NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Clareance

Takdir Cinta Clareance

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:458k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Budi Asih

Sejak kecil Rea seorang anak tunggal terlalu bergantung pada Jayden. Laki-laki sok jagoan yang selalu ingin melindunginya. Meskipun sok jagoan dan kadang menyebalkan, tapi Jayden adalah orang yang tidak pernah meninggalkan Rea dalam keadaan apapun. Jayden selalu ada di kehidupan Rea. Hingga saat Altan Bagaskara tidak datang di hari pernikahannya dengan Rea, Jayden dengan jiwa heroiknya tiba-tiba menawarkan diri untuk menjadi pengganti mempelai pria. Lalu, mampukah mereka berdua mempertahankan biduk rumah tangga, di saat orang-orang dari masa lalu hadir dan mengusik pernikahan mereka?



Selamat Membaca ya!


Semoga suka. 🤩🤩🤩

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Budi Asih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 17

"Suruh dia masuk ruangan saya," perintahnya pada Gala.

"Oh, ya, satu lagi."

"Ya, Non."

"Batalkan semua janji temu untuk hari ini. Mungkin, saya juga tidak akan pergi ke kantor polisi. Nanti saya panggil kamu lagi kalau pertemuan dengan pengacara Clareance sudah selesai," sambungnya, berusaha bersikap wajar di depan asistennya, meski ia kesulitan meredakan detak jantung yang sudah tak beraturan.

Saat Gala sudah keluar dari ruangannya, buru-buru Merryana berjalan ke sudut ruangan, memeriksa penampilannya di depan standing mirror setinggi badannya.

Sudah lima tahun dia tidak melihat Jayden, ini akan menjadi yang pertama. Dan Merryana tak ingin meninggalkan kesan buruk. Kalau dia tak bisa memiliki Jayden saat masih remaja dulu, mungkin inilah saatnya dia mendekati pria tampan itu lagi.

"Ya, masuk," seru Merryana saat pintu ruangannya di ketuk dan di detik berikutnya, seorang pria dengan kemeja off white berpadu jas hitam pekat muncul dari balik pintu, membuat Merryana menahan napas sesaat.

Pria itu pun membuka suara dengan sapaan ringan, Merryana masih tertegun dengan tempatnya berdiri, mengagumi sosok pria yang pesonanya tak berkurang sedikit pun sejak terakhir kali Merryana melihatnya.

"Hai, Jayden. apa kabar? Aku Merryana, teman sekolahmu dulu."

Kedua alis mata Jayden mengerut, matanya menyipit samar, seolah berusaha mengingat. Tapi ....

"Maaf, saya rasa kamu salah orang. Saya tidak pernah punya teman bernama Merryana di sekolah."

Beberapa jam sebelum Jayden menemui Merryana, ia berdebat hebat dengan Rea di rumah perempuan itu.

Rea yang bersikeras tidak ingin melibatkan Jayden lagi dalam permasalahannya, dan Jayden yang tetap keras kepala dengan keinginannya untuk membela sahabatnya.

"Jayden, kamu sudah lupa dengan kesepakatan kita semalam?"ucap Rea berkacak pinggang. Perempuan itu menggelung rambut panjangnya ke atas, sementara tubuhnya yang seksi terekspos sempurna karna ia belum mengganti baju tidurnya.

Baju tidur dengan tali spageti berwarna pink yang panjangnya tak sampai menyentuh lutut. Bahannya yang lembut dan tipis membuat Jayden bisa melihat lekuk tubuh indah Rea tercetak jelas di balik baju tidur itu. Jujur saja, Jayden sempat tidak fokus dengan semua ucapan Rea, yang sejak tadi berusaha membujuknya untuk tidak ikut campur. Pria itu justru membayangkan hal lain yang lebih sensual, yang mungkin bisa ia lakukan berdua dengan Rea di dalam kamar itu.

Tatapannya belum beralih, dari wajah polos Rea yang tetap cantik meski baru saja bangun tidur, hingga berhenti di bagian dadanya yang menyembul. Ada dua titik di sana yang mungkin luput dari perhatian Rea. Dan Jayden bisa menebak dengan mudah, bahwa perempuan itu lupa untuk memakai bra sebelum menemui Jayden tadi pagi.

"Jayden, kamu dengerin aku nggak, sih?" Gerutu Rea yang kini maju satu langkah mendekati Jayden, dan otomatis pria itu mundur satu langkah. Ada aliran aneh yang merayapi tubuhnya saat ia berada di dekat Clareance.

"Astaga, ada apa denganmu, Jayden? Ayolah, fokus! Kamu ke sini bukan untuk mengagumi tubuh indah dan seksi milik Clareance, kamu ingin menolongnya keluar dari masalah!" Pekik suara hati Jayden, membuyarkan lamunannya.

"Kamu tahu, Altan tidak akan pernah setuju kalau aku masih memakai jasamu untuk menyelesaikan masalah ini."

"Dia sudah menghubungimu?" Tanya Jayden yang kembali fokus, dan sedikit melempar pandangan ke arah lain. Dia harus mengenyahkan berbagai pikiran kotor dari dalam kepalanya.

Rea menggeleng. Altan memang belum menghubunginya. Meski Rea berharap sebaliknya. Kenapa justru Jayden yang menghubunginya lebih dulu? Bukankah seharusnya Altan yang lebih perhatian padanya. Tapi, sampai sekarang, Altan sama sekali tak terlihat batang hidungnya. Jangankan menelpon, mengirim pesan pun tidak. Apa iya dia tidak melihat media sosial? Atau Altan memang pria cuek yang tak peduli dengan pasangannya?

"Kamu mau mengandalkan pria seperti itu?"

"Seperti itu? Maksud kamu apa?" Rea mulai naik darah. Kedua tangannya bersedekap di depan dada, dagunya mendongak menatap Jayden.

"Pria macam apa yang sama sekali tak peduli dengan calon istrinya yang sedang menghadapi masalah sulit? Kalau dia sudah pasang badan untuk membantumu, aku nggak perlu repot-repot datang ke sini, Rea. Tapi nyatanya apa? Calon suami kamu nggak peduli. Iya, kan?"

Bibir Rea terkatup rapat. Ia bahkan tak sanggup membalas ucapan Jayden padanya. Kedua matanya bergerak kiri kanan dengan gelisah, berusaha memikirkan alasan untuk membela Altan.

"Yaaa, mungkin dia lagi sibuk. Jadi nggak sempat nonton berita."

"Sibuk? Kamu pikir itu bisa dijadikan alasan? Sebagai seorang calon suami, seharusnya dia lebih perhatian sama kamu."

Kali ini Rea benar-benar bungkam, wajah cantiknya tertunduk. Tak lagi sanggup menatap wajah Jayden yang merah padam karna amarah.

"Ya sudah, aku mau ketemu dulu sama perempuan yang kamu ajak berkelahi semalam untuk bernegosiasi. Siapa tahu masalah ini bisa terselesaikan baik-baik dan tidak perlu melibatkan proses hukum. Lagipula pernikahanmu semakin dekat, aku nggak mau kamu terlibat masalah dengan kantor polisi. Nama baikmu bisa tercemar nanti," jelas Jayden panjang lebar.

Sementara Rea hanya bisa mengangguk patuh, lalu mengucapkan terima kasih pada sahabatnya itu.

"Oh ya, itu ...." Jayden menunjuk baju tidur Clareance, membuat gadis itu menaikkan sebelah alis.

"Jangan pakai baju seperti itu, kalau Altan datang ke sini menemuimu,"

"Kenapa? Terserah aku dong, mau pakai baju apa saja di depan calon suamiku."

"Masih calon kan? Dia belum sah menjadi calon suamimu. Jangan genit," sembur Jayden sebelum pria itu berbalik meninggalkan Rea yang menatapnya geram.

÷÷÷÷÷

Merryana menyilangkan kaki jenjangnya tepat di hadapan Jayden. Blouse kuning pastel dengan lengan sabrina yang membuat tulang selangkanya terbuka, ia padukan dengan pencil skirt bercorak bunga, membuat tampilannya tampak lebih seksi namun masih terlihat sopan. Dalam hati dia memuji dirinya sendiri karna pagi itu dia tidak salah memilih pakaian. Jadi, dia bisa tampil percaya diri di depan pria yang sudah lama di kagumi.

"Jadi, kamu belum bisa mengingatkanku sama sekali?" Ucap Merryana, sambil memainkan rambut panjangnya yang bergelombang di bagian ujung.

"Kita satu angkatan, loh."

"Oh, ya?" Jayden menatap sekilas. Seolah tidak peduli pada perempuan yang sejak tadi berusaha menarik perhatiannya.

"Jadi, kamu masih mengingatku, meskipun aku tidak ingat sama sekali denganmu," gumam Jayden membuat Merryana sedikit tersinggung.

Perempuan itu sedikit berpaling, membuang napas kasar karna sejak tadi sikap Jayden sangat tidak ramah padanya. Rupanya perempuan itu sama sekali belum berubah. Masih saja menyebalkan. Tapi, justru itulah pesonanya.

Merryana tidak suka dengan pria yang terlalu mudah tergoda, tidak menantang, dan cenderung membosankan.

"Anyway, aku datang ke sini bukan untuk bernostalgia," ucap Jayden setelah beberapa saat terdiam.

"Tentu kamu sudah tahu, kalau aku ke sini sebagai kuasa hukum dari Clareance, seseorang yang terlibat perkelahian denganmu semalam."

Merryana mengangguk pelan. Wajahnya menatap Jayden yang sedang dalam mode serius, membuat perempuan itu tak berkedip. Jayden memang tampan, rahangnya tegas, dan tulang pipinya lebar.

Tidak apa-apa, Merryana tetap suka.

"Jadi, bagaimana? Kamu tetap akan membawa masalah ini kejalur hukum? Meskipun hal itu akan membawa dampak buruk juga buatmu."

Merryana terdiam sesaat, menimang-nimang ucapan Jayden. Sebenarnya, dia juga tidak begitu tertarik memperpanjang masalah dengan Clareance. Hanya saja, dia perlu memberi pelajaran pada gadis itu.

Tapi, setelah Jayden datang menemuinya pagi itu, rasanya tak ada lagi yang dia inginkan selain mencari cara agar dia bisa terus bertemu dengan lelaki itu.

"Baiklah, aku tidak akan membawa masalah ini kejalur hukum. Tapi, tentu saja ada syaratnya."

Jayden tersenyum miring. Dia sudah hafal betul tentang hal seperti ini saat bernegosiasi dengan lawan dari kliennya.

"Apa syaratnya?"

"Hm, pertama bawa Clareance ke sini untuk minta maaf. Dan yang kedua, traktir aku makan malam. Bagaimana? Nggak sulit kan?"

Pria pemilik senyum menggoda itu hanya menghela napas pelan, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Lebih baik kamu jawab sekarang, Jayden. Karna aku nggak punya banyak waktu," desak Merryana tidak sabar.

"Aku terima syarat yang kedua."

"Hanya syarat kedua?"

Jayden mengangguk.

"Iya, karna orang yang seharusnya minta maaf adalah kamu."

"Aku?" Merryana menunjuk dirinya sendiri, seolah ucapan Jayden adalah lelucon.

1
Farhan
Cerita Thor asik banget kalau di baca sambil menikmati secangkir kopi panas, lanjut doubel update thor setiap harinya nanti saya beri like terus buat Thor.
Dewi_risman25: Terima kasih karena sudah suka dengan cerita author. semoga bisa terhibur dengan ceritanya 😘
total 1 replies
Kerah kuning
saya pembaca baru bagi pencinta novel. cerita karya author sangat relevan sekali di bagi kehidupan masyarakat sangat dekat menurut saya. banyak tokoh cerita yang di munculkan dan membacanya sampai lupa waktu hanya untuk menikmati karya author dan selalu saya baca berulang-ulang kali. pokoknya novelnya rekomendasi banget thor buat di nikmati semua pecinta novel fiksi ini.
Dewi_risman25: Terima kasih telah support author, baca terus ya dari awal hingga tamat jangan sampai lompat-lompat Bab. selamat membaca 😊🥰
total 1 replies
Aline.S
Aku sangat suka ceritanya, menarik dan plot yang tidak bosan.
Dewi_risman25: support terus ya kk semoga terhibur dengan semua bacaan novelku 😊
total 1 replies
Yoga Yoga
percuma asik klo bkin pembaca jdi tanggung crzy update lh!!!
💙eoniewie💙
up
💙eoniewie💙
lanjut up lagi Kaka
Dewi_risman25: ditunggu kk sedang proses pembuatan bab 36🥰
total 1 replies
Shame
Hormat senior /Smirk/
Dewi_risman25: semoga suka dan menghibur, jangan sampai di skip/loncat babnya ya, selamat membaca 😊
total 1 replies
Dewi_risman25
Semoga Suka jangan di lompat-lompat baca Babnya ya, dan ikuti terus ceritanya hingga tamat 😘🙂
Renesme
Bagus ceritanya bisa menghibur 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!