Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 31
Grace duduk dengan tatapan mata yang sendu, hari ini hatinya sama sekali sedang tidak senang. Kepergian Lion membawa luka terdalam di hatinya, ia merasa seperti kehilangan sosok seseorang yang penting baginya. Meski ia tahu, hubungannya dengan Lion hanya sebatas pemuas nafsu.
Jari jemari Grace mengelus cincin yang melingkar di jari manisnya, sebuah cincin yang di hadiahkan Lion kepadanya.
"Kenapa kau memberikan cincin ini untuk ku?" Gumam Grace, ia juga tahu jika di balik cincin itu terdapat nama Lion yang terukir dengan indah.
Bahkan ukuran cincin ini sangat pas di jari manisnya, seakan cincin ini telah di persiapkan hanya untuk dirinya.
"Grace, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Rima, ia mengerutkan keningnya heran karena semua orang tengah bersiap untuk perpisahan Lion.
"Iya, kau pergi saja duluan. Aku kau ke toilet dulu." Jawab Grace dengan senyuman.
"Baiklah, sebaiknya kau cepat."
Grace tersenyum, ia langsung bangkit dari tempat duduknya. Entah kenapa ia sama sekali tidak bersemangat, melihat Lion pergi membuatnya merasa sedih.
Di saat Grace tengah berjalan hendak ke kamar mandi, sebuah tangan langsung menariknya dan membawanya ke sebuah ruangan kosong.
"Pak Lion?" Tanya Grace terkejut, ia kira pria itu sudah berada di lantai bawah bersama dengan karyawan yang lain.
"Jangan menangis." Ucap Lion dengan senyuman hangat.
"Siapa juga yang menangis." Jawab Grace dengan mata yang berkaca-kaca.
Lion tersenyum, ia mencium kening dan bibir Grace dengan lembut. Kecupan itu menjadi kecupan terakhir yang bisa Grace rasakan.
"Apa kau tidak ingin memeluk ku?" Tanya Lion.
Tanpa rasa malu, Grace langsung memeluk tubuh Lion. Air matanya langsung mengalir begitu saja, Lion tersenyum. Ia mengelus rambut Grace dengan lembut.
"Kau memakai cincin yah ku pakai?" Tanya Lion.
"Iya, tapi kenapa kau memberikan ku hadiah ini? Hadiah seperti ini, tidak cocok di berikan untuk wanita yang hanya penghangat." Jawab Grace.
Lion tidak menjawab tentang hal itu, "Aku harus pergi." Ucap Lion.
Ia meminta Grace untuk pergi duluan agar orang-orang tidak curiga tentang mereka berdua.
Grace berjalan ke lobi kantor, ia melihat sudah banyak karyawan yang tengah menunggu kedatangan Lion. Hari ini adalah hari terakhir dimana Lion berada di sini.
"Kau kemana aja?" Tanya Rima karena Grace datang cukup lama.
"Ke toilet, lagi pula Pak Lion nya juga belum datang." Ucap Grace.
Rima terdiam dengan tatapan mata yang heran, ia melihat mata Grace yang sedikit bengkak seperti habis menangis.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Rima.
"Hah? Aku baik." Jawab Grace.
Tak beberapa lama Lion pun akhirnya datang, ia di sambut dengan meriah oleh karyawan. Terutama karyawan wanita, "Hari ini adalah hari terakhir aku di sini, dan aku sangat puas dengan kinerja kalian semua." Ucap Lion.
Terdengar suara tepuk tangan dari karyawan yang ada, setelah itu Lion berpamitan pada semua karyawan. Ia harus kembali ke kantor pusat dan meninggalkan kantor cabangnya yang ada di Bandung.
Grace melihat kepergian mobil Lion yang mulai menjauh dari kantor, ia merasakan perasaan yang sedih luar biasa.
"Sayang banget yah, Pak Lion harus kembali ke Jakarta. Aku senang loh ada Pak Lion, setidaknya ada pemandangan indah di kantor." Ucap Rima.
Ia menarik tangan Grace dan mengajak nya untuk kembali lagi ke tempat kerja, kini mereka kembali ke hari-hari biasa. Begitu juga dengan Grace, ia kembali pada hari-hari membosankan yang selama ini ia lakukan.
Mata Grace kembali melirik cincin yang melingkar di jari manisnya, ia masih belum mengerti kenapa Lion malah memberikan hadiah cincin kepadanya. Bukankah masih banyak barang-barang lain yang bisa di jadikan hadiah, tapi pria itu malah memberikan sebuah cincin yang harusnya di berikan pada seorang kekasih bukan kepada wanita seperti nya.