Aurora Vannesya wanita cantik dan polos ditinggal oleh sang suami karena tak kunjung hamil.Tapi akibat keputusan asaannya karena ditinggal sang suami membuat Aurora yang biasa dipanggil Ara terlibat skandal satu malam dengan pria yang tak dikenalnya yang mengakibatkan ia harus mengandung benih pria itu.
Bagaimana hidup Ara kedepannya ayo simak novelnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harapan Ara
Ara mendorong kursi roda Bibi Helena menuju kedua anaknya yang tengah bermain.Sedangkan Kevin melangkah masuk membawa barang barang milik Bibi Helena ke dalam karena Bibi Helena akan tinggal dengan mereka mulai hari ini.
"Kenzo,Kanza...",teriak Ara membuat kedua anak yang sedang bermain kejar-kejaran itu berhenti dan menatap sang Mommy.
"Mommy...",teriak kedua anak itu bersamaan dan berlari menuju Ara yang berdiri tak jauh dari mereka.
Mama Andita yang melihat kedatangan Ara dan calon besannya berdiri dari duduknya dan berjalan menuju Ara dan Bibi Helena.
"Dari tadi bangun tidurnya?", tanya Ara pada kedua anaknya itu.
"Iya Mommy...tapi Mommy kata Oma mau ketemu Nenek",jawab Kenzo.
"Ini Neneknya...",tunjuk Ara pada Bibi Helena yang duduk dikursi roda.
Keduanya memandangi Bibi Helena tanpa berniat menghampiri.Karena mereka yang anak yang tak mudah dekat dan akrab dengan orang baru.
"Ayo salam dengan Nenek dulu sayang...",ucap Ara pada kedua anaknya itu.
Dengan ragu Kenzo dan Kanza menghampiri Bibi Helena dan menyalami punggung tangannya."Kalian anak anak yang lucu",ucap Bibi Helena.
"Makasih Nek...",jawab Kanza tersenyum tipis memandangi wajah keriput Bibi Helena.
"Selamat datang di kediaman kami,jeng",ucap Mama Andita yang dari tadi berdiri di belakang Kenzo dan Kanza.
"Iya...Nyonya,terima kasih atas bantuannya selama ini",jawab Bibi Helena.
"Sama sama jeng,ayo kita masuk!.Ayo anak anak kita masuk",ujar Mama Andita kepada kedua cucunya itu.
"Iya Oma...",jawab Kenzo.
"Mommy...dimana Daddy?",tanya Kanza yang tak melihat kehadiran Daddy-nya disana.
"Daddy mungkin sudah di dalam rumah sayang...ayo kita masuk",jawab Ara yang mendorong kursi roda Bibi Helena.
Mereka memasuki rumah dengan saling bercanda tawa sedangkan Kanza dan Kenzo telah berlarian kedalam ruang mencari keberadaan Daddy-nya.
"Daddy ....",teriak Kanza yang tak menemukan Kevin dikamar pria itu.Dengan langkah manyun gadis kecil itu menghampiri sang Mommy yang baru saja keluar dari kamar Bibi Helena.
"Mommy...aku tak menemukan Daddy,apa Daddy akan pelgi meninggalkan kita lagi",tanya Kanza dengan mata berkaca-kaca.
Ara mensejajarkan tubuhnya dengan sang putri."Mungkin Daddy lagi sibuk diruang kerjanya sayang",jawab Ara menghapus jejak air mata di pipi sang putri.
Kanza memeluk leher Ara dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher wanita itu.
Ara tau putrinya itu baru beberapa hari dekat dengan Kevin yang merupakan ayah kandungnya karena selama ini ia mengatakan jika Kevin pergi untuk bekerja.Hal itu juga yang membuat Kanza begitu takut Kevin pergi lagi.Ara mengusap punggung sang putri yang makin terisak.
"Ada apa ini?",tanya Kevin yang baru saja datang dari arah ruang kerjanya.
"Daddy...",isak Kanza melepaskan pelukannya dileher Ara dan mendongak menatap Kevin dengan mata yang berair.
"Putri Daddy kenapa,hum?",tanya Kevin menggendong tubuh kecil Kanza dan menghapus jejak air mata di pipi sang putri.
"Dia pikir kamu pergi meninggalkannya Pak", jawab Ara.
Kevin menatap putrinya itu dan tersenyum lebar."Daddy tak akan meninggalkan putri manja Daddy ini", ucap Kevin mengecup pipi sang putri.Ia bahagia karena putrinya mulai tergantung padanya.
"Aku bukan putli Daddy tapi pelinces",jawab Kanza membuat Ara dan Kevin tertawa dengan logat cadel Kanza.
"Iya Daddy lupa jika Kanza adalah princess",jawab Kevin mencubit hidung sang putri dengangan gemas.
"Sakit tau Daddy...",ujar Kanza dengan mode manjanya.
"Oh maafkan Daddy girl",jawab Kevin.
"Daddy aku ingin kita belenang lagi",ujar Kanza.
"Baiklah...ayo kita ambil baju renang kamu di kamar",jawab Kevin berjalan menuju kamar sang anak.
Ara tersenyum melihat keduanya,kini tak ada alasan lagi baginya menolak pernikahan ini.Kedua anaknya tak mau lagi dipisahkan dengan Daddy-nya.
"Aku harap ini awal dari kebahagiaanku,Tuhan",lirih Ara menghapus jejak air mata disudut matanya.
"Mommy menangis?"
...****************...