NovelToon NovelToon
Oh My Lord Mr.Mafia

Oh My Lord Mr.Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Mafia / One Night Stand / Romansa / Persaingan Mafia / Pembantu
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Four

Bekerja sebagai pelayan di Mansion seorang Mafia???

Grace memutuskan menjadi warga tetap di LA dan bekerja sebagai seorang Maid di sebuah Mansion mewah milik seorang mafia kejam bernama Vincent Douglas. Bukan hanya kejam, pria itu juga haus Seks wow!

Namun siapa sangka kalau Grace pernah bekerja 1 hari untuk berpura-pura menjadi seorang wanita kaya yang bernama Jacqueline serta dibayar dalam jumlah yang cukup dengan syarat berkencan satu malam bersama seorang pria, namun justru itu malah menjeratnya dengan sang Majikannya sendiri, tuanya sendiri yang merupakan seorang Vincent Douglas.

Apakah Grace bisa menyembunyikan wajahnya dari sang tuan saat bekerja? Dia bahkan tidak boleh resign sesuai kontrak kerja.

Mari kita sama-sama berimajinasi ketika warga Indonesia pindah ke luar negeri (⁠〃゚⁠3゚⁠〃⁠)

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMLMM — BAB 26

BAYANGAN ATAU IMAJINASI ATAU NYATA?

Cklek! Grace membuka pintu rumahnya. Rumah yang tampak hening, sunyi dan gelap gulita.

Wajah Grace memperlihatkan kesedihan serta rasa lelah. Wanita itu nampak berantakan seperti wanita tak teramut, sambil berjalan tanpa semangat, langkah kaki Grace melangkah ringan tanpa alas kaki, sembari menyusuri ruangan di rumahnya.

“Lakukan saja Grace!” gumamnya memberi semangat pada diri sendiri.

Wanita cantik itu tersenyum penuh syukur walaupun keluarga nya meninggal di waktu yang sama, setidaknya dia selamat dari bahaya besar Vincent si pria gila.

Grace mulai membersihkan dirinya sendiri dengan mandi dan berganti pakaian, lalu menuju ke dapur untuk memasak sesuatu serta menata bahan makanan yang sudah dia beli. Kini uang menipis, sambil menunggu masakan jadi, Grace meraih lingerie merah maron lusuh itu dan membuangnya ke tempat sampah dengan emosi lalu duduk di kursi.

“Hffuuu— untung saja pemilik toko tadi memberiku uang lebih!” Grace tersenyum lega. Jika saja pria muslim pemilik toko emas tadi tak memberikan uang lebih, mungkin uang Grace tak akan cukup untuk memesan tiket pesawat.

Grace bersandar dengan rambut basahnya.

“Aku kira hidup di sini enak. Ternyata lebih parah! Mungkin jika aku tidak bertemu pria sialan itu, semua ini tidak akan terjadi.” Gerutu nya masih kesal dengan Vin. Tak peduli walaupun ancaman Vin seperti itu, dia juga memiliki akal yang bisa untuk berpikir.

Grace memutuskan akan kembali ke negaranya, tapi sebelum itu. Dia harus menunggu beberapa hari untuk jadwal penerbangan. Dan selain itu, Grace sudah memikirkannya akan tetap berada di rumah selama jadwal penerbangan masih belum.

...***...

Vin masih berada di dalam mobil, mata birunya fokus menatap ke jalanan lurus sementara kedua tangannya sibuk memegang kemudi. Setelah mengurus pekerjaan singkat, pria itu akan pergi ke suatu tempat yang sudah dia temukan lokasi seseorang.

-‘Kau tidak akan bisa kabur!’ Batin pria itu masih menyorot tajam.

Tak berselang lama, mobil hitamnya berhenti di sebuah kompleks perumahan tepatnya berada di seberang jalan agar bisa melihat tepat salah satu rumah bercat krem dan putih yang nampak sederhana seperti rumah-rumah pada umumnya.

Langit hampir gelap tapi Vin masih duduk di dalam mobilnya dengan fokus menatap ke rumah tersebut.

Grace baru saja menyelesaikan pekerjaan beberes kamar, sambil menggunakan celana pendek hitam dan kaos abu-abu kelombor dengan rambut tergelung berantakan, wanita itu pergi keluar untuk membuang sampah yang berada di depan halaman rumah.

Dengan santai wanita itu membuang sampahnya, namun tak sadar bahwa di depannya sudah ada Vincent yang sedari tadi mengamatinya tanpa henti di dalam mobil hitamnya.

Pria itu terus memandanginya tanpa henti, ada rasa penasaran juga bersalah. Meski Vin pria tanpa hati, sejak kecil keluarganya telah mendidik dengan baik dan berwibawa bukan berarti jikalau kau salah tak mau bertanggung jawab.

“Very boring!" ujar Grace yang duduk di sofa panjang sendirian sembari melihat televisi dan menikmati minuman kaleng.

“Hm.. cukup enak!” ucapnya tersenyum tipis ketika mencecap minuman tersebut. Grace tak sadar jika minuman tersebut mengandung alkohol, dia tak membacanya lebih detail karena kebanyakan minuman kaleng barat mengandung alkohol.

Wanita itu terus meneguk berulang kali karena rasa yang enak sangat cocok dengan lidahnya. Pipi Grace mulai memerah hingga dia berseru gila seperti orang teler dan hilang akal.

Terlihat sudah ada lima kaleng yang dia minum, karena tak pernah meminum alkohol, Grace mudah sekali mabuk, alhasil wanita itu tergeletak di atas sofanya dengan kondisi televisi menyala.

.

.

.

Sepasang langkah kaki baru saja masuk dan berhenti tepat di sebuah sofa panjang dimana terdapat Grace yang tertidur pulas namun mulutnya masih meracau. “Karena mu... Aku menjadi wanita malang! Kau pria sialan yang harus aku musnahkan... Mengerti hah!!! Vin... ” Ucap Grace masih menutup matanya namun tangannya terus bergerak menunjuk-nunjuk seakan dia benar-benar berbicara dengan sosok pria yang ia maksudkan.

Sementara Vincent sendiri sudah berada di sana, entah bagaimana caranya dia bisa masuk, namun yang pasti pria itu sudah berada di sana dengan tatapan tajamnya hingga rahangnya yang keras berkedut.

“Cih, tuan Vincent konon! Vin... Aku akan memanggilnya VINNN... ” Lanjutnya lagi dengan nada mengejek serta senyuman miringnya.

Vincent duduk di atas meja, berhadapan langsung dengan wajah Grace yang nampak merah bak tomat rebus. Pria itu meraih salah satu kaleng kosong bekas minuman keras.

“Cih!” tentu saja tersenyum miring. Minuman kaleng yang Grace minum tak mengandung alkohol 100% tapi wanita itu mudah sekali mabuk.

Sorot mata Vin kembali fokus ke Grace, sedikit membungkukkan tubuhnya, menempelkan kedua lengan tangannya di atas lututnya. “You called me?” suara serak Vin mengalun hingga membuat Grace membuka matanya dengan kerutan di kedua alisnya.

Wanita itu terduduk dan masih menatap tajam. “You.... Yes you! Kau.... sangat menyebalkan, kau seorang pedofil, keterlaluan, dan sombong, aku akan mematahkan lehermu... Jika aku bisaaaa— ” di akhir kalimatnya, Grace berteriak sedih karena dia tak mungkin bisa mematahkan leher Vincent.

Wanita itu masih tak sadar karena terpengaruh alkohol. Sedangkan Vincent yang mendengar cacian tadi, pria itu menahan amarahnya hingga kepalan ditangannya. Dia sangat tidak suka jika seseorang entah itu pria atau wanita, yang dengan berani menghinanya.

Grace dengan kepala pusingnya hingga cegukan, ia meraih kera kemeja Vin dan menatapnya lekat. Dia pikir sedang berhadapan dengan bayangan Vin saja.

“Kau merebut semuanya dariku. Sekarang aku tidak punya apa-apa untuk dipertahankan. No virgin, no family, nothing!” ucap Grace dalam lubuk hatinya.

Melihat mata Grace dengan lekat, Vin baru pertama kalinya melihat kesedihan seseorang. Tak pernah sekalipun ia memperdulikan seseorang, tapi saat melihat kedalam mata Grace yang dalam, dia menjadi ingat akan kecelakaan itu.

“Kau ingin membunuhku?” tanya Vin entah mendapat pemikiran dari mana, pria itu seolah serius dengan ucapannya sendiri.

“No, no, no, no!!!” Grace menggeleng tak setuju dan masih mencengkram kera kemeja Vin dan duduk di pangkuan pria itu.

“Bukan aku yang akan membunuhmu, tapi kau yang akan membunuhku! Benarkan!! Atau kau akan menjadikan aku pelacur mu dan membuatku berubah menjadi wanita jalang, begitu... Seperti ini— ” cup! Grace menempelkan bibirnya ke bibir Vin singkat.

“Seperti itu. Damn man,” lanjutnya.

Wajah Grace yang tadinya marah dan kesal tiba-tiba tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Mungkin wanita itu terlalu sedih hingga melepaskan dengan tawanya. “Aku tidak mau lagi berurusan dengan pria seperti mu.” Ucap Grace melepaskan tangannya dari kera Vin dan hendak berdiri dari pangkuan pria itu.

Namun, pinggang ditahan oleh tangan kekar yang melingkar tanpa diduga.

Tawa Grace hilang saat mereka saling beradu pandang. Namun kesadaran Grace masih belum 100%sadar. -‘Apa dia hanya bayangan saja?’ pikir Grace mencoba memfokuskan pandangan nya dan berpikir Vin di depannya hanyalah imajinasinya saja akibat alkohol yang dia minum.

1
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋
aku mampir dan sepertinya seruuu
Four.: semoga tidak pusing dengan teka teki silangnya 😅😁
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋: aku lebih dari suka thor
total 3 replies
Rany oktavia
luar biasa thor
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Istri lipai:)
walahh
Neng Diah
Bagus banget ceritanya kakak :)
Four.: iya kah... terima kasih 🤗
total 1 replies
Seyla Agustina
kayaknya seru nih ceritanya /Smile/
Four.: welcome dan semoga sukaaa, di jamin seru kok walaupun banyak teka-teki silangnya 😅
total 1 replies
Rosana Manalu
Kren kk
Four.: terima kasih 🤗
total 1 replies
Khotinah Busyro
dasar Grace murahan jiji aku
Khotinah Busyro
jiji banget sama Vincent,Grace jga mudah banget luluhnya kya murahan
Sutrisno Gondrong
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
widya galuh
cerita bagus tak bisa ditebak
Four.: tancu 😘
total 1 replies
Rosana Manalu
kren
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Four.: tancu 😘
total 1 replies
Khotinah Busyro
kok aku jiji sama Vin y
Khotinah Busyro
Kecewa
Anonymous
Gak suka sama Grace. Cengeng tapi sok berani .😌😌😌
Anonymous: Wkwkkwk si author mah bisa aja
Four.: tapi yang penting kan berani dulu, urusan cengeng belakangan biar GK terlihat lemah 😁
total 2 replies
Laela Pombang
Luar biasa
Four.: tancu 😘
total 1 replies
Surya Hermawan
pengikut baru !!/Angry//Angry/
Four.: Welcome!!!! ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
total 1 replies
Susilawaty Rubba
Luar biasa
Four.: tancu 😘
total 1 replies
Ghyta Kumala muchsin
satu2nya novel yg dibaca dri awal smpe akhir benar2 keren dan tdk bisa ditebak 👍
Four.: iya kah!!! Wah ikut senang kan kalau ada yang suka /Joyful/ terima kasih 🤗
total 1 replies
Fitry Weroh
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!