NovelToon NovelToon
NO.14 I'M LEGENDS

NO.14 I'M LEGENDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Pemain Terhebat / Mengubah sejarah / Penyelamat
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: c a i n

Meninggalkan tanah air di usia yang muda tidaklah mudah. Untungnya Tobias masih memiliki ibu yang sangat cantik dan pergi bersama ibunya.

Tobias memulai karir sepak bolanya di tim junior sebuah klub yang tempat latihannya tak jauh dari rumahnya.

Mampukah Tobias tumbuh menjadi seorang pemain sepak bola yang hebat dan menjadi seorang legenda di dunia sepak bola dan tanah airnya?

Saksikan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Sebuah Gol Indah Bersarang

Pertandingan babak kedua di mulai dengan kick off yang di lakukan oleh Holstein Kiel.

Permainan memasuki tahap beradu penguasaan bola dan perbuatan bola, dan sesekali terjadi serangan serangan.

Pada menit ke 49, 4 menit setelah kick off di mulai.

Ofpermann berhasil mencuri bola dari kaki Wansiedler yang baru saja menerima bola dari Schleemann.

Wansiedler yang meninggalkan pos nya buru buru berbalik.

Sayangnya Wansiedler telat karena Opfermann langsung mengingat perkataan Andre dan mengirimkan operan ke tempat bek kanan Holstein Kiel berada tanpa melihatnya.

Benar saja di situ Tobias sudah menunggu.

Tobias tidak mengontrol bola dan membiarkan bola sedikit maju di depannya.

Werner juga mengingat perkataan pelatihnya Andre dan langsung mempercepat kecepatan larinya.

Menyusul Schleemann dan berhasil melewati garis tengah dengan sekejap.

"Tobias!" Teriak Werner yang menunjuk ke backcourt Holstein Kiel.

Tobias juga sedikit mempercepat dan langsung memberikan operan dengan kaki kirinya ke wilayah backcourt Holstein Kiel yang sangat kosong.

Bola yang di oper Tobias membentuk lengkungan yang sangat indah dan bola dengan pas di terima oleh Werner yang berlari di tengah tengah antar Pernot Thiersen.

Werner menggiring bola mendekati kotak penalti, saat kedua pemain bertahan Pernot dan Thiesen sudah mendekat, Werner menggunakan kaki bagian luarnya untuk mengoper ke sisi kanan dimana Pratsler berlari mengejar Pernot.

Pernot langsung berbalik hanya saja terlambat karena dirinya harus berbalik dan memperlambat gerakannya beberapa milidetik.

Milidetik ini tentu sangat berpengaruh bagi Pratsler karena Pratsler berlari lurus dan langsung menggiring bola memasuki kotak penalti.

Pratsler mengangkat kepalanya dan melihat posisi Kornath.

Setelah melihat posisinya, Pratsler melepaskan tembakannya ke arah tiang kanan penjaga gawang Kornath.

Kornath menjatuhkan tubuhnya ke arah kanan untuk menghentikan bola yang di lepaskan oleh Pratsler.

Bola yang di lepaskan oleh Pratsler adalah bola yang menyusur tanah, dengan kekuatan tembakan yang kuat dan rumput yang rata, kecepatan bola menjadi sangat cepat.

Kornath tak mampu menyentuh bola sedikit pun dan Kornath langsung menoleh untuk melihat apakah bola masuk atau mengenai tiang.

Sayangnya bola bersarang di dalam gawang dan para pemain Union Berlin kembali merayakan gol penyama kedudukan.

"Tenang tenang. Kita belum unggul. Fokus pada pertahanan dan kembali cetak gol." Tobias mengingatkan teman temannya.

Para pemain juga teringat dengan perkataan kapten mereka yaitu Maloney sebelum pertandingan babak kedua di mulai kembali.

Pada pemain segera kembali ke wilayah mereka sendiri dan wasit Jorrick juga meniupkan kembali peluitnya setelah para pemain dari kedua sisi sudah siap.

Pertandingan memasuki tahap yang sangat krusial.

Kompetisi penguasaan bola dan perebutan bola terjadi di menit menit ini.

Bahkan tempo permainan menjadi sangat cepat tapi gol tidak tercipta meski kedua tim saling menjual beli serangan dengan sangat cepat.

"Tenang!" Andre berteriak dari pinggir lapangan.

Pada menit ke 58, Pernot melakukan tarikan pada Tobias yang berhasil meloloskan diri dari pengawalannya dengan membawa bola di kakinya.

Pernot mendapatkan hukuman kartu kuning dari wasit Jorrick atas tindakannya tersebut.

Pertandingan kembali di mulai dan tak ada konflik serius setelah pelanggaran tadi.

Kedua tim kembali melakukan penguasaan bola dan mencoba untuk merobek pertahanan lawan nya masing masing.

Dengan tempo yang cepat, pikiran yang panas, keputusan yang di buat juga menjadi terburu buru.

Pada menit ke 74, Zinkondo gelandang bertahan Holstein Kiel mendapatkan hukuman juga dari wasit Jorrick setelah melakukan tekel kepada Tobias yang berhasil melewatinya dan itu tepat di depan kotak penalti.

Tobias yang di langgar di kedua momen penting juga marah dan meminta wasit untuk memberikan hukuman yang lebih.

"Ini bukan orang yang sama. Tolong kembali!" Wasit Jorrick juga mengingatkan Tobias.

Tobias di tarik oleh rekan rekannya untuk tetap tenang dan tidak berargumen mengenai keputusan wasit.

Sebelum tendangan bebas di ambil, kedua pelatih melakukan pergantian.

Holstein Kiel melakukan 2 pergantian dimana melakukan pergantian pada Zinkondo di ganti oleh Petersen dan Moller pencetak gol di ganti Wagner.

Sedangkan Union Berlin melakukan pergantian pemain pada kedua pemain sayap nya yaitu Schulz dan Werner yang keduanya di ganti oleh Yasar dan Lindemann.

Pertandingan juga kembali di mulai.

"Bisakah kamu memberikannya padaku sekali?" Tobias mendekati Pratsler yang merupakan eksekutor tendangan bebas.

Pratsler menoleh pada Tobias.

"Apakah kamu yakin?"

"Ini adalah posisi yang cocok dan aku ingin melakukan power shot pada tendangan bebas ini." Jelas Tobias yang ingin melakukan tendangan bebas roket.

Pratsler yang mendengar ini kemudian melirik ke arah gawang dan posisinya memang sangat lurus dengan gawang apalagi jaraknya sangat dekat.

Maloney berjalan mendekat dan bertanya ada apa.

"Kapten! Bisakah kamu sedikit membuka celah di pagar tendangan bebas ini? Aku ingin melakukan power shots." Tobias berbisik pada Maloney.

Maloney melihat Pratsler yang merupakan pemilik keputusan karena biasanya eksekusi di lakukan olehnya.

Melihat Pratsler mengangguk menyetujui, Maloney melihat tatapan Tobias yang sangat ambisius dan percaya diri.

"Oke serahkan padaku." Maloney berkata dan kemudian berbalik lalu memanggil Lindemann untuk berdiri di sampingnya dan membisikan sesuatu.

Keduanya langsung bergabung dengan pagar pemain dan mencari posisi yang tepat untuk menghalangi pandangan penjaga gawang lawan Kornath.

"Wasit! Ini lihat!" Teriak para pemain Holstein Kiel dengan menunjuk Maloney dan Lindemann.

Wasit juga kembali lagi dan mengatur pagar sebagaimana mestinya dan tidak mempermasalahkan Maloney dan Lindemann.

Tobias mengambil langkah mundur yang sangat lurus dengan bola.

Sedangkan Pratsler mengambil ancang ancang sesuai kebiasaannya.

Ini dilakukan untuk membingungkan pemain lawan.

Pritttt!~

Tobias menarik nafas panjang dan kemudian membuangnya dan segera berlari kecil mendekati bola.

Saat jarak dengan bola semakin dekat, Tobias mengambil langkah yang di lebih di per lebar yang dimaksudkan sebagai ancang ancang.

Tobias menyimpan kaki kirinya tepat di samping bola dan kaki kanannya menghantam bola menggunakan punggung kaki nya dan mengambil sedikit porsi dari bagian depannya.

Kaki kanannya dengan tepat menghantam bagian tengah bola.

Maloney dan Lindemann juga melakukan sedikit pergerakan dan menggeser pagar pemain untuk membiarkan bola lewat.

Tendangan keras Tobias melesat dengan cepat melewati pagar pemain yang telah di buka oleh Lindemann dan Maloney. Bola melesat ke arah gawang dan bola juga sedikit terangkat dari tanah setinggi lutut para pemain.

Saat bola akan mendekati penjaga gawang, bola tiba tiba menukik ke bawah dan melewati celah kedua kaki penjaga gawang Kornath.

Kornath tidak bisa berbuat apa apa dan melongo karena tendangannya sangat keras.

Prittt!~

Wasit Jorrick menunjuk bahwa itu adalah sebuah gol, Tobias yang berhasil mencetak gol juga menoleh pada Pratsler yang tertegun.

Saat merasa dirinya di tatap oleh Tobias, Pratsler menoleh dengan kaku dan memiliki wajah tak percaya.

"Ini berhasil?" Tanya Pratsler dengan bodoh.

Sebelum Tobias sempat menjawab, Maloney dan Lindemann langsung berlari dan melompat ke punggung Tobias.

Tobias tidak bisa berbuat apa apa.

Sementara Andre, staf dan para pemain di bangku cadangan masih menatap kosong.

"Hei Andre, apakah tendangan Tobias tadi termasuk tembakan roket seperti para pemain profesional?"

Andre menoleh pada asistennya Willi Weibe dan Christian Stuff.

"Kamu bertanya padaku?" Tanya Andre dengan bodoh karena dirinya sendiri juga tak percaya bisa melihat gol bagus seperti itu.

1
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
Mhmmd Fajar
thor up, jangan hiatus
upin ipin
thor up
Mhmmd Fajar
Thor up
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
Mhmmd Fajar
thor up
AS™💨
up gk ni/Hey/
chris
bagus
dennisad
Lanjuttt
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor ceritanya seru
Mhmmd Fajar
lanjut trs thor
PotatoBoy
update thor
Mhmmd Fajar
lanjut thor seru jangan d hapus lagi
Mhmmd Fajar
lanjut
Mhmmd Fajar
lanjut Thor seru
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor ceritanya seru
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
PotatoBoy
jangan masuk lewat orang dalam kalo mau ke timnas
PotatoBoy
mantap thor
PotatoBoy
btw ini di tahun berapa thor, apakah ditahun pas STY baru melatih.?
PotatoBoy: hehe ya THN 2017, itu THN sty belum melatih, THN 2018 kalo gak salah ya sty baru melatih
c a i n: belum temanku, lebih baik kamu baca lagi deh temanku. aku udah tulis kok alur tahun dari cerita ini.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!