Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PRIA MENYEDIHKAN
Melihat Yan Kai yang berada disana pria itu sangat terkejut.
"Dulo, hari masih pagi tapi kau sudah ingin mabuk, ayam bakar ini jauh lebih enak dari pada arak" ujar Yan Kai
"Jika kau berada diposisi ku mungkin kau sudah bunuh diri" kata Dulo
"Aku tidak selemah dirimu"
"Apa yang kau lakukan disini? Apa kau mencariku?"
"Untuk apa aku mencari seorang pria sepertimu, aku kebetulan sedang lewat, aku akan ikut memasuki tanah leluhur beberapa hari lagi"
"Apa? Memasuki tanah leluhur? Kalau kau ingin mati tidak perlu jauh-jauh, aku akan membantu mencabut nyawamu"
"Setiap orang punya masalah, solusi dari masalahku juga ada di tanah leluhur" kata Yan Kai
Karena Yan Kai ada disana akhirnya Dulo membatalkan minum arak dan ikut sarapan ayam bakar bersama Yan Kai.
"Aku juga punya masalahku sendiri, seperti menerima kehidupan yang sudah ditentukan"
"Aku sudah selesai makan, aku akan melanjutkan perjalananku menuju tanah leluhur" ujar Yan Kai
"Kita baru bertemu dua kali tapi aku merasa merasa nyaman ngobrol denganmu" ujar Dulo
"Apa kau menyukai ku? Tapi maaf aku masih normal, aku hanya menyukai wanita" balas Yan Kai
"Bukan itu maksudku! Saat bicara denganmu aku merasa masalahku jadi lebih ringan"
"Aku harus menjauh darimu" kata Yan Kai sambil melangkah pergi.
"Yan Kai, tunggu aku" panggil Dulo
Setelah beberapa langkah dari penginapan itu mereka berpapasan dengan 5 orang dan salah satu dari mereka terlihat seperti bangsawan yang membuat Dulo menghentikan langkahnya.
"Dulo! Bukankah ayah sudah menyuruh mu pulang? Kenapa kau masih disini?"
"Kenapa kau selalu mengurusi hidupku? Aku ingin melakukan apapun yang aku mau" jawab Dulo
"Takdirmu sudah ditulis sebagai penjaga rumah, jadi tugasmu adalah dirumah"
"Kau urus saja urusanmu, ini hidupku, aku yang menentukannya" balas Dulo
Lalu pria bangsawan itu melemparkan sesuatu ke arah Dulo, dengan cepat benda itu ditangkap Yan Kai dengan dua jari tangan kirinya yang ternyata itu sebuah jarum.
"Siapa kau berani ikut campur urusanku? Dulo adalah adikku, jadi terserah aku mau aku apakan dia"
"Mungkin dirumah dia adalah adikmu taoi disini dia adalah temanku, kalau kau mengganggunya, itu artinya kau juga menggangguku" jawab Yan Kai
Mendengar itu keempat pengawal kakak Dulo berniat menyerang Yan Kai tapi dihentikan kakak Dulo.
"Jika setelah ini aku masih melihatmu dijalanan, aku akan mematahkan kakimu agar tidak berkeliaran lagi" ujar kakak Dulo
Kemudian kakak Dulo segera pergi dari tempat itu.
"Terima kasih sudah membantuku, apa kau juga menyukaiku?" canda Dulo
"Kalau kau terkena jarum itu, bagaimana cara kau menjaga rumah nantinya? Aku hanya ingin melihatmu menjadi seorang penjaga rumah, pasti penampilanmu luar bisa untuk seorang penjaga rumah, hahaha" bakas Yan Kai
Lalu Dulo menceritakan permasalahannya pada Yan Kai, kalau Duan Mu adalah kakak tirinya yang menjadi pewaris tahta ayahnya, sedangkan dia anak dari selir muda ayahnya yang direndahkan semua orang karena tak mempunyai bakat seperti mereka.
"Kisah mu menyedihkan juga, tapi jika kau selalu memikirkan cara mereka memandang mu, kau akan menjadi sampah selamanya, tapi pikirkanlah bagaimana cara merubah pandangan mereka terhadapmu" kata Yan Kai
"Kau benar, tapi aku tidak tau cara melakukan itu"
"Terus kau mau kemana? Ku rasa ini bukan jalan menuju akademi"
"Biarkan aku ikut denganmu, mati di tanah leluhur juga tidak buruk"
"Bukannya kau belajar di akademi, lebih baik kau belajar dengan baik"
"Kakak ku yang sialan itu juga seniorku di akademi, aku benci mendengar kata akademi"
"Kasian juga dengan hidup pria Malang ini, jika aku membantunya, mungkin dia akan berguna juga nantinya" pikir Yan Kai
"Jika ada yang bisa membuatmu menjadi kuat, apa yang akan kau lakukan untuk membalas orang itu?" tanya Yan Kai
"Akan aku lakukan apapun yang dia minta selama itu tidak menghentikan keinginanku"
"Memangnya apa yang kau inginkan?"
"Aku hanya ingin menjalani hidup normal atas keinginanku sendiri tanpa banyak tuntutan, kadang aku pikir menjadi orang biasa itu lebih baik" ujar Dulo
"Kau seperti orang yang sedang jatuh cinta"
"Kau benar, aku menyukai seorang wanita tapi ayahku tidak menerima hubunganku itu lalu mengusir wanita itu sekeluarga dari wilayah kerajaan Hugo"
"Ternyata keturunan ras iblis ini punya hati yang baik juga, akan aku bantu dia, dengan begitu dia akan berhutang budi padaku, hehe" ucap Yan Kai dalam hati
Ketika melewati hutan di tengah hari, mereka berhenti untuk istirahat sejenak.
"Apa kau percaya kalau aku bisa meningkatkan kultivasi mu dan membuatmu menjadi kuat?" ujar Yan Kai
"Hahaha! Kalau itu menang benar, kenapa kau pergi ke tanah leluhur, kenapa kau tidak meningkatkan kekuatan dirimu sendiri" ujar Dulo dengan meledek
"Ini karena dewa sialan itu, efek makanan yang aku beli tidak bekerja pada tubuhku" gerutu Yan Kai dalam hati
"Ya sudah kalau kau tidak percaya" balas Ya Kai
"Tapi tidak ada salahnya juga mempercayai kata-katamu itu, hehe" kata Dulo dengan senyum tanpa dosa
Lalu Yan Kai membeli dua mangkuk sup jamur di ponselnya untuk di makan oleh Dulo.
"Kau memang suka bercanda, kenapa tidak langsung saja bilang ingin memberiku makanan" kata Dulo
Lalu Yan Kai yang kesal langsung memukul kepala Dulo.
"Kau makan saja sup jamur ini, kalau kau ingin masuk tanah leluhur, kau harus lebih kuat dari ini, aku tidak ingin menggali kuburan untukmu disana nantinya" kata Ya Kai
"Iya iya, aku makan"
Sup jamur itu langsung di makan Dulo hingga habis keduanya.
"Haaaahhh, ooohhhkkk" sendawa Dulo
"Ini sup jamur yang enak, kau benar-benar punya selera yang bagus soal makanan, Ngomong-ngomong, apakah kultivasi ku sudah meningkat?" ujar Dulo dengan bercanda
Yan Kai kembali memukul kepala Dulo.
"Sebentar lagi kau akan tau"
Tak lama kemudian Dulo merasa ada gejolak energi di perutnya yang semakin lama semakin kuat, dia juga merasa perutnya seperti ditusuk ratusan jarum.
"Ini? Perutku sakit sekali, apa yang harus aku lakukan?" tanya Dulo
"Berkultivasilah!, Serap dan alirkan semua energi itu ke seluruh tubuhmu"
Lalu Yan Kai menjauh dari Dulo, satu jam kemudian fenomena alam terjadi, Awan berkumpul dan petir pembaptisan menyambar Dulo berkali-kali hingga beberapa saat kemudian situasi kembali normal.
"Hahaha, aku naik tingkat, ini seperti mimpi, sekarang aku berada di ranah ancestor tahap awal, hahaha" ucap Dulo yang masih duduk
"Apa Kau masih tidak percaya padaku?" ucap Yan Kai sambil menghampiri
"Terima kasih Yan Kai, kau satu-satunya orang yang benar-benar baik padaku, sayangnya kau laki-laki, jika perempuan, aku pasti akan menikahi mu" ujar Dulo sambil duduk memeluk paha Yan Kai
"Lepaskan aku, aku jijik mendengar ucapanmu itu, kalau aku sampai muntah, awas saja kau" gerutu Yan Kai
Satu hari kemudian Yan Kai dan Dulo sampai di pintu masuk tanah leluhur.