Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Maafkan saya tuan muda Dennis,saya benar benar tidak bisa mengatasi masalah ini dengan baik.Tolong berikan saya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan hari ini." ucap bima yang meminta maaf kepada Dennis serta meminta satu kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.
"Aku tidak pernah menyangka kalau pekerja rendahan itu akan berani mendatangi rumahku dan lapor kepada ayah.Mas Ibrahim juga, kenapa dia merepotkan dirinya untuk mengatasi masalah pekerja rendahan itu? Sekarang aku tidak tahu hal apa saja yang sudah dilaporkan oleh pekerja rendahan itu kepada mas Ibrahim?" ucap Dennis dengan kesal.
"Tuan muda, selama ini tuan Ibrahim tidak pernah merepotkan dirinya untuk mengurusi hal hal seperti ini.Mungkinkah tuan Ibrahim ingin secepatnya mengambil tanggung jawabnya untuk mengelola bisnis keluarganya?" Tanya bima sembari menduga duga.
"Berhenti omong kosong di depan ku,bima!Mas Ibrahim tidak mungkin mau mengambil tanggung jawabnya untuk mengelola bisnis keluarga, apakah kau tidak ingat kalau saat ini laki laki itu telah penyakitan?" protes Dennis dengan kesal.
"Tapi tuan muda, apa yang telah dilakukan oleh tuan Ibrahim hari ini benar benar sangat mencurigakan.Tuan muda harus bisa secepatnya membuat tuan Ibrahim mati dari dunia ini agar bisa menguasai seluruh harta tuan Darmawan." ucap bima
"Kau benar,aku harus segera mencari cara untuk melenyapkan mas Ibrahim dari dunia ini dan juga kehidupan ku untuk selamanya.Bima, cepat kau datangi rumah semua pekerja yang telah aku PHK dan tangkap semua pekerja beserta keluarganya agar masalah ini tidak sampai terdengar di telinga ayah." ucap Dennis
"Baik tuan muda" ucap bima yang segera pergi untuk melaksanakan tugas dari Dennis.
Sementara itu masih berada di dalam kamarnya, Ibrahim yang sudah terang terangan memberitahu Nafisah akan perasaannya sendiri segera membuka rahasia miliknya yang lain kepada Nafisah.Rahasia mengenai alasan yang membuatnya terpaksa harus berpura pura penyakitan.
"Aku sudah memberitahumu mengenai perasaanku dan apa artinya kau bagiku Nafisah, sekarang tidak ada hal lagi yang bisa membuatku untuk tidak percaya kepadamu.Aku akan memberitahumu mengenai rahasia yang selama ini aku simpan sendiri." ucap Ibrahim yang segera membuat Nafisah duduk di sebelah suaminya.
"Rahasia apa mas?" tanya Nafisah
"Nafisah, selama ini apa yang kau pikirkan tentang aku itu benar!Aku sebenarnya bukanlah seorang laki laki yang penyakitan.Aku pura pura di depan semua keluargaku kalau aku sakit." ucap Ibrahim
"Sudah kuduga.Lalu kenapa mas Ibrahim melakukan semua sandiwara ini dan bilang kepada seluruh dunia kalau mas Ibrahim saat ini sedang sakit parah?" tanya Nafisah
"Aku melakukan sandiwara ini semata mata untuk melindungi nyawaku dari adik sambung ku sendiri yaitu Dennis.Sejak ayah menikah dengan ibu kedua dan membawa Dennis ke rumah ini, banyak hal yang aneh datang kepadaku.Mendadak tubuhku merasa sakit setelah aku memakan kue ulang tahun yang diberikan oleh Dennis kepadaku di hari ulang tahunku..Dokter bilang kalau aku terkena keracunan makanan sehingga membuat semua orang tidak terlalu khawatir dengan kondisiku.Namun bukannya membaik setelah diperiksa oleh dokter dan meminum obat yang diresepkannya,sakit ku justru bertambah parah dan membuatku hampir meninggal.Seluruh keluargaku tidak mengerti mengapa gejala keracunan makanan yang dialami olehku tak kunjung membaik dan justru semakin membuatku sakit sakitan.Ayahku sempat mengawasi makanan dan minuman apa saja yang dikonsumsi olehku agar tidak membuat kondisiku semakin parah, namun hal itu sia sia.Aku tetap saja sakit.Hingga suatu hari tanpa sepengetahuan dari ayahku,aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk memeriksa penyakit apa yang selama ini menimpaku.Waktu itu aku meminta bantuan pak lutfi,sopir pribadiku untuk mengantarku ke rumah sakit dengan keadaanku yang tak berdaya di kursi roda.Saat itulah aku bertemu dengan dokter Sulaiman, seorang dokter umum yang memeriksa keadaan ku waktu itu.Dan dalam penanganan dokter Sulaiman itulah akhirnya aku mengetahui jika di tubuhku ini terlalu banyak zat obat mematikan yang membuatku terus sakit sakitan.Aku sendiri tidak mengerti kenapa di tubuhku terkandung banyak zat obat mematikan.Karena yang kutahu selama ini aku tidak pernah mengonsumsi obat apapun selain obat yang diresepkan oleh dokter.Apalagi yang menebus obat itu di apotek bukanlah ayahku melainkan adikku, Dennis.Mendengar penjelasan ku akhirnya dokter Sulaiman memintaku untuk menyerahkan obat yang selama ini aku konsumsi untuk diperiksa di laboratorium.Dan benar saja,ternyata semua obat obatan yang aku konsumsi selama ini bukanlah obat yang diresepkan oleh dokter melainkan obat keras yang berfungsi untuk merusak fungsi tubuh dan organ dari penggunanya.Kau tahu apa yang aku rasakan saat itu Nafisah?Aku marah,sedih sekaligus tak pernah menyangka kalau adikku Dennis akan tega melakukan hal itu untuk menyakitiku.Selama ini aku selalu berbuat baik kepadanya,mempercayainya,menyambut kehadirannya dengan baik di rumahku,dan menganggapnya seperti adik kandungku sendiri.Namun apa yang kudapatkan?Hanya kekecewaan dan rasa sakit yang aku dapatkan.Untung saja setelah mengetahui kondisiku,dokter Sulaiman segera memberikan obat yang tepat untukku.Sehingga sakit yang kurasakan pelan pelan sembuh dan membaik.Sejak saat itu aku memutuskan untuk tidak memberitahu kepada keluarga ku kalau sebenarnya aku telah sembuh dari penyakit ku,Dan sejak itulah aku tetap melanjutkan sandiwaraku dengan terus sakit sakitan agar tidak menimbulkan kecurigaan Dennis kepadaku." ucap Ibrahim yang membuat Nafisah merinding dengan pernyataan suaminya.
Nafisah tak menyangka kalau suaminya akan bisa mendapatkan cobaan yang begitu berat di dalam hidupnya akibat ulah orang orang terdekatnya.Sampai saat ini Nafisah masih dapat melihat dengan jelas bagaimana sakit hati dan kecewanya Ibrahim kepada Dennis.
Sudah berapa lama laki laki itu memendam semua penderitaannya sendiri?Mengetahui cobaan berat dan kenyataan pahit yang didapat oleh suaminya tanpa sadar membuat hati Nafisah terenyuh dan membuatnya berurai air mata,turut merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh Ibrahim.
"Tidak kusangka kalau kehidupan mas Ibrahim akan menyakitkan seperti ini di tangan adik sambung mas Ibrahim sendiri." ucap Nafisah dengan lirih
"Dulu aku memang hidup dengan menyakitkan dan berjuang menghadapi semuanya sendirian,namun sekarang rasa sakit ku ini dan perjuanganku ini dapat ku hadapi dengan mudah karena ada kau di sampingku Nafisah.Kaulah kekuatan terbesarku untuk bisa menghadapi ini semua.Dengan menceritakan semua rahasiaku kepadamu,kau sudah membantuku untuk memikul beban berat yang selama ini aku simpan sendirian.Untuk itulah aku benar benar merasa sangat beruntung karena kau bisa hadir di dalam hidupku." ucap Ibrahim dengan sungguh sungguh yang membuat perasaan Nafisah lagi lagi dibuat baper oleh suaminya itu.
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa
awal bab sudah sangat menarik kak,
semangat ka!