Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kunjungan Xiu
Mentari yang akan tenggelam itu seolah dikejar oleh seseorang dengan kuda yang dinaikinya membelah jalan yang dilewatinya.
Suara ringikan kuda begitu kentara melintasi jalan yang didominasi oleh pepohonan itu. "Kita memasuki perbatasan tuan." Ucap sang kusir yang didengar dari dalam.
"Percepat lagi!"
"Baik tuan!" Wajah tenang terlihat dari dirinya, tapi di dalamnya diliputi oleh kecemasan yang besar.
Sesekali tangannya mengepal di atas pahanya, tak lupa kepalanya menoleh pada jalanan yang dilewatinya.
*************
Kematian sang raja, membuat suasana istana menjadi kacau. Apalagi dengan keadaan ibu suri yang belum sadarkan diri juga. Pemberontak bisa tumbuh dengan keadaan seperti ini.
Disisi lain, Harem juga mengalami kekacauan. Terlebih dengan para wanita yang merupakan selir-selir raja. Mereka menjadi kalut dan mengeluarkan pendapat mereka, dan tentunya juga membentuk kubu karena hal ini.
Ada yang mau bertahan di istana sebagai seorang pelayan, karena mereka tidak mau keluar dari istana. Ada juga yang ingin keluar dari istana, bagi mereka lebih baik kembali ke kediaman mereka. Daripada tidak jelas di istana dan terlebih, mereka tidak tahu siapa raja yang akan menaiki tahta.
Dan bukan hanya itu saja, mereka juga takut untuk menjadi selir raja. Karena dari desas-desus, buruknya rupa sang raja dan juga sikap nya.
************
Kereta kuda itu mendarat di depan sebuah kediaman. Terlihat pintu masuk dibuka, memperlihatkan sosok cantik dengan rambut yang tergerai indah, tak lupa dengan hiasan yang senada dengan pakaiannya.
"Nona muda." Ucap salah satu pelayan yang melihat kedatangan nya.
"Xiu. Nak, kau datang?" Terlihat seorang wanita paruh baya dan senyuman itu tercetak menyambut kedatangan putrinya.
"Ibu... Bagaimana kabar ibu?"
"Ibu baik, bagaimana kabar mu? Kau baik-baik saja? Ibu mendengar kabar tidak mengenakkan di istana." Jelasnya.
"Ya Bu, karena itu aku berkunjung. Aku ingin melihat keadaan ibu." Meksipun di kehidupan ini, Xiu kurang mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, hanya ibunya yang begitu menyayangi nya. Bukan tampak sebab, karena Xiu yang tidak bisa bela diri seperti yang diharapkan oleh ayahnya.
Dan terlebih, kedudukan Xiu yang tidak menempati selir tingkat ataupun selir agung. Hal itu membuat kedudukan keluarga mereka dianggap remeh.
"Ayo, duduklah nak. Kau datang mendadak, biar ibu siapkan makanan untuk mu." Jelas ibunya.
Tapi baru saja Xiu duduk, suara dibelakang mereka membuat suasana jadi berubah.
"Kenapa kau datang?"
"Aku hanya ingin mengunjungi ibu. Apa itu salah?"
"Salah, kau seorang selir raja sekarang."
"Jadi, aku harus bagaimana tuan Xiong?" Pria itu sedikit kaget dengan ucapan putrinya.
"Berada di istana, membuat mu melupakan ayah mu?" Xiu terkekeh mendengar nya.
"Ayah? Aku rasa panggilan itu tidak cocok." Xiong tidak membalas lagi, dia memilih pergi setelah kehadiran pelayan nya yang menyampaikan pesan.
"Xiu, ibu mengerti perasaan mu. Tapi... Akan lebih baik kau kembali ke istana."
"Kenapa? Apa karena nya?"
"Bukan nak, berita kematian raja membuat klan Choi menyerang klan kita. Jika ini terus terjadi, maka kita tidak akan punya kedudukan apapun di kerajaan ini. Ayahmu memikirkan itu, dia tidak makan dengan tenang." Jelas ibunya.
"Pertumpahan darah juga bisa terjadi nak. Ibu sudah merasa senang mendengar kau baik-baik saja. Ibu tidak mempermasalahkan kedudukan mu." Lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi aku dengar penasehat menuju suatu tempat. Dimana, pangeran keturunan ratu sebelumnya tinggal."
"Ya, ibu dengar hal itu. Tapi entah bagaimana kedepannya, karena jika dia naik. Kemungkinan kerajaan tidak seperti sekarang. Dan hal itu membuat ibu khawatir dengan mu, putriku."
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰