Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Di Keluarga Wicaksono
"Pa...minta Kinar pulang kesini lagi,dia putri kita satu satunya",isak Jian.
"Tidak Jian,dia telah mencoreng mukaku",jawab Fandi.
"Heh...lalu bagaimana dengan kita 20 tahun yang lalu,kamu lupa Pa,hum?",ujar Jian.
"I-itu-- kesalahan Jian,kita--
"Kesalahan kamu bilang,hah?.Bahkan kita melakukan dosa itu berkali kali hingga aku hamil Kinar", desis Jian menatap sang suami tajam.
"Jian--
"Kamu tau Pa, putriku yang menanggungnya sekarang Pa.Karena dosa itu tujuh turunan",ujar Jian.
"Jian jangan mengungkit masa lalu,aku hanya kecewa--
"Itu juga yang dirasakan oleh ayahku saat itu Pa.Tapi Ayahku memberi kita restu dan--
" Itulah bedanya Jian,Kinar melakukannya dengan orang yang tidak ia kenal",ujar Fandi.
"Oh ya... kenapa kamu tak cari tahu,ha?, hotel itu punya cctv kan.Dan hotel itu milik anak dari sahabat kamu.Kamu bisa kan minta tolong mereka untuk menyelidiki apa yang terjadi", jawab Jian.
"Kinar tak membalas pesanku dan bahkan tak mau menemuiku Pa.Entah ada dimana dia sekarang",isak Jian.
"Jian...aku--
"Aku mau keluar cari Kinar",ujar Jian melangkah meninggalkan Fandi.
"Tunggu Jian!,ini sudah larut.Kemana kamu akan mencari Kinar,ha?",jawab Fandi menahan pergelangan tangan sang istri.
"Kemana saja",ujar Jian.
"Kita tunggu besok,aku janji besok akan menghubungi Kinar",jawab Fandi.
"Sungguh?", tanya Jian.
"Ya..."
***
Kinar membuka matanya pelan lalu menyibak selimut yang membalut tubuhnya.Ia menatap jam diatas nakas yang menunjukkan 05:45 WIB.
Gadis itu melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan berencana untuk sholat subuh.
Setelah selesai gadis itu melipat kembali mukenanya.Bersamaan dengan pintu kamarnya diketuk dari luar.
Gadis itu membukakan pintu kamarnya dan tampak dua orang gadis muda yang tersenyum padanya.
"Kalian siapa?", tanya Kinar.
"Kita tim MUA yang akan merias anda Nona",jawab salah satu dari mereka.
"Ha?"
"Boleh kita masuk?"
"Oh... silahkan!",jawab Kinar yang baru ingat jika sebentar lagi ia akan menikah.
Sedangkan dikamarnya Zaki tampak baru saja selesai menghubungi Adi untuk menggantikannya hari ini untuk mengurus perusahaan.
Pria itu memakai jas hitam dengan kemeja yang senada dengan gaun pengantin yang akan dikenakan Kinar.Setelah selesai pria biru turun ke lantai dasar melihat persiapan pernikahannya yang dikerjakan subuh tadi oleh tim EO.
"Bagaimana Dave?", tanya Zaki menghampiri asistennya itu yang tampak begitu sibuk mengurus pernikahannya.
"Hampir selesai Pak... Bapak benar tak akan memberitahu Nyonya dan Tuan?", tanya Dave.
"Ya..."
"Baiklah..."
"Dave yang tau pernikahan ini hanya kita bertiga.Jangan sampai bocor ke luar termasuk bunda dan Daddy",ujar Zaki.
"I-iya Pak",jawab Dave patuh.
Selesai menunggu satu setengah jam akhirnya Kinar turun dengan menggunakan gaun pengantin yang Zaki pilihkan.
Zaki menatap calon istrinya itu dengan tatapan tak berkedip.Kinar tampak sangat cantik dengan riasan yang natural.
"Pak..."
"Ah ya..."
"Nona Kinar sudah turun acaranya mau dimulai sekarang?", tanya Dave menyadarkan Zaki dari lamunannya.
"Ya... apakah penghulunya sudah datang?",tanya Zaki.
"Baru beberapa saat yang lalu Pak", jawab Dave.
"Mari kita mulai!",ujar Zaki melangkah menunju meja akad yang telah dihiasi begitu indahnya.
Kinar digandeng salah satu tim MUA untuk duduk disebelah Zaki.Gadis itu tampak begitu gugup.
"Saudara Zaki Iskandar Mubarak"
"Saya Pak...",jawab Zaki.
"Siap menikah tanpa sedikitpun paksaan?",tanya Pak Penghulu.
"Siap Pak",jawab Zaki mantap.
"Kinara Ayu Wicaksono..."
"Sa-saya Pak",jawab Kinar.
"Siap menikah dengan saudara Zaki tanpa paksaan?", tanya Pak Penghulu lagi.
"Si-siap Pak",jawab Kinar.
"Baiklah...jabat tangan saya Nak Zaki!",ujar Pak Penghulu.
"Ya Pak..."
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Saudara Zaki Iskandar Mubarak bin Zavier Mubarak saya nikahkan engkau dengan Kinara Ayu Wicaksono binti Jian Puspita dengan mahar seperangkat alat sholat dan uang seratus juta dolar tunai...
"Saya terima nikahnya Kinara Ayu Wicaksono binti Jian Puspita dengan mahar tersebut tunai...
"Bagaimana saksi?"
SAH
"Alhamdulillah..."
Zaki menghembuskan nafas panjang sedangkan Kinar tampak berpikir tentang jumlah mahar yang diberikan Zaki untuknya.
Setelah penyematan cincin dan khutbah nikah keduanya menandatangani buku nikah.Kemudian dilanjutkan dengan foto pernikahan.
Zaki mengundang fotografer profesional untuk mengabadikan momen bahagianya.Mereka melakukan foto Wedding di salah satu taman rumah mewah itu.
"Istirahatlah dikamar!",ujar Zaki pada Kinar.
"I-iya Pak...",jawab Kinar.
"Tau kamar kita kan?", tanya Zaki.
"A--
"Dua kamar setelah kamar yang kamu tempati tadi malam",ujar Zaki.
"Ya...",jawab Kinar mengangkat sedikit gaunnya kembali memasuki rumah.
Kinar melangkah menuju kamar yang dimaksud Zaki dengan langkah pelan.Untuk pertama--eh kedua kalinya ia memasuki kamar pria.Jika pertama ia tak sadar dan sekarang ia sadar dengan status sebagai seorang istri.
Kinar membuka pintu kamar itu dan ia melongo melihat kamar Zaki."Ini kamar apa lapangan sepak bola sih?",gumam Kinar melihat betapa luasnya kamar itu.
Gadis itu membawa langkahnya memasuki kamar luas nan mewah itu dengan pelan.Ia menatap tempat tidur yang begitu luas.Disana juga terdapat meja kerja yang Kinar yakini meja kerja suaminya itu.
Kinar tak melihat lemari pakaian diruangan itu.Ia berencana mengganti gaunnya yang begitu berat ini dengan pakaian rumahan.
"Ya ampun ponselku tertinggal dikamar sebelah",ujar Kinar yang teringat akan ponselnya.
"Mau kemana, hum?", tanya Zaki saat memasuki kamar itu melihat Kinar yang akan keluar kembali.
"Ponselku ketinggalan di--
"Ini....",ujar Zaki menyerah ponsel gadis itu.
"Anda--
"Aku tadi ke kamarmu dan melihat ponselmu berdering",jawab Zaki.
"Berdering?", beo Kinar.
"Ya Papamu menelfon",ujar Zaki.
"Biarkan saja",jawab Kinar yang masih kesal dengan Papanya itu.
...****************...