Hanya hayalan author semata.
Di ciptakan hanya untuk kekuatan dan setelah lahir di buang oleh Ibu kandung nya sendiri, menjadi sosok yang begitu kuat namun juga jahat.
karena kemarahan nua kepada sang Ibu membuat siluman cantik selalu menebar kejahatan, namun dia juga sangat perhatian kepada sang adik yang bertekad menjadi manusia sepenuh nya dan bertapa di alas roban.
tapi kejahatan siluman cantik ini pudar setelah di asuh oleh wanita yang mantan istri Ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Perbuatan sekar
Alunan suara hewan malam bersama dengan tangisan anak manusia uang sedang berusaha untuk menjadi manusia seutuh nya, tangisan yang paling pedih karena setelah berhasil malah di masukan kedalam kotak kaca oleh sang Kakak yang tidak mau bila sampai di tinggal. Sekar merasa tidak akan sanggup bila pisah dari adik untuk selama nya, karena bila Arya sudah tinggal dengan Ibu maka pasti akan lupa dengan diri nya, sejak baru keluar sudah biasa bersama dan sekarang bila berpisah maka rasa nya berat sekali untuk berpisah, rasa nya tidak sanggup dan Sekar membuat keputusan besar dengan cara mengurung Arya kedalam kotak kaca yang sangat besar.
Tahu bahwa adik nya sudah jadi manusia dan tak akan makan makanan yang sama dengan dia, maka Sekar bergerak mencari buah yang bisa di makan. seratus tahun lama nya tak ada makanan yang masuk kedalam perut Arya sehingga bocah itu pasti keparan di buat nya, Sekat bergerak mencarikan sawo yang tumbuh liar dan ada pisang serta jambu untuk makanan nya Arya di sana. namun Arya merajuk karena dia bukan mau makanan, yang dia ingin kan adalah pulang untuk hidup bersama kedua Ibu nya, bukan mau begini dan terkekang dalam kotak kaca, maka dia pun merajuk tidak mau makan.
Hari ini seharus nya Arya pulang kerumah menemui Ibu nya, melihat Arya yang bersikeras tidak mau memakan buah yang sudah ia carikan. Sekar pun emosi sehingga pergi meninggalkan hutan untuk melihat perkampungan, dia ingin melihat bagai mana reaksi dari para Ibu mereka yang pasti sedang menunggu kedatangan Arya, hati Sekar rasa nya sakit sekali karena dia tak ada yang menunggu nya. walau dia tahu bahwa ini memang salah dia sepenuh nya yang dari awal tidak mau menampakan diri, malah sekarang dia yang tidak terima karena adik nya sudah jadi manusia dan bisa tinggal bersama Ibu dan pasti akan sangat bahagia rasa nya.
"Aduh lelah sekali aku." keluh Pak Bungkul yang batu selesai mengangkat air.
Pria tua yang hidup sendirian karena dia memang tidak punya keluarga, Sekar melihat dia dengan sorot mata merah merona, air ludah nya turun naik karena mendadak saja lapar dan ingin merasakan jeroan manusia lagi. otak ular nya yang licik punya rencana yang sangat jahat, bila di makan pria ini pasti Ibu nya menduga ini ulah Arya, bisa saja mereka menduga bahwa Arya sudah gagal bertapa sehingga putus asa dan kembali jahat bagai mana ular seharus nya, licik dan juga jahat adalah ciri khas yang sangat lazim.
"Aaaggkh!"
Pak Bungkul kaget sekali melihat ada siluman yang begitu mengerikan berdiri di hadapan nya, belum sempat lagi dia bereaksi apa apa. Sekar sudah menyerang nya di bagian petut dan mengambil hati pria ini, dengan lahap di kunyah dan rasa nya juga sangat nikmat sekali karena itu adalah makanan favorit.
"Eeemmm lezat sekali."
Kraaauuk, Kraaaauuuk.
Suara hati yang di kunyah pun terdengar begitu mengerikan, namun terasa sangat lezat di lidah nya Sekar, bukan hanya hati saja yang ia ambil dari tubuh pria ini. jantung pun juga di ambil saat nyawa Pak Bungkul masih ada, setelah jantung lepas baru lah dia meninggal dengan satu tarikan saja.
"Jantung mu sudah tua gini alot, enak yang masih muda kali ya." gumam Sekar mengunyah jantung.
Setelah jantung habis maka di ambil juga bola mata, dengan lahap dia makan dan habis baru lah dia pergi sambil bernyanyi riang karena hati sudah bahagia adik nya tak akan pergi dari dia. pokok nya Sekar tidak mau di tinggal, dia hanya ingin hidup bersama dan tak bisa terpisah lagi.
Suara nyanyian nya begitu menusuk kedalam hati, bahkan para iblis juga ngeri mendengar nyanyian Sekar yang mengisyarat kan kejahatan yang berbau kematian, siapa pun pasti tidak akan sanggup. namun suara Sekar cukup bagus juga, hanya arti nya saja yang begitu menyeramkan untuk semua orang, jangan kan orang wong setan saja ketakutan.
"Jenis apa dia itu?" tanya kuntilanak Nilam yang heran melihat nya.
"Dia Ratu yang sangat ganas." jawab yang lain ngeri juga.
"Ngeri aku lah lihat dia, jangan sampai bertemu lagi." Nilam ketakutan.
"Kalau cuma kuntilanak biasa kayak kita pasti akan sangat mudah di bantai nya." jawab yang lain.
"Aku jadi kuntilanak ya bukan untuk macam macam, aku hanya ingin membalas orang yang sudah membuat ku mati." geram Nilam yang penuh dendam karena di khianati suami nya beraama wanita lain.
...****************...
Warga yang kaget sekali karena ada mayat dari manusia yang tinggal paling ujung karena dia memang hidup sendirian karena tak ada keluarga nya, Pak RT segera mengurus warga nya yang mendadak saja meninggal dengan keadaaan yang begitu menyeramkan sekali, seluruh tubuh sudah rusak karena jeroan nya hilang dan juga bola mata pun sudah tidak ada.
Banyak yang menjerit karena ngeri sekali melihat nya, banyak yang mengusul kan agar segera di makam kan saja karena tidak ada lagi yang di tunggu karena tak ada anak yang mau datang, jadi lebih bauk segera di kuburkan saja oleh para warga yang ada.
"Kok bisa hilang begitu ya jeroan nya." heran Bu Wanti.
"Apa mungkin itu macam ya?" tebak Bu Nur.
Sekar yang mendengar ucapan mereka jadi tertawa karena macam yang kena tuduh, padahal dia yang memakan jeroan nya dan membuat Pak Bungkul mati begitu tragis.
"Masa iya macam bisa milih bagian mana yang mau di makan? tidak ada bekas cakaran nya juga kan di dekat bola mata nya, itu seperti di congkel." seru Bu Wanti.
"Aduuh jadi takut lagi kan, padahal udah setahun ini kampung kita tenang." sahut Bu Nur.
Berita kematian Pak Bungkul menyebar luas di kampung dan menebarkan ketakutan untuk para warga, mereka menduga bahwa ini adalah perbuatan macan yang begitu ganas, apa lagi Pak Bungkul juga tinggal di dekat hutan yang paling ujung karena memang di sana lah rumah nya.
Yang punya hewan juga ketakutan bila macan malah memakan hewan mereka, pokok nya mereka menunggu dengan sabar dan juga teliti sekali, Sekar yang tertawa puas karena bisa membuat orang sangat ketakutan akubat teror yang sangat luar biasa sekali di buat nya. Sekar menyanyi lagi karena hati nya sangat berbunga, dan dia juga mendengarkan percakapan Ibu nya yang sedang sibuk menunggu Arya pulang, inti nya dia tak akan membuat Arya kembali dengan Ibu nya.