NovelToon NovelToon
Sedingin Hati Suami Tentaraku

Sedingin Hati Suami Tentaraku

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Kehidupan Tentara
Popularitas:506.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Hasna_Ramarta

Halwa mencintai Cakar Buana, seorang duda sekaligus prajurit TNI_AD yang ditinggal mati oleh istrinya. Cakar sangat terpukul dan sedih saat kehilangan sang istri.

Halwa berusaha mengejar Cakar Buana, dengan menitip salam lewat ibu maupun adiknya. Cakar muak dengan sikap cari perhatian Halwa, yang dianggapnya mengejar-ngejar dirinya.

Cakar yang masih mencintai almarhumah sang istri yang sama-sama anggota TNI, tidak pernah menganggap Halwa, Halwa tetap dianggapnya perempuan caper dan terlalu percaya diri.

Dua tahun berlalu, rasanya Halwa menyerah. Dia lelah mengejar cinta dan hati sang suami yang dingin. Ketika Halwa tidak lagi memberi perhatian untuknya, Cakar merasa ada yang berbeda.

Apakah yang beda itu?
Yuk kepoin cerita ini hanya di Noveltoon/ Mangatoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Hijau Pangkat

Salon Male dan Female

   "Halwa, kamu lagi nggak ada pasien kan? Tolong bantu Mbak Asri keramasin pengunjung," titah Rida pegawai senior di salon itu. Pasien yang dimaksud Rida adalah pengunjung.

   "Siap, Mbak." Halwa segera menuruni tangga menuju ruang keramas rambut. Kebetulan bagian merias atau make up wajah saat ini sedang tidak ada klien, kliennya hanya dua orang saja, dan itupun sudah selesai. Jadi saat ini Halwa sedikit bersantai. Namun, jika bagian lain membutuhkan tenaganya, maka ia siap membantu. Halwa bisa ke mana saja ditugaskan kecuali pijat laki-laki.

   Tidak sulit untuk Halwa mengeramasi klien, karena ia sudah terbiasa. Kecuali kalau potong rambut, Halwa tidak diperbolehkan karena bukan bagian Halwa dan Halwa belum pandai di bidang memotong rambut.

   Tiba-tiba, beberapa tamu berseragam loreng TNI dari kesatuan suaminya, datang ke salon itu. Ada tiga orang tentara yang masuk dan ingin pijat relaksasi. Ketika Halwa melihat ke arah tentara itu, dia mendadak ingat Cakar. Ketiga tentara itu tersenyum ramah saat berinteraksi dengan pelayan salon. Lalu setelah registrasi, mereka menaiki tangga, lalu diarahkan ke ruang pijat relaksasi oleh salah satu pegawai salon itu.

   Salon untuk lelaki dan perempuan, sebetulnya ruangannya terpisah dan disekat oleh gorden bambu, hanya pintu keluar masuknya saja yang sama.

   "Mereka mengingatkan aku pada suami kamu. Ih ganteng-ganteng deh. Andai saja aku dapat satu yang loreng, alangkah senangnya hatiku," celoteh salah satu teman seprofesi Halwa dengan wajah yang senang.

   Halwa hanya tersenyum simpul, dia tidak tahu menikah dengan Cakar sang suami, sampai saat ini hubungannya masih dingin dan datar. Entah kapan status mereka akan meningkat menjadi lebih dekat. Hanya waktu yang akan menjawab.

   Jika Halwa teringat kembali dengan jam tangan yang dipakai suaminya tadi atas pemberian Sersan Nilam itu, rasanya sulit untuk menjangkau hati suaminya. Faktanya, Cakar lebih memilih memakai dan menghargai jam tangan pemberian orang lain.

   Sementara itu di kantor Cakar, saat ini Cakar dan teman-temannya sedang melakukan korpre. Membersihkan lingkungan di sekitar kesatuan. Kegiatan itu baru selesai atu jam kemudian. Cakar dan teman-temannya serta yang lain menuju kantin untuk mengisi cairan di tubuhnya yang sempat hilang akibat korpre tadi. Kebetulan ini jam istirahat. Tidak sedikit teman Cakar yang lain ada yang pulang dan istirahat di rumah. Itupun bagi yang rumahnya dekat.

   Cakar memesan kopi hitam seperti biasanya. Temannya yang lain juga begitu, ada juga yang langsung makan karena tadi pagi tidak sarapan.

   "Bang, kamu tidak makan?" Hanya kopi hitam saja?" Wardi teman satu letting bertanya sembari menyantap makan siangnya.

   "Aku tidak lapar, masih kenyang. Tadi di rumah sudah sarapan," balas Cakar terlihat muram.

   "Wah, asik pengantin baru. Sarapan ada yang nyiapin, pulang ada yang nyambut, malam ada yang kelonin. Dobel-dobel nikmatnya pengantin baru," seloroh Tian diimbuhi tawa.

   Cakar hanya tersenyum hambar, dia seperti tidak excited dengan ucapan Tian. Sikap Cakar datar saja, wajar saja sebab dia memang tidak mencintai Halwa.

   "Wah jam tangan baru nih, siapa yang kasih? Pasti kado ulang tahun dari bini barunya tuh," lanjut Tian lagi menebak.

   Cakar mencebik, tanda kado itu bukan pemberian Halwa. Cakar tidak menjawab apa-apa, dia meneguk kopinya sampai tandas.

   Tiba-tiba beberapa KOWAD masuk ke dalam kantin, termasuk Sersan Nilam. Gadis manis asal Jawa itu tersenyum bahagia saat mendapati Cakar di kantin. Dia menghampiri Cakar dan memberi kode supaya Cakar pindah meja.

   "Bang Cakar. Wahh, jam tangannya dipakai juga. Terimakasih, ya, Bang," ujarnya sembari berlalu diikuti Cakar menuju meja paling ujung. Antara mereka memang bukan rahasia umum lagi, terjalin kedekatan. Namun statusnya belum jelas.

   Tian dan Wardi kompak menatap kepergian Cakar dan Sersan Nilam yang memilih meja lain dibanding bergabung dengan mereka.

   "Jadi, jam tangannya itu pemberian dari Sersan Nilam? Aku pikir pemberian istrinya?" kejut Tian tidak menduga.

   "Mana mungkin Cakar mau pakai pemberian istrinya, dia kan tidak mencintai si Halwa. Intinya Cakar belum menerima perjodohan itu. Terlebih Cakar tidak suka dengan sikap istrinya yang dinilai caper." Wardi menjelaskan.

   "Caper? Caper gimana maksudnya?" tanya Tian penasaran.

   "Cakar tidak suka karena Halwa sering titip salam lewat teman-temannya yang kebetulan pacaran sama teman kita juga," ucap Wardi.

   "Teman kita, siapa?"

   "Ardi dan Rian. Lewat Ardi dan Rian, pacar-pacar mereka menitipkan salam Halwa untuk disampaikan pada Cakar. Oleh karena itu Cakar tidak suka dengan sikap Halwa, sebab Halwa dianggapnya mempermalukan dirinya sendiri. Bahkan Cakar menuding, Halwa seperti tidak punya harga diri. Oleh sebab itu pula pernikahan itu terjadi. Berawal dari titip salam. Itupun aku dengar dari Ardi dan Rian," tutur Wardi panjang lebar.

   "Oh ya? Parah dong," respon Tian kurang yakin.

   "Tapi, aku rasa Halwa tidak seperti itu. Justru teman-temannya Halwa yang suka berlebihan. Mereka sepertinya mendukung si Halwa bisa jadian sama Cakar, lalu mereka menyampaikan salam Halwa, padahal belum tentu si Halwa titip salam. Karena setahuku dia bukan tipe cewek agresif," terang Wardi lagi seakan sudah mengenal sifat Halwa.

   "Dari mana kamu tahu si Halwa tidak agresif?" Tian penasaran.

   "Aku ini sering antar ibuku belanja di warung sembako milik ibunya. Saat itu setahun lalu sebelum aku nikah, aku sempat naksir Halwa, tapi sayang dia tidak respon dan tidak pernah menanggapi perasaanku. Akhirnya aku justru dapat jodoh gadis lain," tutur Wardi mengenang memori setahun yang lalu.

   "Jadi, kamu pernah naksir Halwa juga? Gila. Kenapa tidak kamu saja yang nikahin Halwa daripada menikah sama Cakar yang masih belum move on dari cewek berseragam?" cibir Tian menjulurkan sedikit bibirnya ke depan.

   "Bukan jodoh, dan itu dulu sebelum aku kenal istriku sekarang. Padahal Halwa itu gadis baik, cantik pula. Dibandingin Sersan Nilam masih mending Halwa. Sersan Nilam hanya menang di seragam," ujar Wardi akhirnya keterusan bergosip.

   "Cakar nih bodoh benar. Katanya belum move on dari almarhumah Seli, tapi saat Sersan Nilam mendekat, dia tidak berusaha menolak. Padahal Sersan Nilam sebenarnya hanya hijau dengan pangkat."

   "Hijau pangkat bagaimana?" Tian belum paham.

   "Sersan Nilam mendekati Cakar hanya karena Cakar punya jabatan dan pangkat lebih tinggi dari cowok satu letting yang pernah ditolaknya. Coba kalau dia ketemu Lettu Fardhana, maka dengan mudah si Cakar dilepaskannya. Wak wak wak," pungkas Wardi diakhiri tawa.

   Tian ikut tertawa, karena cerita Wardi menurutnya sangat menggelitik. Kok bisa Sersan Nilam dihubungkan dengan Lettu Fardhana yang gagal nikah dengan artis dangdut tersohor itu?

   "Kalau Cakar tidak mencintai istrinya yang sekarang dan belum move on dari cewek berseragam, itu artinya mereka belum melakukan gencatan senjata dong?" ulik Tian kembali membahas hubungan Cakar dan Halwa. Wardi terkejut, dia pikir Tian tidak akan membahas Cakar dan Halwa lagi.

   "Dasar kepo. Jadi lanang kepo amat," ejek Wardi sambil terkekeh. "Jelas belum, sebab Cakar pernah curhat sama aku dengan hubungan pernikahannya yang hambar dan hampir tanpa interaksi," sambung Wardi.

   "Kasihan amat jadi istrinya Cakar. Coba cari cara biar Cakar bisa menyentuh istrinya. Kasihan kan, kalau Cakar tidak mau, buat aku saja yang jelas-jelas masih jomblo," celoteh Tian percaya diri.

   "Sialan. Ngaku jomblo, padahal di kampung sudah ada calon yang menunggu," cebik Wardi kesal yang mampu dibalas dengan kekehan oleh Tian.

   "Lalu cara apa supaya Cakar bisa menyentuh istrinya, dengan kata lain bisa malam pertama?" tanya Wardi menyinggung cara yang disebutkan Tian tadi.

   Tian mendekati telinga Wardi dan membisikkan sesuatu.

   "Aman tidak?" yakin Wardi.

   "Aman dan jos. Yang jelas tidak berbahaya," yakin Tian sembari mengacungkan telunjuknya.

   "Apaan yang aman dan jos itu? Jangan bilang kalau kalian lagi merencanakan kejahatan," sergah Cakar yang tiba-tiba sudah berada di meja yang masih ditempati kedua temannya itu.

1
Anonymous
bintara itu bukan pangkat tapi jenjang…. ada sersan, lettu, letda ya penulis 😁
Nasir: Iya betul Kak... wkwkw... . Terimakasih ya koreksinya.
total 1 replies
Uthie
Cerita yg menarik disimak 👍👍👍👍👍👍👍
Nasir: Mksh byk... 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Uthie
sy lanjutttt aahhhh.... 💃💃💃💃
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Uthie
sukurin 😜
Uthie
Cakar kaya bocah banget dahhh... ambekan 😂😂😂
Nasir: Wkwkkwkwkwkk...
total 1 replies
Indah Rianti
Luar biasa
Nasir: Terimakasih byk Kak....
total 1 replies
Uthie
cewek stresss 🤨
budak jambi
dasr wanita gila.rmh tangga org baik kok dak rela dak punya otak
Uthie
baguslah.. kenapa gak tegas dr dulu 😤😡
budak jambi
nilam wanita gatal..dak punya urat malu jaln sm suami org.liat aja karma kau wanita sundel
Nasir: Benar, kesal ya Kak... mksh sudah hadir...
total 1 replies
galaxi
klu aq lebih tertarik utk merealisasikan anak2 mereka thor...pasti lebih seru krn dr pihak besan jelas berusaha tdk mwnyetujui yaitu ceker ayam😂😂😂
Nasir: Nanti Kak setelah tamat Aldian Haliza ya.
total 1 replies
galaxi
😂😂😂😂ngakak nih duo bocah tua....😂😂😂ada2 saja...
Uthie
sukurin 😝😡
Nasir: Senang bgt kayaknya Kak...
total 1 replies
Uthie
tak berperasaan dirimu 😡
Uthie
sukurin 😝
Uthie
sukurin 😡
Uthie
begitulah egoisnya laki... maunya enak sendiri... gak liat istri bagaimana kondisinya 😤
Nasir: Nah itu dia Kak...
total 1 replies
Uthie
bawang Ungu... bawang yg buat salad itu bukan ya?? 🤔😁
Nasir: Iya Kak...
total 1 replies
Uthie
mirisnya 😢
Uthie
bikin nyesel nanti dia 💪😡
Nasir: Pasti Kak..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!