Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5. Seno nama nya
Takut dan juga menggigil rasa nya Andini sekarang karena dia sudah di mandikan dengan air bunga tujuh rupa di tengah malam selasa kliwon yang sangat wingit ini, tubuh nya hanya di tutup oleh kain jarik sebatas dada karena dan masih dalam keadaan basah juga, Andini menggigil karena sudah sekitar satu jam dia ada di belakang rumah Mbah Karso yang sangat gelap ini. Mbah Karso sudah masuk kedalam rumah karena dia bilang tidak mau mengganggu kedatangan calon suami Andini yang akan membuat nya selalu perawan dan orang pasti akan mabuk kepayang di buat nya, mau kari sudah tidak bisa karena upacara sudah berjalan setengah jalan, Andini hanya tinggal menunggu kedatangan calon suami nya.
Semilir angin membuai nya dengan nikmat sehingga perlahan lahan mata Andini pun tertutup karena rasa kantuk yang sangat tidak tertahan lagi, perlahan kembali terbuka karena merasa ada sebuah tangan yang memegang kaki nya, Andini terpana karena dia sudah tidak di belakang rumah nya Mbah Karso. Andini berada dalam sebuah kamar yang bernuansa merah semua, ranjang yang ia tiduri juga berwarna merah pekat, pria yang memegang kaki nya tersenyum kearah Andini yang masih melongo. sangat tidak ia duga bahwa genderuwo yang menemui nya ini sangat tampan, tadi dia sudah mengira bahwa lawan nya akan sangat jelek dan menyeramkan untuk di lihat mata manusia.
"Jangan takut wahai calon istriku, aku datang untuk menemui mu." bisik pria tampan.
"K-kau calon suami ku?" tanya Andini gemetar karena ngeri dengan tatapan nya yang tajam menusuk.
"Benar! nama ku Seno, panggil aku Kakang Seno." bisik nya merebahkan Andini lagi.
Mata Andini yang bening itu beradu dengan mata nya Seno yang sangat kelam, seolah menyimpan rahasia yang sangat dalam karena begitu pekat sekali, membuat lawan nya tak berani banyak bicara karena takut dan tidak sanggup bertatapan dengan Seno yang sebenar nya sangat tampan itu.
Andini menikmati buaian Seno yang sangat memabukan hati para wanita, tubuh gadis ini mengejang karena permainan Seno yang lembut namun penuh penekanan, lidah Seno masuk kedalam bagian intim nya sehingga Andini tak bisa lagi mau berkata kata karena ini untuk yang pertama kali nya mendapatkan perlakuan yang seperti ini dari lawan main.
Biasa nya Andini hanya merasakan kekerasan dati orang yang membeli nya, karena mereka berlomba lomba agar puas dan segera memulai ronde kedua lagi karena perjanjian sewa nya sampai pagi. entah berapa kali yang penting mereka terus menunggangi nya sampai Andini benar benar di buat kewalahan menghadapi mereka semua.
Yang Andini tidak tahu sekarang adalah, Seno memakan semua sel telur yang siap di buahi agar Andini jangan sampai hamil. sampai kapan pun dia akan tetap tak bisa hamil karena sel yang paling penting sudah Seno makan, Andini hanya menikmati saja tanpa tahu apa yang sebenar nya sudah Seno ambil dari nya, walau pun tahu tentu dia akan sangat bersyukut karena dia tak perlu menggugurkan kandungan nya bila sampai hamil anak salah satu pelanggan. Andini tidak mau bila sampai melibat kan anak lagi, mengurus Ibu dan Adik nya saja sudah membuat dia sengsara, tidak sanggup namun harus sanggup karena itu adalah kewajiban nya.
Bila Andini tidak mengurus Bu Semah dan juga Salsa, apa yang akan terjadi pada mereka karena dia lah yang paling tua dalam keluarga dan hanya dia lah yang jadi tulang punggung. Yogi sangat tidak bisa bila mau di andalkan, malah hanya membuat hidup kian sengsara saja yang ada.
"Eeeemmm, aaaahhh." Andini akhir nya mengeluarkan suara ketika sesuatu yang amat besar memasuki tubuh nya.
"Hooooh, hooohh." nafas Seno terengah engah sangking nikmat nya.
Andini agak kaget dengan suara Seno yang terdengar berat dan besar tidak sebanding dengan wajah dan orang nya. Namun saat dia membuka mata maka dia tetap saja seperti tadi dan sama sekali tidak ada perubahan nya, malah tubuh yang sixpack itu membuat Andini menelan air liur nya karena sangat sexy di mata gadis ini, baru kali ini ada pria setampan Seno karena biasa yang ia temui hanya para bandot tua yang haus akan kepuasan dari wanita cantik dan muda.
...****************...
Acara pernikahan di tempat Pak Lurah berlangsung sangat meriah karena dia mengundang organ tunggal yang sangat tenar, banyak para anak muda dan juga yang tua hadir di sana untuk melihat hiburan itu. Andini duduk diam karena dia sedang mencari pria yang kaya dan bisa memberi nya uang banyak, sekalian untuk membuktikan apakah benar bahwa dia kembali perawan karena sudah di nikahi genderuwo.
"Aku ada jamu rapet kalau kamu memang sangat butuh." bisik Siska.
"Enggak kok, Mbak." tolak Andini.
"Sudah pakai saja, aku beli agak banyak sekalian buat kau coba." Siska memaksa karena dia memang yang dekat dengan Andini.
Tiba giliran Andini untuk menyanyi malam ini, gadis yang memakai baju hitam dan rok nya juga berwarna senada, suara nya tidak bagus karena Andini memang cuma mengandalkan wajah dan juga tubuh nya, para pria bertepuk tangan riuh karena mereka melihat kembang nya organ tunggal yang di namai Serindu hati.
"Bisa di pakai kalau kamu mau." bisik Juragan Mus pada tamu Pak Lurah dari kota.
"Sungguh? aku jadi tertarik dengan gadis desa." sahut Mawi.
"Coba saja dekati saat dia usai nyanyi, aku yakin sekali dia bisa." ujar Juragan Mus lagi.
Mawi bersiap bila nanti Andini usai nyanyi maka akan di dekati nya, menawar harga berapa yang harus ia bayar, rasa nya tangan ini sangat gatal melihat bokong Andini yang sangat bulat seakan bola, bila di pegang maka akan sangat kenyal sekali. Mawi menekan tongkat nya yang sudah tegang siap masuk, tepat kemudian Andini usai menyangi dan kembali duduk di kursi.
"Hai." sapa Mawi tak mau keduluan orang.
Andini melihat penampilan Mawi yang sangat rali dan usia nya juga masih muda, di lihat dari tampang nya pasti dia orang kaya dan pasti ini tamu nya Pak Lurah dari kota karena sangat beda dengan yang lain.
"Hai, Mas." jawab Andini ramah dan manja.
"Maaf ya kalau lancang, apa benar kamu menerima ajakan?" tanya Mawi sopan.
"Baru mau coba malam ini, Mas." Andini menunduk malu.
"Jadi ini baru pertama untuk mu?!" kaget Mawi.
Andini mengangguk sambil menunduk membuat Mawi yakin bahwa gadis ini masih perawan ting ting, di kota sangat susah sekali mendapat kan gadis yang bersegel begini, karena mereka sudah berlaku bebas bersama kekasih nya keluar masuk club malam. Mawi hanya tinggal bertanya harga saja, karena masih perawan maka sudah pasti mahal karena ini barang langka yang sangat sulit untuk di temui.
Kasar sm ibu jg dosa, ga kasar koq makin keterlaluan kelakuan Ibu Semah