NO.14 I'M LEGENDS
Berlin, Jerman.
Rumah yang sangat sederhana dengan interior yang nyaman untuk di lihat di lengkapi dengan beberapa furniture yang sederhana membuat orang orang akan sangat nyaman untuk tinggal di rumah seperti ini.
Apalagi melihat furniture furniture sederhana itu di letakkan di tempat tempat yang sangat cocok dan tidak mengganggu penglihatan juga aktivitas di dalam rumah.
Rumah ini di tempati oleh seorang ibu yang sangat cantik dan seorang remaja laki laki berusia 17 tahun yang tak lain adalah anak dari ibu cantik tersebut.
Keduanya merupakan warga Indonesia yang telah menetap di sini selama beberapa tahun setelah sang ibu kesulitan mencari pekerjaan di Indonesia.
Dengan bantuan teman temannya di Jerman, ibu cantik tersebut akhirnya mendapatkan pekerjaan di Jerman dan membawa sang anak yang berusia 10 tahun ke Jerman.
Di dalam rumah saat ini, ibu cantik bernama Sylvia Ervina ini sedang terburu buru memakai sepatunya.
Baru saja menerima kabar bahwa anaknya mengalami kecelakaan saat pertandingan tim junior Union Berlin dan saat ini sudah di larikan ke rumah sakit.
Membuka pintu rumah dan segera berlari menuju mobil kecil yang terparkir di halaman rumah.
Menyalakan mobil dan segera mengemudi menuju rumah sakit yang sudah di sebutkan oleh pihak staf pelatihan tim junior.
Rumah sakit.
Sylvia yang terburu buru akhirnya di temukan oleh staf pelatih tim junior dan di ajak untuk segera ke ruang anaknya.
Melihat anaknya terbaring di ranjang rumah sakit, Sylvia merasa tertekan.
"Tuan Stuff, bagaimana Tobias bisa menjadi seperti ini?" Sylvia yang sudah menenangkan dirinya bertanya pada staf tim junior yaitu Christian Stuff yang menjabat sebagai asisten pelatih kedua setelah Willi Weibe.
"Nona Sylvia, Tobias melakukan duel udara dengan pemain bertahan lawan dan saat itu keduanya beradu kepala tanpa memenangkan bola sama sekali. Pemain bertahan lawan juga saat ini masih tak sadarkan diri dan masih berada di ruangan itu." Tunjuk Stuff pada ruangan yang tak jauh dari ruangan Tobias.
Sylvia berjalan dan melihat ruangan yang di tunjuk oleh Stuff dan memang seperti yang dikatakan.
Apalagi pemain yang bertabrakan dengan anaknya ini memiliki tubuh yang besar.
Sylvia kembali lagi pada Stuff dan menanyakan bagaimana hasil pemeriksaan dokter apakah sudah keluar atau belum.
"Nona Sylvia, dokter sudah memberikan hasil pemeriksaannya dan tidak ada yang parah, Tobias dan pemain lawan akan sadar dalam beberapa jam lagi."
Sylvia mengangguk dan berterima kasih pada Stuff dan klub karena sudah cekatan membawa Tobias ke rumah sakit.
Sylvia berjalan ke samping ranjang kasur Tobias yang sedang terbaring.
Melihat tidak ada luka luar apapun, Sylvia masih khawatir karena takut adanya luka dalam yang parah dan tersembunyi.
Beberapa jam kemudian, Sylvia yang sedari tadi menunggu Tobias bangun akhirnya bisa tenang setelah melihat Tobias sadar.
Sylvia berjalan mendekat dan langsung menekan bel untuk memberitahu dokter dan perawat mengenai pasien yang sudah bangun untuk di lakukan pengecekan lagi.
Tak lama, dokter dan perawat datang dan langsung memeriksa Tobias.
"Bu Sylvia, anak ibu tidak memiliki luka tersembunyi apapun dan biarkan anaknya untuk beristirahat beberapa waktu lagi." Dokter menjelaskan apa yang ingin di ketahui oleh Sylvia dan dengan perhatian memberikan saran agar Tobias di biarkan kembali beristirahat saja dulu.
"Terima kasih dokter." Sylvia mengangguk dan tersenyum cerah.
Setelah melihat kepergian dokter dan perawat, Sylvia melihat anaknya yang sudah sadar tapi matanya kembali tertutup.
Dan tahu bahwa anak nya kembali untuk beristirahat.
Sylvia juga duduk di sampingnya dan memilih untuk menunggu.
Sementara itu, Tobias yang sudah sadar dan menutup matanya kembali bukan karena ingin istirahat, tapi karena Tobias ingin memastikan sesuatu.
Sebelum membuka matanya tadi, sebuah suara yang misterius dan sebuah layar transparan berwarna kebiruan muncul di benaknya.
Tobias sebagai remaja yang hidup di abad ke - 21 samar samar memiliki harapan pada hal hal seperti ini.
Sebab Tobias kadang kadang membaca novel dan mengetahui bahwa hal seperti ini berkaitan dengan novel bergenre sistem.
[Selamat! Anda memiliki kesempatan untuk menjadi pemilik sistem football. Apakah anda ingin terikat dengan sistem football?]
Tobias yang mendengar kembali suara misterius ini langsung yakin bahwa dirinya benar benar tidak berhalusinasi.
Harapan juga semakin menguat di diri Tobias saat ini. Sebagai orang Indonesia yang memiliki cita cita menjadi pemain sepak bola profesional di Eropa, di butuhkan kemampuan yang sangat luar biasa agar bisa bertahan di dalam bidang ini.
'Ikat sistemnya!'
[Selamat! Anda sekarang telah terikat dan menjadi pemilik sistem football. Hadiah pemula telah di berikan. Apakah pemilik ingin membuka hadiah pemula?]
'Buka!'
[Selamat! Pemilik mendapatkan 100 poin ball + (x3) tangan pencuri.]
Tobias melihat tumpukan bola kecil dengan tulisan x100 dan sebuah tangan emas dengan tulisan x3 di bawahnya di layar sistemnya saat ini.
Sekilas Tobias langsung tahu bahwa ini adalah hadiah yang di dapatkannya dari hadiah pemula.
Setelah menerima hadiah, Tobias langsung berkomunikasi dengan sistem mengenai cara kerja dari sistem football ini.
Tobias mendengarkan penjelasan singkat dari sistem ini mengenai cara kerja dan kegunaannya.
Sistem ini akan membantu dirinya untuk menjadi pemain yang luar biasa sesuai dengan posisi yang dimainkannya.
Cara kerja nya berfokus pada tangan pencuri tadi, dimana tangan pencuri ini memiliki kegunaan terpenting dalam jalan Tobias menjadi pemain yang luar biasa.
Dengan menggunakan tangan pencuri ini, Tobias bisa mencuri atribut lawan maupun kawan.
Tentu syaratnya adalah kawan yang berlatih bersama dan lawan yang bertemu di pertandingan.
Ini juga merupakan pembatasan bagi Tobias yang dimana jalannya pasti akan mudah di tebak, dimana Tobias hanya perlu mendatangi pemain hebat saja dan langsung mencuri atributnya.
Selain syarat itu, syarat lainnya hanyalah Tobias hanya perlu memiliki tangan pencuri saja dan semuanya bisa di lakukan kapan saja.
Kegunaan poin ball di gunakan untuk membeli item tangan pencuri yang tersedia di toko sistem.
Selain itu, poin ball juga bisa di gunakan untuk membuka atribut miliknya yang saat ini masih dalam keadaan terkunci.
Untuk membeli item tangan pencuri di toko sistem, Tobias memerlukan biaya 100 poin ball untuk (x1) tangan pencuri.
Dan untuk membuka atribut milik nya yang terkunci, Tobias memerlukan biaya 10 poin ball dan atribut yang akan di buka akan di acak sistem.
Poin ball ini di dapatkan dengan beberapa cara;
Berlatih bersama tim dan dapatkan 3 poin ball.
Bermain di pertandingan dan dapatkan 5 poin ball.
Cetak gol di pertandingan dan dapatkan 10 poin ball.
Cetak assist di pertandingan dan dapatkan 7 poin ball.
Tobias menghitung cara cara pendapatan poin ball ini.
Jika dirinya hanya mengandalkan latihan saja untuk mendapatkan poin ball, maka mengumpulkan poin ball akan memerlukan banyak waktu.
Jika dirinya mencetak 10 goal, maka Tobias bisa segera membeli lagi tangan pencuri.
Tobias merasa sangat puas dengan cara kerja sistem ini.
'Sepertinya penggunaan tangan pencuri ini harus di gunakan dengan sangat baik dan harus di pikirkan dengan cermat dan juga jangan sembarang.'
'Jika menggunakan tangan pencuri hanya untuk mencuri atribut dengan nilai hanya lebih tinggi +5 dari atribut pribadi ku, lebih baik tidak perlu melakukannya.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Mhmmd Fajar
semoga lanjut terus sampai tamat
2024-09-03
2
D'00
oh di ganti ceritanya ternyata
2024-09-02
5
Valkz
lanjut
2024-09-01
5