan bokong nya di samping ale duduk.
"Kamu teman nya yurika ??" tanya yuta
Ale kembali mengangguk pelan sambil tersenyum..
Setelah perkenalan singkat itu, hari demi hari mereka jadi semakin dekat. Ale yang tadi nya sama sekali tidak menaruh hati pada yuta tiba tiba saja menjadi tertarik untuk mengenal yuta lebih jauh lagi. Pria yang bernama lengkap Yuta Takizawa itu setiap hari begitu perhatian pada ale. Dan terkadang mereka menghabiskan akhir pekan bersama dengan menonton film atau sekedar pergi ke taman hiburan.
Hingga satu ketika setelah berbulan bulan mereka dekat meski tanpa status yang jelas dan saat ale sudah benar benar menjatuhkan hati nya pada pria itu, ale mendapatkan kenyataan pahit yang begitu menyakitkan hati nya.
"Jadi sampai kapan kamu terus dekat dengan Evelyn, aku sudah tidak tahan melihat kalian selalu menghabiskan waktu bersama seperti itu!!"
"Sabar sayang, sebentar lagi. Setelah aku memastikan evelyn menerima ungkapan cinta dari ku, maka setelah itu aku akan langsung meninggalkan nya.."
Deg.
Alexandra mematung di ambang pintu kamar kost yang dia tempati berdua dengan yurika. Dengan tangan yang gemetar sambil memegang gagang pintu ale menahan deru nafasnya yang begitu menyesakkan dadanya.
"Apa maksudnya ini ?? Kenapa yuta memanggil yurika dengan sebutan sayang ??"
Tadi nya ale ingin langsung memergoki mereka dan mencaci maki kedua nya habis habisan, namun ale menahan sekuat tenaga, ale ingin tau apa yang akan mereka bicarakan lagi selanjutnya..
"Lagi pula kenapa sih kamu harus taruhan segala. Itu konyol tau nggak!!" Terdengar di telinga ale yurika merajuk pada yuta.
"Taruhan ??" beo ale dalam hati nya masih belum mengerti kemana arah pembicaraan yuta dan yurika sebenarnya
"Maaf sayang. Aku hanya iseng saja. Tapi kamu tau hadiah yang aku dapat dari taruhan ini. Sebentar, kamu harus melihat nya..." ucap yuta seraya memperlihatkan pesan di ponsel nya, pesan yang ada dari grup Whatsapp nya..
"APA ?? 10 juta ?? Hanya dengan mempermainkan evelyn kalian bertaruh sebanyak itu ??"
Deg.
Air mata ale mulai jatuh setetes demi setetes, gadis itu menggigit bibir bawah nya menahan gejolak kemarahan dan sakit hati atas apa yang di lakukan yuta , terlebih yurika, seseorang yang sudah ale anggap seperti saudara perempuan nya sendiri.
"Aku hanya perlu mencampakkan dia saat dia sudah benar benar mencintai aku. Maka nya aku butuh bantuan kamu sayang untuk terus mempengaruhi evelyn agar dia semakin menyukai aku.."
Deg.
Ale menangis tanpa suara, gadis itu mengepalkan tangan nya dan meremas jari jari nya dengan kuat.
"Sudah, jangan bicarakan dia lagi. Sekarang waktu nya kita bersenang senang.. Cupp..Cupp.."
Terdengar suara kecupan yang penuh gairah...
"Jangan sekarang, aku takut evelyn pulang!!"
"Dia tidak akan pulang. Kamu tenang saja, sayang. Tadi dia sudah memberi pesan bahwa akan langsung berangkat bekerja.."
Dan dengan mata kepala sendiri, ale melihat pergumulan panas yuta dan yurika di kamar yang menjadi tempat nya beristirahat selama ini.
Dengan tangan yang gemetar, ale mengambil ponsel nya lalu merekam kegiatan berbagi peluh keduanya dari balik tembok,
Ale berhenti merekam saat dia sudah tidak sanggup lagi mendengar d e sa h an dan e ra ng an yang terdengar begitu menjijikan di telinga nya.
🌼
🌼