Tujuh tahun lalu saat masih duduk di Universitas Viona Natasya menyukai seorang pria.
Dia pria itu Bernard Antonius, pria yang dianggap keluarganya sendiri seperti sampah.
Pria bertato yang tidak dicintai keluarganya. Viona selalu diam-diam memperhatikan dari jauh.
Saat itu usia Viona baru tujuh belas tahun. Dan Bernard berusia dua puluh enam tahun.
Dan sekarang dia bertemu kembali dengan pria itu, dan menjadi suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Mansion kastil.
Perlahan mobil hitam tersebut berhenti di lobby Mansion.
Seorang pria memakai pakaian formal membuka pintu untuk Bernard turun setelah mobil berhenti.
Bernard keluar dari mobil, setelah turun dia mengulurkan tangannya untuk membantu Viona turun dari mobil.
Viona menyambut tangan Bernard, dan perlahan kemudian diapun turun dari mobil.
Bernard menggenggam tangan Viona masuk ke dalam Mansion, di pintu Mansion sudah berbaris rapi para pelayan menyambut mereka.
"Selamat datang Tuan dan Nyonya, kami siap melayani anda!" mereka serentak menundukkan tubuh sedikit dengan hormat menyambut Bernard dan Viona.
Para pelayan terlihat memakai baju seragam, lelaki dan perempuan sama-sama memakai celana panjang.
Viona mengedarkan pandangannya ke seluruh Mansion, desain interiornya terlihat seperti kastil di abad pertengahan dipadu dengan zaman modern.
Sangat indah dan terlihat rapi serta bersih.
Sepertinya Mansion selalu dibersihkan jadi terlihat cemerlang dan bersih dari debu.
Bernard membawa Viona menaiki tangga yang lebar menuju lantai atas, Viona melihat lantai tangganya dilapisi dengan karpet beludru merah.
Bernard membuka sebuah pintu kamar, dari ukiran pintu sepertinya kamar itu adalah kamar utama Mansion tersebut.
Dan ternyata dugaan Viona tidak salah lagi, kamar itu sangat besar, sebesar ruang tamu di Mansion keluarga Antonius.
Tempat tidur ukuran super king size terlihat sangat mewah ditengah ruangan kamar, dengan warna maskulin dipadu dengan warna kream lembut.
Ini memang Mansion kastil yang sangat mewah, Viona merasa bermimpi akan tinggal di Mansion tersebut.
Bernard menerima dua koper yang dibawakan asistennya, menutup pintu kamar kembali, lalu membawa koper kedalam kamar.
Bernard berjalan kearah sebuah pintu dekat sebelah meja rias , ternyata itu adalah walk in closet.
Viona masih berdiri ditempatnya, merasa seperti masih bermimpi. Dia tidak percaya Bernard pemilik Mansion kastil tersebut, yang dia tahu Bernard bukanlah siapa-siapa.
Yang dia tahu Bernard seorang pria pendiam yang selalu menyendiri, dan tidak bekerja.
Tapi walaupun begitu entah kenapa Viona tetap menyukai Bernard, dia tidak melihat Bernard seperti pecundang yang tidak bisa apa-apa.
Dan sekarang Viona jadi merasa gugup berhadapan dengan Bernard, ada semacam rasa canggung dan takut.
Karena aura Barnard terasa mendominasi, sangat kuat dan berkuasa.
"Kenapa berdiri saja, apakah aku menakuti mu?" tanya Bernard keluar dari walk in closet, dia mendekati Viona yang masih berdiri mematung.
"Ti..tidak, aku hanya merasa tidak percaya saja, apakah ini memang rumah kita?" Viona spontan mundur melihat Bernard berjalan mendekatinya.
Bernard menghentikan langkahnya, dia merasa tidak senang melihat perubahan sikap Viona.
Berbeda dengan di rumah Ayahnya, setelah Viona dibawanya keluar dari Mansion Ayahnya sikap Viona jadi lain.
"Sepertinya kamu tidak senang!" kata Bernard datar, dia terlihat kecewa dengan sikap Viona.
"Bu..bukan begitu, aku hanya terkejut saja" kata Viona sambil mengayunkan tangannya ke kiri dan ke kanan dengan gerakan cepat.
"Kalau begitu kenapa kamu terlihat takut padaku?" tanya Bernard kembali mendekati Viona.
Viona terpaksa diam ditempatnya berdiri, dia tidak ingin Bernard salah sangka padanya.
Jarak Bernard dan Viona semakin dekat, lalu Bernard berdiri didepan Viona. Menatap wajah Viona yang sudah mulai memerah.
Dag! dig! dug!
Jantung Viona berdegup kencang ditatap Bernard dengan intens, dia memalingkan wajahnya karena tidak sanggup melihat mata Bernard.
Tangan Bernard menyentuh dagu Viona untuk menarik wajahnya kembali yang berpaling dari tatapan nya.
"Apakah aku begitu sangat menyeramkan?" tanya Bernard berat, suaranya terdengar begitu kecewa dengan tatapan Viona yang menghindar untuk memandang wajahnya.
Bersambung....