Season 1~
Seorang wanita yang dikhianati sang suami. Memiliki wanita kedua dalam hatinya. Membagi cinta dan kasih sayang.
Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan?
Dendam, penghianatan dan penyesalan.
Kisah masa lalu yang selalu mengiringi perjalanan hidupnya.
Pemeran utama bukan wanita lemah. Dia licik dan tak berperasaan.
Kimberly lebih mengerikan dari yang di ketahui orang. Bahkan suaminya sendiri.
Ia seperti malaikat maut berwajah polos yang memegang senjata api di balik punggungnya.
Akankah takdir membuatnya bertahan atau melepaskan?! Lalu akankah ia menemukan kebahagiaan setelah melewati hujan badai?!
🌸
Season 2~
Setelah merasakan pengkhianatan mantan suaminya, Kim merasakan hatinya beku.
Sikapnya semakin dingin dan tak tersentuh.
Namun lelaki tak tahu malu itu mampu mengetarkan sudut hatinya yang kosong.
“Oh Mr Mafia.”
Akankah Kimberly berbahagia setelah ini ataukah kisah Wanita Kedua akan terulang kembali?!
Alur lambat,santai, tidak buru-buru! Yang suka cerita dengan ritme cepat, cerita ini bukan pilihan. Namun kalian bisa coba baca aja dulu, siapa tau malah ketagihan ✌😂
Follow IG me @mhemeyyy_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Kedua 4
Follow IG me @mhemeyyy
⤵
Di dalam mansion mewah Dimitry, tengah berkumpul para sahabat dari Kim.
Anna Shadva, Kirei Wijaya, Aldo Wildbold, Reza Hendrawan, Gema Rahardian.
Mereka berlima adalah sahabat baik Kim, mereka bersahabat sudah sejak kecil, oleh sebab itu hubungan mereka lebih seperti saudara.
Sayang nya dari mereka semua, hanya Kim yang sudah menikah. Ditambah kini ia sudah memiliki hampir 3 orang anak.
Mengagumkan bukan?
“Bagaimana kabarmu Kim?” tanya Aldo sambil memeluk Kim erat.
“Hey, kau ingin membunuhku ya! Lepaskan bodoh,” seru Kim merasakan sesak menghimpit dadanya.
Anna, Kirei, Reza dan Gema sontak tertawa mendengar ucapan Kim yang sama sekali tidak berubah.
Kim mendengus, memutar bola matanya jengah saat salah satu dari mereka menimpali ucapan nya lagi.
“Oh ayolah Queen kau sedang hamil besar, jangan berkata kasar. Aku tidak ingin keponakanku tertular mulut berbisa,"
Kim menatap tajam kearah lelaki yang memiliki rambut berwarna emas itu.
“Katakan sekali lagi, ku pastikan kau mati hari ini, Gema Rahardian!” seru Kim sinis.
Bukannya takut, lelaki yang di tatap Kim itu malah tertawa terpingkal-pingkal hingga Kirei mencubit perutnya dengan keras. Mengingatkan bahwa saat ini suasana hati Kim sedang tidak baik.
“Kemari lah Kim, ada apa dengan wajahmu itu?”
Salah satu sahabat wanitanya angkat suara, menggeser tempat duduknya untuk mempersilahkan Kim datang ke dekatnya.
“Seseorang dengan kurang ajar mengirimkan pesan yang hanya berisi enam kata dan diakhiri dengan tanda seru,”
Wanita itu adalah Kirei, kekasih dari Reza Hendrawan. Ia sudah terlalu biasa menghadapi sifat mereka semua yang selalu mempermasalahkan hal-hal kecil.
“Hey ayolah Kim, itu sudah biasa bagi kita. Kenapa kau marah?” Aldo membela diri karena ia tahu ucapan Kim seolah di tunjukan untuk dirinya.
“Dengan menuliskan kata ‘SEDIAKAN MAKAN SEKARANG JUGA, TANPA TERLEWAT!!!’ itupun dengan huruf kapital semua." Kim tertawa sarkas menatap Aldo.
Lagi mereka kembali tertawa dengan ucapan Kim yang sinis.
Anna Shadva, kekasih dari Aldo Wildbold menatap tajam ke arahnya.
“Ck, berhentilah mendramatisir keadaan Queen. Sangat tidak cocok dengan seringai mu yang menyebalkan itu.”
“Kau benar-benar sialan, Gema Rahardian!” umpat Kim sebelum melangkah pergi menuju ruang makan.
Kelima orang itu juga mengikuti langkah Kim masih dengan tawa yang renyah.
Setelah selesai menyantap makanan, mereka semua kembali lagi ke ruang tamu.
“Jadi dimana Alex?” tanya Aldo memecah suasana.
“Tentu saja di kantor, dimana lagi?” jawab Kim malas.
“Aku heran kenapa kau bisa menikah dengan lelaki batu seperti Alex. Malang sekali nasibmu Queen.”
Kim memicingkan mata menatap Aldo.
“Hey kau tidak tahu saja. Alex itu lelaki yang sikapnya dingin terhadap semua orang. Bahkan sebelum menikah denganmu ia tak pernah sekalipun berkencan dengan wanita lain.”
“Kewarasannya perlu di pertanyakan,” jawab Reza ikutan nimbrung.
“Ku tebak ia juga bersikap seperti itu juga terhadapmu? Astaga Kim, sepuluh tahun kau bertahan dengan lelaki sepertinya,” sahut Aldo.
“Tidak, suamiku sangat baik dan hangat bila bersamaku,” jawab Kim tenang.
Bahkan ketika jelas-jelas ia memiliki wanita lain, ia masih bersikap hangat padaku, seperti tidak terjadi apapun. Ingin sekali Kim mengutarakan isi hatinya.
“Kau memang pantas bersanding dengan seorang Alexavier Hansel Greyson, kalian berdua sama-sama mengerikan,” jawab Aldo menimpali.
“Ya itu salah satunya,” ucap Kim santai.
***
Malam telah menyambut, setelah membangunkan putra putrinya, Kim melangkahkan kaki jenjangnya ke arah ruang makan. Beberapa pelayan menunduk sopan ketika Kim melewatinya.
“Mom, dimana Daddy?” tanya Kia yang sudah duduk.
“Entahlah, lebih baik kita makan lebih dulu. Mommy lelah dan ingin segera beristirahat,” jawab Kim dengan senyum tipis pada putri kecilnya.
Tidak butuh waktu lama mereka telah selesai makan. Ketidakhadiran Alex sama sekali tidak merubah keadaan. Kim tak akan membiarkan anak-anak kelaparan hanya karena menunggu Alex yang tidak ada kabar.
“Kia, Kalvin, segera tidur. Jangan bermain-main terus. Mengerti?” peringat Kim lembut sambil mencium kening anak-anak bergantian.
“Baik. Good night Mom! ” ucap keduanya.
Tidak ingin memikirkan apapun, Kim melangkah ke ranjang kemudian merebahkan tubuhnya di sana dengan hati-hati. Pikirannya melayang ketika mengingat pertemuan pertama dengan Alex.
Masa-masa manis dimana cinta masih bertumbuh di hati keduanya.
Kim mengambil ponselnya, mencoba menghubungi sang suami.
Nihil, ponsel Alex mati.
Ia mencoba menghubungi asisten pribadi Alex.
Tersambung...
“Selamat malam Nyonya, ada yang bisa saya bantu?” tanya Abi, lelaki yang menjabat sebagai asisten sekaligus orang kepercayaan Alex.
“Abi, dimana Alex?”
“Tuan baru saja pulang nyonya setelah rapat di salah satu klub," jelas Abi.
Rapat di klub? Itu sudah biasa terjadi, terkadang memang klien yang meminta atau mengundang. Itupun bukan di klub biasa, melainkan salah satu klub mewah yang ada di Rusia. Tepatnya di private room VIP.
Terputus...
Tanpa menjawab, Kim memutuskan panggilan sepihak. Menatap layar ponselnya lama. Sebelum mencoba menghubungi seseorang lagi.
Tersambung...
“Lihat lokasi Tuan mu sekarang,” ucap Kim dingin.
“Ponselnya mati Nyonya, tapi dari GPS mobil, Tuan sedang berada di Hotel Ambrata," jawabnya takut-takut.
Terputus...
🌸🌸🌸🌸🌸
•JANGAN LUPA LIKE, KOMENT DAN BERIKAN VOTE! •