NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Mafia Kejam

Reinkarnasi Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: ADhistY

'Gagak pembawa bencana' itulah julukan pemimpin klan mafia Killer Crow, Galileo Fernandez, yang terkenal kejam dan tidak pandang bulu dalam membunuh.

Hidupnya dari saat dia kecil dilatih menjadi pembunuh berdarah dingin oleh ayahnya, sehingga menciptakan seorang Leo yang tidak berperasaan.

Suatu hari dia di terjebak oleh musuh bebuyutan dari klan mafianya dan tewas tertembak dikepalanya. Tetapi bukannya pergi ke alam baka, dia justru terbangun kembali ke tubuh seorang anak laki-laki berusia 5 tahun.

Siapakah anak laki-laki itu?, Apakah Leo mampu menjalani hidupnya dan kembali menjadi mafia kejam dan membalaskan dendamnya?

Inilah Kisah tentang Galileo seorang mafia kejam yang bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah yang ternyata menyimpan banyak misteri.

Up 1-2 bab perhari (pagi/sore)
jangan lupa dukung author dengan cara like, vote, komen dan rating nya yaa~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Apa tidak ada luka lain?" Tanya Zivanna pada Max. Saat ini mereka tengah berada di UKS sekolah untuk mengobati memar di wajah Max.

"Berani beraninya mereka memukul wajah tampan anak ku," gerutu Zivanna kesal.

Max tersenyum kecil.

"Aku tidak apa apa Mam, ini hanya luka kecil," ucap Max.

"Luka kecil apanya, sampai mulutmu luka begini, lain kali kalo ada orang mau memukulmu, Max harus menghindar oke!," ujar Zivanna.

Max hanya menganggukkan kepalanya dan menghela nafas, tidak bisa dibayangkan jika dia terkena luka tembak atau tusukkan pisau saat berada di dunia mafia yang berbahaya akan sebesar apa Kekhawatiran Zivanna. Tapi sebisa mungkin Max tidak akan terluka dan menjaga tubuhnya dengan baik agar Zivanna tidak khawatir padanya.

Setelah selesai mengobati memar di wajah Max, Zivanna pamit pada Max untuk kembali ke perusahaan karena ada meeting mendadak.

"Max beneran gak mau Mama antar pulang dulu?," tanya Zivanna.

"Gak Mam, Max masih ada jam pelajaran lain setelah ini, Mama gak usah khawatir oke, lagian Max bawa mobil sendiri" ujar max pada Zivanna.

Zivanna menghela nafasnya.

"Baiklah, tapi kalo masih terasa sakit Mending pulang aja jangan dipaksakan," ucap Zivanna.

"Kalo begitu Mama ke kantor dulu ya," pamit Zivanna memeluk Max sejenak dan pergi dari sana. Max tersenyum melihat kepergian Mama nya.

Setelah Zivanna tak terlihat lagi, Max merubah raut wajahnya menjadi datar kembali dengan cepat. 

Dia mengusap luka akibat tangannya sendiri dan bergumam 

"Menyebalkan."

Lalu Max mengambil ponselnya untuk menelpon.

"Hancurkan Wijaya Corporation dan sebar ke publik tentang keburukan mereka," ucap Max, lalu dengan santainya mematikan telepon nya kembali.

Gavin yang hendak berbicara tapi sambungan panggilan nya terputus dengan cepat berdecak kesal.

"Leo sialan, kebiasaan sekali menutup telepon saat orang mau bicara, seperti remaja labil saja," ucapnya kesal.

"Eh tapikan dia memang jadi remaja sekarang..." ujar Gavin teringat.

Gavin menghela nafasnya lalu segera memanggil Steven asisten nya.

"Stev, beritahu tim IT untuk mencari tau informasi tentang keburukan keluarga Wijaya, aku mau yang lengkap dan tidak terlewat sedikit pun, setelah kau mendapatkannya kau bisa mengunggah nya ke media sosial," perintah Gavin pada Steven, dan untuk langkah selanjutnya dia yang akan menanganinya.

"Baik pak Gavin." jawab Steven.

•••

Keesokan paginya dunia internet digegerkan oleh fakta yang mengejutkan banyak orang, perusahaan menengah Wijaya corporation di duga adalah perusahaan busuk yang melakukan korupsi besar besaran dalam proyek yang mereka lakukan, pencucian uang, serta diam diam menyelundupkan senjata ilegal dan obat obatan terlarang milik bandar salah satu mafia yang cukup besar di negara ini, Black Eagle.

Para mitra bisnis korban yang tertipu berbondong bondong untuk menuntut Seno Wijaya agar di proses hukum atas kejahatan merugikan orang lain yang dia lakukan.

Di rumah keluarga Wijaya

"SIAL, KENAPA BERITA ITU BISA TERSEBAR HAH?." Bentak Seno pada asistennya.

Sang asisten menunduk takut dan berkata dengan gugup

"Saya juga tidak tau tuan, tiba tiba saja berita itu dirilis di media sosial dan masuk ke beberapa media terkenal, saya sudah berusaha menghapus berita itu dari pencarian teratas di internet tetapi hasilnya Gagal entah kenapa," jelas asisten itu pada Seno.

"Arghhh," teriaknya marah dengan melemparkan dan menghancurkan barang barang yang dia lihat.

Pranggg

"Pasti ada seseorang dibalik semua ini... Seseorang yang berkuasa. Tapi siapa?, aku tidak pernah menyinggung seseorang dengan kekuasaan besar..." Ujar Seno.

Seno terdiam karena mengingat pertengkaran kemarin dengan seorang pemuda putra dari Zivanna.

"Apakah Zivanna yang melakukan ini padaku?" Ucapnya bingung.

"Ahh tapi tidak mungkin, Pradipta group tidak sekuat itu untuk mencari tahu kesalahan ku dan membuat segelintir media besar bergerak dan bahkan berani mengungkap mafia besar." Gumam Seno menyanggah.

"A-ayah ada polisi di depan rumah," ucap Kevin pada ayahnya.

"Apaa? Polisi?" Ucap Seno kaget.

"Apakah mereka akan menangkap ku?," gumamnya takut. Saat dia tengah memikirkan solusi, para polisi sudah lebih dulu masuk ke rumah nya.

"Selamat pagi pak Seno Wijaya, kami dari pihak kepolisian ditugaskan untuk menangkap anda atas tuduhan penggelapan dana dan kejahatan terorganisir dalam bentuk pencucian uang, narkoba dan perdagangan senjata ilegal, mohon untuk anda dapat bekerja sama dengan kami,dan ikut ke kantor polisi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut." ucap polisi itu pada Seno Wijaya.

"S-saya tidak bersalah pak, berita itu adalah kebohongan," ucapnya membela diri.

"Benar atau tidaknya akan ditentukan di pengadilan, pak Andi tangkap dia," ucap polisi itu pada rekannya.

"Lepaskan saya, saya tidak bersalah," teriaknya memberontak.

"Benar, suami saya tidak bersalah, tolong jangan tangkap suami saya pak," ujar nyonya Wijaya.

Para polisi tidak mendengarkan teriakan keduanya dan tetap membawa Seno Wijaya kedalam mobil kepolisian dan segera pergi dari sana.

Disisi lain Max sedang menatap ponselnya melihat berita tentang kebusukan perusahaan keluarga Wijaya yang terungkap ke media sosial, Banyak komentar di bawahnya yang mengecam dan mengutuk keluarga Wijaya atas kejahatan yang mereka lakukan. Max menyeringai menatap puas kinerja Gavin. Menutup ponselnya dan keluar dari kamarnya untuk segera berangkat ke sekolah.

Saat sampai di lantai bawah terlihat Zivanna sedang menonton berita terkini di televisi tentang kebusukan keluarga Wijaya.

"Ma, sedang menonton apa?," tanya Max pura pura tidak tau dan duduk disebelah Zivanna.

"Mama sedang nonton berita tentang keluarga Wijaya Max, Mama bener bener gak nyangka ternyata kejahatan yang mereka lakukan sangat banyak," ucap Zivanna menggelengkan kepalanya.

"Hmm Max udah nyangka sih kalo mereka itu orang jahat dilihat dari kelakuan mereka kemarin," ucap Max.

Zivanna menganggukkan kepalanya dan menatap Max.

"Lebih baik Max segera pergi ke sekolah udah jam berapa ini?, jangan pedulikan urusan orang dewasa, kamu hanya harus fokus belajar buat jadi anak yang baik dan berpendidikan agar tidak seperti mereka," ujar Zivanna pada Max.

Max hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Zivanna, kejahatan Max(jiwa Leo) bahkan sudah tak terhitung jumlah nya, tangannya sudah terlanjur kotor dengan darah dan tidak bisa kembali menjadi bersih lagi walaupun dia sudah memiliki tubuh baru.

"Kalo begitu Max pamit kesekolah dulu ya Mam," pamit Max beranjak dari duduknya hendak pergi, tapi dihentikan oleh Zivanna.

"Tunggu sebentar Max," ucap Zivanna menghentikan langkah Max.

"Ada apa Mam?," tanya Max.

"Nih bekal untuk Max makan disekolah," ucap Zivanna menyerahkan kotak bekal yang sudah disiapkan nya untuk Max.

"Bekal?, kenapa Mama repot repot nyiapin bekal Segala," ucap Max terkekeh melihat wadah bekal yang terlihat lucu. Dia menjadi teringat waktu saat dia kecil, Zivanna membuatkan bekal dengan hiasan lucu untuk merayunya agar tidak selalu bersikap datar padanya.

"Mama tau kalo kamu gak bakal sarapan karena sering kesiangan, jadi mama buatin bekal makanan kesukaan kamu deh, jangan lupa dimakan ya," ucap Zivanna mengelus rambut Max.

Max menganggukkan kepalanya dan tersenyum lembut.

"Hmm baiklah, kalo gitu Max berangkat ya," ucapnya tak lupa mencium pipi Zivanna.

Zivanna menggelengkan kepalanya dan tersenyum senang, semoga saja Max selalu bermanja dan bersikap lembut padanya. Dia sangat menyayangi Max walaupun dia bukan putra kandungnya melebihi dirinya sendiri.

.

.

.

.

.

.

.

1
RJ 💜🐑
penasaran sama kelanjutannya
RJ 💜🐑
aku suka sama gaya nya Max pertahankan
yeay
up lagi Thor🦾
yeay
bgus🤩
yeay
🤩
yeay
bagus
Anonymous
next thor
Anonymous
next
Anonymous
nice🤜
Anonymous
bagus🦾
Anonymous
nice
Anonymous
next
Maman Aja
sip
Maman Aja
up
Bilall
next
Alnezro
mantap
Bilall
up
Ren: nanti malam ku up bab 21, jangan lupa vote nya ya~
total 1 replies
Andi Surandi
gass yg banyak biar menyala....
Maman Aja
sipp
Maman Aja
nice😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!