"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertengkaran.
Geng blue mereka kumpulan anak-anak berpengaruh dan anak yang membuat masalah di kampus. Dan beranggotakan sebanyak 30 orang, baik anak orang kaya, anak pejabat dan semua anak orang yang berpengaruh ada didalam geng tersebut.
Jika ada yang berurusan dengan geng tersebut, dia tidak akan tenang. Dan ketua dari geng tersebut adalah Hugo tapi hanya Fa ela yang tahu tentang itu, karena tidak seorang pun mengetahui siapa ketua geng blue tersebut, dan mereka menyebutnya dengan ketua bayangan.
Yang mereka tahu orang yang berpengaruh di geng adalah Mark, Ciko dan Simon. Dan semua orang di kampus salah satu dari mereka bertiga adalah ketua geng blue.
Simon yang terjatuh karena tendangan Fa ela, dan anggota mereka menolong Simon.
Tapi Fa ela tidak gentar karena dia tahu dibelakangnya ada Hugo ketua mereka.
"Gadis tengil!, beraninya kamu melawan ku" Ucap Simon yang marah sambil berusaha berdiri yang dibantu oleh anggota mereka.
"Kenapa?. Kamu marah karena aku sudah membongkar kelakuanmu! " Seru Fa ela.
"Sekarang cepat minta maaf pada gadis ini atau mau aku patahkan itumu agar kamu menjadi wanita seperti kami" Perintah Fa ela.
"Minta maaf, itu tidak ada dalam kamusku! " Seru Simon yang masih meringis kesakitan.
Fa ela pun maju dengan menggandeng Cika, kearah Simon dan kawan-kawan nya.
"Ka.. u mau apa? " Tanya Simon yang sedikit ketakutan.
Hugo yang ada di belakang Fa ela hanya terdiam melihat kejadian itu.
"Cik, apa yang pria ini lakukan padamu? " Tanya Fa ela dengan tegas.
"Dia memegang pantat ku" Jawab Cika.
"Kalau dia tidak mengucapkan maaf padamu, maka lakukan hal sama pada dirinya. Dan kamu jangan takut, geng blue seperti mereka itu mereka juga manusia dan makanannya juga sama seperti kita, jika makanannya tidak sama seperti kita baru kabur. Yang membuat masalah duluan mereka, bukan kamu! " Ucap Fa ela dengan tegas.
"Baik" Ucap Cika sambil mengumpulkan keberaniannya.
Cika pun mendekati Simon dan saat tangannya menyentuh pantatnya Simon ketakutan dan berteriak.
"Maafkan aku!, aku salah maafkan aku! " Teriak Simon sambil menutup matanya.
"Baik, aku memaafkan mu! " Ucap Cika dengan perasaan lega mendengar ucapan Simon.
Fa ela pun maju kedepan Simon, dan membungkukan tubuhnya untuk meminta maaf.
"Maafkan aku juga!, karena sudah memukulmu dan itu hanya gerakan spontan saja untuk melindungi diriku karena kamu mau memukulku" Ucap Fa ela sambil membungkukkan badannya.
Setelah mengucapkan hal tersebut, Fa ela menegakkan badannya dan mengeluarkan sekotak kartu nama.
"Bawa dia kedokter spesialis masalah seperti itu, dan jika ada keluhan kamu bisa ke firma hukum ayahku. Ini ambilah! " Ucap Fa ela sambil menyodorkan kartu nama paman dan ayahnya.
Simon pun pergi dengan aba-aba yang diberikan Hugo, Cika juga berterima kasih kepada Fa ela. Semua orang yang ada disana pergi begitu juga Erik setelah mendapat telepon dari dosennya.
"Terima kasih, aku hampir membuat kesalahan karena menuduh orang lain" Ucap Cika.
"Sama-sama, sebaiknya kamu juga harus meminta maaf kepada dia! " Ucap Fa ela sambil menunjuk kearah Hugo.
Fa ela pun memberi tanda pada Hugo untuk mendekati mereka. Hugo lalu berjalan kearah mereka berdua.
"Ada apa kamu memanggilku? " Tanya Hugo.
Cika pun meminta maaf kepada Hugo karena hampir saja memukulnya, dan Hugo menerima nya dengan wajah dinginnya.
Dan itu membuat Cika segera lari ketakutan, Fa ela yang melihat itu menjadi tersenyum sendiri.
"Kenapa kamu tersenyum? " Tanya Hugo.
"Jangan memasang wajah seperti itu, nanti banyak cewek yang kabur lihat kamu seperti itu" Ucap Fa ela. "Seharusnya seperti ini! " Seru Fa ela dengan menyentuh pipi Hugo untuk membuat nya seperti tersenyum.
Dan karena sikap Fa ela itu, jantung Hugo berdetak kencang. Tiba-tiba saja Fa ela dipanggil oleh Siska dan kawan-kawan nya, lalu dia berlari kearah Siska dan kawan-kawan nya.
Hugo hanya termenung sambil memegangi dada kirinya. Kemudian Ciko mengagetkan Hugo, dengan menyentuh pundaknya.
"Hayo!, ciih.., yang wajahnya disentuh oleh cewek. Kenapa kak?, jantung mu berdebar. Apa mau copot? " Goda Ciko dengan tersenyum.
Hugo yang marah karena digodain terus oleh Ciko, lalu dia memukul pundaknya dengan keras.
"Aw!, pakai tangan nih! " Seru Ciko yang kesakitan sambil memegangi pundaknya.
"Ayo, kita melihat keadaan Simon! " Ajak Hugo.
"Jangan dilihat, dia tidak punya harapan lagi. Itu pasti sakitnya sampai ubun-ubun! " Canda Ciko.
Mereka berdua pun pergi dari aula kampus, tapi sebelum pergi pandangannya mencari keberadaan Fa ela dan saat melihatnya dia tersenyum dengan wajah galaknya itu.
Fa ela yang sedang berdiri didepan pintu aula sambil memandangi langit yang berawan itu.
"Aku harap, keluargaku bisa lepas dari amarahnya Hugo" Pikir Fa ela.
"Ela, ayo! " Ajak Siska dengan makan-makan dengan mahasiswa baru.
"Iya" Jawab Fa ela yang berlari kearah mereka.
Hugo dan Ciko menjenguk Simon ke rumah sakit tempat yang direkomendasikan Fa ela.
Mereka berdua pun masuk kedalam, dan menyapa mereka berdua.
"Bagaimana keadaan mu? " Tanya Ciko dengan menahan senyum.
"Kalau kamu mau ketawain aku akan aku habisin loh! " Seru Simon yang terbaring lemas.
Seketika itu juga dia tertawa lebar melihat Simon seperti itu.
"Haha.. " Suara tawa Ciko yang terpingkal-pingkal.
Simon pun melempari barang yang ada disebelahnya pada Ciko, untungnya dia bisa menghindar.
"Iya.., maaf! " Seru Ciko.
"Awas kamu!, kalau aku sudah sembuh" Ucap Simon dengan cemberut.
Hugo pun menghampiri Mark. "Apa kata dokter? " Tanya Hugo.
"Dia hanya memar saja tidak ada yang serius, dan kata dokter itunya bisa berfungsi dengan baik" Ucap Mark dengan tersenyum.
"Kau juga Mark, mau menertawakan aku! " Seru Simon dengan marah.
"Iya maaf! " Seru Mark.
"Aku akan membalas gadis itu! " Ucap Simon. "Aku tidak terima diperlakukan seperti ini sama gadis ingusan seperti itu" Ucapan marah Simon.
"Tapi dia juga sudah meminta maaf, dan menyuruhmu datang ke rumah sakit pamannya. Dan juga kamu diberikan fasilitas yang nyaman disini" Ucap Mark.
"Benar, dia gadis pembela kebenaran" Ucap Ciko. "Semua ini kamu yang salah dan dia juga punya bukti nya, jika tidak Hugo yang akan dicap suka memegang pantat wanita. Apa kamu mau menanggung resikonya? " Ucap Ciko dengan tegas.
Simon hanya terdiam dengan menunduk.
"Sekarang ini peringatan, jangan ganggu gadis itu!. Kalau tidak kamu berusaha dengan ku" Peringatan Hugo dengan tegas.
Hugo yang setelah berbicara seperti itu, langsung pergi dari sana.
"Ada apa dengan Hugo?, ucapan nya bikin aku merinding! " Seru Simon.
"Yang jelas gadis itu jangan diganggu, kalau kamu tidak mau ganti kelamin" Ucap Ciko sambil menakut-nakuti Simon.
Simon lalu menutup bagian bawahnya dengan bantal. Semua orang yang diruangan itu menjadi tegang.
Fa ela yang tidak bisa mengikuti acara penyambutan mahasiswa baru, karena dia ditelepon ayahnya yang marah-marah dengan dirinya. Setelah pamannya yang merawat Simon memberitahukan kalau Fa ela melukai murid lain.
Fa ela yang sedang menunggu taksi lewat untuk pulang, saat dia pulang Hugo dan Erik ada dirumah makan tempat para mahasiswa baru mengadakan acara.