"Itu pernyataan, Leya Maura Nugrah!"
"Loh kamu tau nama asli leya dari mana?!" kaget wanita itu.
"Apa yang saya tidak tau?"
"Sombong." ketus Leya kesal, gadis itu rasanya ingin membuang pria di hadapannya ini kelaut saja! benar benar membuat nya naik darah.
"Besok besok gak usah temui Leya!"
"Kalau saya mau ketemu?"
"Kamu nyebelin, Tuan Damian Aarav Niell!"
"Saya menyukai panggilan itu, Leya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Erick Psiko!
Gadis itu terbaring lemah, bahkan untuk membuka matanya saja dia sudah tidak kuat. Rasanya dia sangat takut membuka matanya
"Hei." sapa Damian lembut, dia memegang tangan Leya pelan.
Leya bahkan tidak berani membuka matanya, dia menggenggam tangan pria itu erat, dia takut jika kembali ketempat dimana dia terkurung.
Sedangkan di luar, Dita dan Nia merasa sedih, karna mereka Leya mengalami hal buruk. Damian sudah memutuskan menyuruh mereka untuk pulang, hari ini adalah penerbangan nya untuk kembali, namun Damian sama sekali tidak mengizinkan mereka melihat Leya.
Damian cukup kesal melihat kondisi gadis nya seperti ini, dia bahkan sudah berusaha mengamankan nya namun sial Erick tetap bisa menemukan nya.
Apa yang harus dia lakukan setelah ini, pasti Erick akan tetap mengejarnya kemana pun dia pergi. Tapi, Damian tidak akan tinggal diam dia tidak akan membiarkan Leya merasakan rasa sakit seperti ini.
Leya tiba tiba bangun dan berteriak histeris, dia terus memanggil nama Damian membuat pria itu iba. Damian langsung memeluk nya erat dan mengelus rambut nya pelan.
"Tenanglah, saya di sini."
"Damian, Leya takut. Dia dia nyiksa Leya." tangis gadis itu dalam dekapan Damian.
Mendengar hal itu saja membuat rahang Damian mengeras, dia benar benar akan membunuh Erick untuk kedua kali nya!
Setelah lama menenangkan gadis itu, Damian beranjak untuk pergi. Dia tidak akan membiarkan Erick hidup tenang sekarang. Damian benar benar akan membunuhnya untuk kali ini, cukup sabar selama ini dia menghadapi Erick yang berstatus sahabat nya dulu.
Sedangkan di sisi lain Leya terbangun, dia mencoba mencari sebuah foto yang pernah dia lihat sebelumnya. Sekuat tenaga dia turun dari tangga untuk menanyakan hal ini pada Damian.
Damian cukup kaget Leya berusaha turun dari kamar atas, Damian langsung membantu nya menuju sofa untuk istirahat.
"Kalau butuh sesuatu panggil saya jangan turun."
"Leya mau tanya sesuatu."
"Coba katakan." sahut Damian.
"Ini siapa kamu?" tanya Leya memberikan foto itu.
Damian menatap gadis itu dalam, dia sebenarnya tidak ingin Leya tau lebih dalam masa lalu nya namun gadis ini seperti nya sangat penasaran.
Flashback
"Damian, setelah lulus SMA kau akan ke mana?" tanya Erick sambil merangkul teman dekat nya itu
"Aku? Aku pulang ke New York. Mungkin melanjutkan sekolah di sana dan melanjutkan perusahaan kakek." jawab Damian membuat Erick mengangguk kepalanya paham
"Aku juga ingin ke sana, bukan kah kita sudah sepakat akan sukses bersama?"
"Tentu saja, setelah itu kita akan memiliki perusahaan sendiri dan kita akan menjadi orang terpenting." sahut Damian tertawa kecil, sebenarnya dia dan Erick sudah lama berteman. Mereka sudah seperti saudara.
"Kalau suatu saat kita akan bersaing mencapai sesuatu gimana?" tanya Damian tiba tiba.
"Pikir sendiri, tapi Damian. Aku selalu mengalah pada mu jadi lain kali jika kita bersaing kau harus mengalah padaku." ucap Erick tertawa membuat Damian ikut tertawa.
"Baiklah, aku akan terus berusaha mengalah."
"Damian, aku ingin mengenalkan sebuah wanita pada mu"
"Pacar ke 10 mu?" ejek Damian.
"Sut, kali ini incaran para pria, tubuh nya yang beuh kau harus melihat nya Damian," Ucap Erick sambil membuat gambar dengan tangan nya.
"Kau suka sekali dengan wanita seperti itu, gampangan." ketus Damian.
"Kan hanya sekedar dekat dan pacaran, kalau istri tentu saja aku akan mencari seperti Dita si culun, dia pendiam yahh itu sangat pas di jadikan istri." ucap Erick tertawa geli.
"2 angkatan di bawah kita?"
"Ya, kau mengenal nya?" tanya Erick
"Tidak, hanya pernah mendengar namanya saat dia di bully."
Erick terkekeh geli."Ternyata selain pendiam dia juga penakut."
Waktu terus berlalu kelulusan mereka telah tiba, seperti perkataan Damian di awal, dia akan kembali. Namun sialnya saat dia kembali kakeknya sudah mengalami sakit parah dan akhirnya meninggal, Damian tidak terlalu tau pasti penyebab kematian itu. Dia memang lebih baik tinggal bersama kakeknya di banding orang tua nya sendiri.
Hari hari Damian sering ke pemakaman hingga bertemu seorang gadis cantik dan lucu. Dia akhirnya dekat dan selalu main bersama.
Kini, Damian, Anara dan juga Erick bersekolah di perguruan tinggi yang sama. Mereka berdua selalu menjaga Anara hingga banyak gadis lain yang iri.
Hingga suatu saat, Erick menyampaikan perasaan nya terhadap Anara.
"Aku menyukai mu." ucap Erick pelan.
"Kamu bodoh, bagaimana bisa menyukai ku? aku sudah lama menyukai Damian" ungkap Anara.
Erick terkekeh geli, tidak apa apa ini adalah kesekian kali dia kalah dari Damian. Dia tidak peduli, lagian wanita bukan hanya Anara.
Hingga suatu saat Anara mengetahui bukti kematian ayah nya karna prilaku Damian, namun karna keluarga yang cukup ternama, Damian tidak bisa di penjarakan.
Saat ini Anara sudah memulai hubungan dengan Damian, dia begitu menyayangi pria ini, tapi dia juga memiliki sedikit benci.
"Damian, apa yang harus aku lakukan." ucap Anara.
Namun Anara tidak ingin menyakiti Damian, dia harus mencari pelampiasan yang lain. Dia terpikir dengan Erick.
Anara mulai membuat perselisihan antara kedua pria itu, hingga suatu saat hubungan persahabatan Damian dan Erick benar benar terhenti. Erick tau pelaku adu domba di sini adalah Anara.
Anara melakukan ini agar Erick tidak ada di kehidupan Damian, itu cukup menjadi lampiasan nya. Erick bahkan kecewa dengan Damian yang tidak mempercayai nya sama sekali.
Setelah beberapa tahun Erick menghilang, dia kembali membalas dendam pada Damian, dia merasa harga dirinya selama ini telah hilang. Semua hanya berniat menghancurkan nya. Namun saat Erick mengetahui Damian koma akibat dirinya, dia sangat menyesal
Waktu terus berjalan bukan, di mana Damian kembali sadar membuat Erick sedikit tenang. Seperti ini dia juga masih memikirkan mantan sahabat nya itu.
Erick berniat menghancurkan Anara yang membuat semua seperti ini, tepat hari di mana Anara akan menemui Damian. Erick langsung menangkap nya dan membawa nya pergi.
Setelah beberapa waktu Damian baru menemui gadis itu, dia kaget mengetahui jika Erick lah yang membunuh gadis nya.
•••
"Jadi kamu sudah tau semua kesalah pahaman ini? tapi kenapa masih bermusuhan?"
"Saat itu, saya hanya buta akan balas dendam kepada Erick. Dia tidak tinggal diam, makanya sekarang dia selalu memiliki benci terhadap saya. Namun saya baru mengetahui semua bukti itu saat saya ingin membunuhnya."
"Jadi kamu melepaskan dia?" tanya Leya.
"Yah, tapi dia tetap berusaha menghancurkan saya."
Leya paham sekarang. Ini hanya sebuah kesalahpahaman."Bagaimana jika kalian mengobrol baik baik dan akan berteman seperti semula?"
"Bisa saja, tapi dia menginginkan mu."