Kaliztra merupakan mahasiswi kedokteran semester satu. Tubuhnya tewas tergeletak menggenaskan, disebuah jalan raya pusat kota. Setelah dikubur, Rohnya bangkit dari jasadnya. Dia mencari sebuah organ tubuhnya yang hilang!
Nah, bagaimana kisah tragis ini terjadi? Silahkan membacanya, hingga selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucu Borneo., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 6. " Jenazah Kaliztra dibawa pulang. "
Saat didalam perjalanan, pak Baim menduga duga... Kematian diri Kaliztra tersebut adalah merupakan sebuah kasus pembunuhan. Karena, ditempat kejadian perkara, tidak ditemukan tanda tanda dari kendaraan yang menabrak tubuhnya.
" Ini sepertinya bukan kasus kecelakaan..." Ujar pak Baim perlahan.
Rekan kerja yang saat itu sedang mengendarai mobilnya, juga sependapat dengannya.
" Iya pak...Saya sependapat dengan anda." Jawabnya dengan tegas.
Tiba tiba, telepon genggam pak Baim berdering...
" Hallo..." Sambutnya.
Sesaat pria tampan berlesung pipit ini terdiam. Mendengarkan suara dari sipenelpon. Sekitar dua menit kemudian, pak Baim mematikan Handphonenya.
" Rupanya, ibu dari korban ini sedang bekerja diluar negeri. Tadi dia menelepon saya dari bandara. Beliau baru saja tiba diindonesia." Jelas pk Baim lagi.
Orang yang sedang diajak bicara tadi, sejenak menganggukan kepala. Lalu terdiam lagi...Ia fokus dengan kemudi kendaraannya.
" Itu rumahnya!"
Pak Baim menunjuk pada sebuah rumah berlantai dua. Letaknya ditepi jalan raya. Didepan dan disekeliling tempat tinggal tersebut, terlihat telah dipenuhi oleh kerabat keluarga serta masyarakat disekitarnya. Mereka menunggu kedatangan rombongan pak Baim disana.
" Tolong buka jalan buat mereka!"
Seseorang pria tinggi berusia sembilan belas tahun, berteriak kearah kerumunan orang orang yang berada dihalaman rumah tersebut.
Rombongan kendaraan pak Baim pun berhenti disisi jalan. Sedangkan mobil Ambulance yang membawa jasad Kaliztra, masuk kehalaman...Lantas terparkir didepan pintu rumah.
" Permisi pak, kami dari pihak kepolisian..." Ujar pak Baim, kepada seorang pria tua yang sedang berdiri menyambutnya.
" Iya, pak. Saya kakek dari almarhum..." Balas Kakek memperkenalkan dirinya.
Pak Baim segera menyalami lelaki berusia enam puluh tahunan tersebut.
" Mari silahkan, pak..." Ujar kakek. Mempersilahkan semuanya masuk kedalam rungan tamu.
Jasad Kaliztra juga dibawa dan diletakan disana. Para penghuni rumah seketika menangis... Mereka melihat serta memeluki tubuh almarhumah.
Suara isak dan sedu sedan tersebut, membuat suasana didalam rungan itu menjadi penuh keharuan. Mereka tak menyangka, Kaliztra akan mengalami nasib setargis ini...
" Kak...Kakakkkk!!!" Rupanya pria yang mengatur jalan tadi, adalah adik lelaki dari almarhumah. Namanya Bayu.
Bayu seketika bersedu sedan... Ia tak bisa untuk menahan kesedihannya. Tangisannya terdengar tersendat sendat...Ia juga menciumi wajah kakak tunggalnya itu berkali kali. Seakan akan tak percaya, pada kenyataan yang tlsedang terjadi.
" Kak...Maafkan saya kak...Kalau saja dimalam itu saya bisa menemani kakak pergi, pasti kakak tak akan mengalami kejadian ini...Ma, ma...maafkan saya kakkkk...!!!"
Ucapan Bayu terdengar keras dan secara tersendat sendat, namun bisa ditangkap jelas oleh pak Baim. Karena posisi polisi Dektektif ini, terlihat duduk tak jauh dari Baim berada.
Hem, Berarti adik tunggal dari almarhummah ini mempunyai informasi terakhir, tentang dimana kakaknya berada...Pikir pak Baim didalam benaknya.
Dia terus menatap kearah Bayu sambil menyimak pada semua perkataannya...
Sementara itu, pelayat yang datang kerumah tersebut semakin ramai. Para dosen serta mahasiswa dan mahasiswi juga tampak disana.
Mereka secara silih berganti memberikan doa dan pesan terakhir buat almarhumah.
" Kaliz...Ya Allah Kaliz, kenapa anda pergi begitu cepat... meninggalkan saya...!!!" Seorang mahasiswa berujar tiba tiba dihadapan jasad Kaliztra. Dia adalah Doni Armada, tunangan Kaliztra
" Bang...Bang Doni..."
Bayu menghambur memeluk ketubuh Doni...
Calon abang iparnya tersebut lantas membalas pelukannya. Seketika tubuh keduanya diselimuti oleh keharuan yang mendalam...
" Kakak telah meninggalkan kita, bang...kekasih yang abang cintai ini, per, per... pergi untuk selama lamanya, bang..." Ujar Bayu didalam sedu sedannya.
Semua yang menyaksikan keadaan kedua orang itu ikut menangis. Karena mereka tahu, Doni sebentar lagi akan menjadi anggota didalam keluarga itu. Sebulan lagi Doni dan Kaliztra akan menikah.
" Sabar ya Don, Bayu...Kalian doa kan semoga almarhumah tenang disana..." Suara kakek terdengar dihadapan mereka.
Hanya kakek yang terlihat Tabah. Dia tidak menangis... Orang tua yang telah membesarkan Kaliztra dan adiknya ini, hanya menampakan wajah pilunya...Beliau mengikhlaskan semua kenyataan ini.
**********
Sekitar jam dua siang, jasad Kaliztra telah dimakamkan. Semua yang menghadiri penguburan itu, segera pulang kerumah masing masing.
" Ibu...ibu, jangan kembali keluar negri ya...Sekarang saya merasa sendiri... " Kata Bayu kepada Ibu Jamilah.
" Iy, iya nak...Ibu, ibu...ibu tak akan pergi jauh darimu..." Jawab ibu Jamilah dengan suara pilunya.
Wanita ini mengusap air mata yang masih tersisa...Ia adalah orang tua tunggal dari Kaliztra dan Bayu. Ia telah bercerai dengan suaminya, sejak bayu berusia tujuh tahun.
Karena menjadi tulang punggung keluarga, ibu Jamilah memutuskan untuk bekerja sebagai PRT diluar negri. Hingga kematian tragis putrinya terjadi.
" Bu, kenapa kakak begitu cepat meninggalkan kita...Pasti kakak dihabisi oleh seseorang, bu..." Sambung Bayu lagi.
" Kenapa nak, kenapa kamu berpikir begitu?"
" Karena ditengah dada kakak, ada terlihat beberapa jahitan, bu. Seperti bekas luka robek yang besar dan dalam..." Jelas Bayu sambil menatap kewajah ibunya lekat lekat.
Ibu Jamilah hanya menarik nafas panjang. Matanya terlihat Kosong...Ia juga memandang kesatu arah sambil bersandar dalam dalam... dihadapan putranya tersebut.
" Jika begitu, Ibu tak akan pernah mengikhlaskan kematian kakakmu ini. Sebelum pembunuh itu tertangkap!" Ujarnya dengan nada tegas.
" Iya bu, saya juga begitu. Saya berniat akan membantu polisi untuk menyelidiki kematian kakak ini...Sampai sipembunuh kejam tersebut ditemukan!" Balas Bayu dengan paras geram...
**********
Firasat Bayu dibenarkan oleh pak Baim. Saat pulang dari makam Kaliztra, lelaki ini terlihat telah kembali kedalam kantornya.
Disitu ia menerima berkas laporan penyelidikan tentang kasus almarhumah. Ternyata isinya sama dengan apa yang telah diucapkan oleh adik sikorban tadi.
" Kaliztra meninggal dengan keadaan tubuh tak memiliki jantung! Berarti, ada seseorang yang sengaja mengambil bagian organ tubuhnya! Tapi kenapa...?" Bisik pak Baim pada dirinya sendiri.
Pantas saja roh gadis itu gentayangan! Dia telah mati penasaran. Dan...Kalung ini bertanda apa? Kenapa ia berikan kepada saya...Apakah kalung ini mempunya arti yang sangat penting didalam kasus kematiannya ini...?
Pak Baim termenung didepan meja kerjanya. Otaknya berpikir dengan keras...Ia lalu menyusun langkah awal yang akan ia lakukan, didalam penyelidikan peristiwa ini...
Saya akan memulainya, dari Bayu. Karena adiknya itu mengetahui kemana tempat terakhir, yang telah korban kunjungi...
" Halo...Anda sedang ada dimana?" Pak Baim langsung menelepon Bayu.
" Saya masih dirumah. Ada apa, pak?" Bayu menjawabnya.
" Selepas sholat magrib saya akan mendatangi anda..."
" Baiklah pak, saya akan menunggu kehadiran anda..."
" Terima kasih, Bayu. Sampai nanti ya..."
Pak Baim lantas menutup teleponnya. Lelaki tersebut kemudian menghubungi Frans dan Anjeli. Beliau mengatakan, bahwa besok mereka harus datang kekantor polisi, guna penyelidikan lebih lanjut.
" Iya pak, besok jam sepuluh pagi kami berdua menghadap anda." Balas Frans dari seberang.
" Baiklah Frans. Anda Jangan tak datang, ya..." Jawab pak Baim lagi.
Percakapan tersebut pun lalu dihentikannya. Selanjutnya pak Baim mengemasi berkas berkas kerjanya. Ia pun keluar, pergi mendatangi Jelly berada.
" Silahkan masuk pak. Siapa wanita ini, putri anda ya, pak...?" Sambut Jelly, saat pak Baim telah berdiri dimuka pintu kostannya.
Pak Baim tak menjawabnya. Ia malah memandangi wajah Jelly dengan alis berkerut.
" Jelly! Apa maksud anda?" Tanyanya dengan cepat dan penuh rasa tak menentu.
Tentu saja Jelly jadi ikut berperasaan kalut... Karena saat ini, ia sedang melihat seorang wanita mida dan cantik...tengah berada dibelakang tubuh lelaki itu!!!
Bersambung...
takut polisi takut ma hantu + kena sial 🤣🤣🤣