Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Beberapa hari telah berlalu, setelah kejadian di rumah lama Kakek Harcourt sempat menemui Violet, untuk menanyakan prihal rumah tangganya dengan Maxim, dan lagi lagi Violet berbohong dan mengatakan jika rumah tangganya baik baik saja, hanya saja dirinya mengakui pada Kakek Harcourt, kalau dirinya tidak menyukai Elisa yang sangat dekat dengan Maxim, yang mana membuatnya tidak bisa mengontrol emosinya di depan Kakek Harcourt saat pagi itu.

Siang ini seorang pria yang berpakain formal baru saja selesai menemui klein bisnisnya di sebuah restoran, dan saat hendak pergi pria itu melihat Violet yang ia kenal sebagai istri sepupunya, sedang memasukkan tumpukan kotak nasi ke dalam mobilnya.

'' Untuk apa Violet memesan begitu banyak kotak nasi '' gumam pria itu yang bernama David Nero.

Saat David akan menghampiri Violet, tapi Violet sudah keburu masuk ke dalam mobilnya. Dan akhirnya David yang penasaran dengan apa yang akan di lakukan oleh Violet, dia memilih mengikuti mobil Violet yang perlahan meninggalkan parkiran restoran.

Selain Elisa David juga salah satu orang yang mengetahui bagaimana rumah tangga Maxim dan Violet selama dua tahun ini, karna saat bertemu dengan Maxim dirinya tidak pernah lupa untuk menanyakan kabar rumah tangganya dengan Violet, meskipun dirinya sudah tahu jawabanya Maxim yang sangat tidak menyukai Violet.

David mengerutkan dahinya saat melihat mobil Violet berhenti di depan sebuah panti asuhan yang berada di pinggiran kota. David juga ikut menghentikan mobilnya, dengan jarak yang sedikit jauh dari mobil Violet, agar Violet tidak tahu jika dirinya mengikutinya sejak tadi

David buru buru mengeluarkan ponsel mahalnya untuk merekam kejadian yang ada di depan matanya, pemadangan yang berbanding balik dari rumor tentang Violet yang menyebar ke seluruh kota.

Saat ini Violet dengan wajah yang terus tersenyum, tengah membagi bagikan kotak nasi yang di bawanya tadi pada anak anak panti asuhan, bahkan David juga melihat betapa bahagianya wajah anak anak panti saat melihat Violet keluar dari mobilnya.

'' Sebanarnya darimana rumor yang mengatakan Violet sombong dan kasar, bahkan jika di lihat lagi Violet memiliki hati yang sangat mulia '' gumam David yang kini melihat Violet juga ikut makan bersama anak anak panti dengan duduk bersila yang hanya beralaskan rumput.

Seoarang pria yang tak lain Maxim menatap rekaman dengan mata yang tidak berkedip sama sekali, meskipun rekaman itu di ambil dari jarak jauh, namun Maxim bisa langsung mengenali wanita yang ada di dalam rekaman itu adalah Violet istrinya.

David setelah mengikuti Violet dia memilih untuk pergi ke perusahaan Maxim, untuk menunjukkan rekaman Violet yang sedang berbaur dengan anak anak panti pada Maxim.

'' Violet ternyata masih punya sisi yang mulia ya, jarang loh orang sombong dan kasar mau berdekatan dengan anak panti '' cletuk David sengaja menyindir Maxim yang selalu menilai Violet sombong dan kasar.

David sudah berkali kali mengatakan pada Maxim untuk memaklumi sifat sombong Violet, karna memang Violet tumbuh besar bak putri, jadi menurutnya wajar wajar saja jika Violet sombong, namun yang membuat David heran kenapa Maxim juga menyebut Violet kasar.

'' Untuk apa kamu merekam hal yang tak penting seperti ini '' ujar Maxim melemparkan ponsel David pada pemiliknya, dan dengan sigap David menangkapnya.

'' Tentu agar kamu tahu, kalau Violet masih mempunyai sisi yang baik '' sahut David memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya.

'' Ck '' decak Maxim malas.

'' Sebenarnya kamu dapat rumor darimana kalau Violet itu sombong dan kasar ?'' tanya David.

'' Itu bukan rumor, tapi memang kenyataannya seperti itu, Elisa yang sering menajadi korbannya '' jawab Maxim dengan jari jemarinya mulai sibuk mendatangani beberapa tumpukan berkas.

David mengerutkan dahinya mendengar jawaban Maxim. '' Apakah Elisa yang mengatakannya padamu ?'' tanya David yang di angguki oleh Maxim.

'' Dan kamu percaya?'' tanya David lagi.

'' Tentu, karna aku yakin Elisa tidak akan bohong padaku, selain itu setahun lalu alasan Elisa ke luar negri itu juga karna Violet sering membullynya, hanya karna Elisa dekat denganku '' jawab Maxim panjang lebar yang mana membuat David merasa ada yang aneh.

'' Lalu, apa kamu pernah melihat sendiri saat Violet membully Elisa ?'' tanya David lagi.

'' Em, beberapa waktu lalu, aku melihat Violet mendorong Elisa di dalam lift dengan kasar, bahkan bahu Elisa sampai memar '' sahut Maxim membuat David terkejut.

'' Kamu baru melihatnya kemarin, tapi kamu sudah mengecap Violet kasar sejak pertama kalian menikah, aku benar benar heran sama kamu '' ujar David tak habis fikir dengan Maxim, karna dia sudah percaya dengan perkataan Elisa tanpa bukti. Atau jangan jangan Elisa yang membuat rumor itu pikir David.

'' Mau kemana?'' tanya Maxim melihat David yang berdiri dari duduknya.

'' Mau ajak Violet diner '' jawab David asal.

Tapi sukses membuat Maxim merasakan perasaan tidak senang.

'' Untuk apa mengajaknya diner'' tukas Maxim ketus.

'' Kasian aja, karna suami yang di cintainya tidak pernah mengajaknya diner, jadi biarkan aku sebagai sepupumu yang menggantikannya '' sahut David lalu pergi dari ruangan Maxim dengan tersenyum menahan tawa karna berhasi memprovokasi sepupunya, namun senyumnya seketika lenyap saat berpapasan dengan Elisa yang hendak masuk ke dalam ruangan Maxim.

'' Hai Kak David '' sapa Elisa tersenyum ramah.

'' Hai juga '' balas David dengan malas, lalu melenggang pergi begitu saja.

Saat pulang dari perusahaan setelah mengantarkan Elisa ke apartemennya, Maxim dan Felix pergi menuju panti asuhan yang tadi sempat di kunjungi oleh Violet, saat tadi melihat rekaman di ponsel David diam diam Maxim mengingat nama panti asuhan yang di datangi oleh Violet.

Kedatangan Maxim dan Felix di sambut dengan baik oleh pengurus panti.

'' Tuan Maxim, saya tidak menyangka anda akan datang ke sini '' ucap pengurus panti dengan raut bahagia. '' Selama ini Nona Vio selalu mengatakan jika anda sangat sibuk, jadi tidak bisa datang ke sini '' tambahnya.

'' Apa istri saya sering ke sini ?'' tanya Maxim tanpa sadar mengakui Violet sebagai istrinya, bahkan membuat asisten Felix sedikit terkejut karna ini pertama kalinya dirinya mendengar Tuannnya menyebut kata istri untuk Nonanya.

'' Benar Tuan, hampir setiap setengah bulan sekali Nona Violet datang kesini, dan pasti Nona Violet datang tidak dengan tangan kosong '' jawab pengurus panti itu yang terlihat tidak ada kebohongan di matanya, bahkan pengurus panti terlihat sangat menyukai Violet.

'' Mulai sejak kapan istri saya sering kesini ?'' tanya Maxim dan lagi lagi tidak sadar menyebut kata istri untuk Violet.

'' Sejak beliau masih baru duduk di bangku SMA, dulu saat Tuan besar Grissam masih ada, Nona Violet selalu datang bersama beliau '' jawab pengurus panti.

Maxim terdiam ternyat Violet sudah melakukan hal hal baik itu sejak masih SMA, jauh sebelum menikah dengannya.

'' Nona Violet juga sering cerita tentang anda Tuan '' ucap Pengurus panti.

'' Apa yang ia ceritakan tentang saya?'' tanya Maxim penasaran, dirinya sudah berfikir jika Violet pasti akan menjelekkan namanya di depan pengurus panti, sama seperti saat di depan kakeknya, Violet juga sering mengadukan sikapnya pada kakeknya yang mana membuat kakeknya akan memarahinya.

'' Nona Violet selalu mengatakan, jika beliau sangat bahagia memiliki suami seperti anda '' jawab pengurus panti itu yang mana membuat Maxim langsung tertegun.

Maxim sulit percaya dengan perkataan pengurus panti, jika Violet tidak pernah menjelekkan namanya, lalu kenapa kakeknya sering mengetahui jika dia baru selesai membentak Violet, atau jangan jangan selama ini Violet tidak pernah mengadu atas apa yang dia lakukan, tapi ada orang yang menjadi mata mata kakeknya di dalam Villa.