Bagaimana jadinya,jika seorang kakak harus menggantikan posisi adiknya untuk menikah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak ia kenal,wanita yang akan ia nikahi adalah Anjani Pratiwi,ia seorang gadis yang telah menjadi korban pemerkosaan oleh adiknya sendiri yakni Cakra,hingga akhirnya Anjani hamil dan meminta pertanggung jawaban dari Cakra,namun naas,saat menjelang hari pernikahan mereka,Begitu teganya Cakra memilih untuk kabur bersama mantan kekasihnya,Elang Abimana Wijaya,pada saat itu sedang berada di luar kota karena urusan pekerjaan yang tidak bisa ia tunda,terpaksa menggantikan posisi Cakra karena desakan dari papahnya dan juga untuk menjaga nama baik keluarga Abimana,pada akhirnya mereka melakukan pernikahan secara online,kini Anjani telah resmi menikah dengan Elang,bukan dengan Cakra!
Akankah dua orang asing yang tidak saling mengenal ini bisa menjalani bahtera rumah tangga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggantikan Cakra
Seketika Elang langsung diam mematung, ia pun menunjukan wajah tidak percayanya.
📞"Papah jangan bercanda, ini bukanlah masalah main-main pah, tidak segampang itu menikah, apalagi menggantikan posisi Cakra," maaf pah, sepertinya aku tidak bisa!" jawabnya sambil mendongakkan wajahnya ke atas langit-langit, Elang langsung memijit pelipis kepalanya.
Kemudian sambungan telepon beralih menjadi video Call, Elang tadinya ingin mematikan sambungan telepon tersebut, tapi ia urungkan.
📹" Iya pah, ada apa lagi?' Tanyanya dan kemudian menurunkan pandangannya menuju ponsel miliknya.
Elang sempat terkejut saat melihat wajah papahnya mendadak menjadi pucat, apalagi tangan kanannya terus memegang dada kirinya, Elang menjadi cemas dengan kondisi papahnya.
📹" pah, Papah kenapa? Apakah papah sakit?" tanyanya sangat hawatir.
📹"Papah akan jauh lebih sakit kalau seandainya pernikahan ini gagal," ucapnya seolah mendesak putranya.
'Aaarrrkkkhhh...ini benar-benar bisa membuatku menjadi gila, dasar Cakra brengsek, kau telah membuat semua kekacauan ini, dan sekarang aku yang terkena imbasnya,' batinnya sangat geram.
Elang kini kembali diam sambil memperhatikan papahnya yang masih saja memegang dada kirinya, ia mencoba menghela nafasnya sejenak kemudian membuangnya secara kasar.
📹" Baiklah pah, aku akan lakukan ini semua demi papah, aku tidak ingin melihat papah sakit," Jawabnya terpaksa.
Wajah tuan Malik seketika menjadi cerah dan matanya berbinar, ia pun langsung memanggil Anjani dan juga penghulu.
"Anjani, kemari lah nak," tukasnya sambil merentangkan tangannya
Anjani pun langsung mendekat, kemudian tuan Malik merangkulnya.
"Kamu akan menikah dengan putra sulungnya papah, namanya Elang Abimana Wijaya!"
Dheggg...
Anjani kaget bukan kepayang dan menatap lekat wajah tuan Malik, ia langsung mengerutkan dahinya.
"M menikah, d dengan t tuan E elang pah?" tanya Anjani terbata.
"Iya Anjani, sudah pokoknya kamu harus menjadi menantunya papah, mau Cakra ataupun Elang sama-sama putranya papah!" tuturnya mencoba meyakinkan Anjani.
Anjani hanya bisa terdiam, ia tidak mampu mengucapkan satu patah kata pun.
'Ya Allah, aku pasrahkan semuanya pada Mu, karena ini semua sudah menjadi ketetapan Mu, hamba ikhlas menerima semua ini,' batin Anjani merajuk
Akhirnya pernikahan pun di laksanakan secara online yakni melalui video call, Elang terus saja menatap serius ke arah Anjani yang sedari tadi terus merunduk.
Para tamu yang datang sempat di buat geh ger dengan kejadian ini, ibu Fatma sempat melayangkan protes karena merasa di permainkan oleh keluarga Abimana Wijaya, beruntungnya Anjani berhasil membuat ibunya menyetujui keputusannya ini.
"Bu, biarkan Anjani menikah dengan putra sulungnya papah malik ya, Anjani akan hidup bahagia bu, jadi ibu jangan hawatir." ucapnya seraya memeluk ibunya.
"Putriku, sampai saat ini ibu masih bingung dengan pernikahan ini nak, ibu merasa kamu telah menyembunyikan sesuatu dari ibu!" tanyanya menatap curiga.
"Ibu jangan punya fikiran yang tidak-tidak, yang penting aku hidup bahagia bersama putranya tuan Malik!" tukasnya.
Akhirnya prosesi ijab kabul segera di laksanakan,kini ponsel milik tuan Malik di letakan di atas meja,dimana ada pak penghulu,Sadam,tuan malik dan juga saksi.
Suasana rumah Anjani mendadak jadi hening.
"Bismillahirrahmanirrahim, ananda Elang Abimana Wijaya, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Anjani pratiwi binti almarhum Adam prasetyo dengan maskawin logam mulia 50 gram di bayar tunai.
📹Saya terima nikah dan kawinnya Anjani binti almarhum Adam prasetyo dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!" Jawabnya begitu lantang.
"Bagaimana para saksi, sah?" Tanya pak penghulu.
"Saaaaahhhhh!!" Jawab para saksi dan semuanya yang menyaksikan prosesi ijab kabul tersebut.
Dan kini Anjani telah resmi dan sah menjadi istri dari tuan muda Elang.
Dini langsung menghampiri Anjani.
"Anja, ini semua di luar nurul, ops maksudku di luar nalar, aku serasa mimpi kau malah menikah dengan tuan muda Elang, tabah dan kuatkan hatimu ya!" Seru Dini langsung memeluk anjani.
" Insha Allah aku baik-baik saja dengan pernikahan ini Din, doakan semoga aku bahagia ya," Tukasnya penuh harap.
Kemudian Anjani sungkeman seorang diri kepada ibu dan juga papah mertuanya, kini suasana rumah Anjani penuh dengan tangis haru.
Setelah acara pernikahan selesai, kini tuan Malik langsung membawa Anjani ke rumahnya, bu Fatma dan ketiga adiknya Anjani begitu berat melepaskan kepergiannya.
"Jaga diri kamu baik-baik ya nak! Doa ibu akan selalu menyertaimu, saya titip putri saya tuan Malik," imbuhnya seraya memohon dan mengatupkan kedua tangannya.
"Anda tidak perlu hawatir bu Fatma, Anjani akan hidup bahagia di rumahku bersama Elang, putraku," Jawabnya begitu bangga.
Kini Anjani pergi menuju kediaman keluarga Abimana, perasaannya berkecamuk menjadi satu, ada rasa sedih, takut, hawatir dan juga lega, justru yang saat ini Anjani takuti adalah bertemu dengan suaminya sendiri, sosok suami yang sangat asing baginya karena belum pernah sama sekali Anjani bertemu dengan Elang.
Surabaya.
Jo sempat tercengang saat dirinya menyaksikan langsung tuan mudanya mengucapkan janji suci di depan ponselnya.
Setelah sambungan telepon di tutup, Elang kemudian memijit kepalanya.
"Tuan muda, apa yang barusan saya dengar itu adalah benar, saya masih belum bisa mempercayainya?" Tanyanya sambil diam mematung karena terkesima.
"Ini semua gara-gara ulah dari si brengsek Cakra Jo, aku sangat membencinya, di dunia ini ada dua orang yang sangat aku benci, yang pertama adalah Cakra dan yang kedua adalah wanita itu, aku bersumpah akan membuat wanita itu serasa hidup di dalam neraka," Ucapnya sangat emosi, dadanya pun sampai naik turun karena begitu kesal.
' kenapa anda begitu membenci nona Anjani tuan? Padahal posisi dia di sini adalah sebagai korban atas tindakan bejad tuan Cakra, Semoga anda tidak serius dengan perkataan anda ini tuan muda Elang.' gumam Jo sambil menatap nanar ke arah tuannya.
Elang sepertinya belum bisa menerima kenyataan pahit ini, baru saja tadi ia berstatus masih bujangan, dan dengan secepat kilat telah berubah menjadi status suami, benar- benar hal yang di luar nalar.
Kediaman Abimana
Setibanya di rumah tuan Malik, Anjani di antarkan ke kamarnya tuan muda Elang atas perintah tuan Malik, dan kali ini pak Lee lah yang di tugaskan untuk mengantarkan Anjani sambil membawa koper miliknya.
Ceklekkk, suara pintu di buka.
"Silahkan masuk nyonya, dan selamat beristirahat, jika anda butuh sesuatu, anda silahkan memanggil saya, " Ucap pak Lee, kemudian menunduk sebagai tanda hormat.
"Terima kasih sebelumnya pak Lee," jawab Anjani kemudian ia duduk di tepi ranjang, ia pun memandang sekitar kamar milik suaminya, begitu luas dan sangat bagus, lalu ia menaruh koper miliknya di samping lemari nakas dekat tempat tidur, di bukanya koper miliknya untuk mengambil pakaian yang akan ia kenakan dan juga mukena, hampir saja ia melewatkan solat magrib.
Setelah semuanya selesai, Anjani mencoba berbaring di atas tempat tidur milik tuan muda Elang atau tepatnya suaminya, tapi entah kenapa lagi dan lagi perasaan Anjani sangat tidak enak, rasa takut akan sosok Elang Abimana terus saja menghantui dirinya, ia menjadi terngiang-ngiang akan perkataan dari Dini tempo hari.
" Padahal waktu itu aku pernah berucap agar tidak berjodoh dengan pria seperti tuan Elang, tapi sepertinya doa ku tidak di dengarkan oleh tuhan, Hemmm, baiklah Anjani, kuatkan hatimu saat ini, yang terpenting sekarang nasib janin di dalam perutku terselamatkan," imbuhnya seraya memejamkan kedua bola matanya, berharap bisa tidur sejenak untuk melepas rasa lelah.
Saat Anjani tertidur pulas, tiba-tiba Elang masuk ke kamarnya, ia merasa lelah karena telah melakukan perjalanan bisnisnya dari surabaya.
Ia langsung masuk ke dalam kamar mandi tanpa menyadari kehadiran Anjani di dalam kamarnya, kali ini Anjani tertidur pulas dan tubuhnya telah di tutupi oleh selimut tebal, sedangkan penglihatan Elang memang agak bermasalah, apalagi menjelang malam hari, ia pun lupa menaruh kacamata miliknya.
Selesai mandi, Elang mencoba merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, tanpa terasa ia menguap dan tertidur pulas.
Tuan Malik sempat penasaran dengan reaksi Elang saat bertemu dengan Anjani, ia pun sengaja pergi ke kamar Elang, di bukanya pintu kamar putranya, ia sempat terkejut saat melihat putranya tertidur sambil memeluk Anjani, kemudian tuan Malik meletakan Kaca mata milik putranya yang sempat tertinggal tadi di ruang tamu dan berada di atas lemari nakas.
'Sepertinya Anjani memang cocok dengan Elang, akhirnya putraku yang sulung ini menikah juga, aku benar-benar merasa lega,' imbuhnya sembari bersidekap dan masih fokus dengan pemandangan di depannya.
Kemudian ia buru-buru keluar dari kamar putranya dan segera menutupnya kembali.
Anjani mulai merasakan ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya, ia merasakan ada yang berat dan telah menindihnya.
Saat anjani menoleh, ia sangat terkejut melihat tuan muda Elang alias suaminya sedang memeluk erat dirinya, Anjani saat ini sudah seperti guling.
'Ya ampun, kenapa aku begitu takut berada di dekatnya, bahkan ini sangatlah dekat,' batinnya meronta ronta
Karena merasa pegal, akhirnya anjani berusaha untuk menggerakkan tubuhnya, dan betapa terkejutnya Anjani saat kedua mata Suaminya mulai terbuka.
"Siapa kau?" tanyanya dengan suara barito nya, kemudian Elang mencari kacamata miliknya, beruntungnya ia berhasil menemukannya, saat pandangannya sudah mulai kembali normal, betapa terkejutnya Elang, darahnya pun langsung mendidih.
"Siapa yang menyuruhmu tidur di sini hah?" teriaknya begitu menggema.
Tubuh anjani langsung gemetar, ia begitu ketakutan.
Bersambung...
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
nemo datang siap berenang di kolammu 🤗
klo beristighfar, ya Astaghfirullah
maaf beb, bukan maksud menggurui, tp hanya meluruskan 🙏🤗