Kesalahan satu malam yang di lakukan Adam Zakarya terhadap Mawar Putri Maulida, seorang gadis yang termasuk sekretarisnya sendiri membuat Adam terpaksa harus tanggung jawab.
Pernikahan keduanya di penuhi kebahagiaan walaupun awalnya tanpa ada rasa Cinta. Namun siapa sangka, Sebuah badai cobaan datang. Fitnah seseorang membuat terjadinya kesalahpahaman. Mawar memilih pergi karena Adam meragukan anak yang Mawar kandung.
Tak lama semuanya terbongkar, Penyesalan itu datang disaat Mawar sudah pergi entah kemana. Akankah keduanya kembali di pertemukan?
••••••
" Aku memang tidak dapat mengembalikan apa yang dulu telah aku ambil paksa darimu Mawar. Aku juga tidak dapat menarik rasa sakit yang telah aku torehkan padamu selama ini. Tapi aku mohon, Izinkan satu kesempatan lagi untuk aku membahagiakan mu.. Dari sekarang, Nanti dan selamanya " Adam Zakarya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maafkan Aku...
"Pak Adam!! Pekik Mawar ketika tubuhnya menimpa tubuh Adam yang mendadak membuka matanya.
Tatapan itu terlihat sangat sayu, Sebelah tangan Adam terangkat meraba wajah cantik Mawar yang sekarang tepat berada di hadapannya. Sementara tangan satunya menahan pinggang Mawar agar wanita itu tidak bisa bangkit.
"Kau..Wajahmu sangat mirip dengan gadis itu.. Seorang gadis yang dulu sempat menghibur ku ketika aku sedang bersedih.."Racau Adam mulai semakin gelisah. Pria itu juta tengah menggesek-gesekkan benda bawahnya yang mulai berdiri sejak tadi.
"Pak tolong lepaskan saya..saya mohon.. " Mawar masih terus berontak dan entah mengapa wanita itu punya firasat tidak enak. Kondisi Adam memang tidak baik-baik saja, Tapi kenapa seperti pria..? Ah tidak-tidak.. Ini tidak. boleh terjadi.
Mawar harus segera pergi dan keluar dari kamar tersebut. Terlebih sekarang Adam mulai melonggarkan dasi yang sejak tadi melilit di lehernya.
"Tolong saya Mawar.. Saya merasa ada yang tidak beres dengan diri saya, Saya mohon.. " Rasa panas yang di alami Adam semakin menjadi dan merambat. Ia harus segera menyalurkan lelakiannya sekarang, Jika tidak ia bisa gila detik ini juga.
Adam yang sudah tidak bisa menahannya lagi meraih tengkuk Mawar dan mendaratkan sebuah ci-uman di bibir merah wanita cantik itu.
"Eeemmh...eemmhh.."Mawar tetap berontak sembari memukul dada Adam agar pria itu segera melepaskan tautan bibirnya. Namun bukannya melepaskan dan membiarkan Mawar pergi, Adam Justru membalik posisi hingga sekarang tubuh Mawar lah yang berada di bawah kungkungan pria yang tengah di kuasi obat itu.
"Lepas!!" Pekik Mawar dengan seluruh tenaganya mendorong tubuh Adam. Namun sayang sekuat apapun usahanya tidak sebanding dengan kekuatan pria yang berada di atasnya saat ini. Terlebih sekarang, Adam sedang dalam pengaruh obat.
Air mata Mawar mengalir deras, Ia tidak ingin hidupnya berakhir malam ini, disini, Di tempat ini. Dalam sejarah, Mawar hanya ingin pria yang resmi menjadi suaminya lah yang berhak menyentuhnya.
Sreekk!!
Adam sudah di kuasai hasrat yang tak tertahankan. Tanpa kesadaran yang penuh pria yang terkenal baik sejak kecil itu merobek gaun milik Mawar membuat wanita itu semakin ketakutan. Jantungnya sudah berdegup dua kali lebih kencang dari biasanya. Tubuh Mawar bergetar hebat karena rasa takutnya yang begitu tinggi.
"Tolong lepaskan saya pak..hiks.. "Mawar terus memohon agar pria itu sedikit memiliki kewarasan. Akan tetapi Adam yang sudah di kuasi has-rat tidak dapat berlama-lama.
Tidak tahu berapa banyak obat yang di campurkan Cindy ke dalam minuman yang harusnya tidak Adam minum itu. Tapi yang jelas malam ini Adam merenggut paksa mahkota seorang gadis tak berdosa. Seorang gadis yang harus dewasa sebelum waktunya demi mencari hidup.
Tanpa punya perasaan sedikitpun Adam terus maju mundur menyalurkan apa yang sejak tadi ia tahan. Di bawahnya Mawar sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua tangannya di cekal oleh Adam yang memejamkan menik-mati tempo tiap tempo yang yang pria itu salurkan terhadap Mawar. Seorang gadis yang tak lain adalah Sekretarisnya sendiri.
Adam medongak ke atas menik-mati detik tiap detik adegan tersebut tanpa peduli dengan Mawar yang berada di bawahnya.
"Hah hah hah hah...Oouuggh! " Adam terus menggempur pertahanan tersebut tiada ampun. Obat perang-sang yang terlanjur masuk ke dalam tubuhnya membuat Adam masih terus bertahan bekerja di atas tubuh Mawar yang mulai lemas dengan sendirinya.
"Pak..To..long.. "Wajah mawar sudah pucat begitupun dengan bibirnya. Mulutnya terbuka ingin mengucapkan sesuatu, Namun penglihatan wanita itu seketika menjadi gelap ditengah permainan hebat Adam yang belum usai.
"Aaaaarrrrgggghhh!!! Ooouughhh..." Tubuh Adam ambruk di atas tubuh Mawar yang telah pingsan sejak tadi. Pengaruh obat itu terlalu kuat hingga Adam bukan hanya melakukannya sekali tapi tiga kali permainan dan tentu saja tiga kali pelepasan.
Adam menggulingkan tubuhnya di samping tubun Wanita yang baru saja ia gempur habis-habisan sampai tidak sadarkan diri itu. Rasa lelah dan efek obat yang masih tersisa membuat Adam memejamkan mata dan tertidur detik itu juga.
.
.
.
Adam mengerjapkan matanya ketika suara dering ponsel terdengar nyaring di telinganya. Tangan pria itu meraba mencari benda pipih miliknya.
Mata Adam menyipit ketika sebuah nama terpampang di layar ponselnya. Sepertinya Adam belum menyadari apa yang tengah terjadi semalam, Dan bahkan mungkin saja Pria itu belum menyadari bahwa seorang wanita masih memejamkan matanya dengan keadaan polos di sampingnya.
"Halo Assalamualaikum Bang..
"Waalaikum salam..Adam. Maaf mengganggu mu pagi-pagi..Aku hanya ingin menanyakan bagaimana keadaan mu sekarang..
Dahi Adam berkerut. Pria itu belum sepenuhnya sadar dan tentu saja bingung dengan pertanyaan yang di lontarkan Tuan Nalendra kepadanya. Padahal Sudah jelas masih ada efek pusing yang mendera.
"Semalam kau tidak baik-baik saja Dam.. Makanya aku menyuruh sekretaris mu untuk mengantarkan kau masuk ke salah satu kamar hotel agar kau bisa istirahat..." Penjelasan Tuan Nalendra membuat Adam akhirnya sadar bahwa sejak tadi ia tidak sedang berada di dalam kamarnya melainkan di kamar hotel.
Mata Adam terbelalak ketika matanya tak sengaja melihat pemandangan yang tersaji di depannya.
"Bang..
"Iya Dam kenapa? Kau baik-baik saja?
"Aku sedang tidak baik-baik saja Bang...
"Apa yang telah aku lakukan semalam?" Adam menyugar rambutnya ke belakang mengingat apa yang terjadi semalam. Sekelibat kejadian melintas di ingatannya. Dimana ia merasa hawa tubuhnya yang terasa panas hingga memaksa Mawar dengan melampiaskan hasratnya.
",Adam! Kau dengar aku! Hey..Adam..
Adam sudah tak peduli. Pria tampan itu segera membuka selimutnya, Ia semakin terkejut melihat kenyataan bahwa Sekarang ia tidak mengenakan sehelai benangpun.
"Astagaa!!
"Ma...mawar.."Adam mendekat ke arah gadis itu. Mawar masih memejamkan mata dengan wajah pucat pasi. Wanita itu tetap diam tak bergerak.
"Adam! Kau masih disana.. Adam!!" Dengan gemetar Adam kembali meraih ponselnya.
"Bang Lendra tolongin Adam bang!.
"Ada apa? kau baik-baik saja kan?
"Enggak..Sekarang Adam.sedang tidak baik-baik saja bang..Tolongi Adam bang.." Adam bingung apa yang harus ia lakukan sekarang?
"Adam tolong jangan bertele-tele.. Sekarang katakan apa yang telah terjadi?
"Nanti Adam jelasin, Sekarang Adam minta tolong. Abang kemari ya.. Adam butuh pertolongan Abang sekarang! Adam juga minta tolong bawakan pakaian wanita bang.." Adam segera memutuskan sambungan teleponnya sepihak dan kembali mendekati Mawar.
"Mawar..Hey, Bangun...ayo bangun.."Adam menyentuh tubuh Mawar yang memang suhunya sangat tinggi. Entah sekasar apa yang pria itu lakukan semalam. Tapi melihat kondisi Mawar yang tidak baik-baik saja seperti ini tentu menimbulkan rasa bersalah yang teramat sangat kepada gadis itu.
Adam kembali menepuk pelan pipi Mawar berharap wanita itu sadarkan diri. Seketika Adam panik sekarang, Tubuh mawar demam Tinggi. Wajahnya juga begitu pucat bak tak ada aliran darah sama sekali.
Tak ingin berlarut-larut dalam kepanikan. Adam segera mengenakan pakaiannya terlebih dahulu sebelum pria itu kembali menghubungi Nalendra agar lebih cepat lagi.
Tidak ada cara lain selain membawa Mawar ke rumah sakit. Wanita itu harus segera mendapatkan perawatan.
"Mawar, Aku mohon buka matamu..Jangan membuatku takut begini..."Belum menyerah Adam terus berusaha membuat wanita itu sadar. Hingga Adam menyingkap selimut yang menutupi tubuh Mawar. Persetan dengan tubuh polos Mawar, Yang paling penting sekarang Mawar harus segera di selamatkan.
Dan betapa terkejutnya pria itu ketika melihat begitu banyak darah di seprai putih tersebut. Adam memegang kepalanya merasa frustasi saat ini.
"Tidak mungkin darah pera-wan sebanyak ini. Ya Tuhan.. apa yang telah aku lakukan? Mawar..Maafkan aku...
.
.
.
Tbc
rahasia terbongkar teto diterima dan menikmati hidup dg baik,g rela donk
Ditunggu kisah Damiannya thour.. semangattt trusss💪💪💪
damian yg mantan suami arumi ya thor
Wah jadi mau tamat ini.. cpet bnget kek nya