NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband | Jaehyuck

My Teacher My Husband | Jaehyuck

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chryssa_Dike

Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.

Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Ayo turun! Kita makan dulu sebelum saya antar kamu pulang" ucap Jeffery sambil mencopot seatbelt nya.

"Baik pak"

Setelah mereka keluar dari mobil, mereka pun berjalan beriringan memasuki restaurant, kemudian duduk di salah satu meja.

"Selamat datang di restaurant kami, ingin memesan apa tuan?" Tanya seorang pegawai sambil bersiap untuk menulis pesanan mereka berdua.

"Satu steak sirloin, dan satu americano. Kau ingin memesan apa cha?" Ucap Jeffery sambil membaca buku menu yang ada di depannya.

"Samakan saja dengan pesanan anda pak" ucap Acha penuh kesopanan.

"Ah...baiklah"

"Saya pesan dua steak sirloin dan dua americano" Mendengar jawaban itu sang pegawai pun langsung mencatat pesanan pelanggannya.

"Baik pak, dua steak sirloin dan dua americano, mohon ditunggu sebentar ya pak" setelah itu pegawai restaurant pun pergi untuk membuatkan pesanan.

Setelah hampir 20 menit menunggu, akhirnya pesanan mereka pun sampai di meja.

"Selamat menikmati pak" ucap pegawai restaurant sambil beranjak pergi dari meja mereka berdua.

Mereka pun memakan makanan mereka masing-masing dengan hikmat tanpa ada pembicaraan sama sekali. Setelah semua makanan yang ada di meja habis, Jeffery membayar makanan mereka di kasir depan.

Setelahnya mereka berdua pun beranjak dari restaurant dan masuk kedalam mobil untuk menuju ke rumah Acha.

***

"Cha, berapa nomor rumah mu?" Tanya Jeffery saat sudah sampai di depan kompleks Acha.

"Nomor 7 pak, tapi bapak tidak perlu mengantarkan saya sampai di depan rumah pak, disini saja sudah cukup"

"Tidak apa Cha, sekalian saja, rumahmu juga tidak jauhkan dari sini" ucap Jeffery sambil terus memegang kendali mobilnya.

"Iya pak, itu rumah saya" ucap Acha sambil menunjuk sebuah rumah yang lebih tepatnya mirip istana itu.

"Ahh....itu rumah mu, apakah perlu saya antar sampai ke depan pintu rumahmu?" Tanya Jeffery saat ia sudah mengetahui letak rumah Acha.

"Tidak perlu pak, sampai sini saja"

Mendengar ucapan itu, Jeffery pun langsung berhenti di depan rumah sang murid. Dan acha pun langsung melepas seatbelt nya.

"Terimakasih pak atas tumpangan dan makan malamnya. Maaf jika Acha merepotkan bapak" ucap Acha sambil beranjak keluar dari mobil.

"Kamu tidak merepotkan sama sekali, seharusnya saya yang minta maaf padamu, karena saya meminta bantuan dari kamu, kamu jadi harus pulang larut malam seperti ini"

"Ah...tidak apa pak, Acha tidak merasa direpotkan sama sekali kok" ucap Acha.

"Kalau begitu, saya pulang dulu ya Cha" pamit Jeffery pada Acha, sang murid.

"Bapak tidak ingin mampir dulu pak? Siapa tau bapak lelah menyetir dan ingin istirahat sebentar"

"Tidak, saya harus segera pulang karena ada urusan, mungkin lain waktu saja saya mampirnya" ucap Jeffery.

"Ohh...iya pak, kalau begitu hati-hati di jalan" ucapan Acha pun hanya di balas anggukan oleh Jeffery.

Setelah melihat mobil Jeffery hilang dari pandangannya, akhirnya Acha pun memutuskan untuk masuk kedalam rumah.

"Mae adek pulang" ucap Acha bersemangat.

Mendengar sang anak sudah pulang Tennia pun berjalan ke pintu depan.

"Sudah pulang dek, capek nggak? terus tadi pulang diantar siapa?" Tanya Tennia bertubi-tubi.

"Capek mae, tapi tidak apa kan besok adek kan libur sekolahnya. Jadi besok adek bisa istirahat sepuasnya" celoteh Acha pada sang ibu.

"Tadi adek juga di antar oleh guru adek"

"Lalu dimana sekarang guru adek itu?" Tanya Tennia pada sang anak.

"Sudah pulang mae, katanya Pak Jeff ada urusan, jadi Pak Jeff harus segera pulang"

"Ya sudah, kalau begitu ayo masuk" ucap Tennia sambil menggiring masuk anak gadisnya.

"Adek sudah makan?" Tanya Tennia pada sang anak.

Mendengar pertanyaan itu sontak Acha pun mengangguk "Sudah mae tadi Acha makan steak bersama guru Acha"

"Ahh....seperti itu, ya sudah sekarang adek bersih-bersih sama ganti baju dulu, soalnya adek udah bau acem" goda Tennia pada sang anak

Yang di goda pun tidak terima saat di katai bau asem oleh sang ibu.

"Ihh....mae adek tidak bau asem ya, adek masih bau wang tau.. Sini kalau mae tidak percaya" ucap Acha sambil mempoutkan bibirnya.

Tiba-tiba seseorang datang dari arah belakang.

"Hey kenapa ini ribut-ribut? Kenapa juga adek cemberut seperti itu, apakah adek ada masalah" tanya Johnny pada sang anak.

Mendengar suara sang daddy, Acha pun berlari memeluk sang daddy, dan mengadukan perbuatan yang mae nya lakukan pada dirinya.

"Itu daddy, masak mae bilang adek bau asem, padahal adek kan bau wangi"

"Ihh....mae kan hanya bercanda adek" ucap Tennia sambil mencubit kecil pipi gembul sang anak.

"Ya sudah, sekarang adek ke atas dulu ya ganti baju sama bersih-bersih" suruh Johnny pada sang anak.

"Siap daddy, adek ke atas dulu ya" ucap Acha pada sang ayah.

Setelah bersih-bersih Acha pun turun ke bawah dan menuju ke ruang keluarga yang ada di lantai bawah untuk menemui kedua orang tuanya.

Sesampainya di ruang keluarga ia pun mengambil posisi duduk diantara daddy dan mae nya.

"Daddy bisakah dua hari ke depan kita family time? Adek ingin pergi jalan-jalan bersama daddy dan mae" ucap Acha sambil memeluk tangan daddy nya.

"Memangnya Acha mau kita family time kemana?" Tanya Johnny.

"Terserah daddy saja, yang penting kita bisa liburan bersama" ucap Acha penuh antusias.

Melihat raut antusias sang anak ia pun jadi tidak tega jika menolak ajakan sang anak, dan saat ia menoleh pada sang istri, istrinya hanya membalas anggukan dengan wajah yang mengulas senyum tulusnya.

"Baiklah, kalau begitu besok pagi kita akan jogging bersama di lapangan belakang saja, kemudian siangnya kita berenang. Bagaimana?" Usul Johnny pada sang anak, yang di balas anggukan penuh antusias oleh sang anak

"Dan untuk hari minggunya kita akan ketaman bermain, bagaimana?"

"Iya daddy, Acha setuju" balas Acha dengan suara lantangnya.

Melihat kelakuan sang anak kedua orang itu pun hanya bisa menggeleng dan bersyukur karena bisa diberikan anak yang selalu bisa membawa energi positif bagi keluarga mereka.

'terimakasih tuhan' batin kedua orang tua Acha

"Ya sudah kalau begitu, sekarang Acha ke atas terus tidur biar besok bisa bangun pagi" ucap Tennia pada sang anak.

"Siap mae, kalau begitu Acha ke kamar dulu ya" pamit Acha pada kedua orang tuanya

***

Di lain tempat

"Hey jagoan kenapa belum tidur?" tanya sang ayah pada anaknya.

"Sedang memikirkan sesuatu? Coba katakan pada daddy"

"Dy, bicakah ta belmain te taman belmain" ucap sang anak pada ayahnya.

(Dy, bisakah kita bermain ke taman bermain)

Mendengar ucapan sang anak sontak ia membawa sang anak kedalam pangkuannya.

"Nono ingin ke taman bermain?" Tanya ayah dari Nono, dan di balas anggukan oleh sang anak.

"Baikalah kita akan ke taman bermain hari minggu bagaimana?"

"Benalkah dy, ta kan te taman belmain, dy dak bohong tan?" ucapnya menanyakan kepastian dari sang ayah. Pasalnya sang daddy sering tidak menepati janjinya, karena daddy nya ada meeting mendadak

"Benar boy, untuk kali ini daddy tidak akan berbohong" janjinya pada sang anak.

Mendengar janji itu pun, seketika Nono bergerak senang di dalam pangkuan sang daddy.

"Telimakacih dy"

"Sama-sama sayang, sekarang Nono tidur ya ini sudah malam" ucap Jeffery memposisikan anaknya untuk tidur di kasur miliknya sendiri.

Melihat raut wajah senang milik anaknya tadi, ia jadi berfikir 'Apakah daddy terlalu jahat padamu sayang? maaf jika daddy jarang bisa meluangkan waktu untukmu, daddy bekerja keras hanya untuk masa depanmu nanti, sekali lagi maafkan daddy ya sayang, untuk kedepannya akan daddy usahakan sering meluangkan waktu untuk Nono' batinnya sambil mengusap rambut anaknya penuh penyesalan.

'Sekali lagi maafkan daddy sayang, karena belum bisa menjadi orang tua yang baik untukmu'

1
Dewi Nuraeni
ga nyambung bnget panggilan ortunya Acha masa Daddy sm Mae sih
Haura Az Zahra
Luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut
Susana Ana
semangat kak
Tōshirō Hitsugaya
Terperangkap di dalamnya
Meyla
Ceritanya sangat bagus...
Meyla
Semangat updatenya kakak❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!