NovelToon NovelToon
Kultivasi Cahaya

Kultivasi Cahaya

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / Kultivasi / Pendekar
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: secrednaomi

Jian Chen melarikan diri setelah dikepung dan dikejar oleh organisasi misterius selama berhari-hari. Meski selamat namun terdapat luka dalam yang membuatnya tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Didetik ia akan menghembuskan nafasnya, kalung kristal yang dipakainya bersinar lalu masuk kedalam tubuhnya. Jian Chen meninggal tetapi ia kembali ke masa lalu saat dia berusia 12 tahun.

Klan Jian yang sudah dibantai bersama keluarganya kini masih utuh, Jian Chen bertekad untuk menyelamatkan klannya dan memberantas organisasi yang telah membuat tewas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 11 — Kultivasi Dewa Cahaya

Kultivasi Dewa Cahaya adalah jalan kultivasi yang menggunakan cahaya. Garis besar yang membedakannya terletak pada cara peningkatan kultivasi ini.

Umunya kultivasi membutuhkan sumber daya untuk membantu perkembangan seorang pendekar, tetapi Kultivasi Dewa Cahaya tidak demikian.

Kultivasi Dewa Cahaya hanya membutuhkan cahaya disekelilingnya untuk diserap kedalam tubuh. Cahaya-cahaya yang diserap itu adalah sebagai energi untuk berkultivasi.

Jelasnya, Kultivasi Dewa Cahaya adalah kultivasi persi licik dan simpelnya, karena untuk berkultivasi pun ia tidak membutuhkan apapun apalagi pil atau obat-obatan.

Dalam dunia persilatan, bisa dibilang hanya Jian Chen yang bisa berkultivasi Dewa Cahaya jika mengecualikan gurunya. Karena Kultivasi Dewa Cahaya sendiri sebenarnya memang diajarkan gurunya pada Jian Chen.

Gara-gara Kultivasi ini juga Jian Chen jadi salah satu jagoan diusia yang sangat muda.

“Ini benar-benar sensasi yang aku sukai…” Jian Chen sudah hampir selesai meningkatkan 1 meridiannya. Mata dia terpejam dengan posisi duduk bersila.

Jika ada seseorang yang melihat kondisi Jian Chen sekarang, maka dia akan menemukan ada butiran-butiran cahaya yang muncul disekeliling tubuh Jian Chen.

Butiran-butiran cahaya itu tercipta diudara kosong dan membentuk bulatan kecil berwarna emas, bulatan cahaya kecil itu melayang diudara lalu tak lama bergerak dan masuk kedalam tubuh Jian Chen.

Setiap bulatan kecil cahaya yang diserap Jian Chen akan terasa hangat pada tubuhnya, Jin Chen kemudian mengalirkan energi cahaya itu pada salah satu meridiannya.

Tidak berangsur lama satu meridian Jian Chen sudah mencapai maksimal dan telah di tingkatkan.

Mata dia terbuka perlahan diikuti senyuman yang lebar, Jian Chen baru saja bertapa selama 5 jam tetapi tubuhnya sudah merasakan peningkatan yang signifikan.

“Bukankah ini terlalu licik dalam berkultivasi, aku bahkan tidak membutuhkan pil yang diberi ketua klan. Kultivasi ini benar-benar bisa membuat seseorang bisa berada dipuncak dunia persilatan…”

Harus Jian Chen akui, selain dia tidak membutuhkan sumber daya apapun, Kultivasi Dewa Cahaya membuatnya meningkat kuat lebih cepat.

Peningkatan 1 meridian misalnya, seorang yang ditingkat rendah seperti Jian Chen seharusnya membutuhkan waktu paling lambat 3 harian tetapi Jian Chen bisa melakukannya dalam beberapa jam saja.

Ini membuktikan bahwa kultivasi Dewa Cahaya adalah kultivasi yang hebat.

“Hm… Sekarang, Tinggal 7 meridian lainnya. Setelah itu aku bisa naik ke tahap awal Kultivasi Dewa Cahaya…”

Jian Chen tidak berhenti disana setelah ia meningkatkan 1 meridiannya, ia melanjutkan lagi bertapa dan menyerap cahaya disekililingnya seperti sebelumnya.

Jika menurut perkiraannya, Jian Chen bisa menaikan kultivasinya paling cepat 5 hari tetapi karena Jian Chen tidak bisa berdiam diri dikamarnya selama itu, bisa membuat orang tuanya curiga, jadi dia membutuhkan 10 hari hingga akhirnya bisa menaikan kultivasi.

Percikan petir tercipta disekeliling Jian Chen sebagai tanda penorobosannya, dia baru saja menyelesaikan peningkatan meridian terakhir lalu tiba-tiba tubuhnya mengeluarkan energi yang hebat .

“Ah, akhirnya aku bisa ke tingkat ini, Dewa Cahaya Tanah…” Jian Chen meraba tubuhnya yang terasa lebih kuat.

Dewa Cahaya Tanah adalah alam paling bawah dari Kultivasi Dewa Cahaya.

Walaupun tahap paling rendah tetapi jika disamakan dengan kultivasi biasa, kekuatan Jian Chen sama dengan orang yang berada diranah Alam Roh tingkat 4.

Selanjutnya dari Kultivasi Dewa Cahaya yang kedua adalah alam Dewa Cahaya Angin, Dewa Cahaya Besi, Dewa Cahaya Perak, dan Dewa Cahaya Emas.

Jian Chen bisa saja sekarang mulai menyerap cahaya lagi untuk meningkatkan kekuatannya tetapi syarat untuk ke alam Dewa Cahaya Angin memerlukan tenaga dalam yang lebih banyak.

Contohnya seperti sekarang, Jian Chen bisa menerobos kultivasi karena kapasitas tenaga dalamnya yang sudah 10 lingkaran. Sedangkan untuk masuk ke alam Dewa Cahaya Tanah hanya membutuhkan 8 lingkaran saja.

Untuk masuk ke alam Dewa Cahaya Angin, kira-kira Jian Chen harus menambahkan kapasitas tenaga dalamnya sebesar 30 lingkaran. Itu berari ia membutuhkan 20 lingkaran lagi hingga bisa menerobos.

Jian Chen kemudian memutuskan keluar kamarnya. Ia menemukan ternyata hari sudah pagi, Jian Chen memang berkultivasi hampir semalaman.

“Sayang, kamu sudah bangun?”

Suara lembut dan merdu terdengar oleh Jian Chen, ia menoleh dan menemukan ibunya yang memanggilnya. Jian Ran baru saja hendak ke kamar Jian Chen.

“Ibu pikir kamu belum bangun, makanya ibu kesini.” Jian Ran menghampiri anaknya namun matanya menyipit saat wajah Jian Chen terasa berbeda. “Chen’er, ada apa dengan matamu?”

Jian Chen tersenyum tipis, ia sudah menebak bahwa ibunya akan mempertanyakannya.

Iris mata Jian Chen sekarang bukan lagi berwarna hitam seperti selayaknya melainkan berwarna emas. Ini disebabkan karena Jian Chen memakai Kultivasi Dewa Cahaya.

Dikehidupan sebelumnya, Jian Chen disebut-sebut sebagai Pendekar Mata Emas karena memang warna matanya berwarna emas. Didunia persilatan, tidak ada seorangpun mempunyai iris warna seperti itu, hanya Jian Chen saja.

Sebenarnya Jian Chen juga tidak terlalu memahami perubahan warna mata tersebut tetapi menurut gurunya, ini disebabkan karena tubuh Jian Chen menyerap cahaya.

“Aku juga tidak tahu, Bu. Saat tadi bangun, aku sudah menemukan warna mataku seperti ini. Kurasa ini karena disebabkan penyerapan permata siluman.”

Jian Chen sudah menyiapkan alasannya, jadi dia tidak terlalu panik saat ibunya bertanya.

“Permata siluman? Apakah dari ketua klan itu?”

Jian Chen mengangguk,

Alasan ini memang sedikit masuk akal. Karena dulu ada beberapa berita bahwa permata siluman yang diserap akan memiliki efek samping seperti perubahan pada tubuh.

Ada permata siluman tertentu ketika diserap tubuh seseorang ia akan menimbulkan perubahan fisik. Misalnya kalau permata siluman serigala yang diserap maka orang yang menyerapnya muncul taring.

Atau misal itu siluman badak, ia memunculkan tanduk didahinya. Keadaan ini sebenarnya jarang terjadi tetapi bukan berarti tidak pernah samasekali.

Jian Ran kemudian memanggil suaminya yang mungkin bisa lebih memahami apa yang terjadi pada anaknya. Jian Wu begitu terkejut saat sampai dan melihat mata Jian Chen sudah berwarna emas.

“Chen’er, apakah matamu sakit?” Jian Wu bertanya dengan intonasi sedikit cemas.

“Tidak Ayah, mataku baik-baik saja.” Jian Chen tersenyum.

“Pandanganmu masih jelas, tidak buram?” Jian Wu memastikan kesehatan mata Jian Chen.

Jian Chen berulang-ulang menggeleng, dia mengatakan bahwa tidak ada pengaruh apapun walau warna matanya berubah.

“Aku pernah mendengar berita ini tetapi baru melihat permata siluman bisa mempengaruhi tubuh seseorang.” Jian Wu menjelaskan pada istrinya yang terlihat masih khawatir. “Ran’er, tidak usah dikhawatirkan. Mungkin Jian Chen memang sudah ditakdirkan bermata emas. Bukankah dia jadi lebih tampan dengan mata seperti itu?”

Penjelasan Jian Wu sebenarnya tidak mengusir kekhawatiran Jian Ran tetapi setidaknya dia bisa bernafas lega karena Jian Chen tidak kenapa-napa.

Jian Ran juga setuju tentang pendapat suaminya, mata emas Jian Chen terkesan sangat cocok dan indah, bahkan membuat wajah anaknya lebih rupawan.

“Chen’er, kau mau berlatih lagi sama Ayah siang ini?”

Jian Wu berusaha mengubah topik pembicaraan takut Jian Ran membahas ini lebih jauh.

Jian Chen mengangguk mantap. “Aku justru tidak sabar, Ayah.”

Jian Wu tertawa mendengar anaknya begitu semangat, ia mengacak rambut Jian Chen, sedangkan Jian Ran menggelengkan kepala. Menurutnya beberapa hari ini, suami dan anaknya ini terlalu berlebihan kalau soal latihan.

“Latihan tetap latihan tetapi jangan lupa makan sebelum dan sesudahnya!” Jian Ran memperingati keduanya.

Jian Wu dan Jian Chen saling pandang sesaat sebelum meletakan tangannya dikepala. “Siap Bos!”

“Kalian ini!” Jian Ran melotot, membuang wajah sambil mengembungkan pipinya. Ia berpura-pura marah tetapi dalam hatinya tersenyum bahagia.

*******

**Catatan :

Kultivasi Umum : Alam Roh 1-9, Alam Jiwa 1-9, Alam Kehidupan 1-9, Alam Bumi 1-9, Alam Hampa 1-9, Alam Langit 1-9...Dst

Kultivasi Dewa Cahaya : Dewa Cahaya Tanah, Dewa Cahaya Angin, Dewa Cahaya Besi, Dewa Cahaya Perak, Dewa Cahaya Emas... Dst**

1
Agus Rahmat
dialog nyalebay bos
Erwin Oktorian
Luar biasa..lanjutkan karya nya thor. terima kasih
Agus Rahmat
main main chapter
Raditya Vicky
Luar biasa
Agus Rahmat
10link/dtk=600/mnt. gimana Thor baru beberapa menit dakenabisan tenaga
Agus Rahmat
lausiapa yang disukai.. ini bukan sinetron bos
Agus Rahmat
kelihatan bodoh dan polos
Agus Rahmat
terlalu lebay protektif
rain
ku tunggu kelanjutannya thorr
Agus Rahmat
gk nunggu bergrk dll...
Agus Rahmat
terlalu lebay
Agus Rahmat
kominum melulu bentar bentar HBS tng dlm mang yg lain gk pernah HBS Thor.
Agus Rahmat
menusuk bgtu dalam
Arya Maheswara
40rb pasukan dilawan dg pedang, wow capeknyoooo, harusnya pake seruling neraka sekali tiup habis tuh
Gatot Soemarto
Luar biasa
Agus Rahmat
siapakah Anda ini
Agus Rahmat
ha ha ha ha
Agus Rahmat
ayolah
reqy
/Facepalm//Facepalm/ ai lily akhirnya ...
Ardyanti
ok bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!