Kagum, SHILLGE

...Waktu berjalan begitu cepat tak terasa malam telah tiba, Shilla bersiap untuk pulang bersama Eni dengan motor masing-masing hingga akhir nya mereka berpisah karena arah yang berbeda. ...

...Shilla mengendarai motor seperti biasa namun tak sengaja manik mata nya menangkap sosok Faren yang sedang nongkrong dengan beberapa anak motor. ...

...Ia masih acuh namun terdengar suara mereka yang mulai riuh karena ingin menyelenggarakan balap liar. ...

...Shilla masih tetap melaju hingga ia berhenti disalah satu warung lalu melihat Faren berada dalam rombongan mereka, ia ikuti dari belakang dan ternyata menuju jalanan yang sepi. Ia memantau dari kejauhan jika Faren tengah bersiap dengan motor nya untuk balapan. ...

...Ia sampai mengucap istighfar beberapa kali masih tak menyangka sekarang ia sudah mulai jauh mainnya. Saat mereka akan menekan pedal gas tiba-tiba Shilla datang menghampiri Faren dengan mata yang berkaca-kaca. ...

...Karena ada Shilla di tengah-tengah mereka akhirnya mengurungkan niat untuk memulai. Shilla menghampiri Faren yang berada di atas motor dengan helm tertutup. Faren bisa melihat raut kekecewaan Shilla nampak terpampang jelas diwajah nya. ...

...Tanpa disadari mereka menjadi pusat perhatian terlebih teman-teman Faren. “Kamu kenapa disini lagi ngapain, kamu pulang lah sudah malam tak baik diluar seperti ini.” Ujar nya seraya membuka helm. ...

...Satu tetes air mata membasahi pipi Shilla dengan sigap ia menghapusnya. ...

“Harusnya aku yang tanya ngapain Mas Faren disini, untuk apa ha?, untuk apa Mas. Aku kira selama ini Mas itu beneran anak yang berbakti dan gak suka keluyuran malam-malam namun nyatanya ini apa. Pantas ummi kecewa karena kamu sekarang sudah semakin jauh. Aku sudah gak kenal Mas Faren yang dulu karena sekarang sudah berubah bahkan sangat berubah.”tegasnya dengan mata berkaca-kaca. 

...Faren menghela nafas kasar lalu memberi lambaian tangan jika ia harus pergi dan tak bisa mengikuti balapan. ...

“Kenapa Mas diam aja.”

“Ayo ikut aku Shill, cepat naik.” Perintah nya. Shilla langsung menghempas tangan Faren lu beranjak pergi dari tempat itu namun Faren mencekal tangan nya dengan erat. 

“Iya, iya aku jawab tapi gak disini ayo ikut aku, nurut lah Shilla! Bisa gak jangan kekanak-kanakan seperti ini!.” Bentaknya, Shilla sedikit menggeleng kan kepala dengan raut wajah kecewa ia melepas kan tangan Faren. 

...Berlari kearah motornya lalu melakukan dengan kecepatan tinggi, Faren memukul helm nya melampiaskan kekesalan sekaligus penyesalan karena telah membentak Shilla. Ia segera mengikuti kemana Shilla pergi hingga , mencoba menyeimbangkan kecepatan laju motor hingga keduanya berdampingan. ...

Membuka kaca helm nya. “Shill berhenti Shill jangan nekat kamu Shilla, Kayshilla.” seraya berteriak namun Shilla tak menggubrisnya. Ia tetap melaju sembari menangis karena hatinya terasa sangat perih baru pertama kali ia dibentak orang yang notabene nya belum jadi apa-apa dikehidupan nya. 

...Suasana malam yang dingin disertai kabut serta hujan mulai turun rintik-rintik , Shila tetap melajukan motornya tanpa ada niatan untuk berhenti sejenak kala hujan semakin besar. ia tak mengenakan mantel apapun seraya menyerahkan diri dengan dinginnya air hujan yang mulai membuat bajunya basah. ...

“Sepanjang hidup ku Ayah, Ibu dan mbak gak pernah bentak aku sampai segininya. Mungkin memang benar aku telah bodoh mengagumi sampai berharap memiliki,” Batinnya. 

“Shilla aku mohon berhenti, izin kan aku menjelaskan Shilla, Shilla awas.” Teriaknya ketika melihat ada mobil besar yang tiba-tiba melaju lawan arah. 

...Shilla yang masih kondisi kalut,tak mengendahkan teriakan Faren karena ia sekawan membudi. Dan saat tiba dihadapannya ia terkesiap melihat trik bermuatan air mineral itu menabrak depan motornya. ...

...Motornya tergelincir dan Shilla beberapa terguling hingga akhirnya terlentang diatas aspal sudah tak sadarkan diri . Kaca bobonya sudah pecah sehingga ada beberapa luka di pipinya akibat tergores aspal. ...

...Sedangkan mobil air mineral itu  berujung menabrak pohon disisi jalan. Faren menghentikan motornya dan berlari secepat mungkin menghampiri Shilla. Ia langsung menangis sembari memangku tubuh Shilla ia berusaha menyadarkan namun hasilnya nihil. ...

“Shilla bangun Shill aku mohon kamu bangun jangan seperti ini aku takut kehilangan kamu Shilla.” Air matanya tak terbendung lagi ia menangisi Shilla yang kini sudah mengeluarkan banyak darah dari mulutnya. 

...Tak berselang lama sirine ambulans berbunyi seakan mendekat dilokasi, Faren segera membopong Shilla masuk ke ambulans dan mengantarnya sampai rumah sakit. ...

...Sepanjang perjalanan ia terus berdoa agar Shilla selamat, 2 perawat menurunkan brangkar untuk dibawa ke dalam rumah sakit, Faren masih senantiasa mengikuti mereka hingga tiba diruang UGD. ...

...Ia terduduk dikursi sembari menenggelamkan kepala nya, pikiran nya kalut ia merasa bersalah, namun apa yang bisa ia buat jika sudah terjadi begini. Setelah melakukan penanganan dokter menghampiri Faren untuk menyimpan data pasien karena akan dilakukan tindakan operasi untuk mengangkat darah yang membeku didalam otaknya. ...

...Dengan masih gemetar ia menginformasikan orang tua Shilla, setelah itu dokter menyerah kan data kepada suster untuk ditindak lanjuti. Seusai itu dokter pergi meninggalkan Faren yang terlihat syok dan masih belum bisa berfikir jernih. ...

...Pikiran nya benar-benar berkecamuk ia menyesal sangat menyesal , bayangan kejadia tadi masih terus berputar di dalam otaknya. Ia masih ingat jelas saat mobil itu menabrak Shilla. ...

“Harusnya aku halangi mobil itu supaya gak nabrak kamu pasti kejadian ini gak akan terjadi dan mungkin yang tidur disana itu aku bukan kamu Shilla. Shilla aku mohon maaf kan aku, maaf kan segala kelakuan ku yang buruk ini maaf Shill.” Gumamnya seraya mengusap rambut dengan kasar. Air mata nya pun membasahi pipi. 

...Ia masih menunggu didepan ruangan dengan wajah sembab nya, ia mengetik beberapa pean kepada ummi serta orang tua Shilla. ...

...Ada pesan masuk ke handphone Faren terlihat dari seorang wanita, ia membalasnya dengan ala kadarnya nya saja namun foto ia membohongi Shilla itu membuat sosok perempuan itu cemburu karena ada bebarapa artikel yang langsung mengirimkan kan berita ke media online. ...

...Kepalanya serasa ingin meledak menghadapai semua ini tidak lah mudah terlebih diwaktu terakhir tadi hubungan pertemanan nya dengan Shila sedang tidak baik sekarang sudah muncul masalah baru. ...

“Aku harus gimana untuk menyelesaikan semua ini, aku tidak tega meninggalkan Shilla sendirian tapi … aku akan tetap disini saja apapun yang terjadi aku harus ada disini Shilla lebih butuh aku.”ucap nya dengan mantap dalam balasan chet vn nya

...Membuat seseorang disebrang sana emosi karena prianya lebih mementingkan wanita lain ketimbang dirinya sendiri. Kebahagiaan tadi sore yang ia dapat kini telah hilang bak ditelan bumi. ...

...Faren terdiam ia bingung membalas apa lagi karena untuk sekarang hati serta pikiran nya benar-benar sedang kacau. ...

...Untuk berfikir ringan pun ia tak mampu karena nama Shilla terus terngiang beserta bayangan momen saat ia bahagia hingga awal pertemuan mereka. ...

“aku yakin kamu pasti bisa sembuh kamu gak boleh segampang ini meninggalkan aku. Kamu pasti bisa berjuang aku tau kamu itu wanita yang kuat.”gumam nya. Membolak balikan handphone karena sedari tadi belum juga ada yang nampak datang keruangan sedangkan Shilla harus segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.