Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Carla dan Carlos berlari kecil menuruni anak tangga. Lina yang khawatir pun segera menghampirinya.
Lina takut cucunya kenapa-kenapa, apalagi ini cucu pertamanya. Lina meminta agar mereka tidak perlu berlari.
"Sepertinya aku harus memasang lift agar mereka tidak naik turun tangga," ucap Arthur.
"Itu lebih baik," ujar Randy.
Carla duduk di pangkuan Randy dan Carlos bersama Omanya. Mereka semakin lengket dengan Oma dan Opanya itu.
"Kalian mau hadiah apa?" tanya Arthur.
"Baby twin," jawab keduanya serentak.
Carlina dan Arthur saling pandang, sementara Lina dan Randy tertawa. Carla dan Carlos diam saja, menurutnya tidak ada yang lucu. Tapi mengapa Oma dan Opanya tertawa?
"Sayang!"
"Aku bilang juga apa? Jangan sesekali menanyakan minta hadiah apa? Jika ingin kasih, ya kasih aja." Carlina.
"Iya, iya. Gak lagi deh," jawab Arthur.
"Oma mau menginap?" tanya Carlos.
"Kayanya gak bisa deh, lain kali Oma menginap. Atau kalian yang menginap di rumah Oma," kata Lina.
Keduanya menggeleng, mereka juga tidak bisa jauh dari mamanya. Meskipun mereka tidak tidur dengan sang mama.
Hari sudah sore, Carlina dan Lina pun memasak untuk makan malam. Karena Carlina meminta mertuanya untuk makan disini.
"Bagaimana hubungan kalian?" tanya Randy.
"Baik Pa, Carlina juga patuh sebagai istri. Aku juga tidak memaksakan kehendak," jawab Arthur.
"Jadi kalian belum ...."
"Tujuan menikah bukan untuk itu saja, Papa juga pernah bilang, kan?"
Randy bungkam karena tidak bisa menjawab, ia pernah bilang jika seperti yang dikatakan Arthur.
"Lagipula kami sudah ada Carla dan Carlos, mereka anak-anak yang rajin dan jenius."
"Ya, tidak bisa di pungkiri karena mereka juga masih memiliki hubungan dengan keluarga Henderson. Meskipun dari mamamu."
Sementara didalam kamar ...
"Kak, mau kita apakan orang ini?" tanya Carlos.
"Biar papa saja mengurusnya, kita cukup bilang saja ke papa," jawab Carla.
"Kok bisa sih papa kecolongan, dan tidak sadar jika dimata-matai?" tanya Carlos.
"Mungkin papa sudah tahu, tapi pura-pura tidak tahu. Karena wanita itu tidak bertindak lebih jauh. Jadi papa menganggap tidak terlalu berbahaya," jawab Carla.
"Hmmm, masuk akal sih, tapi biar bagaimanapun, jika dibiarkan akan menjadi bumerang. Seperti pepatah mengatakan. Ibarat api dalam sekam," kata Carlos sok bijak.
"Sayang!" Carlina memanggil mereka. Carla langsung membuka pintu.
"Makan yuk, setelah itu istirahat," ajak Carlina.
Keduanya pun keluar dari kamar, di meja makan sudah ada Oma dan Opanya juga Tante dan Om mereka.
Saat mereka pulang kerja dan tidak mendapati orang tua mereka di rumah. Dan merekapun bertanya ke pelayan.
Setelah mandi dan berganti pakaian, merekapun langsung menyusul kemari. Saat mereka datang, ternyata sudah waktunya makan.
Kebetulan sekali, mereka belum makan. Jadi ikut gabung makan dengan mereka. Beruntung Carlina masak banyak.
Selesai makan, mereka ngobrol sebentar, baru setelah itu merekapun pamit pulang. Carla dan Carlos kemudian masuk kedalam kamar.
Karena besok mereka akan ke sekolah. Jadi mereka harus tidur lebih awal. Agar mereka bisa bangun lebih awal juga.
"Tidurlah," ucap Arthur, Arthur memeluk Carlina dari belakang.
Carlina mulai terbiasa dengan perlakuan lembut dan manis dari Arthur. Meskipun belum ada perasaan cinta dihatinya.
Namun Carlina yakin, seiring nya waktu cinta akan tumbuh bila sering bersama. Apalagi dengan perlakuan Arthur yang seperti ini.
Carlina berbalik menghadap ke suaminya. Kemudian membalas pelukan hangat suaminya.
Arthur mencium kening Carlina lalu mengecup bibirnya. Carlina malah menahan tengkuk Arthur.
Arthur tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, lalu membalasnya. Akhirnya keduanya larut dalam suasana malam yang indah bagi keduanya.
"Terima kasih," ucap Arthur. Carlina hanya mengangguk. Lalu keduanya membersihkan diri sebelum tidur.
Keesokan harinya, Arthur terbangun dengan wajah ceria. Ia menatap tempat tidur ternyata Carlina sudah tidak ada disampingnya.
Arthur langsung masuk kedalam kamar mandi, setelah beberapa menit ia keluar. Didalam ruang ganti ternyata sudah tersedia pakaian yang disiapkan untuknya.
Carlina masuk setelah selesai menyiapkan sarapan. Ia ingin mandi terlebih dahulu, karena ia ingin menemui mama nya setelah mengantar anak-anaknya ke sekolah.
Arthur dan Carlina keluar kamar bersamaan, bertepatan dengan Carla dan Carlos yang juga baru keluar.
"Mama baru saja ingin ke kamar kalian, ternyata kalian sudah siap," ucap Carlina.
"Iya Ma, kami kan hendak sekolah," jawab Carlos.
Di meja makan, Carlina melayani ketiganya. Carlina juga menyiapkan bekal untuk mereka.
"Sayang, kalian di antar sama papa ya, mama mau ketemu nenek," kata Carlina.
Carla dan Carlos mengangguk, memang itu yang mereka inginkan. Karena mereka ingin berbicara dengan papanya.
Carlina sudah menelpon mama nya untuk bertemu. Tapi Carlina meminta agar tidak memberitahu papanya dan juga kakaknya.
"Yuk berangkat," ajak Arthur.
Arthur mencium kening istrinya dan dibalas Carlina dengan mencium tangan suaminya. Kedua anaknya mencium tangan Carlina.
"Salam sama nenek ya Ma, nanti baru giliran kami bertemu nenek," ucap Carla.
"Hati-hati ya Ma," ucap Carlos.
"Hey, harusnya mama yang bilang begitu ke kalian," balas Carlina.
Namun keduanya tidak menjawab malah berlari memasuki mobil. Keduanya melambaikan tangan dan dibalas oleh Carlina.
"Ada yang ingin kalian bicarakan?" tanya Arthur.
"Kok papa tahu?" tanya Carlos balik.
"Kalian meretas cctv perusahaan, kan?"
"Hmmm, karena kami mencurigai seseorang," jawab Carla.
"Apa papa tidak tahu?" tanya Carlos.
"Papa sudah lama tahu, selama dia bekerja dengan baik, dan tidak membuat masalah hanya menjadi mata-mata untuk melaporkan kegiatan papa, jadi papa biarkan saja," jawab Arthur.
"Ya sudah deh kalau begitu, kami hanya ingin membahas tentang wanita itu," kata Carlos.
"Itu sebabnya papa perkenalkan kalian ke semua karyawan di kantor. Agar wanita itu melaporkan bahwa papa sudah punya kalian dan mama kalian."
Carla dan Carlos manggut-manggut, hingga akhirnya mereka tiba di sekolah. Keduanya keluar dari mobil.
Kemudian menghampiri papanya dan mencium tangannya. Arthur tersenyum, kedua anaknya begitu sopan.
"Belajar yang benar, jangan nakal," pesan Arthur.
"Oke Pa," jawab mereka serentak. Kemudian keduanya masuk ke pintu gerbang, karena Arthur hanya mengantar mereka di luar gerbang.
Sebelum lonceng sekolah berbunyi, mereka gabung dulu bersama saudara-saudaranya yang lain.
"Kalian baru datang?" tanya Sasakirani yang lebih akrab di panggil Rani.
"Ya, tapi masih belum terlambat kok," jawab Carla.
"Yang lainnya?" tanya Carlos.
"Belum datang," jawab Kirana.
Ya, ada beberapa saudaranya yang belum datang. Tidak berapa lama merekapun datang semuanya.
"Maaf terlambat," ucap Syafiq.
"Bukannya kalian sering seperti itu?" tanya Rafael.
"Sudah, gak usah debat, sebentar lagi lonceng berbunyi," kata Syafira.
Mereka masuk ke kelas sebelum lonceng berbunyi. Begitu juga Carla dan Carlos. Baru saja mereka duduk, lonceng pun berbunyi.
Hidup itu selalu seimbang kiri dan kanan 😂😂
Apa jobdesk recesionis yaa? Satpam perusahaan? Ini perusahaan recehan ato gedean?
Kalo perusahaan gede, karyawan jiasa aja ga bisa asal masuk ke ruangan pimpinan..
Aahhgg ini kan dunia unreal, anything can happend right? 😂😂😂
🙏🏼🙏🏼
Semangay bosque 👌🏻
.