NovelToon NovelToon
Siapa Sangka Anak Presdir!

Siapa Sangka Anak Presdir!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Menikah Karena Anak / Istri ideal
Popularitas:394.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nur dzakiyah

Gadis berusia 24 tahun seorang guru SD berparas cantik dan berpakaian tertutup, menemuka seorang gadis kecil yang tengah menangis.

"Mamah..!"

Mendengar dirinya di panggil Mama oleh gadis kecil yang tidak ia ketahui asalnya, shock.

Gadis kecil itu meminta dirinya untuk membawanya bersamanya. Padahal dari apa yang di gunakan anak itu tidak terlihat seperti anak terlantar. Siapakah anak itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mamahh

Saat melaju di jalanan yang padat kendaraan, Khyra berusaha fokus, meski pikirannya terusik oleh berbagai hal yang terjadi di sekolah. Gombalan, tatapan penuh perhatian, hingga komentar orang-orang membuat hatinya tak nyaman. "Masya Allah... Masya Allah," gumamnya pelan sambil membaca doa perlindungan dari penyakit Ain.

Ia merenung, dari masa kecil hingga kini menjadi seorang guru, tak pernah sekalipun ia luput dari perhatian orang-orang. Bukan hal yang menyenangkan baginya. Bahkan terkadang, situasi itu mendatangkan kejadian tak diinginkan.

Di tengah lamunannya, mata Khyra menangkap sosok kecil di pinggir jalan, berdiri di dekat tiang lampu merah. Awalnya, ia mengira anak itu hanya menunggu giliran menyeberang. Namun, semakin dekat, ia menyadari anak itu tampak menangis sambil menggosok-gosok matanya. Tanpa pikir panjang, Khyra menepi dan memutuskan untuk menghampirinya.

Sebelum sempat turun sepenuhnya dari motor, anak kecil itu sudah menatapnya dengan mata penuh air mata, lalu berlari mendekat.

"Mama..." ucap gadis kecil itu dengan suara serak, sebelum memeluk Khyra erat.

Khyra terkejut. Gadis kecil, yang tampaknya berusia sekitar lima tahun, memanggilnya "Mama" sambil menangis tersedu. Pelukannya begitu erat, seolah-olah ia telah lama kehilangan Khyra.

"Astaga, bisa-bisanya orang tuanya membiarkan anak kecil ini menangis di tengah jalan selama tiga jam!" seru seorang wanita paruh baya dari salah satu kios pinggir jalan. "Memang anak muda zaman sekarang cuma sibuk ngurusin diri sendiri, anaknya malah terlantar."

Khyra tersenyum kaku mendengar komentar itu. Ia lebih kaget lagi mengetahui bahwa anak ini telah menangis di sana selama tiga jam tanpa ada seorang pun yang membawanya ke tempat aman. Ia pun berjongkok, menyejajarkan matanya dengan gadis kecil itu.

"Nak, orang tua kamu di mana?" tanya Khyra lembut sambil mengusap air mata gadis kecil itu.

Namun, anak itu hanya terdiam. Matanya berbinar menatap Khyra, seolah yakin bahwa Khyra adalah ibunya. Khyra merasa bingung. Anak kecil ini tampak rapi dengan pakaian dan aksesori mahal. Jelas, ia bukan anak terlantar, tapi situasi ini membuat Khyra tidak tahu harus berbuat apa.

Ponsel di tasnya tiba-tiba bergetar. Khyra segera meraihnya, melihat nama Sakinah tertera di layar. Ia langsung mengangkatnya.

"Kamu di mana, beb? Udah satu jam aku nunggu, loh," gerutu Sakinah, terdengar jelas di telepon.

"Maaf, Kina. Ada sesuatu yang terjadi, jadi aku terlambat," jawab Khyra sambil sesekali melirik anak kecil di depannya.

"Kamu punya 20 menit lagi. Kalau nggak sampai, aku bakal marah beneran," ancam Sakinah sebelum menutup telepon dengan salam, yang buru-buru Khyra balas.

Setelah menyimpan kembali ponselnya, Khyra menatap gadis kecil itu. "Aku mau ikut Mama. Aku takut sendirian... hikss," ucap gadis kecil itu, suaranya penuh harap.

Khyra terdiam sejenak, merenung. Dari pakaian dan aksesorinya, gadis kecil ini tampak berasal dari keluarga yang berkecukupan. Namun, ia merasa bersyukur bahwa anak ini tidak disakiti atau diculik selama berdiri di tempat berbahaya seperti itu.

Akhirnya, tanpa berpikir panjang, Khyra memutuskan untuk membawanya. Dia akan menenangkan gadis kecil itu terlebih dahulu sebelum mencari tahu siapa orang tuanya dan bagaimana mengembalikannya dengan selamat.

Dengan motor maticnya, Khyra mendudukkan gadis kecil itu di bagian depan. Wajah gadis kecil itu perlahan berubah ceria, terlihat jelas dari senyumnya. Khyra hanya bisa berharap keputusan ini adalah langkah terbaik untuk sementara waktu.

***

Setibanya di kafe yang diberitahukan sahabatnya, Khyra turun dari motor dengan hati-hati, kemudian menggendong gadis kecil yang imut itu.

Semua pandangan di kafe itu tertuju pada Khyra, yang mengenakan setelan seragam guru yang tertutup kardigan, serta jilbab lilit yang menutupi dadanya. Sakinah, yang melihat gadis kecil di gendongan sahabatnya, tak bisa menahan rasa penasaran.

"Anak siapa itu kamu bawa lari?" tanya Sakinah, menatap Khyra yang duduk tepat di depannya, sambil meletakkan gadis kecil itu dengan hati-hati di sampingnya. Perlakuan Khyra begitu lembut, seolah gadis kecil itu adalah anaknya sendiri.

"Aku juga nggak tahu. Tadi aku lihat anak ini menangis di jalan, berdiri sendirian di lampu merah. Jadi, aku mendekatinya, dan kagetnya, dia malah manggil aku Mama," jelas Khyra, lalu melirik daftar menu untuk memilih minuman yang cocok untuk anak kecil dan beberapa cemilan.

"Serius?!" Sakinah terkesiap. "Makanya itu yang bikin kamu lama, dan akhirnya malah bawa anak itu barengan?"

Khyra hanya mengangguk lelah sebagai jawabannya.

Sakinah memegang keningnya, rasanya kepalanya seperti mau pecah. Pertama, karena sahabatnya itu membuatnya menunggu lama, dan kedua, karena Khyra membawa gadis kecil yang asal-usulnya tidak ia ketahui. Apalagi, janji temu hari ini seharusnya untuk mencari dress. Tapi melihat kondisi sekarang, itu rasanya tidak mungkin. Membawa anak kecil berkeliling pasti melelahkan, apalagi Khyra baru saja selesai dari kerja.

Sakinah terus menatap gadis kecil itu, seolah merasa pernah melihatnya. Matanya menyelidiki setiap detail yang menempel di tubuh anak itu dari baju, kalung, cincin, hingga anting, semuanya bermerek. Tubuh anak kecil itu juga sangat bersih, seperti dirawat dengan sangat baik.

"Aku kayak pernah lihat anak ini deh… Tapi di mana ya?" Sakinah berpikir keras, berusaha mengingat, namun akhirnya dia menyerah karena tidak berhasil menemukan jawabannya.

"Sudahlah, biarkan dia makan dulu. Kata ibu yang ada di pinggir jalan itu, anak ini udah menangis selama tiga jam. Coba bayangin," ucap Khyra, lagi-lagi membuat Sakinah terkejut.

"Untungnya dia baik-baik saja," balas Sakinah.

"Alhamdulillah, itu karena Allah menyayanginya, makanya Dia memberikan perlindungan."

Tak lama kemudian, pesanan Khyra pun datang.

"Ayo sayang, makan cemilannya," ucap Khyra dengan sangat lembut. Namun, anak itu hanya terdiam, tampak sedang berpikir keras.

"Ada apa? Nggak suka sama cemilannya?" tanya Khyra. Anak itu hanya menggelengkan kepala.

"Kata Ayah, Lea nggak boleh makan sembarangan," jawabnya dengan bibir mungil, matanya berbinar-binar, seolah sangat ingin memakan cemilan itu.

"Jadi, nama kamu Lea, ya? Lea… Kamu bisa makan ini karena kakak pilihkan cemilan yang nggak mengandung banyak gula, dan ini bagus kok buat Lea, jadi nggak perlu khawatir," jelas Khyra, menahan diri untuk tidak bertanya tentang nama ayahnya. Ia memutuskan untuk menunggu anak itu kenyang dulu.

"Mama, setelah Lea makan ini, boleh nggak Lea makan yang Lea inginkan?" tanya Lea dengan mata memelas.

"Tentu saja, memangnya Lea mau makan apa?" jawab Khyra dengan senyuman.

Interaksi antara keduanya hanya bisa disaksikan oleh Sakinah, yang merasa seolah keberadaannya tak dianggap. Khyra masih menatap Lea, sabar menunggu jawabannya.

"Lea ingin sekali makan burger dan ayam dengan puas, kata teman Lea itu sangat enak, tapi Ayah nggak kasih Lea makan itu," jelas Lea sambil terus menyantap cemilannya.

Khyra memperhatikan cara makan anak itu, yang sangat anggun, jauh berbeda dari anak-anak lainnya. Anak itu tampak seperti anak bangsawan. Sakinah juga berpikir hal yang sama. Entah siapa anak ini, dan bagaimana dia bisa berada di pinggir jalan.

1
Elen Gunarti
lanjut
Angel Ine
cie.. cie... ada yang lagi chtan.. kiw kiw aja deh, penasaran reaksi Khyra pas lihat Shaka di pondok
Nur Wahyuni
jangan2 pembicaranya nanti shaka... wah langsung ketemu aja mereka
Zaskia Natasya
lanjut kak up doubel dong/Rose//Rose/
Tri Handayani
thorrr,d tunggu double up'nya
Tri Handayani
q jg menanti kamu bertemu shaka d pesantren itu.
Icha Arlita
semangat shaka
kaylla salsabella
pasti ketemu Shaka khyra
El
Pelajaran baru bonus Shaka🤭
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰❤️
Nur Wahyuni
tinggal sebulan lagi maka shaka akan kembali beraktifitas seperti biasa tapi dengan wajah baru 😁
Konny Rianty
Alhamdulillah" mdh² an jodoh nya shaka " kyraaaa yaaa thorrrr....
Ozie
tidak ada yang mungkin jika ALLAH SWT telah berkehendak...
jodoh, rezeki bahkan maut adalah rahasia ALLAH SWT.
Waullahu'alam bisawab./Pray/
Indriani Kartini
sabar kyra jodohmu shaka
Rahma Inayah
tu hadiah dr allah yg mn km hijrah krn nya bukan krn atau utk manusia cintai q karna allah...sygi aku karna allah jd tu lh yg allag berikan pd mu atas apa yg kamu capai
Tri Handayani
alhamdulillah shaka kesempatan mendapatkan khyra makin nyata dan besar'
El
kamu pantas mendapatkannya Shaka, Khyra milikmu. makanya dia tetap kembali kepadamu.. info cerita yg seperti ini lagi dung😭 atau Thor up banyak" dong
El
Semangat Aland kamu pasti bisa seperti bagaimana kepercayaan Shaka kepadamu
Tri Handayani
semangat aland,mudah"n kamu bsa mengatasi masalah yg sedang ada dan semoga shaka bsa istiqomah.
Yanti Octavia
sangat luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!