Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Bab 1

Kota S pukul 19.15,,,

Seoarang wanita duduk menatap meja bundar yang penuh dengan berbagai macam makanan, serta lilin yang tertata rapi di tengah tengah meja, wanita itu yang tak lain adalah Violet, dia sudah sejak sore tadi sibuk menyulap balkon kamarnya menjadi tempat diner romantis untuk dirinya dan sang suami Maxim, untuk memperingati ulang tahun pernikahan mereka berdua, ini hal pertama kali yang di lakukan oleh Violet, dia berharap dengan apa yang di lakukannya sekarang bisa membuat Maxim menerima dan mencintai dirinya.

Violet segera meraih ponsel mahalnya yang berada di atas meja, lalu dengan perasaan campur aduk dia mulai menelfon Maxim.

Tut

Tut

Violet tersenyum saat telfonnya di angkat oleh Maxim. '' Halo Kak Max, apa bisa pulang sekarang, aku buat kejutan untukmu '' ucap Violet dengan binar di wajahnya, dirinya sudah membayangkan betapa bahagia dirinya saat makan berdua dengan Maxim di tempat yang sudah di tatanya dengan susah payah ini.

Namun senyum Violet langsung lenyap saat mendengar jawaban dari Maxim dari sebrang telfon.

'' Tidak bisa ''

'' Kenapa tidak bisa Kak ?'' tanya Violet.

'' Elisa kembali, aku harus menjemputnya di bandara '' jawab Maxim lalu memutuskan sambungan telfonnya sepihak.

Tut

Violet meremas ponselnya dengan kuat, lalu melemparkannya ke dinding kamar.

Prakkk

'' Akhh,,, Elisa, Elisa lagi, kenapa wanita sialan itu harus kembali '' teriak Violet murka dengan memporak porandakan semua makanan yang berada di atas meja, hingga berceceran di atas lantai balkon.

Pyarrr

Pyarrr

Pyarrr

Dua tahun yang lalu dirinya sangat bahagia saat tahu jika di jodohkan dengan Maxim, karna wanita mana yang tidak menyukai sosok Maxim yang terkenal sangat tampan bak dewa, sekaligus seorang CEO dari perusahaan raksasa di kota S.

Violet tidak perduli meskipun dirinya menikah dengan Maxim hanya atas dasar pernikahan bisnis, karna Violet yakin jika dirinya bisa membuat Maxim jatuh cinta padanya.

Namun siapa yang mengira saat malam pertama mereka, Maxim malah meinggalkan dirinya di kamar pengantin seorang diri, untuk menemani Elisa yang tengah masuk rumah sakit di karnakan asam lambungnya kambuh, Violet semakin murka saat tahu jika Maxim menginap di apartement Elisa.

Meskipun Violet sudah mendengar tentang Elisa yang di kenal sebagai penyelamat Maxim, namun Violet tetap tidak terima jika Maxim tetap memprioritaskan Elisa, karna baginya Maxim kini sudah sah menjadi suaminya, jadi dirinya yang harus di utamakan oleh Maxim bukan Elisa lagi.

Dan saat itu dirinya yang tahu dimana lokasi apartement Elisa, Violet dengan perasaan marah yang membuncah pergi menuju ke apartement Elisa seorang diri, untuk menarik suaminya pulang dan juga untuk melabrak Elisa, namun setiba di sana bukan kata maaf yang ia dapatkan dari suaminya, melainkan amarah karna dirinya yang menghina dan merendahkan Elisa.

Kembali ke masa kini.

Setelah puas menghancurkan semua makanan yang sudah susah payah ia buat sendiri, Violet lalu masuk ke dalam kamarnya dan mengambil kunci mobil serta tas selempang mininya, lalu dia pergi keluar dari dalam kamarnya.

'' Nyonya, anda mau kemana?, bukankah anda akan menunggu Tuan Muda ?'' tanya Lela salah seorang pelayan kepercayaan Violet yang usianya hampir sama dengan Maxime.

'' Kamu ke kamarku saja, dan bereskan semua yang ada di balkon '' tukas Violet yang enggan menjawab pertanyaan Lela.

'' Ha '' Lela kebingungan dengan perintah Nyonyanya, kenapa harus di bersekan, bukankah Nyonyanya sudah menatanya sejak sora tadi, bahkan Nyonyanya memasak semuanya sendiri, dan menolak bantuan para koki.

Violet tidak berbicara lagi dia langsung melenggang pergi begitu saja, tanpa perduli dengan raut wajah Lela yang kebingungan.

Di jalan raya Violet mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan, tidak perduli dengan amarah dan teriakan dari pengendara lain, dia hanya fokus melajukan mobilnya menuju bandara untuk menemui suaminya.

Saat tiba di area bandara Violet meremas setir kemudinya dengan kuat, saat melihat seorang wanita yang memeluk tubuh kekar suaminya, bahkan dia juga bisa melihat senyum lembut suaminya yang tidak pernah sama sekali ia dapatkan selama ini.

Violet kembali menjalankan kemudianya mengikuti mobil Maxim yang sudah keluar dari area bandara. Selama di perjalanan Violet terus menatap tajam mobil Maxim yang melaju sedikit santai.

Sedangkan di dalam mobil, Maxim sama sekali tidak menolak saat Elisa menyandarkan kepalanya di bahu kekarnya, tapi berbeda saat Violet yang melakukannya, maka Maxim akan mendorongnya dengan kasar, bahkan Maxim dulu pernah membuat kepala Violet terbentur kaca mobil, hanya karna Violet yang terlelap tidak sengaja menjatuhkan kepalanya di bahunya.

'' Kak Max, bagaimana kabar Violet ?'' tanya Elisa dengan suara yang sangat lembut.

'' Baik '' jawab Maxime dingini, entah kenapa dirinya sangat malas jika ada orang yang bertanya tentang Violet.

'' Apakah, Violet sudah hamil ?'' tanya Elisa lagi, kepalanya mendongak menatap wajah Maxim yang sangat tampan dan rupawan, tidak bohong jika dirinya sangat mencintai Maxime, namun apalah daya jika takdir tidak menjodohkan dirinya dengan Maxime.

'' Tidak '' jawab Maxim lagi dengan datar.

Bagaimana Violet bisa hamil, bahkan selama dua tahun menikah Maxime tidak pernah sama sekali menyentuh Violet, bahkan keduanya tidur secara terpisah.

'' Kenapa?, kalian sudah menikah selama dua tahun '' tukas Elisa menegakkan tubuhnya.

Mata elang Maxim menatap kedua mata Elisa yang sangat lembut dan teduh, membuat Maxim kembali menyayangkan takdirnya yang menikah dengan Violet, wanita yang terkenal sangat kasar dan sombong, berbanding balik dengan Elisa yang sangat lembut dan rendah hati.

'' Aku tidak sudi memilik anak dari wanita kasar dan sombong sepertinya '' ujar Maxime yang seketika membuat Elisa terdiam, dia juga tahu jika Violet terkenal sebagai wanita kasar dan sombong, namun baginya itu sangat wajar, karna Violet adalah putri tunggal sekaligus pewaris di keluarga Grissam. Berbeda dengan dirinya yang hanya gadis yatim piatu, bahkan dirinya bisa sekolah di luar negri juga karna bantuan dari Kakeknya Maxime. Tapi Elisa tahu jika Maxime memang tidak menyukai wanita kasar dan arogant.

Sedangkan asisten sekaligus orang kepercayaan Maxim yang tengah mengemudi, terus melirik ke arah sepion, dia melihat mobil Violet yang terus mengikutinya, namun asisten Maxim yang bernama Felix itu, tidak ada niatan untuk memberitahu pada Tuannya jika Violet sejak tadi mengikuti mobil mereka.

" Apa Nona Vio tahu, jika Tuan bersama Nona Elisa " batin Felix. Karna saat tadi Vio menghubungi Maxime, kebetulan Felix sedang ke kamar mandi.

Felix membulatkan kedua matanya, saat melihat mobil Violet yang melaju melewatinya lalu berhenti tepat di depannya.

" Tuan, Nona, hati hati,,!!! "

Ckittttt

Brakkkkkkkk

Felix sudah berusaha menginjak rem sedalam mungkin, namun tetap saja dia menabrak mobil Violet yang berhenti di depannya, karna jaraknya yang terlalu dekat.

'' Felix, kamu mau membunuh kami ha,,, !! '' bentak Maxime.

Felix menggelengkan kepalanya. '' Maaf Tuan, tapi lihatlah, mobil siapa di depan '' ujar Felix.

Maxime langsung melihat ke depan, dan seketika mata elangnya berubah tajam saat melihat Violet keluar dari dalam mobil yang di tabrak oleh Felix.

'' Wanita ini '' geram Maxime dengan tangan terkepal, bahkan buku buku jarinya sampai memutih.

Terpopuler

Comments

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣

2024-10-22

0

Yuli Yanti

Yuli Yanti

thor aq mamfir lgi

2024-10-12

0

sansan

sansan

mendadak Nemu novel ini.. tp kog ak liat terakhir up nya bln 6.. mau lanjut ngga ya kira"

2024-07-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!