" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Kini Aldara mendekat kembali kepada Elika dan Samuel..
" Dengarkan baik-baik, kau mengatakan bahwa Vana masih perawan bukan?? Kau lihat saja suatu saat nanti kau akan memohon kepadaku untuk menyembuhkan Vana dalam beberapa hari atau bulan dia akan mengalami Gangguan Mental atau Kejiwaannya".. Ucap Aldara nada dengan menekannya
Aldara pun pergi meninggalkan mereka semuanya, Elika dan Samuel merasa takut apa yang dikatakan oleh Aldara itu,
Semua orang bubar saat Aldara pergi, begitu juga Antoni dia hanya tersenyum jahat melihat ke arah Elika dan Samuel..
****
Disisi lain, Aldara menghampiri Gracio yang ada diruang UGD karena masih mengintai keadaannya.. Namun Aldara berdoa semoga saja penyakit Gracio tidak kembali lagi..
Kini Aldara duduk disamping Gracio yang masih belum sadar itu, memegang tangannya entah perasaan Aldara merasa sangat bersalah kepada Gracio...
" Maafkan aku, jika aku cepat mencarimu ini tidak bakalan terjadi"..Ucap Aldara dengan nada tangisnya
Disisi luar, Delvaro yang masih merasa sangat sedih bagaimana bisa hidup Aldara sangat tersiksa begitu padahal dia masih sangat mudah..
Delvaro berdoa agar dia bisa cepat bersama Gracio agar orang itu tidak selalu menindas Aldara..
Aldara yang masih memegang tangan Gracio dan merebahkan kepalanya ditangan Gracio, namun tiba-tiba Aldara terkejut saat kepalanya disentuh..
Aldara bangun dari rebahannya dan menatap ke arah Gracio, dengan sambutan hangat dari Gracio wajahnya tersenyum saat melihat wajah Aldara..
" Kamu sudah sadar??".. Tanya Aldara diangguki oleh Gracio
Kini Delvaro dan Elmira serta Adam masuk dan melihat keadaan Gracio.. Dimana Aldara memeriksa keadaan Gracio memastikan dia baik-baik saja..
" Syukurlah kamu baik-baik saja".. Ucap Aldara dengan nada senangnya
Namun, Gracio terfokus dengan luka Aldara karena dia baru melihat itu kemarin-kemarin sepertinya itu belum ada..
" Aldara ada apa dengan Dahimu??".. Tanya Gracio sambil memegang Dahi Aldara
Seketika membuat Aldara terkejut dia akan lupa dengan hal itu, Aldara hanya terdiam saat ditanya oleh Gracio.. Aldara takut jika memberitahukannya kepada Gracio bahwa ini ulah Ibu Tirinya dia akan marah..
" Aldara jawab".. Bentak Gracio
" Aldara dilukai oleh Ibu Tirinya".. Melainkan Delvaro yang menjawabnya..
Sontak mata Aldara menjadi terbelalak, tidak percayanya Delvaro akan mengatakan itu, kini Gracio menatap ke arah Aldara yang masih nunduk..
" Ada apa hm??".. Tanya Gracio dengan lembutnya
" Maaf".. Ucap Aldara dengan wajahnya masih menunduk
" Untuk??".. Tanya Gracio dengan bingungnya
" Karena aku telat menyelamatkanmu dari Vana sehingga kamu masuk rumah sakit ini kembali.. Maafkan aku".. Ucap Aldara dengan nada sedihnya
Gracio hanya menggelengkan kepalanya, bagaiman bisa jawabannya berbeda??.
" Hey, aku tanyanya Dahimu mengapa kamu malah meminta maaf jawabannya hm".. Ucap Gracio dengan lembutnya
Elmira dan Adam hanya tersenyum melihat sikap Gracio ke Aldara begitu juga Delvaro sangat senang bahwa Gracio sangat lembut kepada Aldara..
" Semoga dia jodohmu Aldara".. Gumam Delvaro dalam hatinya
Kini Aldara masih belum menjawab pertanyaan dari Gracio, dia hanya merasakan sangat bersalah kepada Gracio..
" Jangan terlalu dipikirkan luka ini okey.. Aku ingin kamu cepat sembuh itu hanya pintaku".. Ucap Aldara
" Aku akan sembuh Aldara jika kamu yang merawatku, bukankah begitu Aldara".. Sahut Gracio dengan wajah senyum
" Tentu, aku akan merawatmu sampai sembuh".. Ucap Aldara dengan wajah senangnya..
Heemm.. Heemm..
Seketika membuat Aldara tersadarkan bahwa disana masih ada Elmira dan Adam.. Aldara merasa sangat malu hal akan itu..
Kini Aldara mundur dan mendekat ke arah Delvaro..
" Silahkan Tuan dan Nyonya, maafkan saya yang lupa akan hal itu".. Ucap Aldara dengan menundukkan wajahnya
Elmira dan Adam hanya tersenyum melihat wajahnya malu..
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah